Status gingiva pada pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%,

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

Status gingiva siswa tunagrahita di sekolah luar biasa santa anna tomohon

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN BATU KOTA

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

GAMBARAN PERAWATAN GIGI TIRUAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT TAHUN

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung

GAMBARAN STATUS GINGIVA MENURUT KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 70 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DENGAN SIKAP PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANDI RSGMP-PSPDG FK UNSRAT MANADO

PERSEPSI PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN BERBASIS AKRILIK YANG MENGGUNAKAN JASA DOKTER GIGI DI KOTAMOBAGU

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

PERSEPSI PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN TERHADAP PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kebersihan dengan Status Gingiva pada Pengguna Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

BAB I PENDAHULUAN. 25,9%, tetapi hanya 8,1% yang mendapatkan perawatan. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan gigi geligi disebabkan oleh faktor penyakit seperti karies dan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan sebanyak 91% dari orang dewasa pernah mengalami karies, dengan

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DAN STATUS GINGIVA PADA MAHASISWA DENGAN GIGI BERJEJAL

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

GAMBARAN PENCABUTAN GIGI MOLAR SATU MANDIBULA BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI BALAI PENGOBATAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MANADO TAHUN 2012

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai masalah karies dan gingivitis dengan skor DMF-T sebesar

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

Persepsi pengguna gigi tiruan lepasan terhadap fungsi estetik dan fonetik di komunitas lansia Gereja International Full Gospel Fellowship Manado

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yaitu gigi tiruan sebagian

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengguna Alat Ortodontik Cekat di SMA Negeri 7 Manado

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi

HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAM BANJARMASIN 2016

GAMBARAN PENGGUNAAN BAHAN TUMPATAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PSPDG FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENCABUTAN GIGI DI SMP NEGERI 2 LANGOWAN

GAMBARAN FAKTOR RISIKO DAN KOMPLIKASI PENCABUTAN GIGI DI RSGM PSPDG-FK UNSRAT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

PERBANDINGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUTPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB-B DAN SLB-C KOTA TOMOHON

Pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya pemeliharaan gigi tiruan di Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara

BAB 2 IMPLAN. Dental implan telah mengubah struktur prostetik di abad ke-21 dan telah

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. bagi tubuh. Fungsi gigi berupa fungsi fonetik, mastikasi dan. ataupun yang hilang bisa berdampak pada kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 2. September 2016 FREKUENSI TERJADINYA GINGIVITIS PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 4 METODE PENELITIAN

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

ABSTRAK. Kata kunci: Status periodontal, self-ligating bracket, conventional bracket, indeks gingiva, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pada saluran pencernaan disamping fungsi psikis dan sosial (Tampubolon,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

GAMBARAN RONGGA MULUT PADA LANSIA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI PANTI WERDA KABUPATEN MINAHASA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

Gambaran kemampuan mastikasi pada pasien pengguna gigi tiruan penuh di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

GAMBARAN PENGGUNAAN SEMEN IONOMER KACA SEBAGAI BAHAN TUMPATAN DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO TAHUN

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

GAMBARAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GTL AKRILIK PADA MASYARAKAT KELUHARAN BATU PUTIH BAWAH

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di samping penyakit gigi dan mulut lainnya. Hasil survei penyakit

GAMBARAN PENGGUNAAN MATERIAL RESTORASI SEMEN IONOMER KACA DI POLI GIGI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

Pengaruh maloklusi gigi anterior terhadap status psikososial pada siswa SMA Negeri 1 Luwuk

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

ANGKA KEJADIAN STOMATITIS YANG DIDUGA SEBAGAI DENTURE STOMATITIS PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN DI KELURAHAN BATU KOTA MANADO

IX. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia tahun di SMPN 4 Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

PROFIL KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN BERDASARKAN STANDAR PENILAIAN DARI WORLD HEALTH ORGANIZATION

RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

BAB I PENDAHULUAN. memeliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu mastikasi atau pengunyahan, estetik,

Analisis pemakaian jasa pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada dokter gigi dan tukang gigi di desa Peuniti Banda Aceh

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Terapi ortodontik belakangan ini menjadi populer. 1 Kebutuhan akan perawatan

Gambaran status karies gigi pada mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 Status gingiva pada pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 1 Melinda H. Laoh 2 Krista V. Siagian 3 Shane H. R. Ticoalu 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 2 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 3 Bagian Anatomi-Histologi Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado E-mail: melindalaoh41@gmail.com Abstract: The use of fixed denture aims to preserve and maintain the remained teeth and the whole mastication system properly. The use of fixed denture can be perceived as original teeth because it cannot be removed by the patient. However, fixed denture can also have an impact on periodontal tissues, such as gingivitis. This can probably occur due to the inappropriate process of the fixed denture that does not meet the requirements. This study was aimed to determine the gingival status of fixed denture users at RSGM PSPDG University of Sam Ratulangi Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. Population was all patients who used fixed denture made at RSGM PSPDG University of Sam Ratulangi Manado. Respondents were 31 people obtained by using total sampling method. Data consisted of checking sheets of gingival status with gingival index. The results showed that gingival status of 29 fixed denture users (93.6%) was in mild inflammation category (gingival index 0.7). Conclusion: In this study, most fixed denture users had gingival status of mild inflammation category. Keywords: gingival status, fixed denture Abstrak: Penggunaan gigi tiruan cekat (GTC) dimaksudkan untuk mempertahankan dan memelihara kesehatan gigi geligi yang masih ada beserta seluruh sistem penguyahan supaya dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan GTC dapat dirasakan seperti gigi asli karena tidak dapat dilepas oleh pasien. Penggunaan GTC juga dapat berdampak pada jaringan periodontal seperti gingivitis. Hal tersebut dapat terjadi bila dalam pembuatannya tidak memenuhi syarat-syarat pembuatan gigi tiruan cekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gingiva pada pasien pengguna GTC di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah seluruh pasien yang menggunakan GTC yang dibuat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jumlah responden sebanyak 31 orang yang diambil dengan metode total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar pemeriksaan status gingiva dengan indeks gingiva. Hasil penelitian menunjukkan status gingiva pada 29 pasien (93,6%) pengguna GTC termasuk kategori peradangan ringan (indeks gingiva 0,7). Simpulan: Status gingiva pada sebagian besar pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado termasuk dalam kategori peradangan ringan. Kata kunci: status gingiva, gigi tiruan cekat 196

Laoh, Siagian, Ticoalu: Status gingiva pada... Kesehatan gigi dan mulut sering kali bukan menjadi prioritas yang utama bagi sebagian orang. Kenyataan tersebut mengakibatkan minimnya pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut yang baru. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan di Indonesia yaitu karies dan penyakit periodontal. 1,2 Masyarakat Indonesia yang menderita masalah kesehatan gigi dan mulut umumnya memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk melakukan pencabutan gigi. 2 Salah satu cara untuk mengembalikan fungsi gigi yang hilang karena pencabutan gigi yaitu dengan pemakaian gigi tiruan. 3 Gigi tiruan cekat (GTC) merupakan salah satu jenis gigi tiruan yang dapat menjadi alternatif untuk menggantikan fungsi-fungsi gigi yang hilang. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menunjukkan persentase pengguna gigi tiruan cekat di provinsi Sulawesi Utara sebesar 7,1%. 4 Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gigi tiruan cekat sudah mulai diminati oleh masyarakat. Selain dirasakan seperti gigi sendiri oleh pasien, keuntungan pemakaian gigi tiruan cekat yaitu memiliki kekuatan yang baik saat digunakan pada restorasi besar, mampu untuk membuat gigi terlihat estetik, tidak mudah terlepas atau tertelan serta lebih murah dibandingkan dengan implant gigi. 5-7 Pemakaian GTC dapat menimbulkan dampak pada jaringan periodontal, antara lain menyebabkan timbulnya kelainan jaringan periodontal seperti gingivitis. Penelitian oleh Sahrini 8 di RSGM Universitas Hasanuddin menunjukkan gingivitis yang ditimbulkan akibat pemakaian gigi tiruan cekat disebabkan oleh permukaan restorasi yang kasar, keadaan embrasure yang terbuka, dan kontur mahkota yang berlebih dari gigi tiruan. Dengan demikian pemakaian gigi tiruan cekat dapat menimbulkan masalah pada jaringan periodontal apabila dalam pembuatannya tidak memenuhi syaratsyarat dari suatu restorasi. 8,9 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi merupakan salah satu wadah pelayanan kesehatan gigi dan mulut di kota Manado yang melayani pembuatan GTC. Kasus kehilangan gigi dengan pemasangan GTC dilakukan oleh mahasiswa profesi di RSGM. Dengan demikian perlu adanya evaluasi untuk mengetahui kondisi jaringan gingiva setelah pemasangan GTC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gingiva pada pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Penelitian dilaksanakan di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado pada bulan Juni tahun 2016. Populasi penelitian yaitu seluruh pasien pengguna GTC yang dibuat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado sejak bulan Januari 2014 sampai bulan Desember 2015 sebanyak 34 orang. Sampel penelitian yaitu pasien pengguna GTC yang dibuat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado sejak bulan Januari 2014 sampai bulan Desember 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dengan besar sampel sebanyak 31 responden. Pengambilan data diperoleh melalui formulir pemeriksaan dari subjek penelitian untuk melihat status gingiva pada pasien pengguna GTC sebagai data primer dan data rekam medik pengguna GTC yang diperoleh di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado sebagai data sekunder 197

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis n % kelamin L 20 64,5 P 11 35,5 Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia Usia (tahun) n % 17-25 10 32,3 26-35 17 54,8 36-45 3 9,7 46-55 1 3,2 Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan lama pemakaian GTC Lama pemakaian n % GTC (bulan) <12 10 32,3 12-24 21 67,7 Tabel 4. indeks gingiva Status gingiva n % Sehat (Skor 0) 1 3,2 Ringan (Skor 0,1-1,0) 29 93,6 Moderat (Skor 1,1-2,0) 1 3,2 Parah (Skor 2,1-3,0) 0 0,0 Tabel 5. jenis kelamin Status Gingiva Jenis Total Sehat Ringan Moderat Parah Kelamin n % n % n % n % n % L 0 0,0 19 61,3 1 3,2 0 0,0 20 64,5 P 1 3,2 10 32,3 0 0,0 0 0,0 11 35,5 Total 1 3,2 29 93,6 1 3,2 0 0,0 31 100,0 Tabel 6. usia Status Gingiva Usia Total Sehat Ringan Moderat Parah (tahun) n % n % n % n % n % 17-25 1 3,2 9 29,0 0 0,0 0 0,0 10 32,3 26-35 0 0,0 16 51,6 1 3,2 0 0,0 17 54,8 36-45 0 0,0 3 9,8 0 0,0 0 0,0 3 9,7 46-55 0 0,0 1 3,2 0 0,0 0 0,0 1 3,2 Total 1 3,2 29 93,6 1 3,2 0 0,0 31 100,0 Tabel 7. lama pemakaian GTC Lama pemakaian GTC (bulan) Status Gingiva Total Sehat Ringan Moderat Parah n % n % n % n % n % <12 0 0,0 10 32,3 0 0,0 0 0,0 10 32,3 12-24 1 3,2 19 61,3 1 3,2 0 0,0 21 67,7 Total 1 3,2 29 93,6 1 3,2 0 0,0 31 100,0 BAHASAN Distribusi responden pengguna GTC berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jenis kelamin lakilaki merupakan responden yang paling banyak, yaitu sebanyak 20 responden (64,5%). Banyaknya jumlah responden berjenis kelamin laki-laki menunjukkan bahwa masih kurangnya kepedulian lakilaki dalam menjaga kesehatan gigi dan 198

Laoh, Siagian, Ticoalu: Status gingiva pada... mulut sehingga resiko kehilangan gigi pada laki-laki lebih besar daripada perempuan. Penelitian yang dilakukan oleh Lessang 10 menyebutkan bahwa prevalensi penyakit periodontal lebih sering dan lebih parah terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Distribusi responden pengguna GTC berdasarkan usia pada Tabel 2 menunjukkan bahwa responden berusia 26-35 tahun merupakan responden yang terbanyak, yaitu sebanyak 17 responden (54,8%). Hal ini mengacu pada syarat dari pembuatan GTC itu sendiri bahwa mahkota klinik harus sudah tumbuh sempurna agar bidang retensi semakin luas pada pemasangan GTC. Responden yang melakukan perawatan dengan penggunaan GTC di RSGM Universitas Sam Ratulangi paling banyak ditemukan berusia 28 tahun. Usia tersebut menunjukkan bahwa mahkota klinik sudah tumbuh sempurna karena masa erupsi gigi yang paling terakhir tumbuh (molar 3) yaitu pada usia 17-21 tahun. Selain itu, syarat dari suatu gigi penyangga (gigi abutment) pada GTC yang baik yaitu memiliki dentin tebal. Ketebalan dentin mengikuti berlanjutnya usia seseorang; makin lanjut usia maka dentinnya akan semakin tebal. 11,12 Distribusi responden pengguna GTC berdasarkan lama pemakaian GTC pada Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan gigi tiruan selama 12-24 bulan paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 21 responden (67,7%). Responden dalam penelitian ini paling banyak merupakan pasien lama, sebab dalam setahun terakhir jumlah pasien yang diindikasikan menggunakan GTC belum semuanya di insersi. Hal ini berkaitan dengan rentang waktu pembuatan GTC yang harus memenuhi syarat mekanis, fisiologik, hygiene, dan estetik. Penelitian yang dilakukan Lesmana 9 tentang faktorfaktor periodontal dengan GTC menjelaskan bahwa upaya terbaik untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan jaringan mulut pasien sebelum dan sesudah pemakaian GTC yaitu tindakan pencegahan terjadinya kelainan dengan pemeriksaan awal secara teratur serta pembuatan GTC yang harus memenuhi syarat. 5,9 indeks gingiva pada Tabel 4 menunjukkan bahwa paling banyak ditemukan yaitu responden yang memiliki status gingiva ringan sebanyak 29 responden (93,6%). Rata-rata skor gingiva yang didapatkan yaitu 0,7 dan sebagian besar peradangan ditemukan pada gingiva dari gigi penyangga tempat melekatnya GTC. Hasil serupa juga ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan Andhira 13 mengenai kesehatan gingiva pada pengguna GTC di Pulau Kodingareng bahwa terdapat lebih banyak pengguna gigi tiruan cekat yang memiliki status gingiva ringan yaitu sebesar 75%. jenis kelamin pada Tabel 5 menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki paling banyak mengalami peradangan gingiva ringan yaitu sebanyak 19 responden (61,3%). Hal ini dikarenakan jumlah responden pada penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Namun, penelitian yang dilakukan Sahrini 8 pada pengguna GTC yang mengalami gingivitis di RSGM Universitas Hasanuddin mendapatkan jumlah yang sama untuk responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan (50%). Berbeda dengan penelitian Andhira 13 mengenai kesehatan gingiva pada pengguna GTC di Pulau Kodingareng yang menunjukkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebesar 75%. usia pada Tabel 6 menunjukkan bahwa responden berusia 26-35 tahun merupakan responden yang paling banyak mengalami peradangan gingiva ringan, yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Usia responden yang ditunjukkan dari hasil penelitian ini tergolong pada usia produktif sehingga aktivitas yang padat dari pekerjaan yang dimiliki dapat memengaruhi kondisi kesehatan rongga mulut. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahrini 8 pada pengguna 199

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 GTC di RSGM Universitas Hasanuddin yaitu sampel yang paling banyak yaitu berusia 27-31 tahun sebesar 40%. lama pemakaian GTC pada Tabel 7 menunjukkan bahwa responden yang memakai GTC selama 12-24 bulan paling banyak mengalami peradangan gingiva ringan, yaitu sebanyak 19 responden (61,3%). Penggunaan gigi tiruan dengan rentang waktu yang cukup lama dapat memengaruhi kondisi jaringan sekitar terutama pada bagian yang berhubungan langsung dengan gingiva. Tingkat keparahan pada peradangan gingiva tergantung kepedulian dan perilaku yang benar dari individu dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Menurut Rahmayani et al. 14 dalam penelitiannya mengenai perilaku dalam memelihara kebersihan gigi tiruan mengatakan bahwa pemakaian gigi tiruan menyebabkan mukosa di bawah gigi tiruan akan tertutup dalam jangka waktu yang lama. Kondisi kesehatan rongga mulut pada pengguna GTC di RSGM Universitas Sam Ratulangi sebagian besar masih kurang baik. Jika pemakaian gigi tiruan tidak disertai dengan kebersihan mulut yang baik dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi plak yang merupakan penyebab terjadinya gingivitis. Sebagian besar responden pada penelitian ini mengalami peradangan ringan diikuti pembengkakkan pada area sekitar gigi penyangga dari GTC. Inflamasi gingiva yang terjadi pada sekeliling GTC terjadi akibat peningkatan retensi plak. Desain gigi tiruan yang kurang baik dapat meningkatkan penumpukan sisa makanan pada bagian yang berkontak dengan permukaan gigi asli, yang mengganggu aksi self-cleansing oleh lidah dan pipi selama proses pengunyahan. 15 Gingivitis dapat ditemukan pada pengguna gigi tiruan yang jarang memerhatikan faktor kebersihan rongga mulut terutama apabila GTC yang digunakan memiliki permukaan kasar sehingga dapat melukai gusi dan menyebabkan radang. Sejak tahun 1956 sampai 1974 banyak ilmuwan membuktikan bahwa permukaan restorasi yang kasar merupakan retensi plak. Hal ini selaras dengan penelitian Lesmana 9 mengenai faktor-faktor periodontal dengan GTC menjelaskan bahwa masalah yang ditimbulkan karena pemakaian GTC seperti gingivitis dapat timbul bila restorasi pada GTC tersebut tidak memenuhi syaratsyarat utama dalam pembuatannya yaitu, syarat mekanis, fisiologik, hygiene dan estetik. Hal ini juga didukung oleh Sahrini 8 dalam penelitiannya mengenai faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya gingivitis akibat pemakaian GTC pada pengunjung di RSGM Universitas Hasanuddin Makasar bahwa gingivitis yang terjadi akibat pemakaian GTC dipengaruhi oleh faktor permukaan restorasi yang kasar, keadaan embrasure yang terbuka, dan kontur mahkota yang berlebih dari gigi tiruan. Oleh sebab itu, pembuatan GTC harus memerhatikan faktor adaptasi tepi restorasi yang berhubungan dengan gingiva agar tidak menekan atau mengiritasi gingiva, harus halus, tidak tajam dan tidak berlebih (overcontoured). 5,8,9 SIMPULAN Status gingiva pada pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado termasuk dalam kategori peradangan ringan. SARAN 1. Bagi RSGM Universitas Sam Ratulangi Manado perlu melakukan kontrol secara periodik minimal enam bulan sekali pada pasien setelah penggunaan gigi tiruan cekat untuk mencegah terjadinya peradangan pada gingiva, sehingga GTC benar-benar dapat beradaptasi dengan baik dalam rongga mulut. Selain itu, perlu untuk membuat data rekam medik yang berisi informasi setiap pasien secara komputerisasi agar mempermudah dalam mengisi dan mengakses rekam medik serta menghindari kesalahan penulisan 200

Laoh, Siagian, Ticoalu: Status gingiva pada... nomor rekam medik yang ada. 2. Bagi pasien yang menggunakan GTC perlu untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti menyikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam dengan teknik yang benar serta kontrol minimal enam bulan sekali ke dokter gigi baik di sarana kesehatan seperti RSGM, puskesmas maupun praktik pribadi. 3. Penelitian ini dapat menjadi acuan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai penggunaan GTC yang berdampak pada gingiva maupun pada jaringan periodontal lainnya dengan jumlah responden yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014; p.1 2. Wisatya MR, Hadnyanawati H, Suhartini. Analisis perbandingan tingkat kepuasan pasien dalam pemakaian protesa gigi tiruan lepasan yang dibuat tukang gigi dan dokter gigi di Kabupaten Jember [Skripsi]. Jember: Fakultas Jember; 2014. 3. Tarigan S. Pasien prostodonsia lanjut usia: Beberapa pertimbangan dalam perawatan. Pidato pengukuhuan guru besar tetap. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2005: p.3 4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional. Jakarta. 2008. h.146 [cited 2016 April 14]. Available from URL: http:www.scribd.com/doc/82922543/ laporannasional-riskesdas-2007 5. Indrastuti M. Bahan Ajar Prostodonsia II Gigi Tiruan Cekat (GTC). Universitas Gadjah Mada. 2012; p. 2-15. [cited 2016 April 15]; Available from URL: http://elisa.ugm.ac.id/ community/show/prostodensiaii/#!/section/12775/1461737753 6. Popper JR. Restorative prosthodontics. Prosthodontics of the Tri-Cities. 2015. [cited 2016 April 14]; Available from URL: http://johnrpopperdds.com/restorativ e-prosthodontics 7. Kalyana K. Sinus lifting untuk pemasangan implan pada rahang atas [Skripsi]. Medan: Fakultas Sumatera Utara; 2012. 8. Sahrini. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gingivitis akibat pemakaian gigi tiruan cekat (GTC) pada pengunjung di RSGM Universitas Hasanuddin Makassar [Skripsi]. Makassar: Fakultas Hasanuddin; 2015. 9. Lesmana RA. Faktor-faktor periodontal dengan gigi tiruan cekat. Jurnal Indonesia. 1999;6(3):35-40. 10. Lessang R. Penatalaksanaan Faktor Resiko untuk Perawatan Periodontal Yang Baik. 2012. [cited 2016 Juli 17]; Available from URL: http://mitrakeluarga.com/bekasi/pena talaksanaan-faktor-resiko-untukperawatan-periodontal-yang-baik/ 11. Prajitno HR. Ilmu Geligi Tiruan Jembatan Pengetahuan Dasar dan Rancangan Pembuatan. Jakarta: EGC, 1991; p.15,21,36. 12. Harshanur IW. Anatomi Gigi. Juwono L, editor. Jakarta: EGC, 1991; p. 215. 13. Andhira AD. Kesehatan gingiva pada pengguna gigi tiruan cekat di Pulau Kodingareng. Makassar: Fakultas Hasanuddin. 2011. h.34 [cited 2016 Agustus 20]; Available from URL: http://repository.unhas.ac.id/handle/1 23456789/1022?show=full 14. Rahmayani L, Herwanda, Idawani M. Perilaku pemakai gigi tiruan terhadap pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan. Jurnal PDGI. 2013;26(3):84 15. Fernatubun CA, Pangemanan DHC, Wowor VNS. Gambaran kerusakan gigi penyangga pada pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di Kelurahan Batu Kota. e-gigi. 2015; 3(1):91-2. 201