BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari keseluruhan proses analisis dan pembahasan untuk merumuskan arahan penataan lingkungan permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir melalui pendekatan partisipasi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik di permukiman kumuh Wilayah Kecamatan Semampir dilihat dari segi fisik masih banyaknya bangunan rumah warga yang semi permansen dengan dinding ½ papan-1/2 tembok, lantai berupa semen dan beratap genteng. Untuk prasarana air bersih, sebagian besar terpenuhi melalui sumur timba atau sumur pompa, sedangkan prasarana persampahan sudah memiliki prasarana persampahan pribadi. Untuk prasarana sanitasi masih banyak yang menggunakan WC umum. Prasarana drainase di permukiman kumuh Wilayah Kecamatan Semampir dapat dikatakan kurang baik, karena kurang berfungsi dan menyebabkan banjir, sedangkan untuk aksesbilitas yang sebagian besar rusak. Dari segi sosial karakteristik permukiman kumuh didominasi oleh masyarakat usia produktif, namun memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian besar memiliki ukuran rumah tangga sedang berkisar antara 4-5 orang, dan sudah bermukim di wilayah tersebut rata-rata lebih dari 25 tahun. Masyarakat permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir cukup banyak yang merupakan pendatang khususnya dari daerah Madura, namun sebagian besar pendatang yang ada sudah memiliki status kependudukan sebagai warga Surabaya. Dari segi ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir masih cukup rendah, 163
164 terlihat dari sebagian besar masyarakat yang pekerjaannya tidak tetap dan tingkat penghasilan yang masih di bawah UMK. Terdapat beberapa bentuk partisipasi masyarakat permukiman kumuh Wilayah Kecamatan Semampir dalam tiap tahap program penataan yang pernah ada yaitu : 1. Tahap Perencanaan Sebagian besar masyarakat tidak berpartisipasi, dan bentuk partisipasi lainnya yaitu pikiran, barang dan representatif. 2. Tahap Pelaksanaan Bentuk partisipasi yang teridentifikasi yaitu tenaga, pikiran, uang, barang, dan representatif. 3. Tahap Pemeliharaan Bentuk partisipasi yang terlihat yaitu tenaga, pikiran, uang, dan barang. Dari bentuk-bentuk partisipasi yang teridentifikasi pada tiap tahap program, bentuk partisipasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek karakteristik masyarakat yaitu : 1. Tahap Perencanaan Karakteristik masyarakat yang mempengaruhi yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan. 2. Tahap Pelaksanaan Karakteristik yang mempengaruhi yaitu pendidikan, pendapatan, pengeluaran. 3. Tahap Pemeliharaan Karakteristik masyarakat yang mempengaruhi yaitu usia, pendidikan, pengeluaran, lama tinggal. Terdapat beberapa bentuk perbaikan lingkungan yang dipilih masyarakat untuk menjadi prioritas perbaikan lingkungan yaitu perbaikan prasarana drainase, prasarana aksesbilitas, dan prasarana sanitasi. Untuk arahan perbaikan lingkungan prioritas masyarakat tersebut antara lain yaitu :
165 1) Perlu adanya upaya perbaikan fisik drainase dengan pemeliharaan drainase yang sudah ada dengan melakukan pengerukan sampah yang menghambat aliran air, penambahan saluran drainase di titik yang belum tersedia dan pengadaan sistem drainase yang terintegrasi, dimana pemerintah yang memfasilitasi baik secara dana dan barang, sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat. 2) Perlu adanya perbaikan kondisi aksesbilitas dengan melakukan pengerasan jalan pada jalan yang masih berupa jalan tanah, perbaikan pada jalan yang rusak dan berlubang, dimana pemerintah memfasilitasi sesuai dengan keinginan masyarakat dan pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. 3) Perlu perbaikan sanitasi yang tidak layak dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Untuk arahan penataan lingkungan permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya melalui pendekatan partisipasi masyarakat yaitu : Tahap Perencanaan 1) Pemberian sosialisasi dan penyuluhan secara intens khususnya pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah akan pentingnya partisipasi, kejelasan program dan edukasi tentang lingkungan yang sehat oleh ketua RT/RW dan dinas terkait. 2) Memberikan kesempatan masyakat untuk terlibat secara seluas-luasnya baik dalam pendanaan bagi masyarakat yang mampu, pikiran dan tenaga sesuai dengan keahlian pekerjaan sehari-hari masyarakat, dan bentuk partisipasi lain yang dapat diberikan masyarakat dan membuat keputusan dalam program.
166 3) Menyediakan dan mengoptimalkan lembaga seperti BKM yang berperan secara baik dalam menampung aspirasi. Tahap Pelaksanaan 1) Memberikan fasilitas kepada masyarakat baik berupa pendanaan ataupun tenaga konsultan untuk memudahkan proses pelaksanaan program. 2) Pemberian sosialisasi mengenai proses pelaksanaan program kepada masyarakat untuk menstimulasi keinginan berpartisipasi oleh ketua BKM. 3) Konsistensi pelaksanaan yang sesuai dengan hasil keputusan program yang dibuat melalui perencanaan partisipatif yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. 4) Mengoptimalkan bentuk partisipasi yang paling dominan di masyarakat yaitu tenaga dengan melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja utama dalam pelaksanaan perbaikan lingkungan. Tahap Pemeliharaan 1) Memberikan sosialisasi dan informasi secara intens khususnya pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah mengenai pentingnya menjaga hasil program oleh tokoh masyarakat dan ketua RT/RW. 2) Memberikan hak penuh kepada masyarakat untuk memanfaatkan dan mengatur pemeliharaan hasil program sesuai dengan swadaya masyarakat di Wilayah Kecamatan Semampir seperti tenaga bagi masyarakat di usia produktif, atau pendanaan bagi masyarakat dengan pendapatan lebih. 3) Melibatkan masyarakat pendatang baru di permukiman kumuh Wilayah Kecamatan Semampir untuk terlibat dalam kerja bakti pemeliharaan dan sebagai fungsi kontrol dari pihak masyarakat sendiri.
167 4) Memberdayakan peran lembaga BKM secara lebih lagi dalam melakukan evaluasi rutin dalam mengontrol pemeliharaan hasil program. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ini adalah: a. Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam setiap program yang menyentuh masyarakat sebagai objeknya baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. b. Dalam pelibatan masyarakat, pemerintah perlu memperhatikan karakteristik masyarakat, agar program yang dilaksanakan dirasakan merata oleh seluruh masyarakat. c. Terdapat beberapa hal yang menjadi tanggung jawab pihak pemerintah dalam penataan lingkungan permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir yaitu: 1) Memfasilitasi pelaksanaan program dengan memberikan pendanaan dan bantuan tenaga konsultan untuk membantu masyarakat dalam hal teknis pembangunan. 2) Melakukan pengontrolan secara rutin dan berkelanjutan terhadap fungsi dan kinerja BKM yang sudah dibuat di masing-masing kelurahan. 3) Memberikan sosialisasi tentang program yang dilaksanakan dan penyuluhan tentang lingkungan yang sehat dan pentingnya partisipasi kepada masyarakat secara berkesinambungan agar masyarakat mau bekerja sama dalam membentuk lingkungan yang sehat di permukimannya. d. Beberapa hal yang juga perlu dilakukan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab pihak masyarakat antara lain yaitu:
168 1) Menentukan dan membuat keputusan bentuk perbaikan yang paling prioritas bagi lingkungannya. 2) Bertanggung jawab sebagai pelaksana kegiatan atau tenaga kerja utama dalam pelaksanaan perbaikan lingkungan yang dibutuhkan yaitu prasarana drainase, aksesbilitas, dan sanitasi umum. 3) Memberikan sumber daya sesuai sumber daya utama yang dimiliki oleh masyarakat permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir, antara lain yaitu : a) Tenaga bagi masyarakat di usia produktif ataupun masyarakat dengan keterbatasan ekonomi dan pendidikan. b) Pendanaan bagi masyrakat dengan pendapatan lebih. c) Pikiran atau keahlian sesuai jenis pekerjaan harian masyarakat atau bagi masyarakat yang sudah lama tinggal di wilayah tersebut (tokoh masyarakat).. 4) Bertanggung jawab penuh dalam pemeliharaan hasil sebagai pengatur penggunaan dan pemeliharaan baik dari aspek pendanaan dan tenaga kerja pemeliharaan. 5) Bertanggung jawab sebagai evaluator dalam menilai hasil kinerjanya sendiri baik dalam pelaksanaan dan pemeliharaan hasil program. 5.3 Rekomendasi Rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu mungkin perlu adanya proses identifikasi terhadap tingkatan partisipasi dan kedalaman partisipasi masyarakat yang ada dalam penentuan arahan. Hal ini diperlukan agar arahan dalam perbaikan lingkungan lebih optimal lagi dalam usaha pelibatan masyarakat sekitar wilayah penelitian.