BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan yang muncul menyebabkan tingkat persaingan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam. perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam analisis penelitian ini terfokus kepada pengumuman akuisisi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN STOCK SPLIT (Studi Kasus Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mengadakan investasi adalah memperoleh penghasilan atau

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90 an.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan pasar yang memfasilitasi sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya secara perlahan akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk atau disingkat BRI, merupakan salah satu pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era global ini perekonomian khususnya di Indonesia dari waktu-kewaktu

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara tersebut. Untuk itu banyak para ahli keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham adalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. bisnis seperti globalisasi, kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi. Sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dari investasi itu sendiri. Demi mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW sampai dengan 2008, mengalami peningkatan sebesar 45 %. Sementara itu,

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI DITINJAU DARI KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suad Husnan (1998;17)

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu negara karena

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin

DAMPAK KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. mendaftarkan sahamnya di pasar modal atau berstatus ( go public ). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan investor serta mendapatkan kehidupan yang layak di

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yaitu masalah pemenuhan kebutuhan dana. Kondisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. semakin tingginya volume perdagangan saham.

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya perusahaan yang muncul menyebabkan tingkat persaingan meningkat dan menuntut perusahaan untuk melakukan investasi pada usaha yang menguntungkan. Dan pasar modal merupakan salah satu cara bagi para pengusaha untuk mendapatkan dana tambahan, ataupun untuk melakukan investasi dalam jangka panjang. Dalam berinvestasi dibutuhkan informasi-informasi, Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan yang penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi perdagangan di pasar modal tersebut. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau informasi yang masuk ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman-pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor dalam mengambil keputusan untuk memilih portofolio investasi yang efisien. Pasar modal dalam perekonomian menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan issuer (dalam hal ini 1

2 perusahaan emiten) dapat menggunakan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dapat dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh return bagi pemilik dana sesuai karakteristik investasi yang dipilih. Sebelum perusahaan melakukan investasi maka perusahaan berkewajiban untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang dilakukan. Investor harus menetapkan tujuan investasi dan besarnya dana yang akan di investasikan. Investasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk memperluas usahanya atau pun mencari keuntungan yang akan didapatkan dalam jangka waktu tertentu. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber pendapatan bagi perusahaan, yang akan melakukan kegiatan perusahaan selanjutnya. Investasi merupakan salah satu suatu usaha yang membantu berbagai mcam aktivitas yang ada dalam perusahaan, karenanya investasi memerlukan penanganan yang serius serta perhitungan yang matang. Setiap keputusan investasi yang diambil memiliki risiko yang akan ditanggung investor, baik dalam obligasi maupun saham. Menurut Jogiyanto (2007:351), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya, perubahan pada harga saham. Tujuan mengadakan investasi adalah untuk memperoleh penghasilan atau kembalian atas investasi. Penghasilan atau kembalian atas investasi tersebut dapat

3 berupa penerimaan kas dan atau kenaikan nilai investasi. Penerimaan kas untuk saham yaitu dalam bentuk deviden kas, sedangkan kenaikan nilai investasi tercermin dalam kenaikan harga saham, yaitu semakin tinggi harga saham berarti semakin meningkat kemakmuran pemegang saham atau dengan kata lain return saham. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan-perusahaan itu sendiri harus bersaing ketat agar dapat memberikan keuntungan dengan berinvestasi dalam bentuk saham yang ditanamkan dipasar modal untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan yang berarti bagi perusahaan dan juga pemegang saham. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, perusahaan harus mengelola investasi ini dan juga mengembangkan strateginya. Strategi bersaing yang berusaha mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan disebut strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui pertumbuhan internal atau merger dan akuisisi. Pertumbuhan internal dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya dengan cara menambahkan kapasitas pabrik, menambah produk atau mencari pasar baru. Sementara merger dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih perusahaan dimana salah satu nama perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan dan akuisisi dilakukan dengan pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan. Perusahaan Go Public yang belum lama ini di akuisisi yakni PT. NISP yang diakuisisi oleh PT.OCBC (Overseas Chinese Banking Corporation) Limited

4 Tbk yang terjadi pada tanggal 30 Maret tahun 2005. Hal yang menyebabkan mengapa PT.NISP yang selama ini memilki reputasi yang cukup baik dalam dunia perbankan berani menjual kepemilikan sahamnya lebih dari 50% adalah keterbatasan modal. Dikarenakan kebutuhan modal untuk meningkatkan tingkat keuntungan. Dalam transaksi tersebut, OCBC membeli saham dengan harga Rp 950 per lembarnya. Harga tersebut berada di atas harga pasar yang saat itu berkisar di angka Rp 800. Untuk transaksi tersebut, OCBC mengeluarkan dana sebesar Rp 128,53 miliar. Untuk diketahui, pada hari-hari sebelumnya saham NISP stabil di harga Rp 700. OCBC sebagai pemegang saham mayoritas di NISP, juga menjadi pemegang saham mayoritas di OCBC Indonesia. Kepemilikan sahamnya di OCBC Indonesia sebesar 99%. Sedangkan 1% sisanya dimiliki oleh NISP. Sedangkan bila kita melihat selama periode merger dan akuisisi berlangsung tepatnya tahun 2004 hingga 2005 dimana sejak adanya peningkatan kepemilikan saham OCBC atas NISP terjadi peningkatan harga saham hal ini dapat kita lihat dalam tabel 1.1 Tabel 1.1 Tabel 1.1 Harga Saham Harga Saham NISP Per NISP Kuartal Per Kuartal Tahun 2004-2005 Tahun 2004-2005 Harga Harga 2005 2005 2004 2004 Saham Saham Tertinggi Tertinggi Terendah Terendah Penutupan Penutupan Tertinggi Tertinggi Terendah Terendah Penutupan Penutupan Kuartal Kuartal 1 1 900 900 760 760 870 870 590 590 360 360 480 480 Kuartal Kuartal 2 2 1.050 1.050 870 870 980 980 575 575 425 425 480 480 Kuartal Kuartal 3 3 980 980 850 850 900 900 575 575 465 465 550 550 Kuartal Kuartal 4 4 900 900 730 730 770 770 850 850 550 550 775 775 Sumber Sumber : Bank : NISP Bank 2005, NISP Annual 2005, Annual Report Report (www.banknisp.com) (www.banknisp.com)

5 Berdasarkan tabel 1.1 bahwa selama empat kuartal di tahun 2004 terjadi peningkatan hingga mencapai lebih dari 80% sedangkan sejak memasuki tahun 2005 harga saham cenderung stabil bahkan di kuartal akhir terjadi penurunan walaupun di kuartal dua terjadi peningkatan harga saham. Bila dilihat secara keseluruhan sejak awal kuartal tahun 2004 hingga akhir kuartal 2005 telah terjadi peningkatan harga saham lebih dari 60% sebagaimana yang kita ketahui adanya peningkatan harga saham akan semakin meningkatnya keuntungan pemegang saham dengan target untuk jangka panjang. Sedangkan bila melihat dari laporan keuangan selama periode sebelum peristiwa akuisisi hingga selama periode akuisisi terjadi peningkatan yang cukup stabil khususnya di tahun 2005 yang terjadi lonjakan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,tetapi bila merujuk pada peningkatan harga saham yang cukup meningkat sejak di akuisisinya aset NISP ternyata tidak di imbangi dengan peningkatan return saham, justru return yang diterima secara rata dalam setahun setelah diakuisisi mengalami penurunan yang drastis hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.2 Tabel 1.2 Return Actual Tahunan 2003-2009 Periode Harga saham Dividen Return aktual Persentase 2003 265.91 1 2004 538.75 10 1.064 106.40% 2005 867.5 0.615 61.50% 2006 743.33-0.143-14.30% 2007 895.83 0.205 20.50% 2008 752.5-0.16-16% 2009 712-0.054-5.40% 0.2545 25.45%

6 Dari tabel tersebut tampak di awal pengakuisisian di tahun 2003 hingga tahun 2004 return saham mengalami peningkatan dimana return yang diterima lebih dari seratus persen, tetapi bila dilihat tahun berikutnya (tahun 2005) dimana tahun tepatnya pada tanggal 30 maret 2005 tersebut pengakuisisian OCBC mencapai lebih dari 51% asset NISP justru mengalami penurunan dan di tahun 2006 penurunan tajam dimana mencapai angka minus. Di sini yang penulis lihat pada periode awal pengumuman akuisisi di awal tahun (walaupun belum mencapai 50% pengakuisisian) return mengalami peningkatan yang signifikan tetapi setelah pengakuisisian lebih dari 50% justru mengalami penurunan drastis. Dari sinilah terjadi kesenjangan dari naiknya harga saham pertahun tetapi tidak di ikuti dengan naiknya return saham. Pasar bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi yang bagi perusahaan target memiliki kandungan informasi sebagai berita baik (goodnews). Dengan kata lain bahwa terdapat tambahan kemakmuran secara kumulatif yang terjadi selama periode sebelum pengumuman akuisisi maupun setelah tanggal pengumuman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas akuisisi di Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tambahan kemakmuran bagi pemegang saham perusahaan target. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsanam (1993) dalam Abdul Moin (2003:303) bahwa Cumulative Average Abnormal return (CAAR) yang diperoleh perusahaan target signifikan pada saat

7 20 hari sebelum pengumuman dan setelah pengumuman merger dan akuisisi, CAAR yang mengalami kenaikan di seputar pengumuman akuisisi mengindikasikan bahwa pelaku pasar modal memprediksi terjadinya sinergi dari aktivitas merger dan akuisisi, sehingga diharapkan kinerja perusahaan target menjadi lebih baik di masa yang akan datang setelah dijadikannya target akuisisi oleh perusahaan lain. Untuk menilai bagaimana keberhasilan akuisisi yang dilakukan, Dapat melihatnya dari kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, terutama kinerja keuangan. Beberapa penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan di Indonesia diantaranya adalah Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dari rasio-rasio keuangan dan return saham di sekitar peristiwa terjadi. Hasil penelitiannya menunjukkan rasio-rasio keuangan dua tahun sebelum dan sesudah peristiwa merger dan akuisisi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sedangkan abnormal return saham sebelum pengumuman merger dan akuisisi positif, namun setelah pengumuman merger dan akuisisi justru negatif. Dalam penelitian Murni Hadiningsih 2007:81 dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut: Dari hasil analisis diketahui bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan rasio keuangan secara menyeluruh antara satu tahun dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum merger dan akuisisi baik pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi.

8 Pada sisi return saham, Average Abnormal return (AAR) pada perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan signifikan pada masa menjelang dan sesudah peristiwa merger dan akuisisi Sedangkan pada perusahaan yang diakuisisi tidak terjadi perubahan secara menyeluruh dengan adanya peristiwa merger dan akuisisi. Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa akuisisi tidak berpengaruh secara signifikan pada return saham pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan diakuisisi. Sinergi yang diharapkan tidak tercapai. Hal ini mungkin dikarenakan lemahnya strategi, kurangnya pengalaman akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan faktor non ekonomis yaitu untuk menyelamatkan perusahaan target dari kebangkrutan. Atas pertimbangan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang menghasilkan perbedaan perbedaan kesimpulan maka peneliti tertarik menganalisis pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham pada PT.OCBC NISP dengan Apabila peristiwa akuisisi bersifat informatif, maka akan mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini akan menimbulkan suatu reaksi pasar berupa peningkatan atau penurunan harga saham maupun volume perdagangan saham yang terjadi di sekitar tanggal pengumuman akuisisi tersebut. pertimbangan bahwa sinergi yang diharapkan terjadi pada periode sebelum dan sesudah tanggal pengumuman akuisisi yang terjadi pada tanggal 30 Maret 2005. Dari pertimbangan-pertimbangan penelitian tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi:

9 Analisis Pengumuman akuisisi terhadap Abnormal return Pada PT.OCBC NISP Tbk. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam teori keuangan modern bahwa cara yang paling realible dalam mengukur kinerja ekonomi perusuhaan adalah dengan melacak harga sahamnya terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Dalam pasar yang efisien, nilai yang diharapkan dari sebuah akuisisi akan diestimasi dengan menganalisis perubahan pasar segera sesudah pengumuman transaksi akuisisi. Sedangkan ukuran kemakmuran bagi pemegang saham adalah semakin besarnya keuntungan yang dinikmati atas investasi mereka di perusahaan, pengumuman tentang dilakukannya akuisisi oleh sebuah perusahaan dapat mempengaruhi harga sekuritas oleh karena itu para investor perlu menganalisa informasi akuisisi tersebut apakah merupakan kabar baik atau kabar buruk. PT.NISP Tbk selama ini NISP dikenal sangat konservatif dan termasuk salah satu bank yang mampu bertahan melalui masa-masa krisis. Dengan kepemilikan OCBC yang jauh lebih besar, Bank NISP mengharapkan kenerja akan jauh lebih bagus. Dengan melepas kepemilikan mayoritas 51% sejak beberapa tahun 2005. Dengan demikian, NISP benar-benar milik publik Setidaktidaknya, alasan utama. Pertama, keinginan dan komitmen pendiri mempertahankan Bank NISP agar tetap eksis dan terus berkembang. Dengan modal terbatas, kekuatan yang dimiliki saat ini terasa jauh dari cukup untuk

10 menjamin kesinambungan pertumbuhan dan daya saing di masa mendatang. Ini merupakan pertimbangan jangka panjang. Dan ini perubahan sangat besar yang akan memperkuat NISP menjadi berlipat ganda. Di lain pihak OCBC dapat menjamin keberadaan NISP dengan lebih baik dibanding pendiri. Tetapi jaminan yang diberikan oleh OCBC dengan mengakuisisi PT.NISP ini dapat menguntungkan para pemegang saham yang telah menginvestasikan dananya, sedangkan bila dilihat dari tabel data kenaikan saham pertahunnya tidak diikuti oleh kenaikan return saham pertahun justru mengalami penurunan. Dalam dunia investasi terkadang apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataannya, ketimpangan antara yang diharapkan dengan kenyataan inilah yang perlu dipertimbangkan oleh investor dalam mereaksi informasi pengumuman akuisisi ini. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti sejauh mana reaksi pasar terhadap adanya informasi pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham pada PT.OCBC NISP selama periode pengumuman akuisisi antara februari hingga mei 2005. 1.2.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan masalah yang disampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi? 2. Apakah pengumuman akuisisi PT. OCBC NISP mengandung informasi yang berpengaruh pada reaksi pasar?

11 3. Bagaimana dampak pengumuman akuisisi PT. OCBC NISP terhadap tingkat keuntungan pemegang saham? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan dari penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengumuman akuisisi tersebut mengandung informasi yang berpengaruh pada reaksi pasar 3. Untuk mengetahui Dampak pengumuman akuisisi tersebut terhadap tingkat keuntungan investor 1.3.2 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian dikelompokkan kepada kegunaan ilmiah dan kegunaan praktis, yaitu: a. Kegunaan Ilmiah Dapat memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam ilmu pasar modal, yaitu berupa reaksi pasar untuk akuisisi terhadap perubahan harga saham sehingga dapat memperkirakan seberapa besar pengaruhnya terhadap abnormal return. b. Kegunaan Praktis 1. Bagi pelaku pasar modal

12 Seperti bursa efek, investor, pialang, dan emiten, diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk bahan pertimbangan dalam melakukan investasi dan membuat kebijakan. 2. Bagi pembaca atau peneliti lain Dapat memberikan kontribusi terhadap akademis, dosen, dan mahasiswa yang diharapkan menambah wawasan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian yang sejenis.