PENGARUH BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI TERHADAP KECERDASAN MUSIKAL PADA ANAK KELOMPOK A Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh: Nofi Fatmawati A520130014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANN UNIVERSITAS MUHAMMA ADIYAH SURAKARTAA 2017 i
HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI TERHADAP KECERDASAN MUSIKAL PADA ANAK KELOMPOK A PUBLIKASI ILMIAH Oleh : Nofi Fatmawati A520130014 Telah diperiksa dan disetujui oleh : Dosen Pembimbing (Ilham Sunaryo, M.Pd) NIP/NIK: 354 NIDN: 0601066102 i
PENGARUH BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI TERHADAP KECERDASAN MUSIKAL PADA ANAK KELOMPOK A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bermain alat musik perkusi terhadap kecerdasan musikal pada anak kelompok A di KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Metode pada penelitian ialah metode kuantitatif menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan design penelitian pre-eksperimental design. Penelitian pre-eksperimental design dengan menggunakan one group pretestposttest design. Penelitian ini dilakukan di KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta dengan jumlah 25 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan t test dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis data menggunakan t test diperoleh nilai t hitung -16.613 -t tabel -2.064 maka H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti terdapat pengaruh bermain alat musik perkusi terhadap kecerdasan musikal. Kata Kunci: Bermain alat musik perkusi, Kecerdasan musikal Abstract The purpose of the research was to determine the effect of playing the percussion instruments to the musical intelligence group A of children in KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta in academic year 2016/2017. The method of the research using a quantitative method there are using a kind of experimental research with preeksperimental research design is using one group pretest-posttest design. This research was conducted in KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta. Subject of the research were children in group A in KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta with the amount of 25 children. Data collection techniques of the research were conducted through observastion, there are nonparticipant observation and documentation. Data analysis techniques of the research using t test with SPSS 16.0 for windows. The results of data analysis using t test obtained t hitung -16.613 t tabel -2.064 so H 0 rejected and H a accepted which means there is the influence of playing the percussion instruments to the musical intelligence. Keyword: Playing the percussions instruments, musical intelligence 1
1. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan umur enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiki kesiapan dalam memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Maka, dapat diketahui bahwa untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia pendidikan yang diberikan kepada anak harus dimulai sejak usia dini. Pentingnya pendidikan usia dini sudah tidak diragukan lagi karena merupakan awal kehidupan anak sebagai pondasi untuk menghadapi kehidupan yang akan datang. Untuk memulainya dapat dilakukan dengan penyelenggaraan lembaga pendidikan anak usia dini yang nantinya anak dapat mengenal lingkungan sekitar melalui kegiatan bermain serta dapat mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh anak secara optimal. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semua anak pasti memiliki keinginan untuk selalu bermain. Menurut Hasan (2013: 360) bermain merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri anak yang bersifat tidak serius, lentur, dan bahan maianan yang terkandung dalam kegiatan secara imajinatif ditransformasi sepadan dengan dunia orang dewasa. Kegiatan bermain untuk anak usia dini sangat banyak yang dapat dilakukan dengan menyenangkan. Salah satu kegiatan bermain yang dapat dilakukan oleh anak usia dini yaitu dengan bermain alat musik. Bermain dengan menggunakan alat musik merupakan salah satu cara untuk mengenal musik dengan menyenangkan yang nantinya dapat mengoptimalkan kecerdasan yang ada pada diri 2
anak. Apabila anak dapat menggunakan/ memainkan alat musik dengan sendiri maka anak dapat menjadi semakin kreatif untuk mengembangkan kreasi yang dimilikinya. Bermain alat musik tidak harus menggunakan alat musik yang harganya mahal tetapi dapat menggunakan yang sederhana bahkan bisa dibuat sendiri dari barang bekas. Alat musik sederhana yang dibuat sendiri dari barang bekas tersebut adalah alat musik perkusi. Perkusi merupakan sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya dipukul, baik menggunakan tangan maupun stik (Malatu, 2014: 48). Bermain alat musik perkusi dapat memberi pengaruh terhadap kecerdasan yang ada pada diri anak. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa alat musik perkusi merupakan alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipukul, digosok Setiap anak memiliki penguasaan atau kecerdasan pada satu bidang atau bahkan lebih dintaranya yaitu kecerdasan musikal. Menurut Baum dalam Yaumi (2012: 128) Kecerdasan musikal adalah kapasitas untuk berfikir tentang musik, seperti mampu mendengar, mengenal, mengingat, dan bahkan memanipulasi pola-pola musik., dikocok, dan diadukan sehingga dapat menghasilkan suatu bunyi tertentu. Menurut Yustisia (2013: 129) kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk, dan mengekspresikan berbagai bentuk musik. Berdasarkan dari pengertian kecerdasan musikal menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan musikal adalah kemampuan seseorang dibidang musik baik kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, tempo, instrumen, pola-pola, ritme, dan ekspresi musik. Berdasarkan observasi awal pembelajaran dalam bermain alat musik sudah tersedianya alat musik, tetapi perlu adanya alat musik yang lebih menarik untuk anak. Selain itu, saat kegiatan bernyanyi yang diiringi tepuk tangan anak kurang antusias untuk melakukannya, karena tidak menggunakan alat musik yang menarik untuk mengiringi. Dari permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul; Pengaruh Bermain Alat Musik Perkusi Terhadap Kecerdasan Musikal Pada Anak Kelompok A. 3
Pembahasan tentang pengaruh bermain alat musik perkusi terhadap kecerdasan musikal anak masih sangat sedikit. Adapun masalah yang berusaha untuk dicari jawabannya tidak dibahas secara mendetail. Maka, penulis berusaha menelaah beberapa penelitian yang cukup relavan dengan permasalahan yang sedang dikaji. Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan saat ini, diantaranya adalah: Pengaruh Permainan Alat Musik Perkusi terhadap Persepsi Bunyi Irama Nurgiyati (2013) menyimpulkan bahwa permainan alat musik perkusi dapat berpengaruh terhadap persepsi bunyi irama. Hal tersebut dapat dilihat bahwa adanya perbedaan mean yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, setelah dilakukan uji t, hasilnya menunjukan nilai signifikan t. Penerapan Bermain Musik Perkusi untuk Meningkatkan Perkembangan Fisik Motorik Kasar Emilia dkk (2013) menyimpulkan bahwa bermain alat musik perkusi dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prosentase peningkatan perkembangan fisik motorik kasar anak meningkat beturut turut dari pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu 25%, 58,33%, dan 87,5%. 2. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desaign penelitian pre-eksperimental desaign. Menurut Sugiyono (2008: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan Pre- Experimental Designs (Nondesigns) yaitu dengan One Group Pretest-Posttest Design sebagai desain penelitian. One Group Pretest-Posttest Design adalah desain penelitian yang menggunakan pretest sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan 4
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Subjek pada penelitian ini adalah anak kelompok A di KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta yaitu kelas A2 yang berjumlah 25 anak. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, yang dimulai dari persiapan penelitian sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Observasi adalah metode pengumpulan data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Observasi akan lebih baik bila digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian yang berupa perilaku, kegiatan, atau perbuatan yang sedang dilakukan oleh subjek penelitian (Dimyati, 2014: 92). Sedangkan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, Koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda, dan lain-lain (Dimyati, 2008: 147). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik dan inferensial. Menurut Sugiono (2008: 147) Statisitik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Terdapat 4 tahap dalam mendiskripsikan data yaitu skoring, menjumlah, membuat rata-rata dan membandingkan dengan jumlah ideal. Analisis data inferensial pada penelitian ini dilakukan dengan menentukan hipotesis, menentukan taraf signifikasi, menentukan kriteria penilaian, menentukan uji statistik dan kesimpulan. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan t test melalui program SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis data yang diolah menggunakan program SPSS 16.0 for windows disimpulkan dengan ketentuan: Jika : -t table t hitung t table, maka Ho diterima Jika : t hitung > t table, maka Ho ditolak 5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tabulasi dari observasi awal, dapat diketahui jumlah skor seluruh anak sebelum eksperimen adalah 371, dengan rata-rata 14.48, dengan nilai tertinggi 19 dan nilai terendah 11. Skor kecerdasan musikal anak dikategorikan menjadi 4, yaitu: belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang sangat baik. Berikut adalah tabel dan histogram hasil pengkategorian kecerdasan musikal anak sebelum eksperimen: Tabel Hasil Pengkategorian Data Kecerdasan Musikal Anak Sebelum dilakukan Eksperimen Interval Frekuensi Prosentase Kategori < 9 - - Belum berkembang 9 - < 15 15 60 % Mulai berkembang 15 - <21 10 40 % Berkembang sesuai harapan 21 - - Berkembang sangat baik Jumlah 25 100 % Gambar Histogram Data Kecerdasan Musikal Anak Sebelum Eksperimen 20 15 10 5 0 < 9 9 - < 15 15 - < 21 21 belum berkembang mulai berkembang berkembang sesuai harapan berkembang sangat baik 6
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat dilihat bahwa kecerdasan musikal anak terdapat 15 anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam kategori mulai berkembang dan 10 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan. Sehingga rata-rata skor kecerdasan musikal anak sebelum eksperimen yaitu mulai berkembang. Sedangkan untuk hasil tabulasi data observasi akhir dapat diketahui bahwa jumlah skor seluruh anak sesudah dilakukan eksperimen adalah 509, dengan nilai rata-rata adalah 20.36, nilai tertinggi 23 dan nilai terendah 17. Skor kecerdasan musikal anak dikategorikan menjadi 4, yaitu: belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Berikut adalah tabel dan histogram hasil pengkategorian kecerdasan musikal anak sesudah dilakukan eksperimen: Tabel Hasil Pengkategorian Data Kecerdasan Musikal Anak Setelah dilakukan Eksperimen Interval Frekuensi Prosentase Kategori < 9 - - Belum berkembang 9 - < 15 - - Mulai berkembang 15 - <21 14 56 % Berkembang sesuai harapan 21 11 44 % Berkembang sangat baik Jumlah 25 100 % Gambar Histogram Data Kecerdasan Musikal Anak Setelah Eksperimen 20 15 10 5 0 < 9 9 - < 15 15 - < 21 21 belum berkembang mulai berkembang berkembang sesuai harapan berkembang sangat baik 7
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat dilihat bahwa kecerdasan musikal anak terdapat 14 anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam kategori berkembang sesuai harapan dan 11 anak dalam kategori berkembang sesuai baik. Sehingga rata-rata skor kecerdasan musikal anak setelah eksperimen yaitu berkembang sesuai harapan. Bermain alat musik perkusi sangat menarik untuk anak usia dini dan dapat membuat anak merasa senang dan gembira. Selain itu dengan bermain alat musik dapat meningkatkan kecerdasan musikal yang ada pada diri anak karena peneliti memberikan perlakuan kepada anak yaitu dengan bermain alat musik perkusi. Hal tersebut dikarenakan peneliti memberikan perlakuan bermain alat musik perkusi dengan berbagai tahapan sehingga anak tidak merasa kesulitan. Dalam bermain alat musik perkusi anak juga diajarkan percaya diri yaitu anak diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas untuk menampilkan bermain alat musik perkusi, sehingga kecerdasan musikal anak juga dapat meningkat. 4. PENUTUP Berdasarkan keseluruhan pembahasan penelitian pada skripsi tentang pengaruh bermain alat musik perkusi terhadap kecerdasan musikal pada anak kelompok A dapat diketahui bahwa hasil analisis data melalui SPSS 16.0 for windows menunjukan bahwa rata-rata skor observasi awal sebesar 14.8400 (mean=14.8400, SD=2.21133) sedangkan rata-rata skor observasi akhir sebesar 20.3600 (mean=20.3600, SD=1.38082). Hasil analisis data menggunakan t-test diperoleh t hitung sebesar -16.613 (lampiran 0). Secara statistik bisa dilhat pada nilai t hitung -16.613 - t tabel yaitu - 2.064 maka H 0 ditolak yang berarti ada pengaruh bermain alat musik perkusi terhadap kecerdasan musikal anak kelompok A KB-RA/TK Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta. 8
DAFTAR PUSTAKA Dimyati, Johni. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group Emilia, Siti., dkk.. 2014. Penerapan Bermain Musik Perkusi Untuk Meningkatkan Perkembangan Fisik Motorik Kasar Pada Anak Kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun Ajaran 2013/2014. Diakses pada 7 September 2016. Hasan, Maimunah. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press Malatu. 2014. Seni Musik 1 Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Nurgiyanti, Sri. 2013. Pengaruh Permainan Alat Musik Perkusi Terhadap Persepsi Bunyi Irama Pada Anak Kelompok B TK ABA Ngabean I Kemusuh Banyurejo Tempel Sleman Yogyakarta. Skripsi, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pustaka Mandiri Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian Rakyat Yustisia. 2013. 75 Rahasia Anak Cerdas. Jogjakarta: Katahati 9