Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Teori Konstruktivisme Berbasis Media Wondershare Quizcreator

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MATERI BANGUN RUANG

Key words: method, activity, achivement i

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: RME, paper folding media, fraction

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

LINDA ROSETA RISTIYANI K

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

Economic Education Analysis Journal

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Joyful Learning Journal

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

Tukini. SD Negeri Jembayat 02 Received : September 2017; Accepted : February Abstrak

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Key Words : cooperative learning two stay two stray, interactive cd, student learning achievement, cylinder and cone.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

Transkripsi:

IJCETS Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Teori Konstruktivisme Berbasis Media Wondershare Quizcreator Setyo Adi Nugroho, 1, Nugroho 1 1 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia DOI: http://dx.doi.org/10.15294/ijcets.v3i1.8675 Article History Received : June 2016 Accepted : July 2016 Published : November 2016 Keywords Konstruktivisme, Wondershare Quizcreator, Activeness, Learning result Abstrak Tujuan penelitian pada artikel ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada matapelajaran matematika dengan menerapkan teori belajar konstruktivisme dan memanfaatkan media Wondershare Quiz Creator. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data peneliti diuji dengan metode triangulasi data dan display data. Hasil penelitian menunjukan keaktifan siswa meningkat setelah diterapkan metode belajar konstruktivisme. Hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I rata-ratanya adalah 74.86 dan pada siklus II adalah 80.55. Kesimpulan penelitian pada artikel ini adalah penerapan metode belajar konstruktivisme dengan memanfaatkan media belajar Wondershare Quiz Creator telah berhasil meningkatkan keaktifan dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 2 Pacarmulyo Wonosobo. Abstract The purpose of the analysis on this article is to improve the students activeness and studying results in mathematics by applying constructivist study theory and used a media wondershare quiz creator. The collection data methods used are: observation, interview, and documentation. analyst s data were tested by triangulation data method and data display. The results showed increased student activeness after application of constructivism learning methods. This is an affect on the students studying results which is increased from the first cycle with average 74.86 to 80.55 in the second cycle. The conclusion of this article is that the application of constructivist studying method by using a media wondershare quiz creator is successful on improving the activeness and study result second degree students of SD Negeri 2 Pacarmulyo, Wonosobo. Corresponding author : Adress: : Gedung A3 Lt.1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Sekaran Gunungpati, 50229 E-mail: san.adp10@gmail.com 2016 Universitas Negeri Semarang p-issn 2252-6447 e-issn 2527-4597

PENDAHULUAN Dalam konteks kehidupan bangsa dan bernegara, Indonesia memiliki sistem pendidikan yaitu sistem pendidikan nasional, yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mewujudkan tujuan nasional. Hal tersebut berhubungan dengan paradigma pendidikan yaitu suatu pemikiran yang mendasar tentang pendidikan. Perkembangan paradigma di Indonesia saat ini pun sudah mengalami perkembangan, salah satu realitas pembelajaran di Indonesia sekarang sudah menerapkan teori belajar konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme berakar pada filsafat humanisme dan fenomenologi. Namun dalam perkembanganya, paradigma ini juga mengambil sejumlah gagasan yang dikembangkan oleh teori belajar kognitif (Yusuf, 2004). Dalam pendidikan, ide-ide konstruktivis adalah semua pelajar benar-benar mengkonstruksikan pengetahuan untuk dirinya sendiri, dan bukan pengetahuan yang datang dari guru diserap oleh murid (Muijs dan Reynolds, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa paradigma konstruktivisme merupakan suatu tuntutan baru di tengah terjadinya perubahan besar dalam mamaknai proses pendidikan dan pembelajaran. Pergeseran paradigma pembelajaran yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada peran guru, fasilitator, instruktur yang demikian besar, dalam perjalanannya semakin bergeser pada pemberdayaan siswa dalam mengambil inisiatif dan partisipasi saat kegiatan belajar. Tugas guru dengan demikian adalah memahami fakto-faktor intrinsik yang ada dalam diri siswa. Dengan demikian, menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan kondusif, bukan semata tugas guru. Pada paradigma behavioristik, tugas menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif adalah tugas guru. Guru harus bisa menciptakan alat reinforcement yang bagus. Sebaliknya, dalam paradigma konstruktivistik, siswa juga memiliki potensi intrinsik dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Teori belajar konstruktivisme sangat relevan untuk perkembangan pembelajaran di Indonesia, karena teori ini mempunyai keunggulan yang dapat digunakan sebagai metode belajar yang inovatif. Keunggulan dalam teori konstruktivisme adalah dapat membentuk siswa untuk membangun pemahamannya dalam belajar melalui proses asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi, hal ini karena teori ini masih berkaitan dengan teori belajar kognitif (Trianto 2007). Teori konstruktivisme juga memiliki keunggulan seperti: menekankan pada proses pembelajaran daripada materi pembelajaran, motivasi dan kepuasan datang dari siswa, bukan hanya meningkatkan skill tetapi pemikiran dan pemahaman siswa, mendorong tumbuhnya kemampuan belajar siswa dengan sendiri dan tanggung jawab (Trianto, 2007). Terjadinya kenaikan hasil belajar siswa juga penting untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah dilakukannya perlakuan dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar (Anni, 2007) Menerapkan teori belajar konstruktivis dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Selain itu ada cara lain untuk memberikan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar, salah satunya dengan menggunakan media sebagai pendukung metode belajar konstruktivisme yang diterapkan. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru kepada siswa dalam memberikan suatu materi pembelajaran, sehingga tercipta suasana belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) mengemukakan bahwa media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik dalam bentuk cetak maupun audiovisual beserta peralatannya (dalam Sadiman dkk, 2008). Dalam pembelajaran konstruktivisme yang diterapkan, media dapat mendukung pembelajaran dalam memotivasi siswa. Media yang dapat digunakan adalah suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar yaitu Wondershare Quiz Creator. Gambar 1. Wondershare Quiz Creator. 74

Wondershare Quiz Creator merupakan perangkat lunak untuk pembuatan soal, kuis atau tes secara online (Herniawati, 2009). Penggunaan Wondershare Quiz Creator dalam pembuatan soal tersebut sangat familiar/ user friendly, sehingga sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan kemampuan bahasa pemrograman yang sulit untuk mengoperasikannya. Diharapkan dengan menerapkan teori belajar konstruktivisme dengan memanfaatkan media berbasis quiz ini, siswa termotivasi dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dilakukan riset yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan teori belajar konstruktivisme dengan memanfaatkan media belajar Wondershare Quiz Creator. Tempat untuk dilakukan riset terdapat di SD Negeri 2 Pacarmulyo yang berada pada kabupaten Wonosobo. Riset ini dilakukan pada siswa kelas II karena pada hasil survei yang diadakan selama 3 hari di SD N 2 Pacarmulyo, berhasil mendapatkan data bahwa pembelajaran matematika di SD N 2 Pacarmulyo masih didominasi oleh guru dalam memberikan materi. Pada akhirnya tidak lebih dari 50% dari jumlah 36 siswa yang dapat mengikuti jalannya pelajaran. Guru memberikan soal pada siswa setelah pelajaran selesai, namun masih banyak siswa yang nilainya di bawah ketuntasan. Data survei lain terdapat dalam dokumentasi rekap nilai siswa pada semester pertama yang rata-rata hasil belajar siswa 75 dari KKM yang diterapkan untuk nilai pelajaran matematika adalah 70. Serta untuk ketuntasan siswa menurut guru kelas, dalam kegiatan pembelajaran matematika siswa yang aktif hanya 6 sampai 7 anak. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah mengkaji penelitian-penelitian yang terdapat dalam karya ilmiah yang membahas tentang keaktifan siswa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bani (2014) dengan judul Pemanfaatan Multimedia untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar Menggambar Teknik, konsep dan tujuan penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui kenaikan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan memanfaatkan media elektronik. Namun pada penelitian yang dilakukan Lana menghasilkan riset dengan menekankan pada pemanfaatan media untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa, sedangkan hasil riset pada penelitian yang dilakukan peneliti menekankan pada metode belajar dan pemanfaatan teori belajar konstruktivisme dan memanfaatkan media Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan keaktifan siswa. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah mengkaji penelitian-penelitian yang terdapat dalam jurnal dan karya ilmiah yang berkaitan dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zaenal (2013) dengan judul Pengaruh Model STAD Berbantu Media Wondershare Quiz Creator Terhadap Hasil Belajar, konsep dan tujuan penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu merancang suatu model pembelajaran dengan memanfaatkan media quiz. Perbedaan yang dilakuakan oleh Yusuf dan peneliti adalah penerapan metode belajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan oleh Yusuf adalah menerapkan metode STAD, sedangkan peneliti menggunakan metode konstruktivisme. Persamaan dalam penelitian ini menggunakan media quiz untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah pembelajaran selesai. METODE Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini memanfaatkan berupa alat peraga dan media bebrasis komputer untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Desain penelitian ini menggunakan desain tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010). Gambar 2. Bagan Model Spiral Kemmis dan Taggart Gambaran mengenai desain tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan 75

Mc Taggart di bawah ini menunjukkan bahwa penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan langkah pertama yaitu melakukan perencanaan atau planning, kemudian dilaksanakan tindakan dengan dilakukan observasi saat tindakan dilaksanakan, kemudian refleksi untuk menilai hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian data yang dianalisis dalam beberapa tahap reduksi data, triangulasi, display data, dan kesimpulan serta data angka yang diperoleh menggunakan analisis data tendensi sentral (Sugiyono, 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan silabus dan hasil diskusi dengan guru kelas, penelitian dilakukan selama 9 kali pertemuan yang terbagi dalam 2 siklus. Siklus I yang dilaksanakan pada 2-16 April 2014, sedangkan siklus II dimulai pada 18 April-2 Mei 2014. Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. A. Penelitian Siklus I Pada tahap pertama pada siklus I yang dilakukan adalah tahap perencanaan. Peneliti melakukan wawancara dengan guru tentang pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, yang kemudian dihasilkan bahwa guru dan peneliti berkolaborasi dalam melakukan kegiatan mengajar siswa. Kemudian peneliti menyusun rancangan tindakan yang diberikan sebagai berikut: (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi mengelompokkan bangun datar dan sisi-sisi bangun datar, (2) menyusun dan menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, (3) menyiapkan media quiz dan media alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran, dan (4) mempersiapkan soal tes akhir siklus. Tahap kedua pada siklus I adalah pelaksanaan tindakan, peneliti dan guru melakukan kolaborasi dalam kegiatan belajar mengajar. Pada saat tindakan berlangsung, guru dan peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Lembar observasi berisi penilaian terhadap penerapan metode konstruktivisme dalam pembelajaran untuk dinilai oleh guru sebagai observer. Pada pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar menggunakan teori belajar konstruktivisme, tahap awal adalah memunculkan masalah yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran, kemudian siswa dibimbing untuk bisa mandiri dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran dengan memunculkan gagasan dalam menyelesaikan masalah, contohnya pada awal pembelajaran dengan memberikan benda yang bentuk bangun datar seperti bola, balok kayu dan alat peraga untuk kemudian murid diajak menganalisa contoh benda lain yang ada di sekitar lingkungan hidup mereka. Kemudian guru bertugas untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti meliputi aspek dalam proses pembelajaran antara lain: (1) penerapan belajar yang diawali dengan masalah, (2) memberikan kesempatan siswa aktif dalam pembelajaran, (3) menguji pemahaman tingkat penyerapan materi oleh siswa menggunakan media Wondershare Quizcreator, dan (4) mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan data seberapa besar peneliti menerapkan pembelajaran konstruktivisme dengan memanfaatkan media quiz dalam pembelajaran di kelas. Hasil dari observasi guru yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan sudah menerapkan teori belajar konstruktivisme untuk memberikan kesempatan siswa aktif, dan memanfaatkan media quiz untuk mengevaluasi akhir pada setiap akhir pembelajaran. Kemudian penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah meneliti keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, yang dinilai meliputi: (1) siswa mencatat penjelasan dari guru dengan rata-rata 60%, (2) siswa merespon pertanyaan atau perintah dari guru dengan rata-rata 56,6%, (3) siswa mengajukan pertanyaan dari guru dengan rata-rata 50%, (4) siswa berperan aktif sebagai anggota kelompok dalam pembelajaran dengan rata-rata 65%, (5) siswa mengemukakan pendapat atau gagasan dengan rata-rata 50%, dan (6) pemahaman siswa dalam menyerap materi dengan rata-rata 75%. Hasil akhir untuk keaktifan siswa pada akhir siklus I yang diteliti belum bisa dikatakan baik karena belum mencapai 75% jika dari keseluruhan data observasi pada siklus I dirata-rata sebagai patokan keberhasilan dalam penelitian keaktifan siswa. Tahap ketiga dalam siklus I adalah merefleksi hasil belajar siswa dengan cara mengevaluasi tes akhir siklus I yang menunjukkan perolehan seluruh skor siswa adalah 2695 dengan rata-rata 74,86%. Pada akhir siklus I siswa yang tuntas ada 29 dari 36 siswa dengan demikian 76

ketuntasan pada siklus I adalah 80,55%. Berdasarkan hasil penelitian, kemudian dilakukan refleksi yang menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar belum maksimal karena belum mencapai 75% pada setiap aspek yang diteliti, namun untuk hasil belajar sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya yaitu 70. Peningkatan nilai rata-rata pada siklus I mencapai nilai rata-rata 74,86 dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 36. Pada akhir siklus I ada beberapa catatan yang diambil berdasarkan pengamatan peneliti, hasil observasi, dan hasil diskusi dengan guru dijadikan bahan pertimbangan dalam kegiatan pembelajaran siklus II. Berikut pernyataan dari guru yang telah diwawancarai pada akhir siklus I adalah : Murid cenderung masih pasif pada pela-jaran matematika, karena mereka masih harus menyesuaikan diri pada metode belajar dan masih tetap pada sifat mereka yang harus banyak dibimbing dalam pembelajaran matematika (Guru kelas II) Dengan demikian hasil refleksi I masih ada masalah dalam pembelajaran, yaitu siswa yang masih perlu banyak dibimbing terutama pada siswa yang belum terlalu aktif dalam belajar dan siswa yang hasil belajarnya kurang maksimal. Sebab lain adalah faktor siswa kelas II yang masih kekanak-kanakan sehingga cukup sulit untuk menerapkan kemandirian siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. B. Penelitian Siklus II Pada tahap pertama yang dilakukan pada siklus II adalah tahap perencanaan. Berdasarkan hasil diskusi dan refleksi siklus I, maka pemebelajaran masih membutuhkan perbaikan. Dalam perencanaan tindakan siklus kedua ini, peneliti menyusun rancangan tindakan yang diberikan sebagi berikut: (1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan meliputi sudut bangun datar, dan menggambar bangun datar, (2) menyusun dan menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, (3) menyiapkan media quiz dan media alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran, (4) menyiapkan hadiah sebagai bentuk penghargaan setiap akhir pertemuan, (5) mempersiapkan soal tes akhir siklus. Tahap kedua pada siklus II adalah pelaksanaan tindakan, sama dengan pedoman observasi saat siklus I, pada kegiatan belajar siklus II ini peneliti mengasah kemampuan siswa supaya termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar dengan melakukan pendekatan secara friendly dengan tujuan untuk tercapainya pembelajaran konstruktivisme secara maksimal. Pada tahap awal pembelajaran siswa diberikan masukanmasukan untuk memunculkan masalah yang diharapkan siswa dapat menyelesaikan secara mandiri masalah yang diangkat dalam pembelajaran. Peneliti membimbing siswa saat proses pembelajaran berlangsung, menanggapi pertanyaan dan menyimpulkasn hasil pembelajaran yang telah terlaksana. Siklus II ini peneliti juga memberikan kesempatan siswa agar lebih aktif dengan cara memberikan hadiah apabila siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari pengajar. Dengan menerapkan metode belajar konstruktivisme ini siswa lebih aktif dan lebih cepat memahami materi yang dipelajari. Hasil dari observasi yang telah dilakukan adalah pembelajaran yang telah dilakukan berhasil meningkatkan keaktifan siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Terbukti dengan meningkatnya keaktifan siswa yang telah dinilai pada akhir siklus I ke akhir siklus II lebih dari patokan keberhasilan dalam penelitian yaitu 75% setelah dirata-rata. Dalam pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan pada siklus II, siswa sudah bisa menempatkan diri untuk lebih mandiri dalam belajar, dan dalam belajar guru dianggap partner saja. Keaktifan yang dinilai pada siklus II ini terdiri dari enam aspek yang sama saat penelitian pada siklus I. Hasil akhir untuk keaktifan siswa pada keenam aspek yang diteliti sudah meningkat karena mencapai lebih dari 75% pada akhir siklus II. Berdasarkan grafik di bawah ini, menggambarkan keaktifan siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil penelitian siklus I. Rata-rata peningkatan keaktifan siswa dari penelitian siklus II bisa dikatakan berhasil karena sudah meningkatkan keaktifan siswa lebih dari 75% setelah dirata-rata yaitu 80,18%. Berikut grafik peningkatan rata-rata keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II adalah : 77

Gambar 3. Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II Kemudian pada tahap ketiga adalah merefleksi hasil belajar siswa dengan cara mengevaluasi tes akhir siklus II dan membandingkan dengan hasil tes siklus I. Terlaksanakannya pembelajaran matematika pada siklus kedua sudah mengalami peningkatan, dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus I adalah 74.86 dan pada siklus II adalah 80.55, sehingga selisihnya dalah 5.69. Banyaknya siswa yang meningkat hasil belajarnya dari siklus I ke siklus II adalah 27 siswa atau 75%. Banyaknya siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 29 siswa dari 36 siswa atau 80.55%, sedangkan pada siklus II adalah 33 siswa dari 36 siswa atau 91.66%. Kemudian dilakukan refleksi pada akhir siklus II yang menyatakan bahwa dengan menerapkan pembelajaran konstruktivisme dengan memanfaatkan media Wondershare Quiz Creator pada pembelajaran matematika, bisa mening-katkan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang diperoleh, bahwa pelajaran yang telah dilaksanakan lebih menarik, karena siswa lebih antusias saat belajar matematika menggunakan metode konstruktivisme, dan menggunakan media quiz saat akhir pelajaran. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari hasil wawancara dengan guru saat akhir siklus II yaitu : Pada akhir pembelajaran dapat dilihat bahwa pada mata pelajaran matematika meningkat hasil pembelajaran dan meningkat keaktifan siswa. Metode yang digunakan, pengendalian kelas dan media yang digunakan bisa membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan sehingga nilai siswa pada siklus II ini meningkat (Guru kelas II) SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: (1) pembelajaran matematika dengan menerapkan teori belajar konstruktivisme dan memanfaatkan media Wondershare Quizcreator dapat meningkatkan keaktifan siswa pada keenam aspek yang meliputi mencatat penjelasan dari guru, merespon pertanyaan atau perintah dari guru, mengajukan pertanyaan dari guru, berperan aktif dalam pembelajaran, mengemukakan pendapat atau gagasan, pemahaman dalam menyerap materi. Rata-rata untuk keaktifan siswa pada siklus I adalah 59,5% dan pada siklus II adalah 80,18%. Jadi dalam penelitian ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu lebih dari 70%. (2) pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar konstruktivisme dan memanfaatkan media quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 2 Pacarmulyo dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus I adalah 74.86 dan pada siklus II adalah 80.55. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada SD Negeri 2 Pacarmulyo Wonosobo, Kepala Sekolah, Guru kelas II dan siswa kelas II sebagai partner diskusi, baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Semoga tulisan ini bermanfaat, tidak lupa penulis terbuka bagi masukan dan saran untuk perbaikan. DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri. (2007) Psikologi Belajar.Semarang: UPT UNNES Press Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta Bani, Lana Arurane. (2013) Pemanfaatan Multimedia untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar Menggambar Teknik Kelas X di SMK DR. Tjipto Semarang. Skripsi : UNNES Semarang Herniawati, Kuswari. (2009) Membuat Quiz / Evaluasi dengan Wondershare Quizcreator. Laporan Penelitian. MIPA UNY Muijs, Daniel and Reynolds, David. (2008) Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sadiman, Arief S, dkk. (2008) Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Trianto. (2007) Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Yusuf, Syamsu. (2004) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Zaenal, Yusuf Muhammad. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran STAD Berbantu Media Wondershare Quiz Creator Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP. Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang 78