BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SIKDIKNAS Bab IV pasal. 10 tahun 2003 menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

02. Konsep Dasar Media

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Prestasi Belajar Matematika. a. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pendidik harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran Audio-Visual

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB II LANDASAN TEORI

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Desi Safitri Tedy Rusman dan I Komang Winatha Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang wajib dikuasai oleh siswa. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan di sekolah adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

ISSN: ISSN:

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Transkripsi:

18 BAB II LANDASAN TEORI A. Media 1. Pengertian Media Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media, sebagian orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh Marshall McLuhan. Marshall McLunan berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. 1 Sesuai dengan rumusan tersebut, media komunikasi mencakup suratsurat, televisi, film dan telepon, bahkan jalan raya dan jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang-orang lainnya. Pendapat lain merumuskan media dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Sedangkan dalam artian luas, media tidak hanya meliputi 1 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 201

19 media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan ke luar sekolah. Sejalan dengan pandangan itu, guru-guru pun dianggap sebagai media penyajian. Di samping radio dan televisi karena sama-sama membutuhkan waktu untuk menyampaikan informasi kepada para siswa. Hanya saja, guru-guru punya fungsi-fungsi lain. Misalnya, menyusun perencanaan pengajaran dan melaksakan penelitian, sedangkan alat-alat tidak melakukan fungsi-fungsi tersebut. 2 Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 3 Hal serupa juga dijelaskan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, beliau menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. 4 2 Ibid, 3 Azhari Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 3 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1995), hal. 136

20 Namun dalam arti yang luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. 5 Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pangajaran. 2. Macam-macam Media. Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Dengan perincian sebagai berikut: a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: 1) Media Auditif. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengarannya. 2) Media Visual. Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan 5 Ibid,

21 gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar, atau lukisan, setakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol bergerak seperti film bisu atau film kartun. 3) Media Audiovisual. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Sedangkan menurut sebagian para ahli media atau alat pedidikan diklasifikasikan kepada dua bagian; yaitu media atau alat pendidikan yang bersifat benda (materil) dan media atau alat pendidikan yang bukan benda (non materil). a. Alat pendidikan yang bersifat benda. Menurut Zakiah Daradjat, 6 alat pendidikan yang berupa benda adalah: 1) Media tulis, seperti Al-Qur an, Hadist, Tauhid, Fiqih, Sejarah. 2) Benda-benda alam seperti hewan, manusia, tubuhtumbuhan dan lain sebagainya. 3) Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik. 6 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara. 2008), hal. 81

22 4) Gambar yang diproyeksikan seperti video, transparan, infocus. 5) Audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape radio. b. Alat pendidikan yang bukan benda. Selain media yang berupa benda, terdapat pula media yang bukan berupa benda. Di antara media pengajaran yang bukan benda adalah: 1) Keteladanan. Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto, sebagaimana dikutip oleh Ramayulis menjelaskan bahwa dalam berbagai hal pendidikan, keteladan pendidik merupakan alat pendidikan yang sangat penting, bahkan yang paling utama. Seperti yang terdapat dalam ilmu jiwa, dapat diketahui bahwa sejak kecil manusia itu terutama anak-anak telah mempunyai dorongan meniru, dan suka mengidentifikasikan terhadap orang lain atau tingkah laku orang lain, terutama terhadap orang tua dan gurunya. Karena sifat-sifat guru dapat dijadikan sebagai teladan bagi murid, maka dalam hal ini posisi guru sebagai alat, yakni alat yang ditiru oleh murid.

23 2) Perintah dan larangan Perintah mempunyai kaitan yang erat dengan keteladanan. Misalnya seorang guru yang selalu datang terlambat dalam mengajar, tidak mungkin ditaati perintahnya bila ia memerintahkan agar murid selalu datang tepat waktu. Tidak mungkin suatu aturan sekolah akan ditaati oleh muridnya, jika gurunya sendiri tidak mematuhi peraturan-peraturan yang dibuatnya itu. Menurut Ramayulis, dalam memberikan perintah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a) Jangan memberikan perintah kecuali karena diperlukan. b) Hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan niat yang baik. c) Jangan memerintahkan kedua kalinya, jika perintah pertama belum dilaksanakan. d) Perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan akibatnya. e) Perintah hendaknya bersifat umum, bukan bersifat khusus. 7 7 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia. 2008). hal. 208-209

24 3) Ganjaran dan Hukuman. Ganjaran itu dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam, antara lain: a) Guru mengangguk-anggukkan kepala tanda senang atas jawaban yang diberikan oleh siswa. b) Guru memberikan kata-kata yang menggembirakan atau pujian. c) Guru memberikan benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi siswa. Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan di atas, kiranya patut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru ketika akan memilih dan mempergunakan media dalam pengajaran. Karakteristik media yang mana yang dianggap tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang seharusnya dipakai. 3. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media. a. Objektivitas. Unsur Subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara obejektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu

25 media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu, guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, atau melibatkan siswa. b. Program Pengajaran. Program pengajaraan yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat, bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun guru di samping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Kecuali jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, dari pada anak didik bermain-main tidak karuan. c. Sasaran Program. Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya.

26 d. Situasi dan Kondisi. Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi: 1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya. 2) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasinya dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan praktek yang berat, seperti praktek olah raga, biasanya kegairahan belajarnya sangat menurun. e. Kualitas Teknik. Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

27 f. Keefektifan dan Efesiensi Penggunaan. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efesiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. 8 4. Fungsi Media. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh karena itu 8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1995). hal. 145-147

28 guru tidak dibenarkan menghindari dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan anak didik dengan seluruh kepribadiannya. Menurut Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran di antaranya: a. Menarik perhatian siswa. b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran. c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat Verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan). d. Mengatasi keterbatasan ruang. e. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan. f. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar. g. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan minat belajar. h. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam. i. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 9 Menurut Muardi Chatib, media pendidikan itu perlu karena mempunyai nilai atau manfaat dalam proses pendidikan dan pengajaran. Di antara nilai atau manfaat tersebut adalah: a. Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir b. Memperbesar perhatian murid. c. Meletakkan dasar-dasar yang penting bagi perkembangan belajar. d. Memberikan pengalaman yang nyata. e. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa. f. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah untuk diperoleh. 9 Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hal. 65

29 Sedangkan menurut Sudirman N. dkk sebagaimana dikutif oleh Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, menjelaskan bahwa pengaruh media dalam dunia pendidikan ialah: a. Membuat kongkrit konsep yang abstrak. b. Membawa obyek yang sukar di dapat kedalam lingkungan belajar siswa. c. Menampilkan obyek yang terlalu besar. d. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat. f. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa. g. Membangkitkan motivasi belajar. h. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. 10 Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah penulis menyimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau materi pelajaran. b. Menarik perhatian siswa, sehingga menimbulkan minat belajar siswa. c. Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu. d. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar e. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam f. Memberikan pengalaman yang nyata 10 Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007). hal. 73

30 g. Mengamati gerakan yang terlalu cepat. h. Membuat kongkrit konsep yang abstrak. i. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. 5. Langkah-langkah Mempergunakan Media dalam Mengajar. Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang mempergunakan media, yakni: a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media. b. persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. c. Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran dengan media dimulai. d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan ajar. e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. f. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauhmana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauhmana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. 11 Menurut pendapat Pupuh Fathurrahman di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa langkah-langkah mempergunakan media dalam belajar ialah: a. Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 11 Ibid.,

31 b. Mempersiapkan kelas, anak didik dan alat-alat sebelum pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan media dimulai. c. Mengevaluasi, untuk mengetahui sejauhmana kerberhasilan dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui juga apakah media yang kita pilih dan kita gunakan sudah tepat atau belum. B. Media Kartu Huruf 1. Pengertian Media Kartu Huruf Kartu huruf merupakan potongan-potongan karton atau kertas yang didalamnya terdapat huruf-huruf untuk mencapai tujuan pembelajaran 12. Media kartu huruf merupakan salah satu media yang cocok dalam meningkatkan kemampuan baca tulis huruf hijaiya dengan warna kartu yang berwarna-warni sehingga peserta didik akan termotivasi untuk membacanya. Media kartu termasuk alat permainan yang disukai anak-anak seperti yang diciptakan oleh para ahli : Maria Montesori, George Cruissepaire, Peabodi, dan Froebet. 13 2. Langkah-langkah Penerapan Media Kartu Huruf 12 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 77 13 Badru Zaman, Asep Heri Hermawan, cucu eliyawati,media dan Sumber Belajar TK (Jakarta: Universitas terbuka, 2008), hal. 43

32 Adapun langkah-langkah penerapan metode dalam menggunakan media kartu huruf antara lain : a. Siswa diberi potongan kertas karton berwarna yang berisi tulisan huruf hijaiyah dan beberapa kotak kosong. b. Siswa diminta untuk membaca huruf hijaiyah yang ada pada kartu hijaiyah tersebut, karena di sebelah huruf hijaiyah tersebut terdapat huruf latin untuk cara membacanya c. Setelah itu siswa diminta menirukan menulis huruf hijaiyah sesuai dengan anak panah yang terdapat di samping huruf hijaiyah. d. Anak panah berfungsi sebagai pemandu cara penulisan huruf hijaiyah. e. Hal ini dilakukan sampai semua kolom yang tersedia terpenuhi dengan huruf hijaiyah. 3. Kelebihan Media Kartu Huruf Adapun kelebihan belajar dengan menggunakan media kartu huruf antara lain: a. Menumbuhkan rasa senang pada diri anak pada saat belaiar mengajar. b. Siswa termotivasi untuk belajar. c. Bahan pembuatan media mudah dicari.

33 d. Mampu meningkatkan hasil belajar mencapai taraf ketuntasan belajar. e. Materi yang sudah diterima mudah diingat siswa. 4. Kelemahan Media Kartu Huruf Sedangkan kelemahan atau kekurangannya media kartu huruf adalah : a. Suasana kelas menjadi ramai karena siswa ingin mengetahui huruf yang ada pada kartu siswa yang lain. b. Bahan pembuatan media mudah rusak. c. Memutuhkan waktu yang agak lama untuk pembuatan media.