BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menurun, tapi jika dilihat dari total asset mengalami kenaikan yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. ketika Bank Muamalat pertama kali berdiri dan beroperasi tahun Lalu. banking system, yakni sistem konvensional dan syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1 Di Indonesia sendiri dengan penduduk. yang dapat digunakan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

DAFTAR ISI. ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

dan masyarakat sebagai pengguna jasa Bank Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga perbankan merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. variasi dari jumlah dan jenis perusahaan perbankan di Indonesia cukup luas, mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang memainkan peranan yang sangat penting bagi semua kegiatan masyarakat. Uang sudah merupakan suatu kebutuhan, bahkan uang menjadi salah satu penentu stabilitas dan kemajuan perekonomian di suatu negara (Kasmir, 2012). Dalam hal ini, maka peranan lembaga keuangan terutama bank sangatlah besar. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dangan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Indonesia, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah lama mendambakan kehadiran sistem lembaga keuangan yang tidak hanya mementingkan kebutuhan finansial saja namun juga memenuhi kebutuhan moralitasnya. Dengan adanya bank syariah, merupakan alternatif lain dari bank konvensional yang telah ada. Sistem bank bebas bunga ini, diperuntukkan untuk semua kalangan sesuai dengan 1

2 landasan Islam yang Rahmatan lil alamin, didirikan guna melayani masyarakat banyak tanpa membedakan keyakinan yang dianut (Muhammad, 2005). Di samping itu ketangguhan perbankan syariah terhadap krisis menjadikan pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi tentang Perbankan Syariah. Undang-undang No. 21 Tahun 2008 merupakan regulasi terakhir yang disahkan oleh pemerintah tentang Perbankan Syariah. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan BUS itu sendiri. Secara kelembagaan, jaringan perbankan syariah meningkat menjadi 11 BUS (bertambah 6 BUS setelah lahirnya UU), dengan total jaringan kantor mencapai 1.688 kantor dan 1.277 office channeling (Publikasi Bank Indonesia). Dengan adanya perbankan syariah ini, menjadikan Indonesia sebagai negara yang menganut dual banking system, yakni Bank Konvensional dan Bank Syariah. Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah ditinjau dari sistem dan prinsipnya, yaitu terdapat dalam pengambilan keuntungan. Dimana keuntungan utama dari bisnis perbankan konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada nasabah dengan bunga pinjaman atau kredit yang di salurkan. Berbeda dengan bank syariah, dalam operasionalnya bank syariah memperoleh keuntungan bagi hasil dari penyaluran dana kepada nasabah yang terdiri dari berbagai macam bentuk akad diantaranya yaitu pembiayaan bagi hasil (Mudharabah dan Musyarakah), pembiayaan jual beli (Murabahah, Salam, Istishna) dan

3 pembiayaan sewa (Ijarah, Salam IMBT). Perbedaan tersebut menjadikan bank syariah semakin diminati oleh kalangan masyarakat. Menurut data statistik Perbankan Syariah yang di publikasikan oleh Bank Indonesia, selama kurun waktu tiga tahun terakhir total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami peningkatan aset dari oktober 2011 (yoy) sebesar Rp 127,19 triliun atau meningkat tajam sebesar 48,10%. Pertumbuhan Marketshare perbankan syariah terhadap perbankan nasional telah mencapai sekitar 3,8%. Tingginya pertumbuhan aset tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga pada sisi pasiva dan pertumbuhan penyaluran dana pada sisi aktiva. Penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar 46,43% dan perhimpunan dana pihak ketiga meningkat sebesar 52,79%. Piutang Murabahah masih mendominasi penyaluran dana pada tahun 2012 sebesar Rp 80,95 triliun (57,71%) diikuti pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 25,21 triliun (18,59%) dan pembiayaan Mudharabah sebesar Rp 11,44 triliun (8,44%), dan piutang Qardh sebesar Rp 11,19 triliun (8,25%). Pembiayaan mendapat perhatian tinggi dari perbankan syariah karena perannya dalam menggerkkan sektor riil. Sebesar 80,85% dari total penyaluran dana perbankan syariah atau Rp 135,58 triliun diinvestasikan ke dalam aktivitas pembiayaan, lalu Penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Surat Berharga Indonesia Syariah (SBIS), giro, dan Fasilitas Bank Indonesia sebesar 11,04% (Rp 18,52 triliun).

4 Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh oleh suatu pihak kepada pihak lain yang mempbutuhkan guna mendukung investasi atau melancarkan usaha yang telah direncanakan. Sesuai dengan tujuan pembiayaan, yaitu memicu gairah untuk melakukan usaha baik dalam usaha perdagangan atau pun jasa. Di mana kegiatan usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, akan tetapi peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuan manusia dalam memperoleh tambahan modal untuk memperluas kegiatan usahanya. Karena itulah dalam menjalankan suatu usaha, pengusaha akan selalu berhubungan dengan bank untuk memperoleh bantuan permodalan guna peningkatan usahanya. Dengan adanya Pembiayaan-pembiaayaan yang ditawarkan oleh bank syariah seperti pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah. Nasabah dapat memilih salah satu dari pembiayaan tersebut sesuai dengan kehendaknya. Di mana terdapat perbedaan tingkat keuntungan dari masing-masing pembiayaan tersebut. Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah merupakan pembiayaan yang banyak diminati di bank syariah. Terbukti dari data tahunan perbankan syariah 2012 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia tercatat piutang Murabahah paling mendominasi sebesar Rp 52,06 triliun diikuti oleh pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 17,73 triliun. Dalam mengoptimalkan pencapaiannya, perbankan syariah berkomitmen untuk menggerakkan sektor riil secara terus menerus. Di mana dalam menggerakkan sektor riil ini, pembiayaan sebagai upaya

5 finansial dari perbankan syariah telah mendapat perhatian yang tinggi sebesar 78,72%. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan menempati jumlah terbesar yaitu 78,72%. Pertumbuhan dana dalam sektor riil baik berupa pembiayaan (Mudharabah dan Musyarakah), piutang (Murabahah, Istishna, dan Qard), dan dalam bentuk pembiayaan Ijarah ini didukung oleh tingginya pertumbuhan perhimpunan dana. Dengan demikian dengan adanya peningkatan penyaluran dana berupa pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Ijarah tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa perkembangan perbankan syariah yang semakin meningkat tiap tahunnya. Perkembangan tersebut membawa angin segar bagi para pengusaha muslim atau pun non muslim dalam menggunakan jasa pembiayaan di bank syariah. Sebagaimana diketahui bahwa bank syariah merupakan bank yang dalam operasinya tidak mengandalkan bunga sebagai dasar dalam pengambilan keuntungan. Maka hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon nasabah dalam perencanaan pengambilan pembiayaan di bank syariah. Pembiayaan-pembiayaan dalam bank syariah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Pembiayaan juga merupakan produk yang paling diminati oleh sebagian besar nasabah. Oleh karena itu tingginya minat nasabah untuk menggunakan pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah di bank syariah,

6 diharapkan memberikan kontribusi terhadap profitabilitas bank syariah. Dari pendapatan pembiayaan-pembiayaan tersebut bank dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang mampu dihasilkan oleh bank syariah. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, timbul keinginan penulis dalam menyusun sebuah skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, DAN SEWA IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIAN PERIODE TAHUN 2011-2013 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya : 1. Apakah pendapatan pembiayaan Mudharabah memiliki pengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah? 2. Apakah pendapatan pembiayaan Musyarakah memiliki pengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah? 3. Apakah pendapatan pembiayaan Murabahah memiliki pengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah? 4. Apakah pendapatan pembiayaan Ijarah memiliki pengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan pembiayaan Mudharabah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. 2. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan pembiayaan Musyarakah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. 3. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan pembiayaan Murabahah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. 4. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan pembiayaan Ijarah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua kalangan, diantaranya yaitu : 1. Bagi perbankan, Bank Umum Syariah khususnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan operasinya yang berprinsipkan syariah dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya. 2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memilih pembiayaan-pembiayaan pada Bank Syariah.

8 3. Bagi akademisi dan peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pembiayaan-pembiayaan pada Bank Syariah dan pengaruhnya terhadap profitabilitas serta dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. E. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu sebagai berikut: 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder ini merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, dimana data ini merupakan data keuangan yang sudah dipublikasikan oleh bank-bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data panel yakni gabungan dari data timeseries dan data cross-section yaitu berupa data triwulan laporan keuangan dari Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BCA Syariah, dan Bank BRI Syariah periode tahun 2011-2013. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari internet, dimana data-data tersebut diperoleh dari web masing-masing bank diantaranya : www.bcasyariah.co.id, www.brisyariah.co.id, www.syariahmandiri.co.id, www.bsmi.co.id, www.muamalatbank.com, www.bnisyariah.co.id, dan www.bi.go.id.

9 Adapun situs dari pencarian data yang berhubungan dengan laporan keuangan bank syariah diantaranya laporan publikasi Bank Indonesia dan bank-bank syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 3. Alat dan Metode Analisis a. Alat Analisis Regresi Data Panel Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi data panel dengan pendekatan Cobb-Dauglas. Analisis regresi data panel merupakan metode yang digunakan untuk menguraikan pengaruh variabel-variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel terikatnya atau variabel dependen. Analisis regresi pada penelitian ini menggunakan pendekatan Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect Model. b. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini mengambil 3 jenis estimasi data melalui pendekatan keuntungan Cobb-Dauglas dengan menggunakan 3 model estimasi data diantaranya yaitu Common Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model, selanjutnya akan di jelaskan sebagai berikut: 1) Model Keuntungan Cobb-Dauglas Model keuntungan atau laba syariah dalam penelitian ini merupakan model keuntungan dengan menggunakan pendekatan Cobb-Dauglas dari segi input dengan tiga model

10 yaitu common effect, fixed effect, dan random effect, sebagaimana akan di ditulis dalam persamaan sebagai berikut: a. Model Common Effect b. Model Fixed Effect c. Model Random Effect Dimana : π x 1 x 2 x 3 x 4 d 1 -d 6 e = keuntungan (ROE) = pendapatan mudharabah = pendapatan musyarakah = pendapatan murabahah = pendapatan ijarah = variabel dummy = eror term 2) Common Effect Model Model common effect untuk regresi data panel di sini yaitu dengan menggabungkan data cross-section dan data time series (pool data), dimana gabungan data ini diestimasikan ke dalam model dengan metode Ordinary Least Square. Persamaan regresi sebagai berikut: π(roe) i = β 0i + β 1 lnmd i + β 2 lnms i + β 3 lnmr i + β 4 lnij i + e i

11 3) Fixed Effect Model Model fixed effect ini digunakan untuk menunjukkan perbedaan konstan antarobjek, dimana untuk membedakan antara satu objek dengan objek lainnya, digunakan variabel dummy. Persamaan model ini adalah sebagai berikut: π(roe) it = β 0i + β 1 lnmd it + β 2 lnms it + β 3 MR it + β 4 lnij it + β 5 d 1i + β 6 d 2i + β 7 d 3i + β 8 d 4i + β 9 d 5i + β 10 d 6i + e it 4) Random Effect Model Model random effect digunakan untuk mengatasi metode efek tetap yang menggunakan variabel dummy atau semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Dalam random effect β0 dianggap tetap sehingga dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut: π(roe) it = β 0i + β 1 lnmd it + β 2 lnms it + β 3 lnmr it + β 4 lnij it + e it F. Sistematika Pembahasan Dalam skripsi ini, akan disusun sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, secara garis besar masing-masing bab akan diuraikan dan dijelaskan secara rinci. BAB I PENDAHULUAN

12 Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu pengertian Bank Syariah, falsafah operasional Bank Syariah, telaah hukum dan larangan riba, karakteristik Bank Syariah, produk-produk Bank Syariah, pembiayaan-pembiayaan Bank Syariah, profitabilitas, model matematika keuntungan/laba, model matematika keuntungan/ laba Bank Syariah, penelitian terdahulu dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data, variabel penelitian, dan alat dan model analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengujian data dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, dan saran.