Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

BAB III METODE PENELITIAN A.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Inpres 1 Margapura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar Hartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SD Inpres Kalola, ditemukan bahwa kemampuan berkomentar siswa kelas V SD Inpres Kalola tersebut dikategorikan masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil semester I (satu) Tahun Ajaran 2011/2012 hanya 33% siswa yang tuntas belajar memenuhi KKM yang telah diterapkan sekolah yaitu 65, sedangkan sisanya 67% siswa berada dibawah KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media gambar di kelas V SD Inpres Kalola dengan jumlah siswa 18 orang. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi aktifitas siswa selama pembelajaran di dalam kelas dan data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil analisis tes belajar siswa setelah diberikan evaluasi akhir belajar. Hasil penelitian dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan mengomentari peristiwa faktual yang terjadi di sekolah. Terbukti hasil belajar siswa menunjukkan ketuntasan klasikal 61% pada siklus I dan 88% pada siklus II, terjadi peningkatan 17% dari siklus I ke siklus II. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengomentari peristiwa faktual yang terjadi di sekolah. Kata Kunci: Berbicara, Mengomentari peristiwa faktual, media gambar I. PENDAHULUAN Media pembelajaran merupakan suatu alat yang membantu guru dalam kegiatan belajar-mengajar untuk memberikan pemahaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut maka media pembelajaran secara umum berfungsi untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif pada anak didik serta mempersatukan pengamatan anak didik. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak; dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk: (1) 96

menimbulkan gairah belajar (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan (3) memungkinkan belajar sendiri-sendiri, menurut kemampuan dan minat anak. Menurut Hamalik, (1986) dalam Arsyad bahwa pemakaian media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang sama (menggunakan media gambar) pada obyek yang berbeda dengan disertai penggunaan metode-metode pembelajaran yang variatif guna mendukung berhasilnya pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa untuk menerima materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, karena pembelajaran yang sebelumnya membosankan bagi siswa dan terkesan biasabiasa saja kini dapat beralih peran menjadi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mengena pada siswa sehingga dari pengalaman tersebut siswa bisa menemukan pengetahuan yang baru. Faktor pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran tidak lepas dari peran guru itu sendiri dan juga peran aktif dari siswa. Berdasarkan observasi di SD Inpres Kalola, ditemukan bahwa kemampuan berkomentar siswa kelas V SD Inpres Kalola tersebut dikategorikan masih rendah. Hal tersebut dibenarkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan juga dilihat dari hasil semester I (satu) yang lalu Tahun Ajaran 2011/2012 hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Kalola dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi kemampuan berkomentar masih rendah dan lemah, ini terlihat dari hanya 33% siswa yang tuntas belajar memenuhi KKM yang telah diterapkan sekolah yaitu 65, sedangkan sisanya 67% siswa berada dibawah KKM yang telah diterapkan sekolah tersebut. Hal ini disebabkan antara lain siswa kurang dilibatkan dalam aktivitas berbicara, mereka lebih banyak mendengar sajian guru. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran tanpa 97

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pemahamannya. Agar diketahui kemampuan siswa dalam berbicara, peneliti juga melakukan wawancara pada orang siswa kelas V SD Inpres Kalola. Dalam komentar siswa masih ada pemakaian kata yang kurang tepat dan perbendaharaan kata masih kurang serta masih ada rasa takut salah dalam berkomentar. Salah satu faktornya adalah pengaruh dialek daerah yang masih sangat kental dilingkungan tersebut sehingga mempengaruhi siswa dalam hal berbicara baik didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah siswa itu sendiri sehingga melalui wawancara ini siswa dapat diajak untuk menguraikan kata-kata serta membantu meningkatkan kreatifitas berfikir siswa, serta siswa mampu berbicara dan berfikir dengan jelas karena mereka merasa terlibat dan mendapatkan kesan yang akan mudah diingat. Menurut Basuki dan Farida (2001:2) mengemukakan kelebihan media gambar, yaitu: Sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, dan harganya yang ekonomis. Sedangkan Menurut Rahadi, (2003:27) selain kelebihan-kelebihan diatas gambar juga memiliki kelemahan, yaitu: Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa, gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif, dan gambar disajikan dalam ukuran terbatas. Adapun kriteria pemilihan gambar yang baik menurut Helmi Hasan, dkk, (2003:2) adalah sebagai berikut : 1. Harus autentik 2. Sederhana 3. Kejelasan ukurannya. Gambar hendaknya mengandung gerak atau memperlihatkan aktifitas tertentu. 5. Sesuai dengan tujuan 6. Menarik Pada kondisi akhir diharapkan terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam mengomentari peristiwa faktual yang terjadi di sekolah melalui penggunaan 98

media gambar. Peningkatan ini akan ditandai dengan target akhir sebanyak 80% dari jumlah siswa kelas V SD Inpres Kalola yang ada mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditetapkan atau batas ketuntasan dalam pembelajaran kemampuan berbicara. Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian, maka hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan media gambar kemampuan siswa kelas V dalam mengomentari peristiwa faktual di SD Inpres Kalola dapat ditingkatkan. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Seluruh tahapan yang dilakukan dalam PTK ini, merupakan tindakan yang membentuk siklus. Dan bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar serta meningkatkan kemampuan berkomentar siswa dengan menggunakan media gambar. Menurut Arikunto, dkk, (2007:3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru yang dilakukan oleh siswa. Dengan Desain penelitian mengacu pada model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2006:16) yang gambarannya sebagai berikut: 99

REFLECT a ACT & OBSERVE PLAN a = Siklus 1 b = Siklus 2 REFLECT b PLAN ACT & OBSERVE Gambar 1. Diagram Alur Desain Penelitian Kemmis dan Mc. Taggart Dari ke empat komponen pada gambar dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses Pelaksanaan Siklus I dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut : (a); perencanaan, (b); tindakan, (c); pengamatan, (d); evaluasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Inpres Kalola dengan jumlah siswa 18 orang. Terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media gambar di kelas V SD Inpres Kalola dalam pembelajaran berkomentar siswa yang akan dilaksanakan pada semester II. Adapun cara atau teknik pengumpulan data pada penelitian antara lain: 1). Pemberian tes akhir Siswa diberikan gambar tentang peristiwa faktual yang terjadi di sekolah kemudian siswa dia setiap akhir tindakan dengan tujuan untuk mengetahui kompetensi yang telah dikuasai siswa pada materi yang telah diajarakan. 2). Observasi 100

Observasi dilakukan ditiap pertemuan untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan oleh peneliti. Observasi difokuskan pada aktifitas guru dan siswa yang dinilai oleh observer yakni guru kelas V SD Inpres Kalola. Data kuantitatif diperoleh dari tes awal, tes akhir tindakan. Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ( sumber : Depdiknas dalam Ismah 2011:16). a. Presentase Daya Serap Individu Skor yang diperoleh siswa PDSI = x 100% Skor maksimal soal Siswa dinyatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu 70%. b. Presentase Daya Serap Klasikal Skor total presentase tes PDSK = x 100% Skor seluruh soal Suatu kelas dinyatakan tuntas presentase daya serap klasikal 70%. c. Ketuntasan belajar klasikal Jumlah siswa yang tuntas KBK = x 100% Jumlah seluruh siswa Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% siswa yang telah tuntas. Data kuantitatif adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil observasi dan pemberian tes. Pengelolaan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dan dianalisis dalam bentuk presentase (Suryanto,2008:58), yaitu dihitung dengan menggunakan rumus: Jumlah skor Presentase nilai rata-rata (NR) = x 100% Skor Maksimal > NR 90% sangat baik = Nilai rata-rata lebih besar atau sama dengan 90%. 101

< NR 90% - 70% baik = Nilai rata-rata lebih kecil dari 90% sampai 70%. < NR 70% - 50% cukup = Nilai rata-rata lebih kecil dari 70% sampai 50%. < NR 50% - 30% kurang = Nilai rata-rata lebih kecil dari 50% sampai 30%. < NR 30%-10% sangat kurang = Nilai rata-rata lebih kecil dari 30% sampai 10%. Indikator keberhasilan kualitatif pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini jika dalam proses pembelajaran diperoleh hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa berdasarkan lembar pengamatan rata-rata dalam kategori baik 70% NR < 90%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Inpres Kalola dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran dan setiap siklus dirinci menjadi dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk evaluasi. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pelajaran tatap muka. Pertemuan diadakan 2 kali dalam seminggu, setiap hari Senin dan Rabu sesuai dengan jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Inpres Kalola. Untuk memperoleh data yang valid, digunakan perangkat penilaian format lembar observasi Guru dan siswa. Hasil observasi aktivitas guru berupa lembar penilaian observasi yang diisi oleh observer untuk dua kali pertemuan dapat dilihat pada Tabel 1. 102

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 No Aspek yang Diamati Pert. 1 Kriteria Pert. 2 Kriteria 1 Memberikan motivasi pada siswa 3 3 2 Menuliskan judul/konsep materi yang 3 dipelajari 3 Menginformasikan tujuan pembelajaran bahwa siswa mampu mengomentari suatu peristiwa faktual yang terjadi disekolah 3 3 Mempersiapkan sumber / materi pembelajaran berupa gambar yang berupa 3 peristiwa faktual 5 Memberikan Motivasi 3 3 6 7 Memberikan pemahaman mengomentari peristiwa faktual yang terjadi disekolah dengan pilihan kata, serta santun berbahasa Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari siswa lain, serta memberikan penguatan 2 Cukup 3 3 8 Menyimpulkan materi 3 3 9 Memberi evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran 3 3 Jumlah Skor 27 29 Skor Maksimal 36 36 Persentase rata-rata (%) 75 81 Pengamat Suka, A.Ma Berdasarkan Tabel 1, persentase rata-rata penilaian pertemuan pertama 75% dengan kriteria baik. Sedangkan pertemuan kedua persentase rata-ratanya mencapai 81% dengan kriteria baik. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan: (a) melaksanakan RPP; (b) menyampaikan tujuan pembelajaran dan lain sebagainya. Guru sebagai fasilitator dan motivator, melakukan kegiatan: (a) memotivasi siswa selama pembelajaran dengan cara memberikan gambar peristiwa faktual yang terjadi disekolah kemudian mengomentarinya; (b) membimbing siswa yang masih kesulitan dalam pemilihan kata serta santun berbahasa; dan (c) mengarahkan siswa membuat kesimpulan materi. 103

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 2. No Nama Siswa Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Aspek yang diamati Jumlah Skor Persentase 1 2 3 5 6 Skor Maksimal Rata-rata (%) Kriteria 1 Amina 2 2 3 3 2 3 15 2 63% Cukup 2 Adelia 3 2 2 3 3 2 15 2 63% Cukup 3 Fitri 3 3 3 2 2 3 16 2 67% Cukup Sakina 2 3 2 3 2 3 15 2 63% Cukup 5 Lista 3 3 2 2 2 3 15 2 63% Cukup 6 Safa 3 3 2 2 3 2 15 2 63% Cukup 7 Sunita 3 2 3 3 3 2 16 2 67% Cukup 8 Nindra 2 2 3 3 2 3 15 2 63% Cukup 9 Meilan 2 3 3 3 2 3 16 2 67% Cukup 10 Rara 3 2 2 2 3 3 15 2 63% Cukup 11 Andika 2 3 2 3 3 3 16 2 67% Cukup 12 Aan 3 2 3 2 3 2 15 2 63% Cukup 13 Syarif 2 3 3 3 2 3 16 2 67% Cukup 1 Fadli 3 2 3 2 2 3 15 2 63% Cukup 15 Ahmat 3 2 3 2 3 2 15 2 63% Cukup 16 Muh. Rum 3 2 2 3 2 3 15 2 63% Cukup 17 Farhat 2 3 3 3 3 2 16 2 67% Cukup 18 Dolif 2 3 2 3 3 3 16 2 67% Cukup Keterangan: Kriteria taraf keberhasilan hasil penilaian: > NR 90% : sangat baik < NR 90% - 70% : baik < NR 70% - 50% : cukup < NR 50% - 30% : kurang < NR 30% - 10% : sangat kurang Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada tabel diatas menunjukkan jumlah skor untuk 11 siswa adalah 15 dari skor maksimal 2 diperoleh persentase rata-rata 63% dengan rata-rata kriteria cukup. Sedangkan untuk 7 siswa mendapatkan jumlah skor 16 dari skor maksimal 2 diperoleh persentase rata-rata 67% dengan kriteria cukup, dan belum mencapai indikator yang ditetapkan. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus satu dengan 10

menggunakan media gambar dalam mengomentari peristiwa faktual yang terjadi di sekolah, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes atau penilaian terhadap objek penelitian. Hasil tes terakhir penilaian kemampuan berkomentar siswa dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Penilaian Kemampuan Berkomentar Siswa Pada Siklus I Hasil Tes Nama Skor Nilai No DSI Ket 1 2 3 Siswa (25) (25) (25) (25) 1 Amina 25 15 25 10 75 Tuntas 2 Adelia 15 20 15 25 75 Tuntas 3 Fitri 10 15 15 20 60 Tidak Tuntas Sakina 25 20 15 15 75 Tuntas 5 Lista 15 10 15 20 60 Tidak Tuntas 6 Safa 25 20 25 10 80 Tuntas 7 Sunita 25 15 10 25 75 Tuntas 8 Nindra 15 10 20 20 65 Tidak Tuntas 9 Meilan 25 15 15 20 75 Tuntas 10 Rara 25 10 15 15 65 Tidak Tuntas 11 Andika 20 15 15 25 75 Tuntas 12 Aan 25 15 25 10 75 Tuntas 13 Syarif 15 20 25 15 75 Tuntas 1 Fadli 15 20 25 10 70 Tuntas 15 Ahmat 10 15 15 20 60 Tidak Tuntas 16 Muh. Rum 15 10 15 20 60 Tidak Tuntas 17 Farhat 10 20 25 15 70 Tuntas 18 Dolif 25 10 15 10 60 Tidak Tuntas Skor yang diperoleh 30 275 330 305 1250 T TT Skor Keseluruhan 1250 Skor Maksimum 1800 DSK 69% KBK 61% 11 7 Berdasarkan hasil tes penilaian tersebut menunjukkan presentase rata-rata kemampuan berkomentar siswa secara daya serap klasikal adalah 69%. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal mencapai 61%, juga belum memenuhi indikator kinerja dengan kriteria cukup. Terdapat 7 siswa yang belum tuntas, hal ini disebabkan siswa masih memiliki kelemahan pada penggunaan kata 105

efektif,bahasa yang digunakan padat, dan penyampaian pesan yang jelas. Dengan demikian, peneliti perlu melanjutkan penelitian sampai siklus II untuk memperbaiki proses pada siklus I atau konsep yang belum terlalu dipahami siswa akan diperjelas kembali. Maka kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus II adalah: a. Menetapkan materi ajar yang akan dibahas b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II c. Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran d. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran e. Mempersiapkan lembar penilaian berkomentar siswa Aktivitas guru siklus II selama proses pembelajaran di kelas dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dengan cara mengisi lembar observasi yang disediakan. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel. Tabel. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Aspek yang Diamati Pert. 1 Kriteria Pert. 2 Kriteria 1 Memberikan motivasi pada siswa Menuliskan judul/konsep materi yang 2 dipelajari Menginformasikan tujuan pembelajaran bahwa siswa mampu 3 mengomentari suatu peristiwa faktual yang terjadi disekolah Mempersiapkan sumber / materi pembelajaran berupa gambar yang berupa peristiwa faktual 5 Memberikan Motivasi 6 7 Memberikan pemahaman mengomentari peristiwa faktual yang terjadi disekolah dengan pilihan kata, serta santun berbahasa Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari siswa lain, serta memberikan penguatan 3 8 Menyimpulkan materi 106

9 Memberi evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran Jumlah Skor 35 36 Skor Maksimal 36 36 Persentase rata-rata (%) 97% ( ) 100% ( ) Pengamat (observer) Suka, A.Ma Berdasarkan tabel di atas persentase rata-rata penilaian pertemuan pertama 97% dengan kriteria rata-rata sangat baik. Pertemuan kedua persentase rataratanya mencapai 100% dengan kriteria sangat baik. Dalam hal ini, sangat baik sebagai guru, fasilitator, motivator dan evaluator, serta bertindak sebagai pengamat. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan: (a) melaksanakan RPP; (b) menyampaikan tujuan pembelajaran dan lain sebagainya. Guru sebagai fasilitator dan motivator, melakukan kegiatan: (a) memotivasi siswa selama pembelajaran dengan cara memberikan soal latihan mengomentari gambar; (b) membimbing siswa yang masih kesulitan pemilihan kata dan santun berbahasa; dan (c) mengarahkan siswa membuat kesimpulan materi. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 5. 107

No Nama Siswa Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Aspek yang dinilai Jumlah Skor Persentase 1 2 3 5 6 Skor Maksimal Rata-rata (%) Kriteria 1 Amina 3 3 22 2 92% baik 2 Adelia 3 3 3 3 20 2 83% 3 Fitri 3 3 22 2 92% baik Sakina 3 3 22 2 92% baik 5 Lista 3 3 3 3 20 2 83% 6 Safa 3 3 3 3 20 2 83% 7 Sunita 3 3 22 2 92% baik 8 Nindra 3 3 22 2 92% baik 9 Meilan 3 3 3 3 20 2 83% 10 Rara 3 3 3 3 20 2 83% 11 Andika 3 3 22 2 92% baik 12 Aan 3 3 22 2 92% baik 13 Syarif 3 3 22 2 92% baik 1 Fadli 3 3 22 2 92% baik 15 Ahmat 3 3 3 3 20 2 83% 16 Muh. Rum 3 3 22 2 92% baik 17 Farhat 3 3 3 3 20 2 83% 18 Dolif 3 3 3 3 20 2 83% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada tabel, menunjukkan jumlah skor untuk setiap siswa berbeda satu sama lainnya. 8 siswa mendapatkan jumlah skor 20 dari skor maksimal 2 diperoleh persentase rata-rata 83% dengan kriteria baik. Sedangkan 10 siswa lainnya mendapatkan jumlah skor 22 dari skor maksimal 2 diperoleh persentase rata-rata 92% dengan kriteria sangat baik dan sudah memenuhi indikator kinerja. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II dengan penggunaan media gambar dalam melatih siswa berkomentar, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes atau penilaian terhadap kemampuan berkomentar pada objek penelitian. Hasil tes penelitian kemampuan mereka berkomentar dapat dilihat pada Tabel 6. 108

Tabel 6. Hasil Penilaian Kemampuan Berkomentar Siswa Pada Siklus II No Nama Hasil Tes Skor Nilai Siswa 1 2 3 (25) (25) (25) (25) DSI Ket 1 Amina 25 20 25 25 95 Tuntas 2 Adelia 22 20 25 25 92 Tuntas 3 Fitri 20 25 25 20 90 Tuntas Sakina 25 20 25 25 95 Tuntas 5 Lista 25 20 20 20 85 Tuntas 6 Safa 25 20 25 25 95 Tuntas 7 Sunita 25 15 20 25 85 Tuntas 8 Nindra 25 20 20 20 85 Tuntas 9 Meilan 25 25 25 20 95 Tuntas 10 Rara 25 20 15 25 85 Tuntas 11 Andika 20 20 20 25 85 Tuntas 12 Aan 25 18 25 20 88 Tuntas 13 Syarif 18 20 25 15 78 Tuntas 1 Fadli 25 25 25 20 95 Tuntas 15 Ahmat 20 20 25 20 85 Tuntas 16 Muh. Rum 18 15 15 20 68 Tidak Tuntas 17 Farhat 15 20 25 15 75 Tuntas 18 Dolif 25 16 15 10 66 Tidak Tuntas Skor yang diperoleh 08 359 00 375 152 T TT Skor Keseluruhan 152 Skor Maksimum 1800 DSK 86% 16 2 KBK 88% Dari hasil observasi, hasil penilaian kemampuan berkomentar, dan hasil belajar pada siklus II, dapat dilihat dari tabel hasil penilaian kemampuan berkomentar siswa terdapat 2 siswa yang belum tuntas. Kedua siswa yang belum tuntas tersebut memiliki kelemahan dalam indikator penilaian pilihan kata dan bahasa yang digunakan padat. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini semua kriteria aktivitas guru dan siswa serta analisis tes kemampuan berkomentar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada indikator kinerja. Hal ini dapat dilihat dari tabel 109

hasil observasi aktivitas guru terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan persentase rata-rata 75% - 81% pada siklus I dan pada siklus II dengan persentase rata-rata 97% - 100%. Begitu pula dengan Hasil observasi aktivitas siswa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan persentase rata-rata 63% - 67% pada siklus I dan pada siklus II dengan persentase rata-rata 83% - 92% dan dari tabel hasil rubrik penilaian kemampuan berkomentar siswa juga dapat dilihat pada siklus I terdapat 11 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas. Itu disebabkan karena dari ke-7 siswa tersebut memiliki kekurangan pada aspek penilaian pilihan kata, penggunaan kalimat efektif, bahasa yang digunakan padat dan penyampaian pesan jelas. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat dari tabel rubrik penilaian kemampuan berkomentar siswa mengalami peningkatan dari 18 jumlah siswa terdapat 2 siswa yang tidak tuntas. Siswa yang tidak tuntas tersebut adalah Muh.Rum dan Dolif. Muh. Rum memiliki kekurangan dalam aspek penilaian pilihan kata dan bahasa yang digunakan padat, sedangkan Dolif memiliki kekurangan pada aspek penilaian pilihan kata, penggunaan kalimat efektif dan bahasa yang digunakan padat. Tetapi siswa yang tuntas juga masih memiliki kekurangan pada indikator penilaian bahasa yang digunakan padat. Dapat dilihat dari tabel rubrik penilaian kemampuan berkomentar siswa terdapat 6 dari siswa yang tuntas memiliki kekurangan pada indikator penilaian bahasa yang digunakan padat. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan data kualitatif dan pembahasan hasil penelitian maka dapat dilihat bahwa hasil tes penilaian kemampuan berkomentar pada siklus I dengan jumlah siswa 18 orang diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 11 orang dan 7 orang belum tuntas dengan presentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 69% dengan kriteria cukup. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 16 orang dan terdapat 2 orang yang tidak tuntas dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 86% dengan kriteria sangat baik. Terdapat peningkatan sebesar 17% dari persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I ke siklus II. Jadi dapat 110

disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Inpres Kalola dalam mengomentari peristiwa faktual yang terjadi di sekolah. Dari hasil kesimpulan penelitian dapat dikemukakan bahwa penggunaan media gambar dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di Sekolah Dasar, khususnya pada materi berkomentar dan setiap guru khususnya guru kelas V SD agar memperhatikan penggunaan media yang tepat dalam mengajarkan materi berkomentar agar dapat membantu siswa lebih mudah dalam belajar berbicara. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S.(2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Arsyad,A.(2007). Media Pembelajaran.[Online]Tersedia:http://bagawanabiasa. Wordpress. com.[ 2013/05/26]. Basuki dan farida,(2001). Kelebihan dan keterbatasan media gambar [Online]. Tersedia: http://ian3.wordpress.com/tag/kelebihan-media-gambar.html.[27 Mei 201]. Depdiknas.(2011).Penerapan Model Konstruksi pada Pembelajaran IPA. Jakarta: Direktoral Pendidikan Nasional. Djago,Tarigan,Dkk.(2003). Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta. Hasan,H.(2003).Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar.Padang:UNP.[Online]Tersedia: http: //tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-mediagambar. html. [27 Mei 201]. Rahadi,A.(2003).Media Pembelajaran Jakarta. Dikjen Dikti Depdikbud.[Online] Tersedia: http://ian3.wordpress.com/tag/kelebihan-media-gambar.html.[27 Mei 201]. 111