1.4. Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan merancang dan menata penggal Jalan Garuda Mas dengan menerapkan konsep city walk.

dokumen-dokumen yang mirip
GARUDA MAS CITY WALK BERNUANSA ISLAMI

ARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENATAAN KORIDOR GATOT SUBROTO SINGOSAREN SURAKARTA SEBAGAI KAWASAN WISATA

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas dan daya tariknya kemudian berangsur-angsur akan berubah

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan kendaraan (demand), belum tersedianya fasilitas transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN JALAN RAYA SUKOWATI SEBAGAI KAWASAN CITY WALK SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul. : Peroses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu, benda, hasil karya, suatua kawasan. 1.

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB III TINJAUAN TEMA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk bermasyarakat. Jadi suatu kota bukanlah hanya

Urban Space, Mall, dan City Walk Ruang Hijau Kota (Ruhiko) atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

PENATAAN KORIDOR JALAN GANG PINGGIR SEBAGAI PEDESTRIAN MALL PECINAN SEMARANG

UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) GALERI SENI RUPA DI SURAKARTA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI RAMAH LINGKUNGAN

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

TUGAS AKHIR DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. masyarakat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Eksistensi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EVALUASI PERSEPSI PEJALAN KAKI DAN PEDAGANG KAKILIMA TERHADAP FUNGSI FASILITAS CITY WALK ( STUDI KASUS JL. SLAMET RIYADI SURAKARTA JAWA TENGAH )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melaksanakan pembangunan nasional merupakan tugas pemerintah yang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kampus Dalam Struktur Ruang Kawasan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEDESTRIAN MALL DI JALAN IMAM BONJOL

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

PENATAAN BUNDARAN KALIBANTENG SEBAGAI SIMPUL KOTA DENGAN KORIDOR JALAN JENDERAL SUDIRMAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian judul

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan tidak bermotor dan pedestrian seperti terabaikan.

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

REVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTING PROYEK

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

Kajian Hubungan Antar Fungsi Pada Kawasan Cihampelas Walk Bandung

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

BAB I PENDAHULUAN. pesat karena kota saat ini, dipandang lebih menjanjikan bagi masyarakat desa

Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Proses perkembangan dan pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian Garuda Mas City Walk Bernuansa Islami, perlu diketahui tentang: Garuda Mas : Merupakan penggal jalan di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia 57162 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo) City Walk : Dikenal dengan istilah mall atau pedestrian. Pedestrian berasal dari kata latin Pedos, yang artinya kaki. Pejalan kaki sebagai istilah aktif, adalah orang yang bergerak atau berpindah dari suatu tempat titik tolak ke tempat tujuan tanpa menggunakan alat yang bersifat mekanis (kecuali kursi roda). Pedestrian dapat berupa trotoar, alun-alun dan sebagainya (Shirvani, Hamid, (1985), The Urban Design Process) Nuansa : Variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali (tentang warna, suara, kualitas, dan sebagainya). Kepekaan terhadap, kewaspadaan atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang kecil sekali (tentang makna, perasaan, atau nilai). (http://kbbi.web.id/nuansa) Islami : Bersifat keislaman (akhlak). (http://kbbi.web.id/islami) Jadi dari pengertian judul Garuda Mas City Walk Bernuansa Islami adalah penggal jalan di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia dengan menerapkan jalur pejalan kaki yang untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat titik tolak ke 1

2 tempat tujuan tanpa menggunakan alat yang bersifat mekanis (kecuali kursi roda) yang terbentuk akibat deretan bangunan ataupun lansekap berupa tanaman dengan menerapkan nuansa yang bersifat keislaman. 1.2. Latar Belakang Jalan Garuda Mas terletak di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, merupakan salah satu kawasan potensial. Kawasan ini berpotensi sebagai kawasan pendidikan Islam di Kabupaten Sukoharjo dengan adanya kampus UMS dan Ponpes Assalam, dan merupakan jalan strategis sebagai penghubung antara Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo. Potensi budaya dan pendidikan yang sangat besar di kawasan ini sepatutnya dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata kreatif berbasis edukasi serta IT yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat UMS sendiri. Saat ini Jalan Garuda Mas terus mengalami perkembangan akibat adanya kampus UMS. Banyak tanah yang dulunya kosong, sekarang sudah dibangun kos-kosan. Selain itu juga banyak toko-toko yang dibuka dengan sasaran para mahasiswa, karena sebagian besar di Jalan Garuda Mas adalah toko, percetakan, makanan, hingga fashion banyak dibuka. Dari segi ekonomi hal ini sangatlah bagus untuk perkembangan. Akan tetapi berkembangnya pertokoan dan pembangunan kampus juga mengakibatkan kemacetan di Jalan Garuda Mas yang merupakan akses utama menuju kampus dan pertokoan disekitar kampus. Jalur pejalan kaki yang kurang nyaman menimbulkan budaya mahasiswa sering menggunakan kendaraan bermotor meskipun pergi ke jarak yang dekat. Namun tidak diimbangi dengan menyediakan kantongkantong parkir sehingga menyebabkan kemacetan, karena kendaraan banyak keluar masuk dalam satu pintu saja. Adanya banyak pendatang seperti mahasiswa UMS disekitar Jalan Garuda Mas memicu semakin semrawutnya Jalan Garuda Mas. Dengan konsep city walk akses pejalan kaki menjadi lebih mudah dan nyaman.

3 Sehingga diharapkan nantinya, tidak hanya mahasiswa UMS dan penduduk sekitar yang menikmati Jalan Garuda Mas, akan tetapi juga masyarakat dari luar kawasan akan tertarik berjalan di Jalan Garuda Mas. Konsep city walk juga diharapkan dapat menjadi alternatif dalam upaya menghidupkan serta mengangkat Jalan Garuda Mas dengan nuansa Islami. Gambar 1-1 Pedestrian yang tidak dapat digunakan pejalan kaki Gambar 1-2 Kesemrawutan jalan dengan pengguna parkir Gambar 1-3 Bangunan yang menghabiskan ruang untuk pejalan kaki Gambar 1-4 Genagan air (inlet saluran yang kurang berfungsi maksimal) 1.3. Rumusan Permasalahan Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang yang sudah dibahas diatas adalah Bagaimana merancang atau mendesain Jalan Garuda Mas menerapkan konsep city walk yang bernuansa Islami. 1.4. Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan Tujuan merancang dan menata penggal Jalan Garuda Mas dengan menerapkan konsep city walk.

4 1.4.2. Sasaran Dapat menghasilkan rancangan yang lebih bermanfaat bagi pengguna kendaraan, pejalan kaki dan masyarakat sekitar. Dan merupakan kawasan yang ramah lingkungan dan bernuansa Islami. 1.5. Lingkup Pembahasan Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai, maka lingkup pembahasan dibatasi sebagai berikut: a. Konsep city walk menjadi alternatif dalam upaya menghidupkan serta mengangkat Jalan Garuda Mas. b. Jalan Garuda Mas dirancang dengan nuansa Islami. c. Pengguna Jalan Garuda Mas adalah pengguna kendaraan bermotor/non motor, pejalan kaki, masyarakat sekitar dan masyarakat dari luar kawasan. 1.6. Keluaran Luaran yang dihasilkan terdiri atas dua produk, yaitu konsep perancangan yang merupakan produk utama berupa laporan tertulis yang tersusun dalam Dasar-dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A), serta gambar desain arsitektural yang merupakan produk tersendiri namun tidak terpisahkan dari keseluruhan luaran yang tersusun dalam Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 1.7. Metode Pembahasan a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap pengguna Jalan Garuda Mas baik dari non fisik yaitu pengendara kondaraan bermotor/non motor, pejalan kaki, masyarakat sekitar dan masyarakat dari luar, dan fisik yaitu melihat kondisi eksisting kondisi jalan, pedestrian, bangunan sekitar.

5 b. Studi Literatur, yaitu mengungkapkan teori-teori yang berhubungan dengan perancangan sesuai dengan standart. c. Metode pengolahan data, yaitu data-data yang sudah didapat dan terkumpul akan diolah sebagaimana data yang diperlukan dicantumkan pada laporan dan data yang tidak diperlukan sebagai pelengkap dan wawasan bagi penulis. d. Analisis data yaitu melakukan uraian terhadap masalah berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan analisis berdasarkan pada landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang ada. e. Konsep perencanaan yang dihasilkan di Jalan Garuda Mas dengan menggunakan konsep city walk yang bernuansa Islami. 1.8. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan. Menguraikan secara garis besar landasan konsep yang meliputi pengertian judul, latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, keluaran, metode pembahasan, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka. Berisi tentang tinjauan terhadap literatur-literatur yang meliputi tinjauan city walk, street furniture, tinjauan ruang terbuka hijau, konsep dan komponen morfologi perkotaan, serta Arsitektur Islam, preseden/contoh karya. BAB III Gambaran umum lokasi perencanaan (data). Berisikan tentang tinjauan lokasi. BAB IV Analisa pendekatan dan konsep perancangan. Berisikan tentang gagasan perencanaan serta analisiskonsep yang terkait dengan pengolahan site, konsep city walk, parkir, drainase kota, konsep penghijauan/lansekap, konsep islami.