SEKTOR PEMBENTUK PDRB

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KOTA BANDA ACEH

ANALISIS PERGESERAN SEKTOR PEREKONOMIAN KABUPATEN ACEH BESAR. Abstract

Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Buol

SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG

III.METODE PENELITIAN. rakyat setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan

Salah satu komponen esensial dari pembangunan adalah pembangunan ekonomi Penentuan target pembangunan ekonomi perlu melihat kondisi atau tingkat

ANALISIS SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN NON MIGAS PEREKONOMIAN KOTA LHOKSEUMAWE. Keywords : Potential sector, Regional Competitive and Location Quotient (LQ)

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan

ANALISIS PENENTUAN KOTA MANADO SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEEROM TAHUN Chrisnoxal Paulus Rahanra 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang giat dalam. merupakan rangkaian usaha untuk pembangunan yang merata dalam rangka

PENENTUAN POTENSI EKONOMI DI PRABUMULIH DAN OKU BERDASARKAN INDIKATOR PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN BENER MERIAH

BAB I PENDAHULUAN. daerah beserta masyarakatnya bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada dan

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG TAHUN

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

ANALISIS PENGEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN SIAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KOTA MADIUN DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB

Analisis Sektor Unggulan dan Hubungannya dengan Ketenagakerjaan dan Kemiskinan di Provinsi Jambi. Oleh; Irmanelly Ahmad Soleh

IDENTIFIKASI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KOTA TOMOHON TAHUN ( )

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat dan daerah membawa implikasi mendasar terhadap. yang antara lain di bidang ekonomi yang meliputi implikasi terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktur

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI KABUPATEN JAYAPURA. Aurelianus Jehanu 1 Ida Ayu Purba Riani 2

BAB II TINJAUAN EKONOMI MURUNG RAYA TAHUN

Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun (Pendekatan Shift Share Esteban Marquillas)

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KABUPATEN PACITAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakaat mengelola sumberdaya-sumberdaya

ANALISIS TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN ACEH

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN BANYUWANGI. Nur Anim Jauhariyah & Nurul Inayah

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN MINAHASA DARI TAHUN

TEKNIK PROYEKSI PDRB KOTA MEDAN DENGAN RUMUS

ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH DAN SEKTOR POTENSIAL TERHADAP PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu dari 14 Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan tetapi untuk melengkapi data penelitian ini dibutuhkan suatu

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA (PENDEKATAN MODEL BASIS EKONOMI DAN DAYA SAING EKONOMI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BONE PERIODE KUSNADI ZAINUDDIN JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

ANALISIS SEKTOR EKONOMI POTENSIAL DI PROVINSI ACEH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Sumatera Selatan ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif melalui perencanaan yang komprehensif (Miraza, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam

SEKTOR EKONOMI POTENSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KUDUS

PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BONE BOLANGO DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KOTA SINGKAWANG DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

Determination of the Regional Economy Leading Sectors in Indonesia. Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MADIUN TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

DETERMINATION OF THE MAIN SECTOR IN THE ECONOMY OF REGENCY REGION LANGKAT APPROPRIATE SECTOR APPROACH PDRB

ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN UNTUK PENGEMBANGAN HALMAHERA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN BLORA TAHUN

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB TESIS. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

II.TINJAUAN PUSTAKA. A. Teori Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah. pada Gross Domestic Product (GNP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sektor ekonomi yang menyusun PDRB atas harga konstan 2010 menurut

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 4, April-Juni 2015 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini, berfokus pada sektor basis, faktor

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian di Kabupaten Kubu Raya

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN DAN PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR DAERAH DI KAWASAN PURWOMANGGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bantul periode , maka dapat disimpulkan bahwa:

Analisis Potensi Dan Daya Saing Sektoral Di Kabupaten Situbondo (Analysis of Potential and Competitiveness Sectoral In Situbondo Regency)

PERUBAHAN STRUKTUR DAN TIPOLOGI EKONOMI KABUPATEN SAMBAS SRI MULYATI B

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN/KOTA (STUDI KASUS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE )

KAJIAN POTENSI PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA PROVINSI MALUKU UTARA POTENTIAL ECONOMIC STUDIES IN SULA ISLANDS OF NORTH MALUKU PROVINCE

Media Trend Vol. 10 No.2 Oktober 2015, hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.

Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB)

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DAN KLASIFIKASI PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Atas Dasar Penyerapan Tenaga Kerja Studi Kasus di Kota Manado Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yaitu upaya peningkatan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju. kepada tercapainya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Jurnal Ekonomi, Bisnis dan kewirausahaan ISSN : Volume 1, Nomor 2, Tahun 2010 ANALISIS STRUKTUR EKONOMI SERTA BASIS EKONOMI

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

Keywords : transformation economic structure,base sectors,shift share,lq,mrp, Overlay

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TABANAN

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 75-83 SEKTOR PEMBENTUK PDRB Faisal 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana 2) Fakultas Ekonomi Universyitas Syiah Kuala 3) Darussalam Banda Aceh Abstract: This study aims to analyze the dominant sector of economic in Aceh Besar District as a material consideration in the planning of information and economic development. By using the secondary data in the form of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) time series of Aceh Besar and Aceh Province during sepecially 2008-2010 and 2010-2012. To reach the purpose this study, it used some methods such as Tipology Klassen, Location Quotient (LQ) and the shift share analysis fastilated by Esteban Merquillas. The results of this study indicate that the building and construction sector as well as trade, the hotel and restaurant sector are dominant sectors because of growing exponentially a sector basis as well as competitive and specialized with a substantial contribution. The local government of Aceh Besar district in an effort to boost the economy with developing dominant sectors that provide high impact for increasing income and employment opportunities in Aceh Besar District. Keywords : dominant sector, klassen typology, location quotient and shift share dynamic estebanmerquillas. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Besar sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan ekonomi Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu (time series) dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi Aceh tahun 2008-2012. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share dinamik Esteban Merquillas. Hasil penelitian dengan ketiga metode analisis baik location Quetion, Klassen Typology, maupun shift share dinamik Esteban-Merquillas menunjukkan bahwa sektor bangunan dan konstruksi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah merupakan sektor unggulan dengan kriteria tergolong ke dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, merupakan sektor basis serta kompetitif dan terspesialisasi dengan kontribusi yang cukup besar. Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah agar lebih mengutamakan pengembangan sektor unggulan sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan.. Kata kunci : unggulan, Klassen Typology, Location Quotient dan Shift Share dinamik Esteban-Merquillas. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Karena jumlah penduduk terus bertambah berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah, sehingga dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini dapat diperoleh dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun (Tambunan, 2001:2). Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Besar menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 621,08 640,98 647,65 666,66 692,46 Pertambangan 63,04 63,64 64,45 65,59 66,31 Industri 67,53 70,52 72,13 74,99 78,75 Listrik 5.99 6,39 6,99 7,29 7,69 75 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

Konstruksi 344,99 377,02 402,16 426,26 452,06 Perdagangan 459,71 493,03 552,71 621,14 618,58 Pengangkutan 163,91 168,12 174,31 177,77 183,74 Keuangan 46,09 48,77 51,99 53,92 56,14 Jasa-jasa 483,97 517,98 548,78 562,12 580,45 PDRB Konstan 2.256,3 2.386,4 0 5 2.521,19 2.655,75 2.736,1 8 Aktifitas produksi Kabupaten Aceh Besar terbagi dalam tiga kelompok kegiatan yaitu primer, sekunder, dan tersier dimana kegiatan primer berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam, yang terdiri dari sektor pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dan sektor pertambangan/penggalian. Menurut Data BPS Aceh Besar, Selama periode 2008-2012, sepertiga PDRB Aceh Besar berasal dari sektor primer, yakni sekitar 29,65 sampai dengan 34,01 persen. ini cenderung terus menurun dari tahun 2008 sebesar 34,01 persen, tahun 2009 sebesar 32,33 persen hingga menjadi 29,65 persen pada tahun 2012. sekunder yang memanfaatkan sumber daya alam untuk diolah lebih lanjut yang terdiri dari sektor industri pengolahan, bangunan dan konstruksi serta sektor energi (listrik gas dan air bersih), memberi sumbangan terhadap PDRB Aceh Besar periode 2008-2012 berkisar antara 16,86 sampai 18,63 persen. Terdapat kecenderungan peningkatan peran terhadap PDRB Aceh Besar hingga mencapai 19,2 persen pada tahun 2010 namun menurun yaitu 18,81 persen pada tahun 2011 hingga 18,05 persen pada tahun 2012. tersier memfasilitasi pergerakan sektor primer dan sekunder terdiri dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor pengangkutan dan telekomunikasi; sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Selama periode 2008 2012 hampir separuh dari PDRB Aceh Besar berasal dari sektor tersier. Peningkatan ini terlihat dimana pada tahun 2008 sektor tersier mencapai 49,15 persen hingga tahun 2012 mencapai lebih dari separuhnya yaitu 51,72 persen. Penelitian ini mencoba menggambarkan pola perubahan dan pertumbuhan sektoral dalam perekonomian, serta menentukan sektor-sektor unggulan sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Besar. KAJIAN PUSTAKA Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan yang terjadi dan sebagai indikator penting bagi daerah untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan (Sirojuzilam, 2008:18). Menurut Glasson (1977:86) pertumbuhan regional dapat terjadi sebagai akibat dari penentu-penentu endogen ataupun eksogen, yaitu faktor-faktor yang terdapat didalam daerah yang bersangkutan ataupun faktor-faktor Volume 2, No. 3, Agustus 2014-76

di luar daerah, atau kombinasi dari keduanya. Penentu endogen, meliputi distribusi faktorfaktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal sedangkan penentu eksogen adalah tingkat permintaan dari daerah lain terhadap komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. mempunyai keuntungan kompetitif (Competitive Advantage) yang cukup tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektorsektor lainnya yang kurang potensial tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau service industries (Sjafrizal, 2008:89). Perencanaan Pembangunan Wilayah Nugroho dalam Sirojuzilam (2008:60) menyatakan bahwa pendekatan perencanaan regional dititik beratkan pada aspek lokasi di mana kegiatan dilakukan. Pemerintah daerah mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dengan instansi-instansi di pusat dalam melihat aspek ruang di suatu daerah. Artinya bahwa dengan adanya perbedaan pertumbuhan dan disparitas antar wilayah, maka pendekatan perencanaan parsial adalah sangat penting untuk diperhatikan. Dalam perencanaan pembangunan daerah perlu diupayakan pilihanpilihan alternatif pendekatan perencanaan, sehingga potensi sumber daya yang ada akan dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Teori Basis Ekspor (Export Base Theory) Kegiatan basis merupakan kegiatan yang berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar batas wilayah perekonomian yang bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis merupakan kegiatan berorientasi lokal yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena Pengembangan Unggulan sebagai Strategi Pembangunan Daerah Penentuan sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Menurut Rachbini (2001) ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas, yakni (1) sektor tersebut harus menghasilkan produk yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut; (2) karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas; (3) harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; (4) sektor tersebut harus berkembang, sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya. 77 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

Penelitian Sebelumnya Penelitian Fachrurrazi tahun 2009, dengan judul Analisis Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Pembentuk PDRB, menggunakan data PDRB 1993-2007 dengan analisis Klassen Tipology, menunjukkan bahwa sektor yang maju dan tumbuh pesat yaitu sektor pertanian, sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil Analisis Lokation Quetion (LQ) menunjukkan sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor basis. Analisis Shift Share. Menunjukkan bahwa sektor yang kompetitif yaitu sektor pertanian, sektor bangunan dan kontruksi, sektor bank dan lembaga keuangan lainnya. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder : PDRB Kabupaten Aceh Besar dan PDRB Provinsi Aceh periode 2008-2012, dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi Aceh. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Tipologi Klassen yang menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan karakteristik yang berbeda. (Sjafrizal, 2008:180): Tabel 2. Klasifikasi PDRB menurut Tipologi Klassen Kuadran I maju dan tumbuh dengan pesat (developed sector) si > s dan ski > sk Kuadran II maju tapi tertekan (stagnant sector) si < s dan ski > sk Kuadran III potensial masih dapat berkembang (developing sector) si > s dan ski < sk Kuadran IV relatif tertinggal (underdeveloped sector) si < s dan ski < sk Untuk menentukan sektor basis dan non basis di Kabupaten Aceh Besar digunakan metode analisis Location Quotient (LQ). menggunakan metode yang mengacu pada formula yang dikemukakan oleh Bendavid-Val dalam Kuncoro (2004:183) sebagai berikut: Di mana : PDRBAB.i = PDRB sektor i di Kabupaten Aceh Besar pada tahun tertentu PDRBAB = Total PDRB di Kabupaten Aceh Besar pada tahun tertentu PDRBNAD.i=PDRB sektor i di Provinsi Aceh pada tahun tertentu PDRBNAD.i=Total PDRB di Provinsi Aceh pada tahun tertentu Analisis Shift Share dinamik Esteban- Merquillas digunakan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Besar, yaitu modifikasi rumus shift share klasik : Dij = N ij+ M ij+ C ij Dimana: Dij : Perubahan suatu variabel regional sektor i di wilayah j Nij : Perububahan PDRB sektor/subsektor i diwilayah j disebabkan pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Mij : Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah j disebabkan pengaruh pertumbuhan sektor i di Provinsi Cij : Perubahan PDRB sektor/subsektor i di wilayah j yang disebabkan oleh keunggulan kompetitif sektor i tersebut di Volume 2, No. 3, Agustus 2014-78

wilayah j modifikasi Estaban-Merquillas terhadap analisis Shift Share dapat dirumuskan sebagai berikut (Soepono, 1993: 48) : Dij = Eij (rn) + Eij (rin rn) + E ij (rij rin) + (Eij E ij) (rij rin) Dimana : Eij : PDRB sektor/subsektor i di wilayah j (Aceh Besar) tahun awal analisis E ij : homothetic employment di sektor i wilayah Aceh Besar (bila struktur wilayah sama dengan struktur provinsi) Rn : Laju pertumbuhan PDRB wilayah referensi.(provinsi Aceh) Rin ; pertumbuhan sektor/subsektor i Provinsi Aceh rij : pertumbuhan sektor/subsektor i di wilayah Kabupaten Aceh Besar HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data rata-rata laju pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB Provinsi Aceh dan PDRB Kabupaten Aceh Besar tahun 2008-2012. Dengan metode Klassen Tipology sebagai berikut : Tabel 3. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2012, (Persen) Aceh Aceh Besar (S) (Sk) (Si) (Ski) 1 3.98 25.58 2.29 26.31 2-10.24 11.17 1.04 2.59 3-2.54 10.91 3.32 2.93 4 10.83 0.33 5.68 0.27 5 4.69 6.83 6.21 15.97 6 5.57 19.08 6.91 21.60 7 6.19 7.10 2.42 6.96 8 5.95 1.77 4.36 2.05 9 3.83 17.22 3.99 21.32 PDRB 1.47 100 4.25 100 Tabel 4. Klasifikasi PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2012 Menurut Tipologi Klassen Kuadran I si > s dan ski > sk - Bangunan - Perdagangan - Jasa-jasa Kuadran III si > s dan ski < sk - Pertambangan - Industri Kuadran II si < s dan ski > sk - Pertanian - Keuangan Kuadran IV si < s dan ski < sk - listrik - Pengangkutan Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Besar periode I (2008-2010, (Persen) Aceh Aceh Besar (S) (Sk) (Si) (Ski) 1 2.49 25.39 1.43 26.56 2-16.93 11.78 0.75 2.67 3-5.07 11.32 2.27 2.92 4 11.03 0.32 5.56 0.27 5 2.85 6.71 5.52 15.64 6 3.87 18.65 6.74 21.19 7 3.92 6.85 2.07 7.08 8 4.60 1.74 4.27 2.05 9 2.88 17.24 4.46 21.62 PDRB -0.97 100 3.91 100 Tabel 6. Klasifikasi PDRB Kabupaten Aceh Besar Periode I (2008-2010), Menurut Tipologi Klassen Kuadran I si > s dan ski > sk - Bangunan - Perdagangan - Jasa-jasa Kuadran III si > s dan ski < sk - Pertambangan - Industri Kuadran II si < s dan ski > sk - Pertanian - Pengangkutan - Keuangan Kuadran IV si < s dan ski < sk - Listrik Tabel 7. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Besar periode II (2010-2012, (Persen) Aceh Aceh Besar (S) (Sk) (Si) (Ski) 1 3.86 26.83 2.31 25.49 2-0.27 7.46 0.96 2.49 3 0.98 10.16 3.06 2.87 4 5.28 0.38 3.34 0.28 5 4.58 7.20 4.14 16.25 6 4.84 20.34 3.97 22.28 7 5.72 7.57 1.85 6.81 79 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

8 4.66 1.91 2.66 2.06 9 3.23 18.15 1.92 21.48 PDRB 3.52 100 2.84 100 Tabel 8. Klasifikasi PDRB Kabupaten Aceh Besar Periode II (2010-2012), Menurut Tipologi Klassen Kuadran I si > s dan ski > sk Kuadran III si > s dan ski < sk - Pertambangan - Industri Kuadran II si < s dan ski > sk - Bangunan - Perdagangan - Keuangan - Jasa-jasa Kuadran IV si < s dan ski < sk - Pertanian - Listrik - Pengangkutan Tabel 9. Transformasi sektoral PDRB Kabupaten Aceh Besar Periode I dan II, Berdasarkan Tipologi Klassen Transformasi al Periode 1 (2008- Periode II (2010-2010) 2012) Kuadran Kuadran 1 II IV 2 III III 3 III III 4 IV IV 5 I II 6 I II 7 II IV 8 II II 9 I II Hasil perhitungan dengan meode analisis Location Quotient (LQ) adalah: Tabel 10. Indeks Location Quotient (LQ) PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2012, (Milyar Rupiah) Tahun LQ Ratarata 2008 2009 2010 2011 2012 1 1.14 1.03 0.96 0.94 0.94 1.00 2 0.18 0.31 0.32 0.33 0.34 0.30 3 0.25 0.25 0.27 0.28 0.29 0.27 4 0.99 0.83 0.75 0.73 0.73 0.81 5 2.41 2.28 2.25 2.23 2.27 2.29 6 1.17 1.07 1.10 1.15 1.09 1.12 7 1.14 0.99 0.94 0.89 0.86 0.96 8 1.28 1.12 1.10 1.07 1.06 1.13 9 1.32 1.21 1.19 1.17 1.17 1.21 basis (LQ>1) yaitu: Bangunan dan konstruksi, Jasa-jasa, Keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta Perdagangan, hotel dan restoran. non-basis (LQ<1) yaitu: Pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan, Listrik, gas dan air minum serta Pengangkutan dan komunikasi. Tabel 11. Indeks Location Quotient (LQ) PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode I (2008-2010), (Milyar Rupiah) Tahun LQ 2008 2009 2010 Rata-rata 1 1.14 1.03 0.96 1.04 2 0.18 0.31 0.32 0.27 3 0.25 0.25 0.27 0.26 4 0.99 0.83 0.75 0.86 5 2.41 2.28 2.25 2.31 6 1.17 1.07 1.10 1.11 7 1.14 0.99 0.94 1.02 8 1.28 1.12 1.10 1.17 9 1.32 1.21 1.19 1.24 basis periode I (2008-2010), dengan nilai LQ>1 yaitu: Pertanian; Bangunan dan konstruksi, Perdagangan, hotel dan restoran; Pengangkutan dan komunikasi; Keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta jasa-jasa, sedangkan sektor non-basis (LQ<1) yaitu : Pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan, serta Listrik, gas dan air minum Tabel 12. Indeks Location Quotient (LQ) PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode II (2010-2012), (Milyar Rupiah) Tahun LQ 2010 2011 2012 Rata-rata 1 0.96 0.93 0.94 0.94 2 0.32 0.33 0.34 0.33 3 0.27 0.28 0.29 0.28 4 0.75 0.73 0.73 0.74 5 2.25 2.23 2.26 2.25 Volume 2, No. 3, Agustus 2014-80

6 1.10 1.15 1.09 1.11 7 0.94 0.87 0.86 0.89 8 1.10 1.07 1.06 1.08 9 1.19 1.17 1.17 1.18 basis periode II (2010-2012) yaitu: Bangunan dan konstruksi, Jasa-jasa, Keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta Perdagangan, hotel dan restoran. nonbasis (LQ<1) : Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan, Listrik, gas dan air minum, serta sektor Pengangkutan dan komunikasi Tabel 13. Transformasi al PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar Dengan Analisis Location Quotient (LQ) Transformasi al Periode 1(2008-2010) Periode II (2010-2012) LQ al LQ al 1 > 1 Basis < 1 Non Basis 2 < 1 Non Basis < 1 Non Basis 3 < 1 Non Basis < 1 Non Basis 4 < 1 Non Basis < 1 Non Basis 5 > 1 Basis > 1 Basis 6 > 1 Basis > 1 Basis 7 > 1 Basis < 1 Non Basis 8 > 1 Basis > 1 Basis 9 > 1 Basis > 1 Basis Analisis Shift Share Dynamic Esteban- Marquillas memperoleh hasil berupa efek alokasi yang terjadi dalam sektor perekonomian Kabupaten Aceh Besar secara umum sebagai berikut : Tabel 14. Efek Alokasi Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 2012, (Milyar Rupiah) Efek Alokasi (Aij) Spesialisasi (Eij-E ij) Keuntunga n Kompetitif (rij-rin) Kode 1-39,68 471.29-0.08 1 2 30,00 53.23 0.56 4 3 17,41 59.37 0.29 4 4-1.54 5.97-0.25 1 5 24,48 323.12 0.08 4 6 25,55 379.88 0,07 4 7-28,93 153.46-0.12 1 8-3,59 45.35-0.08 1 9 3,11 405.13 0,01 4 Keterangan Kode : 1. Tidak memiliki keunggulan kompetitif namun terspesialisasi (competitive disadvantage, specialized) 2. Tidak memiliki keunggulan kompetitif dan tidak terspesialisasi (competitive disadvantage, not specialized) 3. Memiliki keunggulan kompetitif namun tidak terspesialisasi (competitive advantage,not specialized) 4. Memiliki keunggulan kompetitif dan terspesialisasi (competitive advantage, specialized) Tabel 15. Efek Alokasi erekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode I (2008 2010), (Milyar Rupiah) Efek Alokasi (Aij) Spesialisa si (Eij-E ij) Keuntunga n Kompetitif (rij-rin) Kode 1-15.00 471.29-0.03 1 2 28.22 53.23 0.53 4 3 13.08 59.37 0.22 4 4-0.98 5.97-0.16 1 5 25.95 323.11 0.08 4 6 32.71 379.88 0.09 4 7-8.52 153.46-0.06 1 8-0.45 45.35-0.01 1 9 19.27 405.13 0.05 4 Tabel 16. Efek Alokasi erekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode II (2010 2012), (Milyar Rupiah) Efek Alokasi (Aij) Spesialisa si (Eij-E ij) Keuntunga n Kompetitif (rij-rin) Kode 1-22.16 474.75-0.05 1 2 2.19 59.36 0.04 4 3 4.02 64.52 0.06 4 4-0.41 6.96-0.06 1 5-5.00 373.65-0.01 1 6-11.53 442.36-0.03 1 7-18.75 161.32-0.12 1 8-3.07 51.01-0.06 1 9-17.61 448.75-0.04 1 81 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian tentang analisis penentuan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Besar dengan pendekatan sektor pembentuk PDRB dapat ditentukan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Hasil analisis indeks Location Quotient: Basis dalam Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh besar adalah sektor bangunan dan konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, serta sektor Jasa-jasa. non-basis adalah: sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air minum serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Pertanian memiliki nilai LQ=1 sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai sektor basis 2. Terjadi pergeseran sektor perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Besar sebagai berikut : Hasil analisis Klassen Tipology; Terjadi transformasi sektoral sektor pertanian serta pengangkutan dan komunikasi dari sektor maju tapi tertekan (stagnant sector) menjadi sektor relatif tertinggal (underdeveloped sector). bangunan dan konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa, berubah dari sektor maju dan tumbuh dengan pesat (developed sector) menjadi sektor maju tapi tertekan (stagnant sector). Hasil analisis Location Quotient (LQ); Terjadi transformasi sektor pertanian serta sektor pengangkutan dan komunikasi dari sektor basis menjadi sektor non basis Analisis Shift Share Dynamic Esteban- Marquillas; Terjadi transformasi pada sektor bangunan dan konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa, dari sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan terspesialisasi (competitive advantage, specialized), menjadi sektor yang tidak memiliki keunggulan kompetitif namun terspesialisasi (competitive disadvantage, specialized). Hasil tiga alat analisis yang dipergunakan menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan dengan kriteria tergolong ke dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, merupakan sektor basis serta kompetitif dan terspesialisasi adalah sektor bangunan dan konstruksi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Saran Berdasarkan hasil pembahasan di atas, penulis menyarankan beberapa hal, yaitu: 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah agar lebih mengutamakan pengembangan sektor unggulan dengan tidak mengabaikan sektor lainnya melalui perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Aceh Besar. 2. bangunan dan konstruksi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebagai Volume 2, No. 3, Agustus 2014-82

sektor unggulan dan memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Besar perlu mendapatkan prioritas pengembangan, sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan. 3. Penelitian ini masih terbatas pada tahap menentukan sektor-sektor unggulan, sehingga kepada peneliti lainnya disarankan untuk melanjutkan penelitian sampai pada tahapan menentukan sub sektor dan komoditi unggulan yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Besar. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, R. 2008. Ekonomi Archipelago, Graha Ilmu, Yogyakarta. Arsyad, L.. 2005. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. Azis, I.J. 1994. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2013. Aceh Besar dalam Angka 2013. Herzog, H.W and. Olsen, R. 1977. Shift-Share Analysis Revisited : The Allocation Effect and The Stability of Regional Structure. OAK Ridge National Laboratory. Tennesse. Kuncoro, M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Erlangga, Jakarta. Marhayanie. 2003..Identifikasi Ekonomi Potensial dalam Perencanaan Pembangunan Kota Medan.. Tesis. Program Pascasarjana USU, Medan. Modul 4, Tipologi Klassen, http://www.scribd.com/doc/2908449/m odul-4-tipologi- Klassen, diakses pada tanggal 4 April 2012. Mursidah, Abubakar H., Sofyan S. 2013. Analisis Pengembangan Kawasan Andalan Di Kabupaten Aceh Besar. http://prodipps.unsyiah.ac.id/jurnalmie/ images/jurnal/1.vol1.no1/5.43.55.mursi dah.pdf. diakses pada tanggal 11Desember 2013. Richardson, H.W. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Regional, Terjemahan Paul Sitohang, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta. Rizky, F. 2013. Analisis Penentuan Unggulan Perekonomian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Shift Share Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Study di Kota Malang). http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/m A%20Mukhyi.pdf, diakses pada tanggal 19 Februari 2010. Sirojuzilam. 2008. Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional, Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur Provinsi Sumatera Utara, Pustaka Bangsa Press, Sumatera Utara. Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Baduose Media, Cetakan Pertama, Padang. Supangkat, H. 2002..Analisis Penentuan Prioritas dalam Peningkatan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan dengan menggunakan Pendekatan Pembentuk PDRB.. Tesis. Program Pascasarjana USU, Medan. Safi i, H.M. 2007. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah. Penerbit Averroes Press, Malang. 83 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014