BAB I PENDAHULUAN. dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang fluktuatif (Wibowo dan Wartini,

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi ini. Kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dunia yang bebas melahirkan era persaingan dalam berbagai bidang

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan keadaan perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan yang. dengan melakukan efisiensi modal kerja (Ristanti dkk, 2015).

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana yang dimilikinya. Pada dasarnya tujuan di dirikannya suatu perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perusahaan di Indonesia telah meningkat dan semakin pesat, tentu perusahaan akan berusaha meningkatkan kemampuannya untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang fluktuatif (Wibowo dan Wartini, 2012). Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap dunia usaha yang ingin tetap bertahan untuk mengembangkan usahanya semaksimal mungkin. Persaingan bisnis yang ingin tetap kompetitif ini yang nantinya akan mengharuskan pelaku bisnis untuk dapat meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaannya, yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Apabila nilai perusahaan sudah mencapai titik maksimal, maka menunjukkan prospek yang baik bagi perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan suatu produk lalu dijual untuk memperoleh laba yang besar (Ibrahim, 2015). Tentu untuk memeperoleh laba yang besar dibutuhkan manajemen dengan efektifitas yang tinggi. Tingkat efektifitas yang tinggi, dilihat dari hasil penjualan dan pendapatan investasi, yang dilakukan dengan mengetahui besarnya rasio profitabilitas.dalam mengukur kinerja perusahaan dan memberikan penilaian atas kondisi kesehatan suatu perusahaan pada umumnya memfokuskan pada analisis profitabilitas. Perusahaan 1

2 dituntut harus menjaga kondisi profitabilitas, karena kondisi profitabilitas yang baik menunjukkan perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat. Suatu perusahaan tentu menginginkan profitabilitasnya naik tiap periode (Ibrahim, 2015). Perusahaan tentu ingin memiliki profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Profitabilitas perusahaan selalu menjadi perhatian utama bagi para pemilik perusahaan, investor dan manajemen perusahaan. Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untukmendapatkan keuntungan selama periode tertentu (Munawir, 2010). Profitabilitas berguna untuk menilai keefektifan dari operasi perusahaan, sehingga rasio profitabilitas menunjukkan kombinasi dari likuiditas, utang dan manajemen aktiva pada hasil operasi (Wibowo dan Wartini, 2912). Seimbangnya pendapatan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat operasi, mencerminkan keberhasilan dan efektifitas manajemen secara keseluruhan.akan tetapi, laba yang besar tidak menjamin perusahaan tersebut dapat melangsungkan hidupnya secara kontinyu. Profitabilitas yang tinggi tentu akan dapat melancarkan kegiatan operasional secara maksimal. Dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan, maka manajemen juga harus memperhatikan modal kerja. Tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh modal kerja. Menurut Husnan (2007) menyatakan bahwa salah satu indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan tentang komposisi dan jumlah aktiva lancar serta dalam pembiayaannya. Modal kerja merupakan masalah utama dan topik penting

3 yang sering kali digunakan oleh perusahaan, karena untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan pasiva (Kasmir, 2011). Setiap perusahaan dalam membelanjai operasinya sehari-hari membutuhkan suatu modal kerja. Modal kerja adalah keseluruhan dana yang wajib dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (Octavianty dan Syahputra, 2015). Modal kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan diharapkan mampu kembali masuk ke perusahaan dari penjualan produksinya dalam waktu yang singkat sehingga modal kerja akan terus berputar pada perusahaan tersebut dalam waktu setiap periode (Riyanto, 2011). Perusahaan yang memiliki kemampuan dalam memanfaatkan modal kerjanya secara efektif dan efisien dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan nilai plus atau laba yang sustainable (berkelanjutan).ketidakefektifan dalam pengelolaan modal kerja biasanya menyebabkan performa operasional perusahaan (Santoso, 2013).Apabila perusahaan tidak dapat memperhitungkan modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan mengalami in-solvency (tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan harus dilikuidasi (Wibowo dan Wartini (2012). Sementara itu, bila perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan berakibat in-efisiensi bagi perusahaan. Sehingga, adanya analisis terhadap modal kerja pada perusahaan sangat penting karena berguna untuk mengetahui kondisi modal kerja saat ini. Kemudian hal ini akan dihubungkan dengan kondisi keuangan dimasa mendatang.

4 Indikator manajemen modal kerja yang baik yaitu efisiensi modal kerja Tunggal (1995) dalam Lestianti (2016). Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover) dan perputaran persediaan (inventory turnover). Berdasarkan fungsinya, modal kerja bersifat fleksibel, variatif, dan berputar secara cepat (Nawalani dan Lestari, 2015).Perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menuju kas.ini berarti semakin pendek perputaran modal kerja, semakin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang akhirnya rentabilitas semakin meningkat (Wibowo dan Wartini, 2012). Dengan komposisi modal kerja yang optimal maka perusahaan diharapkan dapat beroperasi dengan lancar, sehingga profitabilitas dapat tercapai dan keamanan perusahaan tersebut juga terjamin.apabila suatu perusahaan menghasilkan keuntungan maka perusahaan dapat membiayai kegiatan operasional perusahaan, sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian maka kemungkinan besar perusahaan kekurangan modal kerja. Untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan ada berbagai macam cara dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang dibandingkan satu dengan lainnya. Dengan adanya berbagai macam cara penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka tidaklah heran kalau ada perusahaan yang berbeda-beda dalam menghitung profitabilitasnya. Menurut Wibowo dan Wartini (2012), profitabilitas juga sangat berkaitan dengan pengelolaan aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan, sehingga hal ini akan

5 berkaitan dengan likuiditas perusahaan. Likuiditas memiliki hubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.perusahaan yang mampu membayar belum tentu dapat memenuhi kewajiban financial yang harus dipenuhi atau dapat dikatakan perusahaan tersebut belum tentu mampu membayar kewajiban financial tersebut. Likuiditas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Artinya, apabila perusahaan ditagih maka perusahaan akan mampu melunasi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Penyebab utama ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya ( yang sudah jatuh tempo ) akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kemudian sebab lain adalah pihak manajemen perusahaan tidak menghitung rasio keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui bahwa sebenarnya kondisi perusahaan sudah dalam kondisi tidak mampu lagi karena nilai utangnya lebih tinggi dari harta lancarnya (Kasmir, 2011). Jika perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi maka akan terhindar dari risiko kegagalan melunasi liabilitas jangka pendeknya. Kerugian investasi modal disebabkan oleh kurangnya likuiditas. Dilain pihak dilihat dari segi sudut pemegang saham bahwa likuiditas yang tinggi tidak menjadi jaminan perusahaan tersebut menguntungkan karena akan berpeluang menimbulkan dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat diinvestasikan dalam suatu proyek yang menghasilkan laba bagi perusahaan. Menurut Wild, et al (2005) untuk pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas sering kali diawali dengan laba yang rendah dan berkurangnya kesempatan.

6 Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi tentu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Salah satu kebutuhan dana yang dipenuhi adalah dari sumber dana eksternal perusahaaan, yaitu hutang. Leverage merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap profitabilitas karena leverage dapat digunakan suatu perusahaan untuk meningkatkan modal perusahaan sehingga juga dapat meningkatkan laba. Menurut Sartono (2010), leverage adalah penggunaan sumber dana (sources of funds) dan aset oleh perusahaan yang mempunyai biaya tetap dengan maksud untuk meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Pemenuhan sumber dana melalui utang (pinjaman) akan mempengaruhi tingkat leverage perusahaan, karena leveragemerupakan rasio yang berfungsi sebagai barometer sampai sejauh mana perusahaan menggunakan utang (Wibowo dan Wartini, 2012). Hutang merupakan salah satu sumber dana yang memiliki resiko terhadap perusahaan. Perubahan leverage mempengaruhi beban biaya dan efisiensi perusahaan dalam melakukan produksi. Semakin besar hutang suatu perusahaan, maka semakin besar juga beban bunga yang harus dibayarkan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap laba suatu perusahaan. Menurut Husnan (2007), menunjukkan bahwa jika perusahaan menggunakan utang lebih banyak dibanding sumber dana maka tingkat leverage suatu perusahaan akan menurun karena beban bunga yang harus ditanggung meningkat, hal ini berpengaruh pada menurunnya profitabilitas. Leverage dipahami sebagai penaksir resiko yang melekat pada suatu perusahaan.artinya, jika leverage semakin besar maka menunjukkan bahwa resiko investasi semakin besar. Karena leverage merupakan rasio

7 yang membandingkan total hutang terhadap keseluruahan aktiva suatu perusahaan, maka apabila ada investor yang melihat perusahaan dengan aset yang tinggi disertai resiko leverage juga tinggi para investor tersebut akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut karena dikhawatirkan akan meningkatkan resiko investasi apabila perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya tepat waktu. Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Wibowo dan Wartini (2012) terdapat inkonsistensi hasil penelitian.menurut penelitian yang dilakukan oleh Nawalani dan Lestari (2015) menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini didukung oleh Novita dan Sofie (2015), Astita dan Kalam (2013) yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Namun hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Octavianty dan Syahputra (2015), Ikhsani, Fadilah dan Sukarmanto (2016) yang menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian lain dilakukan oleh Munadhiroh dan Nurchayati (2015) menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Penelitian serupa juga dilakukan Putra dan Badjra (2015) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhhadap profitabilitas. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wibowo dan Wartini (2012), dengan persamaan yang terletak pada variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu profitabilitas dan variabel independen yaitu modal kerja, likuiditas dan leverage. Sedangkan perbedaan terletak pada periode penelitian yang digunakan.periode penelitian yang dilakukan oleh Wibowo

8 dan Wartini (2012) yaitu periode 2008-2009, sedangkan penelitian ini pada periode 2013-2015. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah pokokpenelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listingdi Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015? 2. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015? 3. Apakah terdapat pengaruh leverage terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listingdi Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015

9 2. Menganalisis pengaruh antara likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listingdi Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 3. Menganalisis pengaruh antara leverage terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang listingdi Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 1.4 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain : 1. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran terhadap pihak manajemen terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dan dapat dijadikan barometer bagi perusahaan untuk memecahkan cara agar memperoleh laba maksimal perusahaan, dimana perusahaan harus memperbaiki kinerja keuangan. 2. Bagi Akademik Memberikan referensi dan menambah informasi bagi peneliti berikutnyatentang pengaruhefisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas dalam kasus yang berbeda. Pembaca diharapkan mampu menambah wawasan dan melengkapi literature-literatur yang sudah ada serta dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa sebagai bahan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas.

10 3. Bagi Investor Hasil penelitian nanti diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh para investor terhadap perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Sistematika Penulisan Merupakan deskripsi tenatng isi dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi. Berikut sistematika yang dipaparkan : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian, kerangka konseptual yang digunakan, hipotesis penelitian dan penelitian terdahulu.

11 BAB III METODE PENELITIAN Berisi uraian mengenai variable penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.