BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Ketergantungan pengguna terhadap internet selain dapat menunjang pekerjaan, juga dapat menghambat kinerja mereka di perusahaan. Jaringan internet yang disediakan seharusnya dimanfaatkan untuk membantu perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk itu, perusahaan perlu menerapkan sebuah regulasi atau aturan yang berlaku serta merancang sebuah sistem yang dapat memantau dan memastikan bahwa regulasi tersebut berjalan dengan baik. Sistem ini akan membatasi kebebasan pengguna dalam mengakses jaringan internet. Dalam penelitian ini, sistem atau mekanisme yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut adalah dengan menerapkan content filtering dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Content filtering adalah sebuah proses untuk melarang sebuah konten di dalam sebuah website di dalam jaringan internet untuk dapat dibuka atau diakses oleh pengguna jaringan internet tersebut (Saxena, Vol. 3, 2013). Untuk menerapkan content filtering di PT Bank Ina Perdana, penelitian ini menerapkannya ke dalam proxy server squid. Selain itu, fitur DHCP dengan metode static allocation juga diterapkan untuk memastikan perangkat yang digunakan pengguna untuk mengakses jaringan internet tidak lebih dari satu buah. Proxy server akan menghubungkan jaringan LAN perusahaan tersebut dengan jaringan internet yang tersedia. Kondisi ini membuat semua request yang berasal dari jaringan lokal atau LAN akan melewati proxy server sebelum diteruskan ke jaringan internet. Penelitian ini akan menggunakan proxy server squid yang berbasis sistem operasi CentOS 5. Selain content filtering, salah satu fitur yang dapat diterapkan dalam proxy server squid adalah DHCP. DHCP merupakan sebuah sistem pengalokasian alamat IP secara otomatis kepada perangkat pengguna. Dalam penelitian ini, DHCP akan diterapkan menggunakan static allocation, artinya pengalokasian alamat IP kepada klien akan ditentukan berdasarkan MAC address yang telah didaftarkan sebelumnya. Ini akan mengakibatkan klien tidak dapat mengakses jaringan internet di PT Bank Ina Perdana menggunakan lebih dari satu perangkat. 25
26 Berikut ini adalah diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam menjalankan penelitian ini: Gambar 3.1 Diagram Alir Kerangka Berpikir
27 Gambar 3.2 Diagram Alir Kerangka Berpikir (Lanjutan 1) 3.2 Analisis Masalah 3.2.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Kebutuhan Perusahaan Sistem yang berjalan di PT Bank Ina Perdana saat ini adalah dengan menghubungkan antara modem Internet Service Provider (ISP) Speedy (dengan kapasitas bandwidth 1 MBps), switch, dan access point yang terhubung dengan Local Area Network (LAN) secara langsung. Terdapat dua kelompok jaringan LAN berdasarkan kategori penggunanya, yaitu: a. kelompok jaringan LAN pertama yang dikelompokkan untuk common user (dihubungkan menggunakan switch), dan
28 b. kelompok jaringan LAN kedua yang dikelompokkan untuk top level managers (dihubungkan menggunakan access point). Berikut ini adalah topologi LAN yang terdapat di PT Bank Ina Perdana: Gambar 3.3 Topologi LAN PT Bank Ina Perdana Spesifikasi perangkat yang digunakan dalam topologi di atas adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Jaringan PT Bank Ina Perdana Nama Perangkat Tipe Perangkat Modem Cisco Linksys X2000 Switch Cisco Catalyst 2960 Access Point TP-Link TL-WA801ND Dengan topologi di atas, divisi IT di perusahaan ini tidak dapat mengontrol jaringan LAN di perusahaan ini, terutama untuk mengetahui dan mengontrol akses website yang dilakukan user. Hal ini mengakibatkan pengguna internet dapat mengakses website yang diinginkan secara bebas dan akan berdampak dalam kinerja karyawan
29 apabila dimanfaatkan untuk mengakses website yang tidak berhubungan dengan urusan pekerjaan mereka, seperti konten yang mengandung unsur pornografi, judi, kekerasan, social media dsb. Penggunaan internet untuk mengakses website yang mengandung fitur streaming baik video maupun audio pada saat jam kerja berlangsung juga dapat mengganggu kinerja dari perusahaan karena akan membebani bandwidth yang ada di perusahaan tersebut. Selain itu, jumlah perangkat yang digunakan untuk mengakses internet juga tidak dapat dibatasi. Ini juga dapat berdampak dalam kinerja perusahaan dan bandwidth yang dimiliki PT Bank Ina Perdana. PT Bank Ina Perdana membutuhkan sebuah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut terutama pada jaringan LAN satu yang terhubung antara jaringan internet dan common user agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik. 3.2.2 Usulan Pemecahan Masalah Setelah melakukan analisis jaringan di PT Bank Ina Perdana maka diputuskan untuk menerapkan content filtering dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) proxy server squid yang menghubungkan antara jaringan LAN dengan jaringan internet. Adapun prosedur operasional yang berlaku adalah sebagai berikut: 1. Pengguna internet hanya dapat mengakses jaringan internet menggunakan satu perangkat saja dengan mendaftarkan MAC address perangkat tersebut kepada divisi IT di PT Bank Ina Perdana terlebih dahulu. 2. Jam operasional di PT Bank Ina Perdana berlaku dari pukul 08.00 17.00 WIB. Selama waktu operasional kantor berlangsung, hak akses user untuk mengakses website yang ingin dikunjungi akan dibatasi sesuai dengan daftar whitelist yang telah ditetapkan. 3. Setelah jam operasional berlangsung, daftar website yang terdapat dalam whitelist akan ditambahkan dengan daftar social media. Untuk menerapkan prosedur di atas, maka dibutuhkan konfigurasi content filtering yang akan memblok website yang dilarang untuk diakses berdasarkan:
30 1. sumber alamat IP yang mengakses ke dalam jaringan internet, 2. destinasi domain yang ingin dikunjungi, dan 3. waktu yang digunakan untuk mengakses jaringan internet. Sedangkan DHCP dengan static allocation akan membatasi perangkat yang digunakan user untuk mengakses ke jaringan internet di PT Bank Ina Perdana. Untuk rancangan alamat IP akan dibagi menjadi: Tabel 3.2 Rancangan Alokasi Alamat IP Tiap Departemen Nama Departemen Alamat IP Department of IT 192.168.100.2-192.168.100.6 Department of Operation Support 192.168.100.7-192.168.100.20 Department of Human Resources 192.168.100.21-192.168.100.30 Department of Commercial & Consumer Loan and Funding 192.168.100.31-192.168.100.40 Department of Compliance and APU-PPT 192.168.100.41-192.168.100.50 Department of Accounting & Financial Planning 192.168.100.51-192.168.100.60 3.3 Network Topology Design Penelitian ini membutuhkan beberapa perangkat untuk merancang topologi di PT Bank Ina Perdana yang telah dilengkapi dengan proxy server, yaitu: 1. satu buah personal computer berbasis sistem operasi linux server (sistem operasi CentOS 5) yang akan digunakan sebagai proxy server, 2. satu buah switch untuk menghubungkan proxy server dengan jaringan LAN, dan 3. kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP). Penelitian ini akan menambahkan perangkat server dalam jaringan di PT Bank Ina Perdana yang akan bertindak sebagai proxy server. Perangkat ini akan diletakkan di antara switch yang terhubung dengan jaringan LAN untuk common user dan proxy server. Berikut ini adalah gambar dari rancangan topologi tersebut:
31 Gambar 3.4 Rancangan Topologi LAN dengan Proxy Server Dalam penerapannya, request webpage yang berasal dari user yang tergolong dalam common user di perusahaan ini akan masuk ke dalam proxy server dan proxy server akan menentukan apakah request ini akan diteruskan ke jaringan internet atau tidak. Proxy server akan meneruskan request yang diminta apabila alamat website tersebut tidak terdapat dalam daftar blacklist yang dimiliki proxy server. Selain melakukan fungsi content filtering, proxy server ini juga akan dilengkapi dengan fitur Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) menggunakan static allocation. Fitur DHCP ini akan mengalokasikan alamat IP kepada user berdasarkan MAC Address yang telah didaftarkan sebelumnya. Sehingga, tiap user hanya akan mendapatkan satu alamat IP yang sama setiap melakukan akses ke dalam jaringan internet.