PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2008

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :194 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 39 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014


PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat serta pemberdayaan perangkat daerah untuk dapat lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan urusan, maka dipandang perlu untuk melakukan penyelarasan dan penataan kembali Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Jepara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jepara. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jepara (Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 2). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEPARA dan BUPATI JEPARA MEMUTUSKAN:

3 Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jepara; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Jepara; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara; 5. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas Bupati berbentuk Badan, Inspektorat, Kantor dan Rumah Sakit; 6. Rumah Sakit Daerah adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang dikatagorikan ke dalam rumah sakit umum daerah dan rumah sakit khusus daerah; 7. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unit pelaksana teknis Badan untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan yang berada pada Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan. 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional yang berada pada Lembaga Teknis Daerah. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah yang terdiri : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Inspektorat ; c. Badan Kepegawaian Daerah; d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; e. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; g. Badan Lingkungan Hidup; h. Kantor Perpustakaan Daerah; i. Kantor Arsip Daerah; j. Kantor Ketahanan Pangan; k. Kantor Penanaman Modal; l. Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini.

4 BAB III KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 4 (1) Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya,, membawahi : a) Sub Bidang Pemerintahan Umum; b) Sub Bidang Sosial, Budaya dan Pendidikan. 4. Bidang Ekonomi,, membawahi : a) Sub Bidang Sarana Prasarana Ekonomi; b) Sub Bidang Produksi. 5. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah,, membawahi : a) Sub Bidang Prasarana Wilayah; b) Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Sumber Daya Alam. 6. Bidang Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Program dan Statistik, membawahi : a) Sub Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program; b) Sub Bidang Statistik dan Pelaporan 7. UPTB. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

5 Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 5 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT Bagian Pertama Kedudukan Pasal 6 Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah dipimpin seorang Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 7 (1) Susunan organisasi Inspektorat terdiri dari : 1. Inspektur; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;

6 b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 4. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 5. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Inspektorat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 8 (1) Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah Kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektorat menyelengarakan fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan BAB V KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Pertama Kedudukan Pasal 9 Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

7 Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 10 (1) Susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, membawahi: a. Sub Bidang Perencanaan dan Formasi; b. Sub Bidang Jabatan, Penghargaan dan Tanda Jasa. 4. Bidang Mutasi Pegawai, membawahi : a. Sub Bidang Pengangkatan dan Kepangkatan; b. Sub Bidang Pemindahan dan Pemberhentian / Pensiun. 5. Bidang Pembinaan dan Pengolahan Data, membawahi : a. Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan; b. Sub Bidang Pengolahan dan Penyajian Data. 6. UPTB; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 11 (1) Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta membantu Bupati dalam bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB VI

8 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bagian Pertama Kedudukan Pasal 12 Badan Kesatuan bangsa dan Politik merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa, politik dan penanggulangan bencana dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 13 (1) Susunan organisasi Badan Kesatuan bangsa dan Politik, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual, membawahi : a. Sub Bidang Kesatuan Bangsa; b. Sub Bidang Penanganan Masalah Aktual. 4. Bidang Organisasi Kemasyarakatan dan Politik, membawahi : a. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan; b. Sub Bidang Politik. 5. UPTB 6. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan bangsa dan Politik sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 14 (1) Badan Kesatuan bangsa dan Politik mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta

9 membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengembangan nilai-nilai kebangsaan, hubungan antar lembaga, penanganan konflik dan penanggulangan bencana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Kesatuan bangsa dan Politik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB VII KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Bagian Pertama Kedudukan Pasal 15 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 16 (1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi : a. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan; b. Sub Bidang Perlindungan Anak. 4. Bidang Keluarga Berencana, membawahi : a. Sub Bidang Komunikasi, Informasi dan Edukasi;

10 b. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana. 5. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahi : a. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga; b. Sub Bidang Ketahanan Institusi. 6. UPTB; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 17 (1) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB VIII KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Bagian Pertama Kedudukan Pasal 18

11 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan Desa dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 19 (1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat, membawahi: a. Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat; b. Sub Bidang Pemberdayaan Sosial Masyarakat. 4. Bidang Penanggulangan Kemiskinan, membawahi : a. Sub Bidang Pendataan Kemiskinan; b. Sub Bidang Pengentasan Kemiskinan. 5. Bidang Pengembangan Desa, membawahi : a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Desa/Kelurahan dan Kelembagaan Masyarakat; b. Sub Bidang Pengembangan Sarana Prasarana Masyarakat. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 20 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan Desa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyelenggarakan fungsi :

12 a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IX KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP Bagian Pertama Kedudukan Pasal 21 Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 22 (1) Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Analisis dan Pencegahan Dampak Lingkungan, membawahi : a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Sub Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 4. Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan, membawahi: a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; b. Sub Bidang Pengendalian dan Konservasi Lingkungan. 5. UPTB; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

13 Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 23 (1) Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan Hidup. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB X KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH Bagian Pertama Kedudukan Pasal 24 Kantor Perpustakaan Daerah merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan perpustakaan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 25 (1) Susunan organisasi Kantor Perpustakaan Daerah, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha 3. Seksi Akuisisi dan Pengolah; 4. Seksi Pelayanan dan Referensi; 5. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan;

14 6. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 26 (1) Kantor Perpustakaan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perpustakaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Perpustakaan Daerah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB XI KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK KANTOR ARSIP DAERAH Bagian Pertama Kedudukan Pasal 27 Kantor Arsip Daerah merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan Arsip dan Dokumentasi yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 28 (1) Susunan organisasi Kantor Arsip Daerah, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha 3. Seksi Pembinaan Kearsipan; 4. Seksi Pengelolaan Arsip 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

15 (2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Arsip Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 29 (1) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kearsipan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Arsip Daerah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB XII KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK KANTOR KETAHANAN PANGAN Bagian Pertama Kedudukan Pasal 30 Kantor Ketahanan Pangan merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan Ketahanan Pangan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 31 (1) Susunan organisasi Kantor Ketahanan Pangan, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pangan; 4. Seksi Kewaspadaan dan Penganekaragaman Pangan; 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

16 (2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 32 (1) Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Usaha Ketahanan Pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB XIII KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK KANTOR PENANAMAN MODAL Bagian Pertama Kedudukan Pasal 33 Kantor Penanaman Modal merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan penanaman modal yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 34 (1) Susunan organisasi Kantor Penanaman Modal, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal;

17 4. Seksi Fasilitasi dan Kerjasama Penanaman Modal; 5. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Penanaman Modal sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 35 (1) Kantor Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB XIV KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS POKOK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. KARTINI Bagian Pertama Klasifikasi dan Kedudukan Pasal 36 Klasifikasi Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini ditetapkan Kelas B Non Pendidikan Pasal 37 Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

18 Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 38 (1) Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini, terdiri dari : 1. Direktur; 2. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan, membawahi a. Bagian Bina Program dan Hukum, membawahi : 1) Sub Bagian Program dan Evaluasi; 2) Sub Bagian Sistem Informasi Manajemen Runah Sakit dan Promosi; 3) Sub Bagian Hukum dan Humas. b. Bagian Keuangan, membawahi : 1) Sub Bagian Anggaran dan Mobilisasi Dana; 2) Sub Bagian Perbendaharaan; 3) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi. c. Bagian Umum, membawahi : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Rumah Tangga. 3. Wakil Direktur Bidang Pelayanan, membawahi : a. Bidang Pelayanan Medik, membawahi : 1) Seksi Pelayanan I 2) Seksi Pelayanan II b. Bidang Penunjang Medik, membawahi : 1) Seksi Penunjang I; 2) Seksi Penunjang II; c. Bidang Keperawatan, membawahi : 1) Seksi Keperawatan I; 2) Seksi Keperawatan II; 4. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (3) Untuk menunjang kelancaran pelaksanan tugas Rumah Sakit Umum Daerah, dapat dibentuk Komite-komite, Satuan Pengawas Intern dan Instalasi-instalasi. (4) Komite-komite, Satuan Pengawas Intern dan Instalasi-instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Direktur sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

19 Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 39 (1) Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini menyelenggarakan fungsi: a. menyelenggarakan pelayanan medis; b. menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis; c. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan; d. menyelenggarakan pelayanan rujukan; e. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan; f. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan; g. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. BAB XV UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 40 (1) Pada masing-masing Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan dapat dibentuk UPTB; (2) UPTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kecamatan; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan UPTB dan Nomenklaturnya, serta hal-hal lainnya sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati. (4) Bagan Susunan Organisasi UPTB sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB XVI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 41 (1) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, Kantor, Direktur RSUD atau Kepala UPTB yang bersangkutan;

20 (2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat di bagi kedalam sub kelompok sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior; (3) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja yang ada; (4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVII TATA KERJA Pasal 42 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan Unit Organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Lembaga Teknis Daerah wajib menerapkan prinsipprinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi sesuai tugas dan fungsinya. Pasal 43 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 44 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 45 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 46 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Pasal 47 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

21 Pasal 48 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB XVIII ESELON Pasal 49 (1) Kepala Badan, Inspektur dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B, merupakan jabatan struktural eselon IIb. (2) Kepala Kantor, Sekretaris pada Badan, Inspektur Pembantu dan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B merupakan jabatan struktural eselon IIIa. (3) Kepala Bidang pada Badan, Kepala Bagian dan Kepala Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B, merupakan jabatan struktural eselon IIIb. (4) Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian,dan Kepala Sub Bidang pada Badan, Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B serta Kepala UPT Badan merupakan jabatan struktural eselon IVa. (5) Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Badan, merupakan jabatan struktural eselon IVb. BAB XIX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 50 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Pejabat Struktural di Lembaga Teknis Daerah yang sudah ada dan masih melaksanakan tugas tetap menjalankan tugas jabatannya sampai dengan dilantiknya Pejabat Struktural berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB XX KETENTUAN PENUTUP Pasal 51 Pada saat peraturan daerah ini mulai berlaku maka Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jepara (Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2008 Nomor 8), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

22 Pasal 52 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah diatur dengan Peraturan Bupati; (2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 53 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran daerah Kabupaten Jepara. Ditetapkan di Jepara pada tanggal 6 Agustus 2010 BUPATI JEPARA, Diundangkan di Jepara pada tanggal 6 Agustus 2010 HENDRO MARTOJO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEPARA SHOLIH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2010 NOMOR 18

23 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA I. PENJELASAN UMUM. Pengaturan kembali Kelembagaan Perangkat Daerah ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk dapat lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan urusan. Dengan demikian pembentukan organisasi perangkat daerah yang baru ini pada prinsipnya dimaksudkan memberikan keleluasaan yang luas untuk menetapkan kebutuhan organisasi dengan mempertimbangkan kewenangan, karakteristik, potensi dan kebutuhan serta kemampuan keuangan daerah. Dengan penetapan pembentukan organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah diharapkan akan lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna serta lebih meningkatkan mutu pelayanan penyelenggaraan kewenangan desentralisasi yang dilimpahkan pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jepara II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7

24 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24

25 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Seksi Pelayanan I mempunyai tugas melayani semua kebutuhan pelayanan medis, serta pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan medis dan pengendalian maupun penerimaan dan pemulangan pasien di instalasi rawat jalan, instalasi gawat darurat dan instalasi bedah central. Seksi Pelayanan II mempunyai tugas melayani kebutuhan pelayanan medis serta pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan medis dan pengendalian maupun penerimaan dan pemulangan pasien di instalasi rawat inap, instalasi ICU dan Instalasi PICU / NICU

26 Seksi Penunjang I mempunyai tugas melaksakan kebutuhan penunjang medis serta pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas penunjang medik serta pengawasan dan pengendalian pasien di instalasi laboraturium klinik dan patologi anatomi, instalasi farmasi, instalasi radiologi, instalasi gizi, instalasi rekam medik dan instalasi rehab medik Seksi Penunjang II mempunyai tugas melaksakan kebutuhan penunjang medis serta pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas penunjang medik serta pengawasan dan pengendalian pasien di instalasi pemulasaran jenasah, instalasi kesehatan dan keselamatan kerja, instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit, instalasi central suplay stirization departement, instalasi loundry, instalasi pengolahan limbah. Seksi Keperawatan I mempunyai tugas membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan di semua ruang perawat Seksi Keperawatan II mempunyai tugas membina sikap mental, etika dan peningkatan mutu perawat Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48

27 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18

Lampiran I Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N D A E R K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A R JABATAN FUNGSIONAL S U B B A G I A P E R E N C A N A A N S U B B A G I A K E U A N G A N S U B B A G I A U M U M D A N K E P E M E R I N T A H S O S I A L B U D E K O N O M I P R A S A R A N A D A W I L A Y A H P E R E N C A N A A N E V A L U A S I P R S T A T I S T I K P E M E R I N T A H S A R A N A P R A S P R A S A R A N A P E R E N C A N A A N D A N E V A L U A S S O S I A L B U D A Y P R O D U K S UPTB P E N G E M B A N G S U M B E R D A S T A T I S T I K D P E L A P O R A BUPATI JEPARA,

29 HENDRO MARTOJO Lampiran I Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N D K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A R S U B B A G I A P E R E N C A N A A S U B B A G I A K E U A N G A S U B B A G I A U M U M D A N K JABATAN FUNGSIONAL P E M E R I N T A S O S I A L B U D E K O N O M I P R A S A R A N A D A W I L A Y A H P E R E N C A N A A N E V A L U A S I P R S T A T I S T I K P E M E R I N T A H S A R A N A P R A S P R A S A R A N A P E R E N C A N A A D A N E V A L U A S O S I A L B U D A Y P R O D U K S UPTB P E N G E M B A N G S U M B E R D A S T A T I S T I K P E L A P O R A BUPATI JEPARA,

30 HENDRO MARTOJO Lampiran II Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I I N S P E K T O R A T K A B U P A T E N J E P A R A I N S P E K T S E K R E T A S U B B A G P E R E N C A N A S U B B A G K E U A N G S U B B A G U M U M D A N JABATAN FUNGSIONAL I N S P E K T U R W I L A Y A H I N S P E K T U R W I L A Y A H I N S P E K T U R W I L A Y A H P E N G A W A S P E P E N G A W A S P E P E N G A W A S P E P E N G A W A S P E P E N G A W A S P E P E N G A W A S P E P E N G A W A S K E M P E N G A W A S K E M P E N G A W A S K E M BUPATI JEPARA,

31 HENDRO MARTOJO Lampiran III Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N K E P K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A R S U B B A G I P E R E N C A N A A S U B B A G I A K E U A N G A S U B B A G I A U M U M D A N K JABATAN FUNGSIONAL P E R E N C A N P E N G E M B A N M U T A S I P E P E M B I N A A N P E N G O L A H P E R E N C A N A A P E N G A N G K K E P A N G K A P E M B I N A A N D A J A B A T A N, P E D A N T A N D A P E M I N D A H A P E M B E R H E N P E N G O L A H P E N Y A J I A N U PUPTB T D I K L A T BUPATI JEPARA,

32 HENDRO MARTOJO Lampiran IV Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N K E S A T U A N B A N G S A D A N P O K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A S U B B A G P E R E N C A N S U B B A G K E U A N G S U B B A G U M U M D A N JABATAN FUNGSIONAL K E S A T U A O R G A N I S A S D A N P O L S U B B I D K E S A T U A S U B B I D P E N A N G A N A S U B B I D O R G A N I S A S S U B B I D P O L I T I K BUPATI JEPARA,

33 HENDRO MARTOJO Lampiran V Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N P E M B E R D A Y A A N P E R E M P U A N D A N K E L U K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A S U B B A G P E R E N C A N A S U B B A G K E U A N G S U B B A G U M U M D A N JABATAN FUNGSIONAL P E M B E R D A Y D A N P E R L I N K E L U A R G A K E L U A R G A S U B B I D A P E M B E R D A Y S U B B I D A K O M U N I K A S E D U K A S S U B B I D A P E M B E R D A S U B B I D A P E R L I N D U S U B B I D A P E L A Y A N A B E R E N C S U B B I D A K E T A H A N A UPTB U P T BUPATI JEPARA,

34 HENDRO MARTOJO Lampiran VI Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N P E M B E R D A Y A A N M A S Y A R A K A T D A K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S E K R E T A S U B B A G P E R E N C A N A S U B B A G K E U A N G A S U B B A G U M U M D A N JABATAN FUNGSIONAL P E M B E R D A Y S O S I A L M A P E N A N G G U L P E N G E M B A S U B B I D A P E M B I N A A N D E K O N O M I M S U B B I D A P E M B E R D A M A S Y A R A S U B B I D A P E N D A T A A N S U B B I D A P E N G E N T A S S U B B I D A P E N G E M B A N G K E L U R A H A N M A S Y A R A S U B B I D A P E N G E M B A P R A S A R A N A BUPATI JEPARA,

35 HENDRO MARTOJO Lampiran VII Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I B A D A N L I N G K U N G A N H I D U P K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A S E K R E T A S U B B A G P E R E N C A E V A L U A S U B B A G K E U A N G S U B B A G U M U M D A N JABATAN FUNGSIONAL A N A L I S I S D A D A M P A K L P E N G A W A S A D A N P E M S U B B I D A P E M A N T A U L I N G K U N S U B B I D A P E N G E N D A L D A N K E R U S S U B B I D A A N A L I S I S M E L I N G K U N G UPTB S U B B I D A P E N G E N D K O N S E V A S BUPATI JEPARA,

36 HENDRO MARTOJO Lampiran VIII Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N K A B U P A T E N J E P A R K E P A. S U B B A T A T A U JABATAN FUNGSIONAL A K U I S I S I P E L A Y A N P E M B I N A A P E R P U S BUPATI JEPARA,

37 HENDRO MARTOJO Lampiran IX Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A K A N T O R A R S I P D A E R A H K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S U B B A G I A N T A T A U S A H A JABATAN FUNGSIONAL P E M B I N A A N K E A P E N G E L O L A A N BUPATI JEPARA,

38 HENDRO MARTOJO Lampiran X Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S K A N T O R K E T A H A N A N P A N G A K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S U B B A G I A N T A T A U S A H A JABATAN FUNGSIONAL P E N G E M B A N G A N S U K E W A S P A D A A N P E N G A N E K A R A G A BUPATI JEPARA,

39 HENDRO MARTOJO Lampiran XI Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S I K A N T O R P E N A N A M A N M O D A L K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A. S U B B A G I A N T A T A U S A H A JABATAN FUNGSIONAL P R O M O S I D A N P E N G E M P E N A N A M A N M O D A F A S I L I T A S I D A N K E R J A P E N A N A M A N M O D A BUPATI JEPARA,

40 HENDRO MARTOJO Lampiran XII Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- B A G A N S U S U N A N O R G A N I S A S R U M A H S A K I T U M U M D A E R A H R A K A B U P A T E N J E P A R A. D I R E K T. W A K I L D U M W A K I L D P JABATAN FUNGSIONAL B A G I A N B I N A P R D A N H U B A G I A N K E U A N G B A G I A N U M U M P E L A Y A N P E N U N J A K E P E R A S U B B A P R O G R A E V A L U A S U B B A A N G G A R M O B I L I S S U B B A T A T A U S P E L A Y A P E N U N J K E P E R A S U B B A S I S T E M I N F R U M A H S A S U B B A P E R B E N S U B B A K E P E G A P E L A Y A P E N U N J K E P E R A S U B B A H U K U M D S U B B A A K U N T A N S S U B B A R U M A H BUPATI JEPARA,

41 HENDRO MARTOJO Lampiran XIII Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor Tanggal --------------------------------------------- S U S U N A N O R G A N I S A S I U N I T P E L A K S A N A T E K N I S B A D A N K A B U P A T E N J E P A R A K E P A L A U P T B JABATAN FUNGSIONAL S U B B A G I A N T A T A U S A H A P E L A K S A N A BUPATI JEPARA, HENDRO MARTOJO

42