BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERAMPASAN HAK MILIK PEMBELI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN DENGAN JAMINAN YANG DITANGGUHKAN

BAB III SANKSI TERHADAP NIKAH SIRRI YANG DIKENAKAN DENDA JIKA MELEWATI 3 BULAN DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III SEJARAH TRADISI TUTUS DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN. Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Propinsi Jawa Timur, Adapun jarak

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK PERNIKAHAN DENGAN MENGGUNAKAN WALI HAKIM KARENA ORANG TUA DI LUAR NEGERI DI DESA DAMPUL TIMUR KECAMATAN JRENGIK KABUPATEN SAMPANG

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTEK PELUNASAN UTANG SAPI UNTUK PENANAMAN TEMBAKAU BERDASARKAN KETENTUAN KREDITUR DI DS. SEJATI KEC. CAMPLONG KAB.

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB III TRANSAKSI UTANG PIUTANG DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN. A. Gambaran Umum Desa Brumbun Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB III PRAKTEK GADAI (RAHN) TANPA BATAS WAKTU DALAM MASYARAKAT DESA KERTAGENA DAYA KEC. KADUR KAB. PAMEKASAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

BAB III PANDANGAN TOKOH AGAMA DALAM PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SAWAH TAHUNAN DI DESA MADIGONDO

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III TRANSAKSI UTANG PINTALAN DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB III PRAKTEK PENGADAAN AIR SALURAN IRIGASI PERTANIAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB III PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR (DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BABADAN LOR DAN PRAKTEK UTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI DI DESA BABADAN LOR. A. Letak Geografis Desa dan Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENULISAN. Terbentuknya Desa Bakambat berasal dari banyak bertambatnya kapal-kapal

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

Transkripsi:

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Letak Geografis 1. Letak Lokasi Desa Ragang merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Propinsi Jawa Timur, Adapun jarak Desa Ragang ini dari Kecamatan 19 Km dan dari kota kabupaten kira-kira 34 Km dengan luas wilayah 419. 909 H 2. Adapun batas-batas wilayah Desa Ragang, yaitu sebagai berikut : 1 1. Sebelah Utara Desa Sana Laok 2. Sebelah Selatan Desa Bajur 3. Sebelah Barat Desa Tampojing 4. Sebelah Timur Desa Nontornah Desa Ragang merupakan daratan rendah dengan suhu 30 o C yang sebagian besar tanahnya terdiri dari tanah pemukiman dan pertanian. Sebagian wilayah Indonesia beriklim tropis, begitu juga dengan Desa Ragang yang terdiri dari dua musim, yaitu musim hujan yang biasa terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau yang biasa terjadi pada bulan April sampai bulan September. 2 1 Dokumentasi Profil Desa Ragang. 2 Ibid., 39

40 Adapun luas wilayah Desa Ragang menurut kegunaan tanah atau lahan adalah sebagai berikut: 3 1. Pertanian Sawah sekitar: 98 Ha 2. Ladang sekitar: 73,4 Ha 3. Pertokohan sekitar: 0,125 Ha 4. Tanah Wakaf sekitar: 0,10 Ha 5. Irigasi Tanah Hijau sekitar: 65,85 Ha 6. Pemukiman dan Perumahan sekitar: 182,96 Ha 2. Kependudukan Menurut Agama atau Penghayat Penduduk Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan seluruhnya beragama Islam dan tidak terdapat penduduk yang menganut agama lain atau kepercayaan tertentu. Selain itu di Desa Ragang ini nilai keagamaannya sangat kental selain terdapat beberapa pondok poesantren juga terdapat beberapa sarana pendidikan masyarakat, antara lain adalah: taman kanak-kanak dan SD/MI antara lain TK/MI Miftahul Ulum 1 dan 2 dan TK/MI Nurul Islam, sedangkan SLTP/MTS adalah SLTP/MTS Nurul Islam dan SMA/MA Nurul Islam, mengenai perguruan tinggi adalah STAI Al-Khairot. 1. Taman Kanak-kanak 2. SD/MI 3. SLTP/MTS 4. SMA/MA 3 Abd. Hamid, Sekretaris Desa, Wawancara, tanggal 01 Mei 2014, jam 12.00.

41 5. Madrasah 6. Perguruan Tinggi 3. Keadaan Penduduk Menurut Usia Kelompok Pendidikan Adapun jumlah penduduk desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten yang menganut antara lain: 1. Umur 00-3 Tahun Sekitar 34 2. Umur 04-06 tahun sekita 65 3. Umur 07-12 tahun sekitar 102 4. Umur 13-15 tahun sekitar 99 5. Umur 16-18 tahun sekitar 115 6. Umur 19- ke atas sekitar 71 4. Keadaan Sosial Ekonomi dan Adat Istiadat Kehidupan Beragama di Desa Ragang Sebagian besar masyarakat Desa Ragang penduduknya beragama Islam. Sedangkan mata pencaharian masyarakat Desa Ragang terdiri dari beberapa macam mata pencaharian antara lain: 1. Petani sekitar 75% 2. Karyawan swasta 10% 3. Pegawai negeri 2% 4. Pekerjaan lainnya 10% Hal tersebut berkaitan dengan keadaan dan kondisi Desa Ragang yang banyak terdapat sawah dan ladang, keadaan tersebut dimanfaatkan untuk usaha pertanian dan cocok tanam khususnya tanaman pangan,

42 namun pada musim kemarau sebagian besar para petani lebih senang menanam tembakau. Selain mata pencaharian yang berbeda-beda di Desa Ragang terdapat beberapa adat istiadat yang sering dilakukan oleh masyarakat desa, antara lain: 4 1. Upacara kematian, diadakan untuk mendoakan orang yang meninggal dunia dengan dihadiri banyak orang, biasanya dilaksanakan pada hari pertama sampai hari ke tujuh, empat puluh hari, seratus hari, dan seribu hari. 2. Upacara perkawinan, diadakan untuk memeriahkan perkawinan setelah akad nikah berlangsung. 3. Upacara tingkepan, bertujuan untuk mendoakan keselamatan ibu serta bayi yang dikandung, dan merupakan ungkapan kegembiraan akan hadirnya seorang anak, pada saat kandungan berusia tujuh bulan. 4. Maulid Nabi, diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, biasanya dilaksanakan di tengah-tengah perkampungan, masjid atau musolla. Sebagaimana telah penulis paparkan di atas bahwa keseluruhan masyarakat Desa Ragang beragama Islam dan mayoritas banyak yang memiliki pemikiran-pemikiran baik tentang agama Islam. Hal tersebut 4 Maimun, Tokoh Agama, Wawancara, tanggal 3 Mei 2014, jam 12.00.

43 dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan oleh kelompok remaja, bapak-bapak, dan ibu-ibu. Seperti: 1. Diskusi atau kajian keagamaan yang diadakan oleh remaja masjid pada setiap bulan. 2. Kelompok yasinan bapak-bapak pada malam jum at. 3. Pengajian rutin satu minggu sekali yang diadakan oleh ibu-ibu disetiap dusun. 5. Kependudukan Berdasarkan data terakhir tahun 2013, Jumlah penduduk desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan 3034 dengan KK 938, yang terdiri dari: Laki-laki1487 dan Perempuan1547. Oleh karena itu penduduk Desa Ragang seluruhnya beragama Islam dan tidak terdapat penduduk yang menganut agama lain atau kepercayaan tertentu. Selain itu di Desa Ragang ini nilai keagamaannya sangat kental selain terdapat beberapa kajian keagamaan lainnya yang telah dijelaskan di atas. 6. Struktur Organisasi Struktur Pengurus Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan

44 Kepala Desa M. Muyar Sekretaris Abd. Hamid Bendahara Nasiruddin Dusun Tanjung Abd. Rahman Dusun Janten Ach. Baihaqi Dusun Tulat Hafidz Dusun Masaran Ust Sya ei Dusun Karang Moh. Jamin Dusun Batas T Moh. Baidi MASYARAKAT Sumber: Struktur Organisasi: 2013 5 7. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi managemen desa yang terpercaya, sebagai wadah bagi para masyarakat untuk memberdayakan dan mensejahterakan 5 Strukutur Organisasi Desa Ragang Tahun 2013.

45 kaum masyarakat dalam meningkatkan pembangunan sosial, ekonomi masyarakat. 2. Misi: 1) Menjadikan desa sebagai tempat yang profesional, amanah, transparan dalam mengangkat perekonomian masyarakat dan menjadi masyarakat mandiri. 2) Menjadikan desa sebagai wadah bagi para masyarakat dalam beribadah kepada Allah SWT untuk lebih takwa lagi. 3) Sebagai tempat perlindungan yang nyaman, aman, dan terlindungi dalam mara bahaya. B. Praktik Utang Piutang Hewan Ternak Sebagai Modal Pengelola Sawah Di Desa Ragang Praktik yang terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan adalah sebuah tradisi dimana dalam musim hujan atau musim kemarau biasanya para petani membutuhkan modal untuk mengelola sawahnya, jalan satu-satunya maka masyarakat desa biasanya meminjam hewan ternak kepada masyarakat yang mampu yang mempunyai banyak modal, yaitu dengan cara meminjam seekor sapi untuk dijual dan apabila pada waktu itu sapi tersebut laku atau harga jual pada waktu itu sejumlah

46 Rp 6.000.000,00 maka dari pemilik modal atau orang yang meminjamkan harus mengembalikan dengan nominal uang sejumlah Rp 10.000.000,00. 6 Dalam tradisi utang piutang kepala desa, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat lainnya sudah mengetahui tentang keharaman tradisi tersebut tetapi masyarakat hanya patuh dan tidak biasa berkata apapun terhadap kejadian tersebut karena sudah menjadi tradisi yang sangat melekat dan tidak biasa dipisahkan dari kehidupan masyarakat setempat. Masyarakat Desa Ragang ketika mendapatkan hasil panen tembakau jika bias menghasilkan laba yang banyak biasanya laba yang dihasilkan langsung dipergunakan untuk membangun atau merenovasi rumahnya tanpa memutarkan uang tersebut untuk modal padi jika musim penghujan datang. Batas waktu peminjaman Orang yang memberikan pinjaman (muqrid}) memberikan waktu mulai dari peminjaman sampai waktu panen padi selama 4 bulan karena proses pengelolaan sawah untuk modal padi sampai panen membutuhkan waktu sampai 4 bulan. Dari akad awal Orang yang meminjam (muqtarid}) sudah tau dan sepakat dengan perjanjian peminjaman tersebut dengan batas waktu dan ketentuan akad yang telah ditentukan. Masyarakat desa khususnya Orang yang meminjam (muqtarid}) tidak bisa memberontak perjanjian tersebut karena sudah menjadi tradisi masyarakat karena pemikirannya beranggapan bahwa utang piutang semacam ini merupakan keuntungan dari hasil sapi tersebut, sehingga jika sapi itu dipelihara selama 6 Samsul, Wawancara, Pamekasan, tanggal 15 Maret 2014.

47 4 bulan tidak menutup kemungkinan harga sapi bisa mencapai Rp 10.000.000,00 dan hal semacam itulah yang menjadi transaksi tersebut dilaksanakan. 7 Sedangkan faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya pemberian utang piutang hewan ternak untuk modal pengelolaan sawah adalah masyarakat desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan merupakan sebuah masyarakat yang sangat kental dengan tradisi, selain itu mata pencaharian masyarakat desa adalah petani dan buruh tani, pengetahuan agama masyarakat yang sangat minim, selain itu Desa Ragang merupakan sebuah desa yang sangat jauh dari keramaian kota, sehingga semua sistem dan aktivitas desa masih mengacu pada alat atau aktivitas tradisional. 8 Masyarakat Desa Ragang sangat kental dengan taradisi apalagi tradisi utang piutang karena sudah menjadi tradisi dan kebutuhan masyarakat desa terhadap perekonomian uang sehingga masyarakat dalam sehari-hari tidak menghasilkan uang tetapi menghasilkan barang yaitu berupa hasil cocok tanamnya karena dari faktor alam dan wilayah yang 60 % adalah lahan sawah yang sangat cocok untuk ditanami padi, tembakau, serta palawija lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari biasanya masyarakat desa menjual hasil panennya untuk membeli bahan makanan pokok untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, seperti ikan, gula, dan lain sebagainya. 7 Samsuri, Wawancara, Pamekasan, tanggal 16 Maret 2014. 8 Maimun, Wawancara, Pamekasan, tanggal 23 Maret 2014.

48 Daftar Orang yang diwawancara tentang utang piutang untuk modal usaha di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan: 1. M. Muyar selaku Kepala Desa menyatakan tradisi utang piutang tersebut merupakan tardisi umum 2. Salim menyatakan bahwa parktik tersebut merupakan sebuah inisiatif masyarakat desa yang kurang mampu sedangkan orang yang dikalangan mampu biasanya yang memberikan utangan tersebut. 3. Muhammad selaku petani menyatakan bahwa jika perbuatan tersebut tidak ada maka masyarakat desa yang dikalangan dibawah tidak mempunyai modal. 4. Nami selaku petani menyatakan bahwa masa utang piutang tersebut sekitar 4 bulan karena masa mulai dari penanaman sampai panen butuh waktu sekitar 4 bulan. 5. Toyyibah selaku istri dari tokoh masyarakat menyatakan bahwa masyarakat desa sudah mengetahui dan tidak lumrah tentang tradisi tersebut.