ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh: RETNO WULANDARI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SEBARAN SMP/SEDERAJAT DI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL)

ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN (Skripsi) Oleh.

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Menurut Moh. Pabundu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013 (JURNAL) Oleh SYAIFUL ASRORI

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif,

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

PEMETAAN DAN ANALISIS SEBARAN SPBU DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh I KADEK AGUS SETIAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dede Rosi Virgianti, 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1982 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINSTRATIF BATURAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Suharsimi Arikunto, 2006:219). Dalam melakukan penelitian, haruslah dapat

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) DESA DALAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) DESA DALAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

BAB IV GAMBARAN UMUM

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,

PEMETAAN PRASARANA KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh FIKY FAJARUDIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi tujuan dari

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

ANALISIS SEBARAN LOKASI SMA DI KABUPATEN PESAWARAN (JURNAL) Oleh : DEBI RANU MEIHARJA

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN 3 (TIGA) DESA DALAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

V. HASIL ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU. Nomor : 23 Tahun 2006 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

PENILAIAN POTENSI OBJEK WISATA PULAU MENGKUDU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh AZNI FAJRILIA

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

PEMETAAN LOKASI PERTAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh: ANDI KURNIAWAN FIRDAUS

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU GEOGRAFI PADA SMA NEGERI DI OKU TIMUR TAHUN 2013

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

IV. GAMBARAN UMUM DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

I. PEDAHULUAN. disekalakan serta dilengkapi dengan tanda pengenal berupa keterangan-keterangan

PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI PRINGSEWU LAMPUNG 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara astronomi Kecamatan Cipanas terletak antara 6 o LS-6 o LS

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI AIR MINUM PT. VODA TIRTA NIRWANA DI DESA BATU KERAMAT

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN. baik oleh kalangan pendidikan, perencanaan wilayah, ilmuan administrasi, dan. sebagainya (Juhadi dan Dewi Liesnor, 2001:1).

MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. digambarkan secara optimal. Beberapa kegunaan peta antara lain untuk

PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT DI KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 (JURNAL)

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksploratif,

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

pelalawankab.bps.go.id

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1

I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Evaluasi Pola Persebaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Makassar

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

Analisis Spasial Penyediaan Fasilitas Pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

Nova Vestaria 1 Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Padang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. fasilitas yang memadai, salah satu fasilitas yang berkembang di Kota Bandar

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

Transkripsi:

ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh: RETNO WULANDARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

ABSTRAK ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR TAHUN 2016 Retno Wulandari 1, Edy Haryono 2, Dedy Miswar 3 The aims of this study were to find the distribution pattern of health facilities and the accessibility of health facilities in Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu in 2016. The research method used in this research was descriptive. 3 (three) hospitals, 4 (four) clinics, 7 (seven) aide clinics and 3 (three) poskesdes were used as the subjects of this research. The data were analyzed using quantitative analysis. The result showed that the distribution pattern of hospitals, clinics, aide clinics and Poskesdes in Kecamatan Baturaja Timur was clustered, and accessibility of health facilities from residences to the health facilities was categorized into easy to accessible. Keywords: distribution, accessibility, health facilities Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran fasilitas kesehatan dan aksesibilitas fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja, Timur Kabupten Ogan Komering Ulu pada tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu 3 (tiga) Rumah Sakit, 4 (empat) Puskesmas, 7 (tujuh) Puskesmas Pembantu, dan 3 (tiga) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola sebaran rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan poskesdes di Kecamatan Baturaja Timur mengelompok, serta aksesibilitas dari pemukiman penduduk di Kecamatan Baturaja Timur menuju fasilitas kesehatan termasuk dalam kategori mudah. Kata kunci: sebaran, aksesibilitas, fasilitas kesehatan Keterangan: 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

PENDAHULUAN Mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak merupakan hak setiap warga negara, sekaligus tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. Salah satu perwujudan dari hal tersebut adalah dengan pembangunan Rumah Sakit, Puskesmas, dan jaringannya. Selain itu, negara juga memiliki tanggung jawab terhadap ketersediaan informasi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan tersebut. Hal ini tentu dikalukan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakatnya. Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 4 (empat) rumah sakit, 17 (tujuh belas) puskesmas, 44 (empat puluh empat)., dan 134 (seratus tiga puluh empat) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Dari 13 (tiga belas) kecamatan yang ada, salah satu yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap ialah Kecamatan Baturaja Timur. Berikut tabel fasilitas kesehatan dan jumlah yang berada di Kecamatan Baturaja Timur. Tabel 1. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur Fasilitas kesehatan Jumlah Keterangan 1 Rumah Sakit 3 2 Puskesmas 4 3 Puskesmas Pembantu 7 4 Poskesdes bangunan milik pemerintah 3 - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) - Rumah Sakit Khusus Bersalin Amanah - Rumah Sakit Tingkat IV dr. Noesmir - Puskesmas Kemalaraja - Puskesmas Sukaraya - Puskesmas Sekarjaya - Puskesmas Tanjung baru - Pustu Sukajadi - Pustu Tanjung Baru - Pustu Baturaja Permai - Pustu Sekarjaya - Pustu Baturaja Lama - Pustu Sepancar - Pustu Kemelak - Poskesdes Tanjung Kemala - Poskesdes Lubuk Dingin - Poskesdes Talang Kibang Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Seluruh fasilitas kesehatan tersebar di tujuh kelurahan dan empat desa. Hingga saat ini lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur maupun di Kabupaten Ogan Komering Ulu belum dipetakan dalam bentuk konvensional maupun digital, meski sudah ada informasi mengenai lokasi tiap fasilitas kesehatan, namun masih dalam bentuk data yang hanya dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dengan dilakukan pemetaan sebaran lokasi fasilitas kesehatan, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan uraian di atas maka fokus masalah penelitian ini adalah Analisis Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016.

IDENTIFIKASI MASALAH Adapun klasifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Belum diketahuinya pola sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu. 2. Belum diketahuinya aksesibilitas untuk mencapai fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pola sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu? 2. Bagaimanakah aksesibilitas untuk mencapai fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Untuk mengetahui aksesibilitas untuk mencapai fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambar-gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 1983:63). Objek dalam penelitian ini adalah fasi litas kesehatan yang terdiri dari 3 Rumah Sakit, 4 Puskesmas, 7 Puskesmas Pembantu, 3 poskesdes. Variabel dalam penelitian ini adalah pola sebaran dan aksesibilitas dari pemukiman penduduk menuju fasilitas kesehatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan Dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan ialah analisis kuantitatif, dengan menggunakan analisis tetangga terdekat untuk mengukur pola sebaran dan skala interval untuk mengukur aksesibilitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Baturaja Timur merupakan Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan luas wilayah sekitar 838,15 km 2. Secara astoromis, Kecamatan Baturaja Timur terletak pada 104 9 BT - 104 18 BT dan 4 3 LS - 4 12 LS.

Secara administratif Kecamatan Baturaja Timur terdiri dari 13 desa/ kelurahan, Ibukota Kecamatan Baturaja Timur berkedudukan di Kelurahan Kemalaraja. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Gambar 1 (Peta Administrasi Kecamatan Baturaja Timur). Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 Berdasarkan peta di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Baturaja Timur dilalui oleh jalan nasional yakni Jalan Lintas Sumatera yang memanjang dari ujung utara hingga selatan. Di Kecamatan Baturaja Timur juga dilalui oleh aliran Sungai Ogan. Kecamatan Baturaja Timur berbatasan dengan beberapa kecamatan dan juga berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur, berikut batas-batas Kecamatan Baturaja Timur: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batang, b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur, c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Raja, d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Baturaja Barat. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pola Sebaran Sebaran fasilitas kesehatan yang telah dipetakan dilakukan analisa untuk menentukan pola sebaran sesuai dengan teori analisa tetangga terdekat menurut Bintarto dan Surastopo (1979:75-76). Titik per titik fasilitas kesehatan yang

terdekat dihubungkan dalam satu garis, kemudian diukur untuk mendapatkan jarak tetangga terdekat. Selanjutnya lihat gambar 11 (Peta Analisis Tetangga Terdekat) untuk melihat garis antar titik tetangga terdekat. Besar nilai T atau indeks penyebaran tetangga terdekat adalah 0,3. Berdasarkan nilai T yang sudah didapat pola sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur tergolong mengelompok. Gambar 2. Peta Analisis Tetangga Terdekat Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 Faktor fisik dan faktor sosial tentu mempengaruhi sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur yang mengelompok, sebagai berikut: 1) Faktor Fisik Faktor fisik suatu wilayah akan memengaruhi dalam pertimbangan mendirikan lokasi, sehingga berpengaruh terhadap sebaran fasilitas kesehatan. Kemiringan lereng di Kecamatan Baturaja Timur bervariasi, mulai dari datar, landai, dan agak curam. Kecamatan Baturaja Timur sebagian besarnya tergolong datar (0-8%). 2) Faktor Sosial Faktor sosial yang mempengaruhi pola sebaran fasilitas kesehatan ialah jumlah penduduk. Jumlah penduduk Kecamatan Baturaja Timur ialah 97.202 jiwa yang tersebar pada 13 desa /kelurahan. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Kemalaraja yang berjumlah 16.030 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Desa Terusan dengan jumlah 1.020 jiwa. Kebutuhan fasilitas

kesehatan dipengaruhi oleh jumlah penduduk di sekitarnya. Aksesibilitas Aksesibilitas diukur berdasarkan unsurunsur yang telah dijelaskan dalam Definisi Operasional Variabel (DOV) yang merupakan keterpaduan ketiga unsur yaitu jarak tempuh, waktu tempuh, dan ketersediaan alat transportasi umum (sebagai tolak ukur jika dianggap semua penduduk tidak memiliki kendaraan pribadi). Aksesibilitas dikategorikan mudah, jika nilai total skor ketiga unsur tersebut lebih dari 7, aksesibilitas dikategorikan sedang jika nilai total skor ketiganya 5 hingga 6, dan aksesibilitas dikatakan sulit jika nilai total skor ketiganya kurang dari atau sama dengan 4. 1) Aksesibilitas Menuju Rumah Sakit Terdapat 3 Rumah Sakit di Kecamatan Baturaja Timur. Rumah sakit tersebut ialah RSUD Ibnu Sutowo, RS Dr. Noesmir, dan RS Ibu dan Anak Amanna. Berikut peta dan tabel aksesibilitas menuju rumah sakit: Tabel 2. Aksesibilitas dari Pemukiman Penduduk Menuju Rumah Sakit No Fasilitas Kesehatan Desa/Kelurahan Aksesibilitas (Skor) JT WT AT Tt Kt 1 - RSUD Ibnu Sutowo Tanjung Baru 2 3 3 8 Mudah - RS Dr. Noesmir Pasar Baru 2 3 3 8 Mudah - RS Ibu dan Anak Amanna Kemala Raja 2 3 3 8 Mudah Sukaraya 2 3 3 8 Mudah Tanjung Kemala 2 3 3 8 Mudah Sukajadi 2 3 3 8 Mudah Air Pauh 2 3 3 8 Mudah Baturaja Permai 1 2 3 6 Sedang Terusan 2 3 3 8 Mudah Sekar Jaya 1 2 3 6 Sedang Sepancar Lawang Kulon 1 2 3 6 Sedang Kemelak Bindung Langit 1 2 3 6 Sedang Baturaja Lama 3 3 3 9 Mudah Jumlah 23 35 39 97 Total Rata-Rata 1.7 2.6 3 7.4 Sumber: Data primer hasil penelitian tahun 2016 Secara keseluruhan rata-rata jarak tempuh dari pemukiman penduduk di Kecamatan Baturaja Timur menuju rumah sakit berkisar dari satu sampai 5 kilometer (skor Jt=1,7), rata-rata waktu tempuh menuju rumah sakit kurang dari lima belas menit (skor Wt=2,6) dan rata-rata terdapat kendaraan umum yang Mudah dapat mengantarkan penduduk menuju rumah sakit dalam sekali jalan (Skor At=3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa akses dari pemukiman penduduk di Kecamatan Baturaja Timur menuju rumah sakit termasuk kategori mudah (Skor Tt=7,4). Berikut peta aksesibilitas menuju rumah sakit.

Gambar 3. Peta Aksesibilitas Menuju Rumah Sakit Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 2) Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja terdiri dari satu Puskesmas yang melayani penduduk di Kelurahan Kemalaraja, Kelurahan Baturaja Lama, dan Kelurahan Pasar Baru, dan satu Puskesmas Pembantu Dusun Baturaja. Berikut tabel aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja: Tabel 3. Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja No Fasilitas Kesehatan Desa/Kelurahan Aksesibilitas (Skor) JT WT AT Tt Kt 1 Puskesmas Kemalaraja Kemalaraja 3 3 3 9 Mudah Baturaja Lama 2 3 3 8 Mudah Pasar Baru 2 3 3 8 Mudah 2 Pustu Dusun baturaja Baturaja Lama 2 3 3 8 Mudah Jumlah 9 12 12 33 Mudah Total Rata-Rata 2.2 3 3 8.25 Sumber: Data primer hasil penelitian tahun 2016 Rata-rata jarak tempuh dari pemukiman penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja ke Puskesmas berkisar 1 sampai 5 kilometer (skor Jt=2,2), ratarata waktu tempuh kurang dari 15 menit (skor Wt=3) dan rata-rata tersedia alat transportasi umum (skor Tt=3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aksesi bilitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja termasuk kategori mudah dengan total rata-rata 8.25 (dibulatkan menjadi 8). Berikut peta aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja:

Gambar 4. Peta Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 3) Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya terdiri dari satu Puskesmas yang melayani penduduk di Kelurahan Sukaraya, Desa Air Paoh, dan Kelurahan Sukajadi, dan Puskesmas Pembantu Sukajadi yang melayani penduduk di Kelurahan Sukajadi. Berikut tabel aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Sukaraya: Tabel 4. Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya No Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Aksesibilitas (Skor) JT WT AT Tt Kt 1 Puskesmas Sukaraya Sukaraya 2 3 3 8 Mudah Air Paoh 2 3 3 8 Mudah Sukajadi 2 3 3 8 Mudah 2 Pustu Sukajadi Sukajadi 3 3 3 9 Mudah Jumlah 9 12 12 33 Mudah Total Rata-Rata 2.2 3 3 8.25 Sumber: Data primer hasil penelitian tahun 2016 Rata-rata jarak tempuh dari pemukiman penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukaraya ke Puskesmas berkisar 1 sampai 5 kilometer (skor Jt=2,2), ratarata waktu tempuh kurang dari 15 menit (skor Wt=3) dan rata-rata tersedia alat transportasi umum (skor Tt=3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukaraya termasuk kategori mudah dengan total rata-rata 8.25 (dibulatkan menjadi 8). Berikut peta aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Sukaraya:

Gambar 5. Peta Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 4) Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Baru Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Baru terdiri dari satu Puskesmas yang melayani penduduk di Kelurahan Tanjung Baru, Kelurahan Kemelak, dan Desa Sepancar, serta memiliki 3 Puskesmas Pembantu yaitu Pustu Tanjung Baru, Pustu Kemelak, dan Pustu Sepancar. Serta 1 Poskesdes yakni Poskesdes Lubuk Dingin. Berikut tabel aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Tanjung Baru Tabel 5. Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Baru No Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Aksesibilitas (Skor) JT WT AT Tt Kt 1 Puskesmas Tanjung Baru Tanjung Baru 2 3 1 6 Sedang Kemelak 1 2 1 4 Sulit Sepancar 1 2 1 4 Sulit 2 Pustu Tanjung Baru Tanjung Baru 2 3 1 6 Sedang 3 Pustu Kemelak Kemelak Bindung Langit 2 3 1 6 Sedang 4 Pustu Sepancar Sepancar 2 3 1 6 Sedang 5 Poskesdes Lubuk Dingin Desa Tanjung Baru 2 3 1 6 Sedang Jumlah 12 19 7 38 Sedang Total Rata-Rata 1.7 2.7 1 5.4 Sumber: Data primer hasil penelitian tahun 2016 Rata-rata jarak tempuh dari pemukiman penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Baru ke Puskesmas berkisar lebih dari 5 kilometer (skor Jt=1,2),

rata-rata waktu tempuh berkisar 16 sampai 30 menit (skor Wt=2,3) dan tidak ada alat transportasi umum (skor Tt=1). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Baru ter- masuk kategori sulit dengan total rata-rata skor 4.6. Secara keseluruhan Aksesibilitas menuju Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Baru sedang (Skor Tt=5,4) dengan rata-rata jarak tempuh berkisar 1 sampai 5 kilometer (skor Jt=2,4), rata-rata waktu tempuh kurang dari 15 menit (skor Wt=3,8) dan tidak ada alat transportasi umum (skor Tt=1,4). Berikut peta aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Tanjung Baru: Gambar 6. Peta Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016 5) Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya terdiri dari satu Puskesmas yang melayani penduduk di Kelurahan Sekar Jaya, Kelurahan Baturaja Permai, Desa Tanjung Kemala, dan Desa Terusan, serta memiliki 2 Puskesmas Pembantu yaitu Pustu R.S. Helindo dan Pustu Sekar Jaya. Serta 2 Poskesdes yaitu Poskesdes Talang Kibang dan Poskesdes Tanjung Kemala. Berikut tabel aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Sekar Jaya:

Tabel 6. Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya No Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Aksesibilitas (Skor) JT WT AT Tt Kt 1 Puskesmas Sekar Jaya Sekar Jaya 2 3 1 6 Sedang Baturaja Permai 2 3 1 6 Sedang Tanjung Kemala 2 2 1 5 Sedang Terusan 2 2 1 5 Sedang 2 Pustu R.S. Helindo Baturaja Permai 3 3 1 7 Mudah 3 Pustu Sekar Jaya Sekar Jaya 2 3 1 6 Sedang 4 Poskesdes Talang Kibang Talang Kibang, Desa Terusan 3 3 1 7 Mudah 5 Poskesdes Tanjung Kemala Tanjung Kemala 3 3 1 7 Mudah Jumlah 19 22 8 49 Sedang Total Rata-Rata 2.3 2.7 1 6.1 Sumber: Data primer hasil penelitian tahun 2016 Rata-rata jarak tempuh dari pemukiman penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sekar Jaya ke Puskesmas berkisar 1 sampai 5 kilometer (skor Jt=2), rata-rata waktu tempuh berkisar 16 sampai 30 menit (skor Wt=2,5) dan tidak ada alat transportasi umum (skor Tt=1). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Baru termasuk kategori sedang dengan total rata-rata skor 5,5. Secara keseluruhan Aksesibilitas dari pemukiman penduduk menuju wilayah kerja Puskesmas Sejar Jaya sedang (Skor Tt=6,1) dengan rata-rata jarak tempuh berkisar 1 sampai 5 kilometer (skor Jt=2,3), rata-rata waktu tempuh kurang dari 15 menit (skor Wt=2,7) dan tidak ada alat transportasi umum (skor Tt=1. Berikut peta aksesibilitas menuju wilayah kerja Puskesmas Sekar Jaya: Gambar 7. Peta Aksesibilitas Menuju Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2016

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur tahun 2016, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Baturaja Timur adalah mengelompok dengan indeks penyebaran tetangga terdekat 0,3. 2. Akses masyarakat Kecamatan Baturaja Timur menuju fasilitas kesehatan mudah. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka saran dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu agar dapat memeratakan keberadaan fasilitas kesehatan terutama di wilayah yang masih jauh dari pusat kota dengan melakukan kajian aksesibilitas terlebih dahulu sebelum mendirikan fasilitas kesehatan yang baru. Mengaktifkan kegiatan Puskesmas Keliling untuk menjangkau wilayah yang tidak tersedia fasilitas kesehatan dan menambah jumlah Poskesdes terutama di pemukimanpemukiman penduduk yang cukup jauh dari fasilitas kesehatan yang telah ada (Rasio Penduduk : Poskesdes belum mencukupi). 2. Kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ulu agar dapat mempertimbangkan untuk menambah armada kendaraan umum yang dapat menjangkau keseluruh pemukiman penduduk di Kecamatan Baturaja Timur. 3. Kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu agar dapat memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Membuat jembatan penghubung dari Kelurahan Sekar Jaya ke Desa Tanjung Kemala, sehingga akses masyarakat dari Desa Terusan dan Desa Tanjung Kemala ke Puskesmas Sekarjaya menjadi lebih mudah. DAFTAR PUSTAKA Bintarto dan Hadisumarno, Surastopo. 1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta. Penerbit LP3ES. BPS OKU. 2015. Baturaja Timur Dalam Angka 2015. Baturaja. Dinas Kesehatan OKU. 2015. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015. Baturaja. Miswar, Dedy. 2012. Kartografi Tematik. Aura. Bandar Lampung. Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung. Alumni.