1. Ruang Lingkup Sertifikasi berlaku untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT) SNI produk Garam Konsumsi Beryodium 2. Proses SPPT SNI Proses Sertifikasi dilakukan berdasarkan Sistem 3 Jenis Komoditi Pangan SNI 3556 : 2010 - Garam Konsumsi Beryodium I. SELEKSI URAIAN 1. Permohonan: Sesuai persyaratan Permohonan yang tercantum dalam dokumen Prosedur LSPro Baristand Banjarbaru (PK.07.1- PPS). a. Fotocopy Akta notaris perusahaan b. Fotocopy SIUP c. Fotocopy NPWP d. Fotocopy Sertifikat merek/surat Pendaftaran Merek dari Dirjen HAKI e. Skema Diagram Alir Proses Kerja yang disahkan f. Ilustrasi desain merek, tata cara pembubuhan tanda SNI g. Formulir Permohonan (FM.07-1-FPS) h. Folmulir Pengendalian Mutu bahan baku / penolong (FM.07-2-PMB) i. Formulir Proses Produksi dan Pengendalian Mutu Dalam Proses (FM.07-3-PPP) j. Formulir Pengendalian Mutu Produk (FM.07-4-PMP) 2. Sistem Sertifikasi Sistem 3 3. Waktu Asesmen Setelah permohonan terpenuhi 4. Petugas Pengambil Contoh: Minimum memenuhi kualifikasi PPC sesuai dengan Pedoman Mutu LSPro Baristand Banjarbaru (PK.06.1-MKP) Memahami cara pengemasan contoh pangan 1 dari 7
Terdaftar sebagai PPC di LSPro Baristand Banjarbaru 5. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium Penguji Baristand Industri Banjarbaru II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan Tidak perlu dilakukan Audit Kecukupan 2. Audit Lapangan Tim Auditor Area yang diaudit: Sesuai Prosedur LSPro (PK.07.2-EVA) Auditor minimum memenuhi kualifikasi Auditor yang tercantum dalam Pedoman Mutu LSPro (PK.06.1-MPK). Pengendalian proses produksi - Sesuai spesifikasi Bahan Baku & Bahan Penolong - Mesin/Peralatan - Penyimpanan Titik kritis yang harus diperhatikan: - Bahan Baku dan Bahan Penolong - Proses Produksi dan Gudang - Proses iodisasi dan kadar air garam 3. Laporan Asesmen Sesuai Prosedur LSPro Baristand Banjarbaru PK.07.2-EVA (Prosedur proses evaluasi) 4. Pelaksanaan pengambilan contoh 1. PPC membuat rencana pengambilan contoh yang disetujui ketua auditor. 2. Contoh uji dilengkapi dengan berita acara pengambilan contoh dan label contoh. Jumlah contoh diambil sebanyak minimum 1 Kg pada lini produksi Contoh yang diambil 3 paket (1 paket contoh disimpan sebagai arsip perusahaan, 1 paket contoh disimpan untuk arsip laboratorium, 1 paket 2 dari 7
contoh diuji di laboratorium uji) Sesuai SNI 19-0428-1995 (Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan) 5. Pengujian contoh uji Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai: SNI 3556:2010 Jika ada satu parameter yang tidak uji ulang untuk parameter tersebut terhadap arsip contoh laboratorium dan jika masih belum memenuhi syarat maka perlu dilakukan pengambilan contoh ulang. 6. Laporan Hasil Uji Parameter hasil uji sesuai dengan pemenuhan SNI 3556 : 2010 III. EVALUASI DAN KEPUTUSAN 1. Evaluasi terhadap laporan Hasil Uji dan laporan audit 2. Keputusan Sertifikasi melalui rapat Tim Evaluasi 1. Paling sedikit dilakukan oleh satu orang reviewer.atau evaluator 2. Tinjauan dilakukan terhadap laporan audit dan hasil uji pengujian sampel 3. Untuk parameter uji yang tidak kembali pengujian terhadap arsip sampel, dan jika masih tidak pengambilan contoh ulang. Jika hasil ulangan tetap tidak memenuhi syarat makan proses sertifikasi dinyatakan gagal. Kasi SS mengadakan rapat tim evaluator (reviewer) untuk memberikan keputusan hasil proses sertifikasi berdasarkan tinjauan hasil audit dan hasil pengujian. (PK.07.3-KPP) IV. LISENSI 1. Penerbitan SPPT-SNI 1. Masa berlaku SPPT-SNI untuk tipe 3 dari 7
V. SURVAILEN 1. Audit Survailen Area yang diaudit 3 adalah 4 tahun 2. SPPT-SNI mencantunkan informasi paling sedikit : a. Nama dan alamat perusahaan b. Nama dan alamat perusahaan importir/perwakilan (produsen luar negri) c. Alamat pabrik d. Merek e. Nomor dan judul SNI f. Jenis produk g. Jenis kemasan 3. Dalam 1 SPPT-SNI hanya dicantumkan 1 perusahaan perwakilan/importir 4. Surat perjanjian tanggung jawab lisensi pengguna tanda SNI antara LSPro dengan perusahaan wajib mencantumkan nama penanggungjawab. Pengendalian proses produksi - Sesuai spesifikasi Bahan Baku & Bahan Penolong - Mesin/Peralatan - Penyimpanan - Penggunaan Tanda SNI - Penanganan Keluhan Pelanggan - Verifikasi ketidaksesuaian sebelumnya. Titik kritis yang harus diperhatikan: - Bahan Baku dan Bahan Penolong - Proses Produksi dan Gudang - Proses iodisasi dan kadar air garam 2. Jumlah contoh yang diambil 1. PPC membuat rencana pengambilan contoh yang disetujui ketua auditor. 2. Contoh uji dilengkapi dengan berita acara pengambilan contoh 4 dari 7
dan label contoh. Jumlah contoh diambil sebanyak minimum 1 Kg pada lini produksi Contoh yang diambil 3 paket (1 paket contoh disimpan sebagai arsip perusahaan, 1 paket contoh disimpan untuk arsip laboratorium, 1 paket contoh diuji di laboratorium uji) 3. Pengujian contoh Untuk semua parameter dengan metoda dan syarat lulus uji sesuai SNI 3556:2010 4. Evaluasi terhadap laporan Hasil Uji dan laporan audit 5. Keputusan Sertifikasi melalui rapat Tim Evaluasi 1. Paling sedikit dilakukan oleh satu orang reviewer.atau evaluator 2. Tinjauan dilakukan terhadap laporan audit dan hasil uji pengujian sampel 3. Untuk parameter uji yang tidak kembali pengujian terhadap arsip sampel, dan jika masih tidak pengambilan contoh ulang. Jika hasil ulangan tetap tidak memenuhi syarat makan proses sertifikasi dinyatakan gagal. Kasi SS mengadakan rapat tim evaluator (reviewer) untuk memberikan keputusan hasil proses sertifikasi berdasarkan tinjauan hasil audit survailen dan hasil pengujian. (PK.07.3-KPP) VI. PENUNDAAN DAN PENCABUTAN 1 Penundaan 1. Berdasarkan hasil survailen, klien diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang diterbitkan sesuai dengan target/batas waktu yang ditetapkan. 2. Perusahaan harus melakukan 5 dari 7
tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang diterbitkan dan dikirimkan ke LSPro Baristand Banjarbaru sesuai dengan target/batas waktu yang ditetapkan. 3. Apabila sesuai dengan target/batas waktu yang ditetapkan perusahaan belum melakukan tindakan perbaikan, maka LSPro Baristand Banjarbaru menerbitkan surat penundaan Sertifikat SPPT SNI. Perusahaan diberikan tambahan waktu untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang diterbitkan. 4. Apabila perusahaan telah melakukan tindakan perbaikan dan dapat diverifikasi serta ditutup, maka LSPro Baristand 5. Banjarbaru menerbitkan Surat berlakunya Sertifikat SPPT SNI kembali. 2 Pencabutan Hasil survailen dari butir penundaan (lima bulan setelah penangguhan), bila hasil perbaikan yang telah dilakukan tidak memenuhi persyaratan maka sertifikat produknya akan dicabut. VII. PENGHENTIAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LINGKUP SERTIFIKASI Pelanggan mengajukan permohonan tertulis untuk penghentian atau memperluas atau mengurangi ruang lingkup sertifikasi produk. LSPro menindak lanjuti permohonan tertulis tersebut. Jika pemohon mengajukan perluasan lingkup sertifikasi maka Lembaga Sertifikasi Produk Banjarbaru akan melakukan evaluasi terhadap dokumen yang dikirim pemohon sebagaimana disyaratkan dalam Permohonan Sertifikasi. Lembaga menugaskan urusan terkait untuk melakukan asesmen terhadap sistem mutu perusahaan, pengambilan contoh untuk pengujian, dan pengujian 6 dari 7
produk sebagaimana dijabarkan dalam Prosedur Evaluasi. Dilakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dilakukan diatas. Ketua Lembaga Sertifikasi Produk Banjarbaru akan memberikan sertifikat produk kepada pemohon untuk perluasan sertifikasi dengan ruang lingkup yang memenuhi persyaratan. LSPro harus memperbaharui publikasi atau direktori sertifikasi yang berkaitan dengan pelanggan yang menghentikan, mengurangi dan memperluas lingkup sertifikasinya. 7 dari 7