TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Nama : Dini Fathnin Suroyo NIM :11.02.8137 Kelompok A Dosen : Drs. Khalis Purwanto,MM DIII MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA A. ABSTRAK Pancasila sebagai dasar Negara disebut juga pilosofi NegaraIndonesia yang dijadikan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara pancasila merupakan norma hokum yang mengikat seluruh aparatur penyelenggaraan Negara dan warga Negara. B. LATAR BELAKANG MASALAH Pengertian pancasila sebagai dasar Negara ada padaalinea ke empat pembukaan UUD 1945. Bahwa setiap bangsa Negara yang ingin berdiri kuat dan kokoh tanpa adanya persoalan-persoalan dalam berbangsa dan bernegara tentu memiiki dasar Negara dan ideologi yang kuat dan kokoh juga. Kita sebagai bangsa yang mempunyai jati diri harus diwujudkan dalam kehidupan sehari hari supaya bisa menunjukkan identitas bangsa yang bermartabat serta berbudaya tinggi. Ideologi sendiri memiliki arti tentang gagasan, pengetahuan, serta ide-ide, serta tentang dasar dalam berbangsa dan bernegara. Sedangkan menurut Kaelan ide diartikan sebagai citacita. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan secara menyeluruh yang menyangkut dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi sebagai cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang untuk membentuk menuju cita-cita itu. Ideologi merupakan suatu pilihan yang membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Semakin tinggi kesadaran seseorang maka semakin tinggi juga komitmenya untuk melaksanakan serta mewujudkan suatu cita-
citanya dan ikut serta melaksanakan agar semua cita dapat terwujud. Ideologi penting bagi suatu Negara. Fungsi dari Ideologi yaitu untuk membentuk identitas atau ciri bangsa, Ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai persoalan social, dalam hal ini ideology sendiri berfungsi untuk membentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan perbedaan yang mengangkat tata nilai yang lebih tinggi. Sedangkan dasar Negara merupakan suatu landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap Negara harus mempunyai landasan dalam kehidupan agar terlaksana kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Dasar Negara bagi suatu Negara merupakan dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Dasar Negara merupakan hal yang sangat penting bagi suatu Negara itu sendiri karena dasar Negara merupakan pedoman bagi penyelenggaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apabila tidak memiliki tujuan kehidupan yang jelas maka akan muncul kekacauan dalam Negara tersebut, berbagai konflik dan persoalan muncul karena dasar Negara merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, dan dasar Negara itulah yang dijadikan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang meliputi cita-cita Negara, tujuan hidup Negara, dan norma dalam bernegara. C. PEMBAHASAN SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Ideologi dan dasar Negara bangsa Indonesia adalah pancasila. Ada 5 sila dalam pancasila, sila pertama berbunyi ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebelum bangsa Indonesia merdeka, bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain, banyak bangsa asing yang menjajah Indonesia. Sebelum Indonesia dijajah oleh bangsa asing tersebut di eilayah Negara RI sendiri banyak kerjaan-kerajaan yang sudah merdeka. Bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan baik dalam bentuk perjuangan senjata maupun politik dalam penjajahan yang dilakukan bangsa asing tersebut untuk memperjuangkan bangsa Indonesia supaya merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa asing. Penjajahan yang dilakukan oleh
Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh tentara Jepang, tetapi Jepang tidak lama menduduki wilayah Indonesia. Pada tahun 1944 tentara Jepang kalah dengan tentara sekutu, untuk menarik perhatian bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang untuk melawan tentara sekutu Jepang memberikan banyak janji kemerdekaan pada bangsa Indonesia. Janji tersebut diucapkan oleh perdana menteri kasio tanggal 7 september 1944. Karena terus menerus terdesak, maka tanggal 29 April 1945 jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua terhadap bangsa Indonesia, janji kemerdekaan yang tanpa syarat. Dalam maklumat gunsaiken dimuat dalam dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas BPUPKI sendiri menyelidiki dan mengumpulkan usul untuk dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dipertimbangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam siding pertama yang dibicarakan mengenai dasar Negara untuk kemerdekaan Indonesia nanti. Pada siding pertama, banyak anggota yang berbicara diantaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, masing-masing mengusulkan dasar negara untuk kemerdekaan indonesia. Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan, yaitu : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia berikut: Sedangkan Bung Karno juga ikut serta mengajukan usul, antara lain yaitu sebagai 1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme (Perikemanusiaan) 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Kelima hal tersebut diberi nama Pancasila oleh Bung Karno. Bung Karno mengemukakan bahwa kelima hal tersebut dapat diperas menjadi Trisila yaitu : 1. Sosio nasionalisme 2. Sosio demokrasi 3. Ketuhanan Hasil yang telah dicapai dan telah disetujui dibentuknya Panitia Kecil Perumus Dasar Negara terdiri dari : 1. Ir. Soekarno 2. Drs. Muh. Hatta 3. Mr. A.A. Maramis 4. K.H. Wachid Hasyim 5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso 7. H. Agus Salim 8. Mr. Ahmad Subardjo 9. Mr. Muh. Yamin Panitia Kecil yang memiliki Sembilan anggota melanjutkan siding dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, dan kemudian lebih dikenal dengan Piagam Jakarta.
KESIMPULAN Ideologi dan dasar Negara sangat penting dalam mewujudkan Negara yang mempunyai cita-cita dan arah tujuan yang jelas. Karena tanpa adanya ideology dan dasar Negara maka Negara akan mengalami berbagai kekacauan, untuk itu untuk membangun Negara yang kokoh dan kuat harus ada Ideologi dan Dasar Negara dalam suatu Negara tersebut. SARAN Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus diwujudkan agar ikut serta digunakan untuk mengukur kinerja pemerintahan pada umumnya. Dan dapat terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki tujuan dan cita-cita Negara yang dapat diwujudkan. REFERENSI www.google.com http://ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab-17.pdf