FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Peranan Petugas Kesehatan dan Ketersediaan Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Diare adalah penyebab kematian yang kedua pada anak balita setelah

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.


HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

DELI LILIA Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

I. PENDAHULUAN. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan. Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare Depkes RI 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%, penumonia (post

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Nadi Aprilyadi Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENATALAKSANAAN IBU DI RUMAH PADA BALITA DIARE DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MANDING KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Nisa khoiriah INTISARI

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014 1* Suparno, ²Meilina Estiani 1,2 Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Prodi Keperawatan Baturaja * E-mail: suparno.20031964@gmail.com Abstrak Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat Tahun 2014. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan Cross Sectional yaitu menguji variabel Independen (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan variabel dependen (kelengkapan diare). Sampel penelitian yang di ambil secara random sampling dengan besar sampel 65 balita. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil: didapatkan Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian diare. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara ejadian diare dengan sikap. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,000 Tidak Ada hubungan yang bermakna antara antara kejadian diare dengan tindakan. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,139. Simpulan: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas terutama tenaga kesehatan khususnya tenaga kesehatan di Puskesmas Tanjung Agung Kec. Baturaja barat untuk memberikan pelayanan dan penyuluhan tentang diare. Kata Kunci: pengetahuan, sikap dan tindakan dengan kejadian diare Abstract Aims: The purpose of the study to determine the factors associated with the incidence of diarrhea in children under five in Desa Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat,2014. Method: This study used survey research methods with cross sectional analytic test is independent variables (knowledge, attitudes and actions) and the dependent variable (completeness diarrhea). The sample taken at random sampling with a sample size of 65 infants. Analysis of the data using univariate and bivariate analysis. Results: There was a significant association found between knowledge of the incidence of diarrhea. Bivariate analysis results with the results of the Chi-square test statistic was obtained p.value 0,001. There was a significant association between diarrhea ejadian with attitude. Bivariate analysis results with the results of the Chi-square test statistic was obtained p.value 0,000 No significant correlation between the incidence of diarrhea with action. Bivariate analysis results with the results of the Chi-square test statistic was obtained p.value 0,139. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 22

Conclusion: This study is expected to provide useful information and advice for health workers in health centers especially for paramedic in Puskesmas TanjungAgung to provide services and counseling about diarrhea. Key Words: knowledge, attitudes and actions with the incidence of diarrhea. PENDAHULUAN Salah satu langkah dalam pencapaian target Millennium Development Goals (MDG s) ke-4 adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. 1 Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. 2 Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatality Rate (CFR) yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %). 1 Jumlah kasus diare di Sumatera Selatan pada tahun 2011 sebanyak 196.785 kasus dan pada tahun 2012 sebanyak 243.753 kasus. Berdasarkan data hasil laporan SP2 Diare di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009 terdapat 39.573 balita dengan diare sebanyak 9150 kasus (23,15%), pada tahun 2010 terdapat 40.428 balita dengan diare 4050 (10,01%) kasus diare pada anak dan pada tahun 2011 terdapat 40506 balita dengan diare sebanyak 10570 (26,09%) kasus diare pada anak. 3 Berdasarkan data dari Buku laporan tahunana UPTD Puskesmas Tanjung Agung tahun 2011 diare menduduki peringkat ke-4 yaitu sebanyak 1100 (9,90%) penderita diare, tahun 2012, penyakit diare menduduki peringkat ke-4 yaitu sebanyak 1299 (9,49%) penderita diare dan pada tahun 2013 diare menduduki peringkat ke-4 yaitu sebanyak 1129 (7.16%) penderita diare 4. Sementara itu jumlah kasus Diare pada balita Di Kelurahan Saung Naga tahun 2011 berjumlah 303 balita, tahun 2012 berjumlah 353 balita (Laporan tahunan UPTD Puskesmas Tanjung Agung, 2013). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang bertujuan untuk menganalisa Variabel Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 23

Independen (Pengetahuan, sikap dan perilaku) dan Variabel Dependen (Kejadian diare). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang melakukan kunjungan berobat ke Poskesdes Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung periode Januari-Maret Tahun 2014 berjumlah 65 ibu balita. Sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, berjumlah 65 orang, teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan pada saat penelitian dengan wawancara terhadap Kepala Keluarga menggunakan daftar pertanyaan kuesioner dan untuk pertanyaan tertentu dilakukan observasi dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data tahunan Kepala Kelurahan Saung Naga, laporan tahunan UPTD Puskesmas Tanjung Agung, dan profil serta laporan tahunan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, data selanjutnya dianalisa menggunakan Analisa Univariat dan analisa Bivariat dengan uji statistic Chi Square pada derajat kepercayaan 95 % dengan derajat kemaknaan sebesar 5% atau ρ.value 0,05. 5 HASIL PENELITIAN A. Analisa Univariat 1. Kejadian Diare Tabel 1 Distribusi frekuensi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Diare Frekuensi % Ya 34 52,3 Tidak 31 47,7 Jumlah 65 100 Dari Tabel 1 didapatkan bahwa balita yang menderita diare sebanyak 34 ibu (52,3%), dan Balita yang tidak mengalami diare sebanyak 31 balita (47,7%). 2. Pengetahuan Ibu Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Pengetahuan Frekuensi % Baik 29 44,6 Cukup 23 35,4 Kurang 13 20,0 Jumlah 65 100 Dari tabel 2 didapatkan bahwa Balita yang pengetahuannya baik sebanyak 29 (44,6%), pengetahuan cukup 23 (35,4%) dan pengetahunnya kurang sebanyak 13 (20,0%). Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 24

3. Sikap Ibu Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Sikap Frekuensi % Positif 37 56,9 Negatif 28 43,1 Jumlah 65 100 Dari tabel 3 didapatkan bahwa sikap responden yang positif sebanyak 37 (56,9%), dan sikap negatif sebanyak 28 (43,1%). 4. Tindakan Ibu Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Tindakan Frekuensi % Baik 36 55,4 Buruk 29 44,6 Jumlah 65 100 Dari tabel 4 bahwa tindakan baik sebanyak 36 (55,4%), dan tindakan buruk sebanyak 29 (44,6%). B. Analisa Bivariat 1. Hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita Tabel 5 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Pengetahuan Kejadian Diare Ya Tidak Jumlah f % f % n % Baik 21 72,4 8 27,6 29 100 Cukup 5 21,7 18 78,3 23 100 Kurang 8 61,5 5 38,5 13 100 Total 34 52,3 31 47,7 64 100 P Value 0,001 Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 25

Dari tabel diatas disimpulkan dari 29 responden berpengetahuan baik didapatkan balitanya mengalami diare sebanyak 21(72,4%),selanjutnya dari 23 responden berpengetahuan cukup, sebanyak 5(21,7%) balitanya menderita diare dan dari 13 responden berpengetahuan kurang, ada 8 (61,5%) balita responden menderita diare. Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,001 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan diare. 2. Hubungan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Tabel 6 Hubungan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Kejadian diare Sikap Ya Tidak Jumlah p. Value f % f % n % Positif 27 73,0 10 27,0 37 100 Negatif 7 25,0 21 75,0 28 100 0,000 Total 34 52,3 31 47,7 65 100 Dari tabel Tabel 6 didapatkan bahwa dari 37 responden dengan sikap positip didapatkan balitanya mengalami diare sebanyak 27 (73,0%), dari 28 responden bersikap negatip 7 (25%) balita responden mengalami diare. Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,000 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan sikap. 3. Hubungan Tindakan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Tabel 7 Hubungan Tindakan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2014 Kejadian diare Tindakan Ya Tidak Jumlah p. Value f % f % n % Baik 22 61,1 14 36 36 100 Buruk 12 41,4 17 29 29 100 0,182 Total 34 52,3 31 47,7 65 100 Dari tabel di atas didapatkan,dari 36 responden dengan tindakan baik sebanyak 22 (61,1%) balita responden mengalami rtindakan buruk sebanyak 12 (41,4%) balita responden mengalami diare. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 26

Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,182 hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan tindakan. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 29 responden berpengetahuan baik balitanya mengalami diare sebanyak 21 (72,4%), selanjutnya dari 23 responden berpengetahuan cukup, sebanyak 5(21,7%) balitanya menderita diare dan dari 13 responden berpengetahuan kurang, ada 8 (61,5%) balita responden menderita diare. Berdasarkan analisa bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,001 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan diare. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Eka Wulansari 6 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna pengatahuan responden dengan kejadian diare (p Value=0,006). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dalam hal ini adalah pengetahuan responden tentang diare. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga 7. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Termasuk pula disini adalah pengetahuan atau kognitif responden tentang diare merupakan domain penting yang mempengaruhi terbentuknya tindakan seseorang yang dapat mempengaruhi kejadian diare itu sendiri. Seperti kita ketahui bahwa pengetahuan itu sendiri memiliki beberapa tingkatan, mulai dari seseorang tahu tentang objek tertentu sampai dengan seseorang mampu mengevaluasi objek tertentu tersebut. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa responden sudah mencapai tahapan pengetahuan tentang diare mulai dari mengetahui tentang diare, memahami tentang diare sampai dengan tahan mengaplikasikan dalam tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita diare berdasarkan tingkat pengetahuan responden yang kurang, lebih banyak responden yang menderita diare (61,5%). Sementara yang berpengatahuan baik dan cukup, jumlah kejadian diare lebih kurang sama banyaknya. Hal dapat saja timbulnya diare pada balita responden bukan disebabkan factor pengetahuan, namun dapat juga disebab factor lain seperti yang dikemukakan dalam penelitian oleh Eka Wulansari, dkk (2008) 6 di Puskesmas Batujajar. Penyebab utama tingginya kasus diare, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan dan immunodefisiensi yang dialami oleh balita. Hubungan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Dari hasil penelitian terhadap 65 responden didapatkan bahwa dari 37 responden dengan sikap positip didapatkan balitanya mengalami diare sebanyak 27 (73,0%), dari 28 responden bersikap negatip 7 (25%) balita responden mengalami diare. Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,000 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan sikap responden. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Wulansari 6 dengan hasil uji statistik didapatkan p.value=0,019 (p<0,05). Notoatmodjo 7 mendefinisikan sikap adalah Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 27

sebagai suatu perasaan, keyakinan atau nilainilai yang berpengaruh pada bagaimana seseorang berperilaku. Komponen sikap dapat berbentuk positif atau negatif, tergantung pada apakah pengetahuan mengandung nilai positif atau negatif.sikap lebih dipandang sebagai hasil belajar dari pada hasil perkembangan atau sesuatu yang diturunkan. Ini berarti sikap diperoleh melalui proses interaksi dengan peristiwa sosial. Dari penelitian ini didapatkan bahwa prosentase responden yang mengalami diare terjadi pada responden yang memiliki sikap positif (73,0%), hal ini kemungkinan terjadinya diare pada balita responden dikarenakan factor lain seperti teori yang dikemukan dalam Mansjoer (2000) 8 bahwa diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu timbulnya diare. secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu 8 : a. Infeksi virus (Rotavirus, Adenovirus), bakteri (E. Colli, Salmonella, Shigella, Vibrio dll), parasit (protozoa : E. hystolitica, G. lamblia; cacing : Askaris, Trikurus; Jamur : Kandida) melalui fecal oral : makanan, minuman,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita. b. Malabsorbsi: karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein. c. Makanan: alergi makanan, basi atau keracunan makanan d. Imunodefisiensi/imunosupresi (kekebalan menurun): Aids dll e. Faktor lingkungan dan perilaku f. Psikologi : rasa takut dan cemas. Berdasarkan penjelasan diatas dapat saja kejadian diare pada balita responden disebbakan salah satu penyebab diatas, sehingga secara statistic ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian diare dan juga ternyata timbulnya diare dapat juga ditimbulnya karena ada penyerta sebab lainnya. Hubungan Tindakan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Dari hasil penelitian didapatkan dari 36 responden dengan tindakan baik sebanyak 22 (61,1%) balita responden mengalami diare, dan dari 29 responden dengan tindakan buruk sebanyak 12 (41,4%) balita responden mengalami diare.berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,182 hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan tindakan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Eka Wulansari 6 di Puskesmas Batujajar bahwa ada hubungan tindakan ibu dengan terjadinya diare (p value = 0,002). Pada dasarnya setelah seseorang mengetahui stimulus terhadap sesuatu hal dalam hal ini tentang diare, kemudian seseorang tersebut akan mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah di ketahui untuk selanjutnya dilaksanakan atau dipraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Suatu sikap belum otomatis tewujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Dari penelitian ini didapatkan bahwa tindakan responden yang ditanyakan dalam bentuk pernyataan tindakan baik, didapatkan balita responden ditemukan mengalami diare, begitu juga sebaliknya bahwa pernyataan tindakan yang buruk dari responden juga mempengaruhi kejadian diare. Hal ini menimbulkan asumsi peneliti bahwa kemungkinan ada factor lain yang mempengaruhi kejadian diare pada balita responden seperti halnya penjelasan terdahulu. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 28

SIMPULAN Berdasarkan penelitian di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung tahun 2014 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian diare. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,001. 2. Ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan sikap. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chisquare diperoleh p.value 0,000. 3. Tidak Ada hubungan yang bermakna antara antara kejadian diare dengan tindakan. Dengan hasil analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,182. REFERENSI 1. Soepardi. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Jakarta. Kemenkes 2. Depkes RI. (2008). Manajemen Terpadu Balita Sakit( M T B S ). Jakarta 3. Depkes RI, (2010). Buku saku petugas Kesehatan. Jakarta 4. Mansjoer, (2000). Kapita selekta kedokteran Jilid II edisi 3: Jakarta. Media Asculapius 5. Notoatmodjo, (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta 6. Alimul hidayat, A. Aziz. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 7. Istantri, (2012). Diare Pada Ibu Hamil Berbahayakahtandakehamilanawal.com/di are-pada-ibu-hamil-berbahayakah.html 8. Dinkes, (2012). Profil Kesehatan. Propinsi Sumsel. Palembang 9. Dinkes OKU, (2012). Rekapitulasi data diare. 10. UPTD Puskesmas Tanjung Agung, (2014). Data 10 penyakit terbanyak di Puskesmas 11. Hastono, 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta:Rajawali pers 12. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta 13. Eka Wulansari, dkk, (2008). Hubungan Antara Faktor Perilaku Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat Jurnal tidak diterbitkan 14. Kazama, (2012). Penggunaan antimotilitas (loperamid) pada diare akut akibat infeksi 15. Suparyanto, (2012). Konsep dasar pengetahuan 16. World Health Organization, (2009). Buku- Saku-Pelayanan-Kesehatan-Anak-di-RS. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459 29