I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan bagi setiap orang tua untuk dapat meneruskan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tinggi memberikan kontribusi dalam menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

DAMPAK TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, KESEMPATAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BERORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KECAMATAN BLORA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan suatu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. (Hamid, 2009: 1). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN tentang sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian yang bermakna sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SAINS (PA) SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO RINGKASAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipahami secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan dan kebutuhan zaman yang bergerak relatif cepat. sumber daya manusia dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi antar bangsa, sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi negatif bagi jalannya roda pemerintahan. Berdasarkan UUD 1945 alenia IV berbunyi mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu proses investasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali, Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik. Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing serta mempertahankan diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia produktif yang mampu memajukan bangsanya. Pendidikan dalam arti luas didalamnya terkandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan. Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Hal ini sebagaimana misi pendidikan

2 nasional yang tercantum dalam penjelasan umum Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Misi pendidikan nasional antara lain: 1). Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2). Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3). Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4). Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5). Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Persoalan pendidikan yang selalu muncul pada awal tahun ajaran baru adalah persoalan yang sangat kompleks, dimana orangtua siswa dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut dengan kondisi orangtua yang akan digunakan untuk menopang kelangsungan pendidikan anak. Kelangsungan pendidikan anak terkait dengan masalah harapan orangtua terhadap masa depan anak. Melalui proses pendidikan yang bermutu dan tepat potensi anak dapat berkembang secara maksimal dan dapat dihasilkan sumberdaya manusia masa depan yang berkualitas dan mampu memecahkan persoalan persoalan hidupnya dimasa mendatang. Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orangtua pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orangtua untuk menentukan alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak anaknya. Kedua masalah tersebut diatas merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

3 Menurut Gerungan (2004: 196) keadaan ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada prasarananya. Menurut Soemanto (2003: 205) agar dapat melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan adanya sarana dan kelengkapan yang memadai. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan sekolah berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orangtua. Selain itu pendidikan orangtua juga berpengaruh terhadap pola perkembangan anak. Fenomena yang terjadi kebanyakan orangtua menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dalam pendidikan maupun karirnya, sehingga di masa yang akan datang mereka dapat memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui merupakan salah satu SMA Negeri yang sudah lama berdiri di wilayah Pesisir Tengah Krui. Sebagian besar siswanya adalah mereka yang berasal dari keluarga golongan menengah ke bawah, sedangkan sebagian besar pekerjaan orangtua siswa adalah petani dan buruh, hal ini dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Dengan adanya perekomian yang cukup, lingkungan materi yang dihadapi anak di dalam keluarga lebih luas, anak akan mendapatkan kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan potensi potensi

4 pada dirinya dengan faktor-faktor pendukung. Walaupun keadaan sosial ekonomi bukanlah faktor mutlak di dalam memotivasi anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetapi faktor ini yang sangat berpengaruh pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya. Tabel 1. Jenis Pekerjaan Orangtua Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010. No Tahun Jenis Pekerjaan Jumlah PNS Buruh Petani Swasta 1 2006 75 80 67 76 298 2 2007 85 74 59 58 276 3 2008 69 79 84 57 289 4 2009 71 59 61 88 297 5 2010 92 77 74 57 300 Sumber: Biodata Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010. Tabel. 2 Jumlah Pendapatan/bulan Orangtua Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010. No Tahun Jumlah Pendapatan (dalam ribuan rupiah)/bulan Jumlah < 865 865-1.730 >1.730 1 2006 147 85 66 298 2 2007 138 63 75 276 3 2008 169 41 79 289 4 2009 126 68 85 297 5 2010 161 42 97 300 Sumber: Biodata Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010. Kedua orang tua adalah pemain peran. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan

5 kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi tentunya memiliki pengetahuan luas dalam mendidik anak. Demikian pula dalam hal pemberian motivasi kepada anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi tentu berbeda dengan orang tua yang kurang berpendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh orangtua, maka akan semakin sadar untuk terus menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan yang paling tinggi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa berbagai tingkat pendidikan orangtua siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga lulus sarjana (S1), sehingga hal ini membawa corak karakteristik siswa yang berbeda, motivasi terhadap pencapaian pendidikan berbeda dan perilaku yang beraneka ragam pula. Tabel. 3 Tingkat Pendidikan Orangtua Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010 No Tahun Tingkat Pendidikan Jumlah SD SMP SMA Perguruan Tinggi 1 2006 15 99 95 89 298 2 2007 5 88 98 85 276 3 2008 9 98 105 77 289 4 2009 7 87 123 81 297 5 2010 3 97 108 92 300 Sumber: Biodata Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006-2010

6 Adapun data kelulusan siswa dan jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk lima tahun terahir yang penulis peroleh dari Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui adalah sebagai berikut : Tabel 4. Data Kelulusan Siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun 2006 2010 No Tahun Jumlah Lulusan (Siswa) 1 2 3 4 5 2006 2007 2008 2009 2010 298 276 289 297 300 Jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan (Siswa) 30 37 43 41 53 Sumber: SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui tahun 2010 Berdasarkan permasalahan di atas diketahui bahwa kondisi sosial ekonomi orangtua berada pada golongan menengah ke bawah, dimana sebagian besar pekerjaan mereka adalah buruh dan petani. Pendidikan orangtua sebagian besar adalah lulusan SMP dan SMA. Begitu pula motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dari tahun 2006 sampai dengan 2010 rata-rata masih kurang dari 50 % dari jumlah siswa yang lulus setiap tahunnya. Atas dasar uraian di atas, dalam penyusunan skripsi ini mengambil judul : Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orangtua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah: 1. Rendahnya kondisi sosial ekonomi orangtua sebagai salah satu kendala untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 2. Rendahnya pendidikan yang dimiliki orangtua sebagai salah satu kendala bagi anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Kurangnya sarana dan prsarana yang memadai dalam menunjang siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 4. Kurangnya motivasi dari orangtua kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi 5. Ada sebagian orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anak, sehingga perkembangan pendidikan anaknya menjadi terbengkalai dan tidak terarah C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh kondisi sosial ekonomi (X1), pendidikan orangtua (X2), dan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y) pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011.

8 D. Perumusan Masalah Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011? 2. Adakah pengaruh pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011? 3. Adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi dan pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi sosial ekonomi dan pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Ajaran 2010/2011.

9 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial, khususnya tentang pengaruh kondisi sosial ekonomi dan pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi dan pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui. b. Bagi siswa SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif, kepada pihak sekolah dan jajarannya dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi orangtua sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dorongan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. c. Bagi institusi yang berkompeten bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat bagi pertumbuhan motivasi melanjutkan sekolah dikalangan para siswa khususnya yang berasal dari

10 masyarakat/orangtua yang kondisi sosial ekonominya tergantung lemah atau rendah. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup objek penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi (X1), pendidikan orangtua (X2), dan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y). 2. Ruang lingkup subjek penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII semester genap SMS Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Ruang lingkup tempat penelitian Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui. 4. Ruang lingkup waktu penelitian Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun pelajaran 2010/2011.