BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang melibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

MARAKNYA TAYANGAN HIPNOTIS SEBAGAI ACARA HIBURAN TERKAIT MENINGKATNYA ANIMO MENONTON TV DI KALANGAN MASYARAKAT

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia teknologi komunikasi khususnya komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang melibatkan khalayak luas. Saat ini, televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktu di depan televisi dari pada melakukan kegiatan sosialnya. Dan menjadikan televisi sebagai teman. Televisi membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi, sehingga dapat menjadi candu. Televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita ingin menjalani hidup ini. 1 Televisi memiliki banyak jenis tayangan seperti realty show, varietiy show, kuis dan sinetron yang dapat dilihat pemirsa di layar televise setiap hari. Sejak tahun 1983, TVRI telah mempelopori penayangan sinetron, mengigat TVRI kekurangan film yang layak ditayangkan. Sinetron di buat sebagai penganti film karena dianggap dapat mewakili perfilman Indonesia yang mulai mati suri, sekali gus menghindari banyaknya tayangan impor yang masuk. Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung terbuka 1 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. 2004. Hal 1.

2 dan sering sekali tanpa penyelesaian (open- ended). Ceritanya cenderung dibuat berpanjang-panjang selama masih ada audien yang menyukainya. Perbedaan sinetron dan televisi yaitu, sinetron adalah tayangan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan serta menggunakan teknologi sebagai pendukungnya. Sedangkan televisi adalah sebuah media yang mampu membedakan fakta dan fisik, realitas dan tidak terbatas. Keduanya mempunyai konsep yang sama yaitu sama-sama memberikan hiburan yang bersifat memanipulasi konsep yang sama yaitu sama-sama memberikan hiburan yang bersifat memanipulatif dan memberikan informasi tetapi dengan contens yang berbeda karena sinetron merupakan jenis acara yang ditayangkan melalu televisi, jadi sinetron dan televisi merupakan kesatuan yang telah terangkai dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. 2 Dalam hal mempengaruhi tingkah laku pemirsa televisi sebagai media gambar dan suara memang dianggap lebih unggul dibandingkan dengan media yang lainnya (surat kabar, majalah, radio) lantaran kemampuannya menyajikan pesan baik yang bersifat informasi maupun hiburan yang seolah-olah nyata. Pesan tadi, berupa symbol (bahasa, gerak gerik tubuh, dan yang lannya), ditangkap oleh pemirsa, lalu dikirim ke otak, diolah dan ditempatkan dalam ingkatan pemirsa. 3 2 KOMPAS Minggu, Sumber Hiburan Televisi, PIK Gramedioa, 17 Nov 1996, hal. 19 3 Fahmi A. Alatas, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Yayasan Pengkajian Komunikasi Massa Depan (YKPMD), Jakarta, 1997, hal. 30-32

3 Jenis sinetron sangat beragam, antara lain sinetron yang menceritakan tentang percintaan, sinetron remaja, sinetron yang berbau mistis, sinetron komedi dan sinetron religi yang sedang digemari oleh penikmat televisi. Sekian banyak sinetron yang telah ditayangkan, sinetron religi memiliki ciri khas tersendiri untuk menarik pemirsanya. Sinetron religi komedi Islam KTP yang pertama kali ditayangkan oleh SCTV pada tanggal 29 Agustus tahun 2010. Awalnya sinetron yang diproduksi oleh Multivision Plus ini ditayangkan untuk sinetron pada bulan ramadhan saja, namun begitu banyak penonton yang menyukai sinetron tersebut maka sinetron ini siarannya diperpanjang sampai saat ini. Sinetron yang awalnya ditayangkan setiap Senin hingga Minggu pada pukul 18.00 sampai 19.00 WIB saat ini berubah jam tayang menjadi pukul 18.30 sampai 20.30 WIB. Rating and Share sinetron yang diproduseri oleh Anjasmara ini cukup baik, sinetron ini mempunyai rating 2,0 dan share 25,2% 4. Penelitian ini dimulai dari Desember 2010, khusus meneliti sinetron komedi yang ditayangkan SCTV Sinetron ini menuturkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh manusia pilihan. Biasanya kelebihan atau kemampuan untuk menyadarkan ini justru dimiliki oleh wali Allah untuk menyadarkan mereka yang telah salah jalan. Penyampainnya pun kerap unik dan tidak masuk akal, atau bahkan kontroversi. Sesungguhnya, itulah ujian bagi manusia dan hasilnya sungguh mencerahkan. Kesadaran muncul tidak melewati nasehat ataupun contoh. Justru ujian dan cobaanlah yang menyadarkan 4 SCTV TV, Judul Program dan Rating Program

4 manusia. Hanya manusia dengan kemampuan mencapai Ma rifat yang mampu melakukan semua ini. Tokoh dalam cerita ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Konflik yang sering terjadi adalah kedua murid Bang Ali yang diperankan oleh Idrus Mardani yaitu Mamat yang diperankan oleh Reza Aditya, dia adalah sorang pengangguran. Dan murid Bang Ali liannya yaitu Karyo yang diperankan oleh Aiman Risky, yang bekerja ebagai petugas kebersihan kampung. Lewat sentuhan Bang Ali, kedua tokoh ini akhirnya sadar bahwa apa pun posisi mereka, mempunyai tangung jawab yang sama di mata Allah. Bang Ali memberikan penyadaran bahwa bekerja adalah ibadah, itu yang dilakukan Bang Ali tanpa menyinggung perasaan mereka. Konflik yang sering terjadi adalah Sabina yang diperankan oleh Martina Aisyah, anak dari Bang Ali. Seperti layaknya anak kuliahan, Sabina mempunyai masalah dalam kehidupan cintanya. Jami yang diperankan oleh Lionil Hendrik, yang merupakan kekasih Sabrina, yang ngebet ingin menikahi kekasihnya itu. Pasalnya, pacaran menurut Bang Ali tidak isalami. Belum lagi kehadiran Mahdit yang diperankan oleh Qubil, pria yang selalu mencatat setiap amal kebaikan yang telah dia perbuat. Memberi sedekah, membangun musholla, bahkan menolong orang miskin pun dicatat dalam biku miliknya, yang berisi catatan amal Mahdit. Suatu ketika musholla yang didirikan oleh Mahdit terbakar. Anehnya, Bang Ali justru bersyukur. Wara tentu saja kaget mendengar ucapan Bang Ali. Ternyata, rasa syukur itu justru meyadarkan Mahdit bahwa setelah

5 musholla terbakar, pria itu tidak harus bersusah payah mencari amalan. Biar catatan amal baik itu menjadi rahasia Allah SWT. Pemirsa tayangan sinetron komedi religi Islam KTP menjadi sample yang sangat penting dalam penelitian ini. Tayangan ini ditonton oleh banyak penggemar dari bragam latar belakang sosial. Persepsi yang beragam menjadi satu alasan untuk meneliti persepsi pemirsa terhadap tayangan sinetron komedi Islam KTP di Universitas Mercu Buana Di Universitas Mercu Buana, terdapat 6 fakultas, diantaranya Fakultas Perncanaan dan Desain, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Komunikasi, dan Fakultas Komputer. Jumlah seluruh mahasiswa angkatan 2009 pada tahun ajaran 2009/2010 yang aktif ialah 1692 mahasiswa. 5 Dan mahasiswa non muslim dari seluruh fakultas terdapat 112 mahasiswa. Ini menjadi satu alasan penulis untuk memilih mahasiswa Universitas Mercu Buana sebagai sampel dalam penelitian di skripsi ini. Karena penelitian ini dibuat bagaimana persepsi mahasiswa non muslim, dengan alur cerita kehidupan sehari-hari sinetron komedi religi Islam KTP yang barbau agama Islam. Apakah dapat mempengaruhi prilaku atau tingkah laku mahasiswa yang mengikuti para karakter pemain yang ada di sinetron komedi Islam KTP, seperti gaya bahasa dan gaya hidup mereka. Atau mahasiswa Universitas Mercu Buana khususnya non muslim menganggap bahwa cerita yang ada di sinetron tersebut hanya sebagai hiburan saja. Membuat penelitian ini sangat penting bagi penulis. 5 Data : BAA Universitas Mercubuana

6 Menyangkut isi dan bentuk, media televisi maupun direkayasa mampu membedakan fakta dan fisik, realistis dan tidak terbatas. Menyangkut hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. Media televisi memiliki berwatak (tokoh yang riil maupun yang direkayasa).sementara media lain (khususnya film) hanya memiliki bintang yang direkayasa. 6 Sedangkan dilihat dari aspek teknologi, media televisi memiliki beberapa keunggulan yaitu mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan, sehingga dapat mengantarkan secara langsung suatu peristiwa di suatu tempat lain yang berjarak sangat jauh. Selain itu televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauannya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan melakukan interaksis ecara langsung. Di samping keunggulannya televisi juga mempunyai kelemahan. Kelemahan media televisi berkaitan langsung dengan kekuatan dan kenggulan, baik dari segi progmatis maupun teknologis. Kelemahan-kelemahan tersebut ialah, kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan. Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat 6 Fahmi A. Alatas, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Yayasan Pengkajian Komunikasi Massa Depan (YKPMD), Jakarta, 1997, hal. 30-32

7 tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada di berbagai wilayah jangkauannya. Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak neg6atifnya, karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan perhatian khalayaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain pada waktu yang bersamaan. Cepatnya perkembangan teknologi penyiaran televisi berferak mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayaknya di berbagai wilayah yang berbeda. Ini yang pada gilirannya yang melahirkan pro kontra tentang implikasi kultural dari televisi seperti isu-isu imperialisme kultural dari negara-negara asing yang dengan bebas menayangkan acaa-acara yang dianggap bertentangan dengan budaya lokal dari suatu masyarakat. 7 1.2. Perumusan masalah Pemirsa yang menonton sinetron komedi Islam KTP beragam tidak hanya mereka dari kalangan muslim saja, kalangan non muslim pun juga menonton tayangan komedi situasi ini. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua juga menonton tayangan ini. Tapi peneliti memutuskan melakukan penelitian di Universitas Mercu Buana karena peneliti mengemban pendidikan di Universitas Mercubana dan banyak mahasiswa Universitas Mercu Buana yang menonton sinetron Islam KTP. Sehingga mahasiswa non muslim di Universitas Mercu Buana dapat dijadikan sampel penelitian. Sejauh mana mahasiswa non muslim di Universitas Mecu Buana dapat memahami, menerima, dan mengimplikasikan tayangan ini dalam 7 Ibid, hal. 20

8 keseharian mereka, masih belum dapat kita ketahui secara pasti. Sebagian besar dari mereka hanya menganggap sinetron Islam KTP sebagai hiburan, tetapi apakah mahasiswa dapat mendapatkan sesuatu yang lain dari tayangan ini atau malah mempengaruhi prilaku atau tingkah laku mahasiswa Universitas Mercu Buana menjadi ikut-ikutan seperti yang ada di sinetron Islam KTP, seperti gaya bahasa, dan gaya hidup mereka. Penelitian ini akan mencoba mengetahui hal tersebut. Berdasarkan dari latar belakang di atas, dirumuskan dalam penelitian yaitu sejauhmana peresepsi mahasiswa non muslim di Universitas Mercu Buana terhadap isi tayangan sinetron komedi Islam KTP di SCTV? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian yang dilakukan pada pemirsa tayangan sinetron religi Islam KTP ini mempunyai tujuan untuk mengetahui persepsi pemirsa terhadap isi tayangan sinetron Islam KTP yang menjadi bahan penelitian penulis. 1.4. Signifikansi peneliti 1.4.1. Signifikansi Akademis Penelitian diharapkan mengkaji teori-teori persepsi khalayak dan memperkaya khasanah kajian persepsi khalayak. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu pada tayangan-tayangan sinetron di televisi. 1.4.2. Signifikansi Praktis

9 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pembuat sinetron komedi situasi pada umumnya, dan khususnya bagi Multivision Plus sebagai rumah produksi yang membuat sinetron Islam KTP dan SCTV sebagai stasiun tv yang menayangkan sinetron Islam KTP. Dapat diketahui gambaran yang dimiliki masyarakat setelah mereka menonton sinetron Islam KTP. Sehingga masyarakat yang menonton memiliki gambaran yang salah dan yang benar, agar dapat mengontrol perilakunya setelah menonton.