SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

Fitriyani 1, Ellya Helmud 2 1,2 Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN STAF PENGAJAR FAKULTAS XXX DI SEBUAH UNIVERSITAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman )

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik yang stand alone maupun yang online. Salah satu contoh penerapan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang diantaranya Sistem Penunjang Keputusan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH DASAR ISLAM MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

Hendrik Agus Prasetyo. Teknik Informatika UNJANI Cimahi Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

IMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

Karlina Sri Mardiati 1, Oktafianto 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Eka Ridhawati STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung Website: ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

ANALISIS FRAMEWORK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

Pendidikan Responden

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENERAPAN METODE AHP UNTUK PEMILIHAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Transkripsi:

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N PRINGSEWU) Jumirin Jurusan tem Informasi STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung website:www.stmikpringsewu.ac..id Email :jumirindunhill@gmail.com ABSTRAK Seiring dengan banyaknya sis kurang mampu dan sis berprestasi, maka di adakan beasis oleh dinas pendidikan,yang bertujuan untuk digunakan demi keberngsungan pendidikan yang di tempuh. Pembagian beasis di kukan untuk membantu seseoarang yang tidak mampu ataupun berprestasi sema studinya. Untuk membantu penentuan dam menetapkan seseorang yang yak merima beasis berdasarkan kriteria- kriteria yang ditentukan. Penelitian di tentukan dengan mencari nii bobot untuk setiap atribut, kemudian dikukan proses perangkingan yang akan menetukan alternative yang optimal, berdasarkan hasil pengujian system yang di bangun dapat membantu kerja tim menyeleksi beasis dam mekukan penyeleksian beasis dan mempercepat proses penyeleksian beasis. Kata Kunci: tem pendukung keputusan, beasis, analytical hierarchy process. Pendahuluan. Latar Bekang Pemberian beasis merupakan program kerja yang ada pada setiap sekoh. Program beasis diadakan untuk meringankan beban sis dam menempuh masah studi khususnya dam masah biaya. Maka pada setiap ajaran baru, bagian kesisan menyeleksi sis- sis yang yak mendapatkan beasis. Proses seleksi siapakah yang berhak menerima beasis pada SMP N Pingsewu masih mengami kenda pada proses hasil pengambin keputusan. Hal ini dikarenakan belum ada metode yang objektif untuk memutuskan dengan cepat, berdasarkan data yang ada siapa saja yang berhak menerima beasis tersebut. Untuk itu maka penelitian ini mencoba mengggunakan metode Analytical Hierarcy Process. Metode Analytical Hierarchy Process adah sah satu metode yang digunakan untuk penyelesaian sistem pengambin keputusan. Ada mekanisme yang digunakan dam penghitungan AHP di antaranya menggunakan metode konvensional (manual), baik itu menggunakan normalisasi ataupun tidak, dan menggunakan perangkat lunak, seperti expert choice. Penelitian ini akan membahas penghitungan AHP secara manual dan menggunakan expert choice, untuk mendapatkan hasil keputusan yang konsisten (inconsistency = 0,00). Kesahan biasanya terjadi pada penentuan bobot dan proses

membandingkan secara berpasangan. Perbandingan berpasangan yang tidak benar akan menghasilkan keputusan yang tidak konsisten. Metodologi yang digunakan adah tinjauan pustaka dan pengohan data.. Landasan Teori. Konsep tem Pendukung Keputusan Menurut Mat dan Watson, tem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem interaktif yang membantu pengambin keputusan melui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masahmasah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sedangkan menurut Moore dan Chang, SPK adah sistem yang dapat dikembangkan, mampu mendukung analisis data dan pemoden keputusan, berorientasi pada perencanaan masa mendatang, serta tidak bisa direncanakan interval (periode) ktu pemakaiannya. Bonezek, Hosapple dan Whinston mendefinisikan SPK sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang terdiri dari komponen yang berinteraksi satu dengan yang innya, yaitu:. Language system, adah suatu mekanisme untuk menjembatani (interface) pemakai dan komponen innya.. Knowledge system, adah repositori pengetahuan yang berhubungan dengan masah tertentu baik berupa data maupun prosedur.. Problem processing system, adah sebagai penghubung kedua komponen innya, berisi satu atau beberapa kemampuan manipusi atau menyediakan masah secara umum, yang diperlukan dam pengambin keputusan... Karakteristik tem Pendukung Keputusan Karakteristik dari tem Pendukung Keputusan yang membedakan dari sistem informasi innya adah:. SPK dirancang untuk membantu pengambil keputusan dam memecahkan masah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur.. Dam proses pengohannya, SPK mengkombinasikan penggunaan model-model/teknikteknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.. SPK dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan biasanya model interaktif.. SPK dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi. Sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai... Keuntungan dan Keterbatasan rem Pendukung Keputusan tem pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi pemakainya, antara in:. Memperluas kemampuan pengambin keputusan dam

memproses data/informasi bagi pemakainya.. Membantu pengambin keputusan dam hal penghematan ktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masah terutama berbagai masah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.. Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.. Waupun suatu tem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat menjadi stimun bagi pengambil keputusan dam memahami persoannya, karena sistem pendukung keputusan mampu menyajikan berbagai alternatif.. Dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga posisi pengambil keputusan... Komponen-komponen tem Pendukung Keputusan Efraim Turban, dam bukunya Decision support system and Intelligent System, Aplikasi tem Pendukung Keputusan bisa dikomposisikan dengan subsistem berikut ini:.. AHP (Analytical Hierarchy Process) Menurut Turban, Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, yang berguna membantu pengambil keputusan untuk mendapat keputusan terbaik dengan membandingkan faktor-faktor yang berupa kriteria. AHP memungkinkan pengambil keputusan untuk menghadapi faktor yang nyata dan faktor yang tidak nyata dengan AHP. seseorang dapat mengatur pendapat dan intuisi dengan cara logika menggunakan hierarki dan memasukkan peniian berdasarkan pengertian dan pengaman. Pendekatan ini dapat menerima faktor ketidakpastian dan mengijinkan perubahan sehingga individu dan kelompok bisa menghadapi semua persoan. Jaban yang dihasilkan dapat dites untuk sensitivitas merubah peniian. Masah dipecahkan menjadi unsur-unsur pokok yang lebih kecil sehingga pembuat keputusan hanya membuat peniian perbandingan yang lebih sederhana melui hierarki untuk sampai kepada seluruh prioritas alternatif tindakan.. Implementasi tem. Mendefinisikan Masah dan Solusi Yang Diinginkan Masah yang muncul adah bagaimana memutuskan untuk memilih sis yang akan mendapat beasis yang sesuai dengan syarat dan prioritas yang teh ditetapkan oleh pemegang keputusan, dam hal ini adah pihak sekoh. Solusi yang diinginkan adah menetapkan sis penerima beasis yang sesuai dengan kriteria syarat dan prioritas yang teh ditetapkan. Gambar. Komponen SPK

. Pengelompokan Kriteria-Kriteria Menjadi Sebuah Hirarki Kriteria- kriteria yang mempengaruhi di dam pengambin keputusan dikelompokkan ke dam kriteria, di antaranya prestasi sis, faktor ekonomi orang tua, dan faktor inklusi. Masingmasing kriteria digambarkan dam hirarki di bah ini: Gambar. Hirarki Kriteria. Menentukan Ska Untuk Perhitungan Bobot Kriteria Untuk menghitung bobot dari masingmasing kriteria, sistem akan meminta input dari pengguna mengenai intensitas kepentingan dari kriteria-kriteria yang dibagi menjadi kriteria, yaitu: kriteria prestasi, kriteria ekonomi, dan kriteria inklusi. Berikut ini adah ukuran yang ditetapkan untuk menii suatu kriteria: Tabel. Bobot Kriteria Ukuran Nii Sangat penting Penting Cukup Penting Kurang Penting. Menentukan ska untuk data per calon Berikut ini adah aturan peniian yang akan diberikan untuk menghitung nii dari masing-masing calon:. Prestasi Tabel. Paramater Ukuran Berdasarkan Prestasi Ukuran Nii Tidak berprestasi Berprestasi tingkat sekoh Berprestasi tingkat kota Berprestasi tingkat provinsi Berprestasi tingkat nasional. Ekonomi Tabel. Paramater Ukuran Berdasarkan Ekonomi Ukuran Nii Mampu: Penghasin orang tua >= Rp.juta Tidak Mampu: Penghasin orang tua Rp. 00 ribu-juta Sangat Tidak Mampu: Penghasin orang tua < 00 ribu. Inklusi Tabel. Ukuran Berdasarkan Inklusi Ukuran Nii Tidak cacat, tidak bodoh, tidak IQ superior (normal) Bodoh IQ superior Cacat. Membuat matrik perbandingan berpasangan Berikut merupakan matrik berpasangan yang menggambarkan kontribusi retif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya

Tabel. Matriks Perbandingan Level Ska Prest asi Ekon omi Inklu si Bobo t Prest asi,00,, 0, Ekon omi 0,0,00,00 0, Inklu si 0,0,00,00 0,,0,,,00 Berikut adah alternatif-alternatif sis calon penerima beasis dengan masingmasing kriteria (secara berurutan menurut prestasi, ekonomi, dan inklusi): a. : berprestasi tingkat sekoh, tidak mampu,cacat. b. : tidak berprestasi, sangat tidak mampu, dan bodoh. c. : berprestasi tingkat kota, tidak mampu, dan IQ superior. d. : berprestasi tingkat provinsi, mampu, dan normal. e. : berprestasi tingkat sekoh, sangat tidak mampu, dan normal. Tabel. Matriks Perbandingan Level Berdasarkan Prestasi S ka Bob ot 0, 0, 0,, 0,9, 0, 0, 0,,, 0, 0,0 9 0,9,,00 Tabel. Matriks Perbandingan Level Berdasarkan Ekonomi S ka Bob ot 0, 0, 0,,, 0,9 0, 0, 0, 0,,, 0, 0,,,, 0, 0,0 9 0,9,,00 Tabel 8. Matriks Perbandingan Level Berdasarkan Inklusi S ka 0, Bob ot, 0, 0, 0, 0, 0,8, 0, 0, 0, 0,,8, 0,8 0, 0,0 0, 0,0,,00 Langkah terakhir dari proses AHP adah perhitungan total nii pada masingmasing calon dengan cara mengalikan bobot utama pada level dengan nii calon per kategori yang teh dihitung pada proses sebelumnya. Perhitungan total nii digambarkan pada tabel berikut, yaitu:

Tabel 9. Matriks Nii Total dari Masingmasing Calon Prestas i Ekonom i Inklus i Bobo t w 0,0 0,08 0,09 0, a w 0,08 0,08 0,08 0, a w 0, 0,08 0,08 0, a w 0, 0,0 0,09 0,8 a w a 0,0 0,08 0,09 0, Berdasarkan perhitungan matriks seleksi penerimaan beasis di atas, dipilih dengan nii prioritas sebesar 0, atau %. Gambar. Hasil Implementasi Menggunakan Expert Choice. Hasil Implementasi Dengan Softre Expert Choice Untuk mendapatkan hasil keputusan yang konsisten (inconsistency = 0,00), data hasil oh manual dengan nii < perlu diadaptasi untuk pairwise comparison, menggunakan rumus: Contoh: aij = artinya perbandingan mengarah ke kanan pada pairwise comparison, ditandai dengan rna merah. Gambar. Hasil Prioritas Penerima Beasis Gambar. Pairwise Comparison Pada Expert Choice. Kesimpun Dari bahasan yang teh disimpulkan dapat diambil kesimpun sebagai berikut:. Metode AHP secara manual dapat dijadikan patokan untuk pemasukan data pada expert choice

. Untuk menggunakan expert choice dibutuhkan data penghitungan manual yang akurat.. Kesahan dam pemasukan data pada expert choice akan berpengaruh fatal pada data yang dihasilkan Beberapa saran pengembangan termasuk:. Dibutuhkan suatu perangkat lunak yang handal untuk menyelesaikan penghitungan data untuk sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode AHP, sehingga data yang dihasilkan akurat.. Dam pengohan database dan pengaksesan tem Pendukung Keputusan yang diusulkan hanya dikukan oleh orang-orang yang berkepentingan dan bertanggung jab saja, karena proses pengambin keputusan dapat disahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jab. Daftar Pustaka Amardyah Amboroti (00). tem Penunjang Keputusan Pemilihan Perumahan dengan Metode AHP menggunakan Expert Choice. --------------- (00). Modul Praktikum Teknik Industri III. Universitas Widyatama. tem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyan Berprestasi Berdasarkan Kinerja. Johannes Sinaga (009). Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dam Pemilihan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasis Universitas Sumatera Utara. Sotir, Sotirov and Andrey, Nenov (000). Tutorials Expert Choice,Vol. No., Maret 00, ISSN : 9, Computer Science Journal 8