barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengakibatkan bertambahnya limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

penyamakan kulit melebihi ambang batas. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat ternyata membawa dampak bagi

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Waterlettuce (Pistia statiotes L.) as Biofilter

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang dirasakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Variasi Konsentrasi Limbah Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Air Limbah Tahu

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Linda Maulidia Kosasih, 2013

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang utama. Dewasa ini air

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

BAB I PENDAHULUAN. gugus amino yang bersifat basa dan memiliki inti benzen. Rhodamin B termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 1, Januari 2011, Halaman ISSN:

Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK

LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT DENGAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mereka mulai melakukan upaya pengelolaan lingkungan. Pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik dilakukan analisa

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

telah melakukan pengujian untuk mengetahui konsentrasi bahan-bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti industri kertas, tekstil, penyamakan kulit dan industri lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

Pencemaran air merupakan persoalan yang terjadi di. sungai dari badan air di Indonesia. Sumber pencemaran air

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Wilayah pesisir kota Bandar Lampung merupakan suatu wilayah yang mempunyai

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang tidak dapat mcngendap dengan sendirinya. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGARUH ZEOLIT DAN OZON PADA NILAI COD, BOD DAN KANDUNGAN Cr DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI KULIT

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

Anis Artiyani Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak dan lemak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, industri tepung aren menghasilkan limbah cair dan limbah padat.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2.

I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sudah tidak memiliki nilai manfaat lagi, baik itu yang bersifat basah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi Perah Terhadap Nilai ph

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya, setiap hari industri tersebut memproduksi sebanyak liter

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia selain membawa keuntungan juga

BAB I PENDAHULUAN. peruntukannya. Menurut Kristanto (2002:71) pencemaran air adalah. penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin pesatnya pertumbuhan industri yang beraneka ragam sudah barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari berbagai macam kegiatan industri tersebut, memebutuhkan air di dalam proses produksinya dan mengeluarkan air buangan dalam jumlah yang besar pula yang dapat mencemari lingkungan. Dengan adanya industri penyamakan kulit memberikan dampak positif antara lain dalam hal penyediaan lapangan tenaga kerja terutama bagi penduduk sekitarnya dan meningkatkan produktivitas dalam negeri dengan mengolah bahan kulit mentah menjadi barang jadi. Disamping dampak positif di atas, kegiatan industri penyamakan kulit juga memberikan dampak negatif terutama yang disebabkan oleh limbah. Limbah tersebut (Sugiharto, 1987) dapat berupa padat (solid waste), limbah cair (liquid waste), limbah gas (gaseous waste). Industri penyamakan kulit merupakan salah satu jenis industri di Indonesia yang potensi pencemarannya cukup tinggi. Ditinjau dari proses pengolahan kulit mentah menjadi kulit termasak disamping menggunakan air yang cukup banyak, juga menggunakan bahan-bahan kimia yang sebagian akan ikut keluar ersamasama dengan limbah yang dibuang. Jumlah limbah yang dihasilkan cukup besar.

misalnya limbah padat, cair dan gas yang merupakan penghasil bau yang mengganggu sehinggaperlu pengolahan an pengelolaan secara baik dan benar. Pabrik kulit disamping menghasilkan produk kulit yang siap untuk digunakan juga menghasilkan limbah. Limbah pabrik kulit menghasilkan bahan organik yang tinggi, bersifat asam dan jugamengandung logam berat Cr. Jika limbah tersebut dibuang bcgitu saja tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan masalah. Bahan organik yang tinggi akan menyebabkan jumlah bakteri semakin banyak, DO menurun dan BOD naik. Logam berat akan menyebabkan pencemaran yang sangat berbahaya apabila tidak ditangani. Karena itu limbah penyamakan kulit perlu diperlakukan terlebih dahulu sebelum dibuang keperairan (Ginting, 1992). Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan maka dicari alternatif yang dapat mengurangi atau menghilangkan unsur-unsur logam berat khrom yang membahayakan dari air buangan itu. Salah satu cara pengolahan air limbah itu dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi fitoremediasi, yaitu menggunakan atau memanfaatkan tanaman air. Dimana pada tanaman air memiliki kelompok mikroba rhizosfera yang mempunyai kemampuan untuk melakukan penguraian terhadap benda-benda organik maupun anorganik yang terdapat dalam air buangan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengolahan air buangan. Dengan menggunakan tanaman air, yaitu tanaman Kiapu (Pistia stratiotes) sebagai pengolahan air limbah secara fitoremediasi, sehingga kandungan khrom yang terdapat di dalam air buangan dapat diturunkan sampai tingkat tertentu, mengingat berat logam khrom sangat berbahaya bagi manusia.

Tanaman Kiapu yang mempunyai daya tahan yang tinggi, daya berkecambah yang tinggi, daya regenerasi yang tinggi, tidak peka terhadap sinar matahari, tingkat adsorbsi dan penggunaan unsure hara atau air yang besar dan daya penyesuaian yang tinggi terhadap iklim. Sesuai dengan ciri-ciri tersebut memungkinkan tanaman Kiapu dapat dimanfaatkan untuk menyerap logam berat Cr yang berada dalam limbah penyamakan kulit. Berdasarkan pemeriksaan awal laboratorium parameter Cr dari sample limbah penyamakan kulit sebelum melalui pengolahan mengandung Cr sebesar 2118.3 ppm (UGM, 2005), sedangkan kadar maksimum untuk air golongan IV sebesar 2 ppm. Data di atas menunjukkan bahwa kandungan Cr dalam limbah penyamakan kulit melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Sehingga apabila limbah tersebut dibuang langsung ke sungai tanpa pengolahan lanjutan maka air sungai tersebut akan beracun bagi biota yang ada maupun makhluk hidup sekitarnya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di simpulkan beberapa rumusan masalah pada penelitian ini antara lain : a. Apakah efektifitas penyerapan dipengaruhi oleh konsentrasi awal logam Cr dan waktu kontak terhadap kemampuan penyerapan logam Cr oleh tanaman Kiapu. b. Bagaimanakah distribusi akumulasi logam Cr pada bagian tanaman Kiapu. c. Di manakah kapasitas serapan logam terbesar pada morfologi tanaman kiapu (akar dan daun).

1.3. Tujuan Penelitian a. Mempelajari efektifitas penyerapan logam Cr oleh tanaman Kiapu yang dipengaruhi oleh konsentrasi awal logam Cr dan waktu kontak terhadap kemampuan penyerapan logam Cr oleh tanaman Kiapu. b. Mengetahui distribusi akumulasi logam Cr pada bagian tanaman. c. Mengetahui kapasitas serapan logam Cr terbesar pada morfologi tanaman Kiapu (daun dan akar). 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari peneltian ini adalah : a. Memberi informasi tentang efektifitas penyerapan yang dipengaruhi oleh konsentrasi awal logam Cr dan waktu kontak. b. Memberikan informasi tentang distribusi akumulasi logam Cr pada bagian tanaman. c. Memberikan informasi kapasitas daya serap terbesar kiapu terhadap logam Cr (akar dan daun). 1.5. Batasan Masalah Dari rumusan masalah yang telah ditentukan, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah : a. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium. b. Tanaman yang digunakan berupatanaman Kiapu. c. Kandungan yang di analisa adalah logam Khrom.

d. Variasi konsentrasi limbah yang digunakan yaitu : 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. e. Pengamatan dilakukan pada hari ke 4, 6, 8, 10. f. Pengamatan kandungan logam khrom pada tanaman dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-10.