BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN VOLUME PARU PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. sering timbul dikalangan masyarakat. Data Report Word Healt Organitation

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. yang baru dan asing lagi di masyarakat, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang bertujuan untuk membentuk ketahanan fisik, terutama prajurit TNI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehat segala aktivitas dapat dikerjakan dengan lancar. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak, akan menimbulkan persoalan-persoalan yang sangat beragam. dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

BAB V PEMBAHASAN. kelamin pria dipilih karena mayoritas populasi sampel di BBKPM adalah pria dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit paru-paru obstriktif kronis ( Chronic Obstrictive Pulmonary

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

Uji Fungsi (lung function test) Peak flow meter

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah hidup di zaman yang semakin berkembang, banyaknya inovasi yang telah bermunculan, hal ini

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dunia ini memiliki banyak sekali aktivitas yang beragam sepanjang harinya baik aktivitas bekerja, sekolah, kuliah maupun diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup masyarakat sekarang cenderung jarang atau sama sekali tidak pernah olahraga dalam kehidupannya yang akan berdampak pada kesehatan merekadi kemudian hari ditengah aktivitas yang padat. Menurut UU Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003pada umumnya seseorang memiliki batas waktu dalam melakukan pekerjaan dalam sehari maupun seminggu. Manusia dalam sehari melakukan pekerjaan selama 7 jam dalam sehari dan 40 jam selama seminggu. Apa lagi masyarakat khususnya remaja jaman sekarang banyak sekali memiliki pola hidup yang sangat buruk ditambah penggunaan rokok setiap hari. Rokok kini sudah merajalela di kalangan remaja hampir seluruh populasi remaja mengkonsumsi rokok, oleh sebab itu kesehatan atau kebugaran jasmani di kalangan remaja sangat buruk pada jaman sekarang. Banyaknya pengguna rokok kini telah menjadi kebutuhan para remaja, ada yang bilang rokok adalah obat untuk kita semangat melakukan aktivitas sehari hari. Secara fisik perkembangan remaja dari segi kesehatan perlu mendapatkan perhatian yang cukup signifikan dari pemerintah. Menurut 1

2 data Depkes RI (2006) menunjukkan jumlah remaja umur 10-19 tahun di Indonesia sekitar 43 juta (19,61%) dari jumlah penduduk. Sedangkan populasi remaja di Kota Bandung umur 10-24 tahun,adalah 28,55% dari jumlah populasi yaitu sekitar 665.252 jiwa (BPS,2011). Jumlah tersebut terdiri dari 345.975 remaja laki-laki sedangkan remaja perempuan 319.277 jiwa. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang menentukan keberhasilan bangsa ini di masa depan, mewujudkan keberhasilan bangsa para remaja harus diperhatikan kesehatan dan pola hidupnya agar terus berproduktif dan berprestasi. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga (pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas seharihari dan berolahraga. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan bahwa 48,2% penduduk Indonesia tidak melakukan aktivitas fisik yang teratur. Melakukan aktivitas fisik secara teratur mempunyai efek perlindungan yang signifikan terhadap kemungkinan terjangkit beberapa macam penyakit. Sebaliknya, gaya hidup tanpa gerak atau sedentary lifestyle diketahui berisiko terhadap terjadinya hal-hal tersebut. Menurut Survei Kesehatan Nasional (2004) prevalensi penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik sebesar 72,9 %. Secara nasional pada tahun 2007 hampir separuh penduduk (48,2%) kurang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Provinsi yang penduduknya paling rendah dalam aktivitas fisik secara teratur adalah Kalimantan Timur yaitu sebesar 61,7% (RISKESDAS, 2007)

3 Masa muda adalah waktu yang cepat untuk perkembangan paruparu dan jantung adalah sangat penting pada tahun-tahun pertumbuhan semua organ tubuh memberikan sambutan secara fisiologis sesuai dengan fungsi dan kebutuhan yang diberikan kepada paru-paru. Sangat di sayangkan sekali ketika masih muda kapasitas paru menurun, adanya keterbatasan respirasi pada remaja yang mungkin di akibatkan karna pola hidup yang salah dan sering mengkonsumsi rokok. Dengan ini adanya penurunan saat bernafas ketika inspirasi dan ekspirasi. Di era sekarang remaja memiliki beragam banyak sekali aktivitas yang sangat berat sepanjang kesehariannya,aktivitas yang tak berhenti sepanjang hari,oleh karena itu mereka wajib memiliki respirasi yang maksimal agar tidak cepat lelah ketika sedang beraktivitas. Normalnya atau maksimalnya respirasi sangat penting untukdaya tahan remaja dalam menjalani aktivitas mereka khususnya kapasitas paru harus dilatih agar dapat menghasilkan oksigen yang maksimal.sistem respiratori merupakan salah satu sistem biologi yang menyokong sistem lain seperti sistem cardiovaskular,sistem endokrina dan sebagainya untuk berfungsi dengan berkesan.sistem respiratori memainkan peranan yang penting untuk menghasilkan oksigen kedalam tubuh agar memaksimalkan metabolism yang terjadi di dalam tubuh. Remaja sekarang sifatnya aktif dan terus aktif setiap harinya mereka tak pernah henti dalam menjalani harinya karena itu semua merupakan tuntutan dalam hidupnya,jadi mau tak mau harus dijalani meskipun mereka jarang berolahraga. Remaja atau anak muda yang aktif

4 secara fisik dalam kesehariannya.perubahan dari remaja akhir hingga masa awalnya dewasa akan mengalami penurunan dramatis dalam aktivitas fisik hampir seluruh kehidupan seorang,maka dari itu di butuhkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan aktivitas fisik pada remaja, ya itu fisioterapi. Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan dalam mengembalikan gerak dan fungsi tubuh secara optimal. Seperti yang tercantum PERMENKES RI nomer 80 tahun 2013, pasal 1 ayat 2 tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik fisioterapi yaitu: Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, serta memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan(fisik,elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi. Latihan skipping adalah suatu latihan melompat dengan mengunakan tali dilakukan dengan cepat secara terus-menerus dengan mengayunkan tali tersebut. Latihan ini bersifat aerobic yang biasa membakar kalori dan melatih otot. Latihan skippingsesuai dengan gerakan vertikal jump,skipping sangat murah dan mudah dilakukan dimanapun dan oleh siapapun.olahraga skipping sampai sekarang mendapat tempat di dunia olahraga dan menjadi pilihan dalam cabang olahraga.skipping mengalami perkembangan yang pesat,dulu skipping digunakan hanya

5 untuk meloncat satu atau dua macam saja namun sekarang skipping mengalami variasi maupun bahan. Jaman sekarang bahan skipping dapat dibuat dengan plastik maupun karet sehingga beratnya ringan saat digunakan.gerakannya pun sekarang beragam,skipping dapat dilakukan dengan melompat satu kaki,dua kaki secara bergantian,maupun melompati tali dengan ayunan tali yang double.manfaat dari latihan skipping ini bagi jantung dan paru-paru yaitu meningkatkan efisiensirespiratori dengan penurunan residual volume, dan terjadi peningkatan O2 di alveolus dan meningkatnya difusi O2, menambah volume,sehingga hal ini dapat meningkatkanrespirasi dan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru. Latihan jogging sama dengan berlari dengan kecepatan dibawah 6 mil/jam atau sama dengan 9,7 km/jam (Sheehan,2003). Latihan ini bersifat aerobic sama dengan latihan skipping yang mampu membakar kalori dan melatih otot.dengan demikian jogging adalah lari dengan kecepatan minimal.siapa sangka,dibalik gerakannya yang ringan jogging termasuk olahraga kardiovaskular dan respiratori yang murah meriah,dan sejuta manfaat yang ada dalam latihan ini.dengan aktivitas rutin selama 30 menit sehari,tubuh kita akan terlihat lebih sehat.jogging yang benar adalah melakukan gerakan berlari atau berjalan santai diiringi mengatur nafas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan proses pembakaran energi yang maksimal.secara tidak sadar Jogging melatih respirasi yang akan menyebabkan paru-paru bekerja keras untuk menghasilkan oksigen yang cukup.

6 Orang-orang yang bergerak dan beraktivitas akan memicu paruparu melalui saluran pernapasan saat menghirup oksigen.maka tubuh pun bisa segar kembali dan bisa lebih berkonsentrasi.(zhakaria,2010).jogging dapat dilakukan ditempat terbuka seperti lapangan agar tidakbosan,jogging memiliki durasi yang sama dengan frekuensi yang sama.jogging termasuk olahraga yang memiliki nilai aerobic yang tinggi setelah renang,karenajogging merupakan aktivitas aerobic. Sama halnya dengan latihan dengan menggunakan alat atau modalitas yaitu sepeda statis. Latihan sepeda statis biasa di sebut juga latihan aerobic yang mana latihan ini berguna untuk melatih respirasi dan meningkatkan kapasitas paru maupun meningkatkan endurance cardiovascular. Sepeda statis umumnya kita biasa jumpai di tempattempat fitness atau tempat olahraga lainnya, latihan ini tidaklah murah karna harus mempunyai modalitas yang cukup mahal yaitu sepeda statis, tetapi kebanyakan masyarakan umumnya menggunakan latihan ini dangan cara pergi ketempat fitness untuk menyewa alat sepeda statis tersebut. Latihan sepeda statis yang benar ialah mengayunkan dua pedal dengan kaki dengan durasi waktu 30menit sampai 60menit untuk satu kali sesi latihan. Dengan ini kegunaan respirasi sangat penting untuk menghasilkan oksigen yang maksimal. Volumeekspirasi paksa (forced expiratory volume, FEV1) adalah volume gas yang di keluarkan dalam waktu satu detik melalui ekspirasi paksa sesudah inspirasi penuh. FEV1 dapat di ukur lebih dari satu detik,

7 seperti dua detik atau tiga detik, tetapi nilai satu detik adalah yang paling informatif Dengan menggunakan alat spirometri. B. Identifikasi Masalah Remaja jaman sekarang mempunyai pola hidup yang buruk ditambah sering mengkonsumsi rokok, dengan itu dapat menurunkan kapasitas paru dan respirasi yang tidak maksimal. Respirasi atau khususnya FEV1 sangatlah penting dimana tubuh dapat bekerja dalam waktu yang lama tanpa merasa atau mengalami kelelahan yang berlebihan dari biasanya setelah melakukan latihan.seperti sesudah latihan circuit atau interval sekalipun. Dapat dijelaskan bahwa kebugaran aerobik adalah kemampuan mengkonsumsi oksigen tertinggi saat kerja maksimal yang dinyatakan dalam liter/menit atau ml/kg/menit.kebugaran aerobik tersebut juga daya tahan paru dan jantung. Kebugaran seseorang adalah tolak ukur dalam menentukan kesehatan seseorang,karena dengan kebugaran maka seseorang dapat menjalani aktivitas dalam sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang menganggu sehingga masih bisa menjalani kegiatan yang lainnya.oleh karena itu olahraga yang bersifat latihan sangat berperan penting dalam mengurangi resiko terkenanya penyakit.seperti yang telah diterangkan pada latar belakang masalah,kebugaran seseorang dipengaruhi faktor internal maupun faktor eksternal yang akan berpengaruh penurunannya FEV1.

8 Permasalahan FEV1ini menjadi alasan peneliti mencoba untuk meneliti karena aktivitas remaja yang meningkat dan pola hidup yang sedentary maupun aktivitas fisik yang tidak teratur dapat membuat seseorang menjadi lemah dan menjadi hambatan dalam menjalani aktivitas yang lainnya.dimana akan mengakibatkan menurunnya efisiensi ventilasi,menurunnyatidal volume, IRV, ERV, naiknya volume paru,terganggunya transportasi O2 dan CO2,menurunnya kapasitas difusi dalam paru.semua ini dapat mengakibatkan penurunan tingkat kebugaran dari sesorang. Berdasarkan semua ini maka untuk meningkatkan FEV1secara otomatis meningkatkan kebugaran seseorang perlu adanya latihan fisik.pada penelitian kali ini latihan yang dipilih bertujuan untuk meningkatkan kerja otot-otot pernapasan sehingga akan meningkatkan efisiensi ventilasi paru,meningkatkan volume paru,serta meningkatkan daya tahan seseorang. C. Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah latihan skipping dan jogging dapat meningkatkan FEV1 pada remaja perokok?. 2. Apakah latihan skipping dan sepeda static dapat meningkatkan FEV1 pada remaja perokok?.

9 3. Apakah ada perbedaan antara latihan skipping dan jogging dengan Latihan jogging dan sepeda statik dalam meningkatkan FEV1 pada remaja perokok?. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan latihan skipping dan jogging dengan latihan jogging dan sepeda statis dalam meningkatkan FEV1 pada remaja perokok. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping dan jogging, terhadap peningkatan FEV1 pada remaja perokok. b. Untuk mengetahui pengaruh latihan jogging dan sepeda statis terhadap peningkatan FEV1 pada remaja perokok. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari,mengidentifikasi dan mengembangkan teori-teori yang selama ini diperoleh penulis dikampus. b. Dengan adanya penelitian ini,peneliti dapat mengetahui sejauh mana manfaatnya program latihan yang diberikan kepada remaja. 2. Bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Fisioterapis dalam menentukan suatu program latihan yang berkaitan dengan peningkatan FEV1 pada remaja perokok.

10 b. Fisioterapis dalam memberikan suatu program latihan yang berkaitan dengan peningkatan FEV1. c. Dapat dijadikan bahan perbandingan hasil pengukuran yang objektif bagi tingkat FEV1 pada remaja perokok. 3. Bagi Masyarakat Mendapat gambaran tentang peran latihan jogging, latihan skipping, dan latihan sepeda statik terhadap peningkatan kebugaran,stamina maupun kesehatan.memberikan pengetahuan tentang pentingnya latihan maupun olahraga agar tak mudah terkena penyakit.