BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya persaingan perdagangan yang kian hari kian ketat,

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pemodal dengan kinerja emiten. Setiap harinya harga saham di pasar sekunder selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

keuangan tersebut. Selain itu dengan melakukan analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perorangan tidak dapat terlepas

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi proses merger perusahaan, Rasio menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Industri makanan dan minuman mendapat peluang yang lebih besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi jarak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dunia yang semakin cepat menyebabkan. semakin kompleksnya transaksi bisnis dan ketatnya persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. modal mengalami suatu fenomena dimana pasar modal mulai menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA. ( Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang. Terdaftar di BEI )

BAB I PENDAHULUAN. tajam. Bursa Efek atau pasar modal itu sendiri memiliki manfaat untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usahanya tidak terlepas dari berbagai macam masalah-masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan. Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna sebagai

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Menurut Drs. S. Munawir (2009:2) Analisa Laporan Keuangan Bagi manajemen, Bagi stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks dan tidak menentu dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat membuat bidang keuangan harus mendapat perhatian yang lebih. Dalam bidang keuangan suatu media penting dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Media tersebut adalah berupa laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan secara periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah, maupun para pelaku pasar modal. Laporan keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakai didalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat, memprediksi jumlah dan penentuan waktu arus kas dimasa depan (yakni, dividen dan bunga) yang berkaitan dengan investasi mereka. Mereka juga memakai informasi keuangan untuk mempengaruhi dan memantau aktivitas-aktivitas manajemen. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal dalam menginterpretasikan keadaan suatu perusahaan. Namun hanya dengan melihat laporan keuangan, informasi lain yang lebih mendalam tentang kinerja perusahaan tidak dapat diketahui. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhitungan lebih lanjut atau analisis yang tepat pada laporan keuangan tersebut sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Pembaca laporan mesti mengetahui apa arti angka yang ada dalam laporan keuangan dan bagaimana menganalisis dan menafsirkan data dalam cara yang logis dan sistematis. 1

2 Berbicara tentang proses penilaian kinerja keuangan dari suatu perusahaan akan sangat berarti dalam aktivitas ekonomi di pasar modal, terutama dalam menilai kondisi perusahaan publik. Perusahaan publik adalah perusahaan yang sudah terdaftar di suatu bursa efek yang memiliki kewajiban menyampaikan laporan keuangan secara berkala pada publik. Fenomena yang ada membuktikan bahwa para pelaku ekonomi (khususnya investor) di pasar modal, cenderung tidak mempunyai rujukan bagaimana cara menilai kinerja saham suatu perusahaan publik melalui analisis keuangan. Bahkan investor cenderung mengandalkan intuisi dalam menentukan keputusan jual atau beli suatu saham dan akhirnya terjebak dalam perilaku irasional yang mengarah kepada tindakan spekulasi. Untuk membantu menafsirkan data bisnis, laporan keuangan biasanya disajikan dalam bentuk komparatif. Laporan keuangan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk dua tahun atau lebih. Dalam laporan keuangan komparatif (comparative financial statements), angka-angka yang tercantum pada laporan keuangan selama beberapa tahun muncul berdampingan dalam kolom-kolom horizontal. Format ini tentunya akan membantu para pemodal dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan dan tren signifikan. Suatu analisis keuangan yang seringkali dipakai dan diketahui oleh umum adalah analisis rasio dengan menilai tingkat likuiditas, aktivitas, solvabitas, dan profitabilitas suatu perusahaan. Namun kelemahan dalam analisis rasio adalah tidak membandingkan semua nilai yang ada dalam laporan keuangan secara lebih rinci. Kelemahan tersebut tidak terdapat pada analisis laporan keuangan bentuk tren. Analisis tren mampu membandingkan semua nilai yang ada pada laporan keuangan sesuai dengan apa yang ingin diperbandingkan oleh investor karena analisis tren tidak terbatas pada suatu rumus melainkan menghitung dari perbandingan persentase data. Nilai suatu perusahaan akan berubah sepanjang waktu, variasi seperti ini dapat mempersulit suatu analisis keuangan. Dengan merancang trend financial statement hal ini dapat lebih dipermudah karena menggunakan nilai standar finansial. Memprediksikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan membandingkannya dari waktu ke waktu atau membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya yang bergerak

3 pada industri sejenis. Hal ini tentu saja sangat berguna bagi investor dalam mengetahui kinerja perusahaan-perusahaan pada kelompok industri tertentu untuk menentukan mana yang terbaik dan yang lebih menguntungkan dilihat dari perbandingan kinerja perusahaan. Kinerja masa lalu sering merupakan indikator yang baik mengenai kinerja di masa yang akan datang. Oleh karena itu, investor maupun kreditur melihat pada tren penjualan, beban, laba bersih, arus kas, dan imbalan investasi dimasa silam tidak hanya sebagai alat untuk menilai kinerja masa lalu manajemen, tetapi juga sebagai indikator kemungkinan memprediksikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, pada skripsi ini penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang perusahaan retail. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis tren yang cenderung lebih akurat jika membandingkan perusahaan dengan tingkat modal yang tidak terpaut jauh. Perusahaan-perusahaan pada kelompok perusahaan retail memiliki kecenderungan pada jumlah modal yang tidak berbeda jauh. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek. Dengan alasan itulah maka penulis menjadikan perusahaan publik yang bergerak pada bidang perusahaan retail sebagai objek penelitian. Berdasarkan uraian, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS TREN 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja perusahaan selama kurun waktu 2002 sampai 2005 pada kelompok perusahaan retail. 2. Bagaimana perbandingan prediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang pada kelompok perusahaan retail.

4 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diuraikan di atas. Maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan selama kurun waktu 2002 sampai 2005 pada kelompok perusahaan retail. 2. Untuk mengetahui perbandingan prediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang pada kelompok perusahaan retail. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang didapat dalam penyusunan skripsi ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam pada analisis laporan keuangan dengan trend financial statement. 2. Praktisi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku di dunia pasar modal dalam membuat keputusan untuk berinvestasi 3. Penulis Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman penulis mengenai masalah analisis laporan keuangan dan perbandingan antara teori dan praktik. 1.5 Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana perbandingan kondisi dan kinerja perusahaan dapat dilakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya. Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata Analisis dan Laporan Keuangan. Untuk dapat menjelaskan pengertian kata ini maka dapat dijelaskan dari arti masing-masing kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005;37), kata Analisis didefinisikan sebagai berikut:

5 Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan definisi Laporan Keuangan menurut IAI (2002;2), adalah laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Sedangkan secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan: 1. Neraca Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang meliputi asset perusahaan dan klaim atas asset tersebut 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh untung. 3. Laporan arus kas Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya Jika pengertian analisis dan laporan keuangan digabung menurut Harahap (2001;189) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan artinya: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kualitatif maupun data non-kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat

6 Dari pengertian analisis laporan keuangan yang telah dijelaskan di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan objek dari analisis laporan keuangan, dimana data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan bahan mentahnya yang kemudian diolah menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam dan lebih tajam dengan teknik tertentu. Sehingga akan lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Dapat diartikan pula bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan melalui informasi yang didapat melalui laporan keuangan. Dalam analisis laporan keuangan, terdapat suatu kebutuhan untuk membandingkan informasi. Perbandingan-perbandingan dapat dibuat menurut dasar yang berbeda-beda: 1. Dasar intra perusahaan (intracompany basis) Dasar ini membandingkan suatu pos atau hubungan finansial perusahaan pada tahun sekarang dengan pos atau hubungan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Suatu faktor penting dalam perbandingan seperti ini adalah adanya tren indikasi bahwa kinerja sebuah perusahan adalah stabil, meningkat, atau memburuk, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang 2. Rata-rata industri (industry averages) Dasar ini membandingkan suatu pos atau hubungan finansial sebuah perusahaan dengan rata-rata (norma-norma) industri yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat keuangan 3. Dasar antar perusahaan (intercompany basis) Dasar ini membandingkan suatu pos atau hubungan finansial perusahaan dengan pos atau hubungan yang sama dalam satu atau lebih perusahaanperusahaan pesaing lainnya. Untuk membantu menganalisis laporan keuangan tersebut diperlukan suatu tolok ukur. Tolok ukur yang sering digunakan adalah rasio keuangan. Namun terdapat tolok ukur lain yang tidak kalah pentingnya dengan rasio keuangan yaitu

7 trend analysis dengan membuat suatu trend financial statement dari laporan keuangan yang ada. Trend Analysis menurut Bergevin (2002;163) adalah: Trend analysis studies the financial history of a firm for comparison. By looking at the trend particular ratio, one sees whether that ratio is falling, rising, or remaining relative constant. Dalam pengertian di atas dijelaskan bahwa trend analysis bertujuan untuk mengetahui kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa depan baik kecenderungan naik, turun, maupun tetap. Tehnik analisis ini biasanya dipergunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksikan situasi masa itu ke masa berikutnya. Berdasarkan data historis itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang. Untuk melakukan analisis tren menurut Harahap (1998;249), dapat digunakan 2 metode yaitu: 1. Metode statistik dengan cara menghitung garis tren dari laporan keuangan beberapa periode. 2. Menggunakan persentase tren atau angka indeks. Sedangkan penulis memilih melakukan analisis tren dengan menggunakan metode presentase tren dengan membuat trend financial statement. Langkahlangkah untuk melakukan analisis presentase tren adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu tahun bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks 100. 2. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut. 3. Memprediksikan kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dari kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisis.

8 4. Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan itu. Analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasikan kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Bagi investor, analisis laporan keuangan dapat bermanfaat untuk memprediksikan kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk investasi. Analisis ini akan memperkuat keyakinannya pada perusahaan dimana ia akan berinvestasi. Pada skripsi ini penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak di bidang retail. Perusahaan-perusahaan pada kelompok perusahaan retail memiliki kecenderungan pada tingkat modal yang tidak terpaut jauh sehingga cocok dengan penggunaan analisis tren yang cenderung lebih akurat jika membandingkan perusahaan tersebut. Setelah dilihat dari keseluruhan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang dapat penulis kemukakan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan prediksi kinerja antar perusahaan retail. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan pada kelompok perusahaan retail memiliki kecenderungan pada jumlah modal yang tidak berbeda jauh. 1.6 Metodologi Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat studi komparatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan emiten yang sudah terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Data penelitian ini merupakan gabungan dari deret waktu (Time series) dan satu waktu

9 untuk suatu fenomena (Cross section) selama kurun waktu 2002 sampai dengan 2005. Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: 1. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah dan dianalisis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan retail yang sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dimana menurut data terakhir berjumlah 3 perusahaan (emiten). Metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh atau dengan kata lain sampel penelitian akan menggunakan semua populasi yang ada yaitu tiga perusahaan publik yang bergerak di perusahaan retail dan terdaftar di BEJ. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di perusahaan yang bergerak di bidang retail yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Oktober tahun 2006.