BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH ANDROID. Diah Arum. Abstrak.

Perkembangan Versi Versi Android

TINGKATAN VERSI NAMA ANDROID

PERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU

PERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

ANDROID OPERATING SYSTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa tahun belakangan ini android sangat sering sekali digunakan oleh

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal Sejarah Android

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented

SEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pernah dilakukan sebelumnya diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau

APLIKASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KELURAHAN JERAMBAH GANTUNG BERBASIS ANDROID

Sejarah Perkembangan Android

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Dimana sistem

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.

Kelebihan Dan Kelemahan Android Jelly Bean (Android 4.1)

2. Sejarah Android 2.1 Kerjasama Google dengan Android Inc. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada buku karya Nazruddin Safaat H yang berjudul Android, Pemrograman

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM OPERASI ANDROID 2.2 FROYO PADA TELEPON GENGGAM. Nama : Maya Ayuningtyas Rahayu NPM : Jurusan : Sistem Informasi

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mereka Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung.

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

Praktikum I Pengenalan Android

Kolaborasi Dahsyat ANDROID dengan PHP dan MySQL. Akhmad Dharma Kasman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang dibutuhkan oleh klien. Klien dari web service tidak hanya berupa

BAB II LANDASAN TEORI. Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat.

Gambar 1. Perangkat mobile Android

BAB IV PEMBAHASAN. Aplikasi Cari SPBU adalah aplikasi yang dibuat untuk mendeteksi dan mengetahui

Android SDK. Nama : -Rr Octanty M Billy Novanta Yudistira

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Android merupakan sistem operasi yang digunakan untuk perangkat mobile

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 9) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris "application" yang berarti

PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile.

Setting Android Virtual Device (AVD) - Java SDK - Eclipse - ADT. Pertemuan-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Rumah adat indonesia. Marker based tracking Marker based tracking

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID

APLIKASI INFORMASI NILAI GIZI BERBASIS ANDROID PADA RUMAH SAKIT HAPPYLAND YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis dan

MAKALAH ANDROID. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / IF-15 / V

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi perangkat mobile smartphone saat ini cukup pesat

1. BAB I PENDAHULUAN

DASAR-DASAR SQL SERVER 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android

APLIKASI PENGENALAN HURUF DAN ANGKA ANDROID

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. AWAL BENCANA BANJIR BERBASIS ANDROID, membahas tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI JADWAL KEBERANGKATAN KERETA JABODETABEK BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi

Koleksi Program Tugas Akhir dan Skripsi dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV. Implementasi dan Pengujian

PEMBUATAN MOBILE APPLICATION PETA WISATA BERBASIS PLATFORM ANDROID DI KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak

Instalasi Android SDK Maret 2012 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Windows XP, Eclipse

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Perkembangan Android Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh pengguna Smartphone dan PDA serta Tablet yang berbasis dasar dari OS Linux. Ponsel pertama yang memakai sistem Operasi Android adalah HTC Dream yang di rilis pada tanggal 22 Oktober 2008 dan pada awal tahun 2009 mulailah para pengembang ponsel menggunakan OS android ini dan di perkirakan setidaknya 18 ponsel bersistem OS Android rilis di awal tahun 2009. Berikut urutan perkembangan Android : 1. Android Beta Android Beta pertama kali dirilis pada 5 November 2007, kemudian pada 12 November 2007 Software Development Kit (SDK) dirilis oleh Google. 2. Android 1.0 (Astro) Android 1.0 (Astro) pertama kali dirilis pada 23 Spetember 2008. Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama Astro tapi karena alasan hak cipta dan trademark nama Astro tidak jadi disematkan pada versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream adalah ponsel pertama yang menggunakan OS ini.

3. Android 1.1 Bender Android 1.1 Bender pertama kali dirilis pada 9 Februari 2009. Versi Android kedua ini juga mengalami masalah penamaan yang sama dengan versi pertamanya. Pada awalnya Android ini akan diberi nama Bender akan tetapi karena alasan melanggar trademark, nama Bender tidak jadi disematkan pada versi Android ini. Awalnya versi OS Android ini dirilis untuk perangkat T-Mobile G1 saja. Versi ini merupakan update untuk memperbaiki beberapa bugs, mengganti API dan menambahkan beberapa fitur. 4. Android 1.5 Cupcake Android 1.5 Cupcake pertama kali dirilis pada 30 April 2009. Nah, mulai versi Android ini penamaan menggunakan nama makan pencuci mulut (dessert) mulai digunakan, karena ini merupakan versi yang ketiga maka penamaan diawali dengan huruf C dan jadilah Cupcake menjadi nama resmi dari versi OS Android ketiga ini. OS ini berbasiskan pada kernel Linux 2.6.27 dan menambahkan beberapa update serta UI baru dari versi Android sebelumnya. Mulai terdapat widget yang dapat dibesar kecilkan. Kemudian ditambah kemampuan untuk meng-upload video dan gambar ke Youtube dan Picasa. 5. Android 1.6 Donut Android 1.6 Donut dirilis pertama kali pada 15 September 2009. Terdapat peningkatan pada fitur pencarian dan UI yang lebih user friendly. Pada versi ini juga sudah mendukung teknologi CDMA/EVDO, 802.1x, VPNs.

Kemudian support layar dengan resolusi WVGA. Berikut penampakan Android v1.6 Donut. 6. Android 2.0/2.1 Éclair Android 2.0/2.1 Éclair dirilis pertama kali pada 9 Desember 2009. Terjadi penambahan fitur untuk pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Beberapa versi updatenya antara Android v.2.0 kemudian v2.0.2 dan terakhir v.2.1. 7. Android 2.2 Froyo (Froze Yoghurt) Android 2.2 Froyo (Froze Yoghurt) dirilis pertama kali pada 20 Mei 2010 pada smartphone Google Nexus One. Pada versi ini sudah support terhadap Adobe Flash Player 10.1. Peningkatan pada kecepatan membuka dan menutup aplikasi, serta penggunaan SD Card sebagai tempat penyimpanan aplikasi. Ketika Android Froyo hadir mulai muncul banyak diskusi yang membahas mengenai persaingan antara Android dengan ios yang akan semakin ketat di masa yang akan datang. Beberapa versi update yang dirilis antara lain Android v.2.2.1 hingga v.2.2.3. 8. Android 2.3 Gingerbread Android 2.3 Gingerbread pertama kali diperkenalkan pada 6 Desember 2010. Terjadi banyak peningkatan pada versi Android yang satu ini dibandingkan dengan versi sebelumnya. Dirancang untuk memaksimalakan kemampuan aplikasi dan game. Serta mulai

digunakannya Near Field Communication (NFC). Perbaikan terhadap dukungan layar resolusi WXGA dan diatasnya. Beberapa versi update yang dirilis antara lain v.2.3.3 hingga v.2.3.7. Sampai saat ini Android Gingerbread merupakan versi Android yang memiliki pengguna terbanyak dibandingkan dengan seri Android lainnya, yaitu mencapai 65% dari seluruh versi Android yang dirilis. 9. Android 3.0/3.1 Honeycomb Android 3.0/3.1 Honeycomb pertama kali diperkenalkan pada 22 Februari 2011 dan Motorola Xoom adalah yang pertama kali menggunakannya. Android versi ini merupakan OS yang didesain khusus untuk pengoptimalan pengunaan pada tablet PC. 10. Android 4.0 ICS (Ice Cream Sandwidch) Sampai tulisan ini ditulis ICS merupakan versi Android yang paling anyar. Pertama kali dirilis pada 19 Oktober 2011. Smartphone yang pertama kali mengunakan OS Android ini adalah Samsung Galaxy Nexus. Secara teori semua perangkat seluler yang menggunakan versi Android sebelumnya, Gingerbread, dapat di-update ke Android Ice Cream Sandwich. 11. Android versi 4.1 (Jelly Bean) Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI

yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7. 12. Android versi 4.2 (Jelly Bean) Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja), widget terbaru. Android 4.2 Pertama kali dikenalkan melalui LG Google Nexus 4. 13. Android versi 4.3 (Jelly Bean) Android versi 4.3 (Jelly Bean) merupakan pembaharuan dari android jelly bean sebelumnya dimana rilis ada pada 24 Juli 2013 di San Francisco. Nexus 7 generasi 2 adalah Smartphone pertama yang menggunakan OS tersebut. 14. Android versi 4.4 (Kitkat) Android 4.4 KitKat pada tanggal 3 September 2013. Meskipun pada awalnya di beri nama Key Lime Pie ( KLP ), nama itu berubah karena sangat sedikit orang benar-benar tahu rasa key lime pie. Beberapa blogger teknologi juga mengharapkan rilis Key Lime Pie menjadi Android 5. KitKat memulai debutnya pada Google Nexus 5 pada

tanggal 31 Oktober 2013, dan dioptimalkan untuk berjalan pada rentang yang lebih besar dari perangkat dari versi Android sebelumnya, memiliki 512 MB RAM sebagai minimum yang disarankan; perbaikan-perbaikan yang dikenal sebagai Proyek langsing internal di Google. Jumlah minimum RAM yang diperlukan yang tersedia untuk Android adalah 340 MB, dan semua perangkat dengan kurang dari 512 MB RAM harus melaporkan diri mereka sebagai perangkat dengan RAM rendah Gambar 2.1. Tampilan Layar dengan OS Kitkat 15. Android versi 5.x (Lollipop) Android Lollipop adalah versi stabil terbaru dengan versi antara 5.0 dan 5.1. Diresmikan pada 25 Juni 2014 saat Google I / O, dan tersedia secara resmi melalui over-the-air (OTA) update pada tanggal 12 November 2014,

untuk memilih perangkat yang menjalankan distribusi Android dilayani oleh Google (seperti perangkat Nexus dan Google Play edition). Salah satu perubahan yang paling menonjol dalam rilis Lollipop adalah user interface yang didesain ulang dan dibangun dengan yang dalam bahasa desain disebut sebagai material design. Perubahan lain termasuk perbaikan pemberitahuan, yang dapat diakses dari lockscreen dan ditampilkan pada banner di bagian atas screen. Google juga membuat perubahan internal untuk platform, dengan Android Runtime (ART) secara resmi menggantikan Dalvik untuk meningkatkan kinerja aplikasi, dan dengan perubahan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan baterai, yang dikenal secara internal sebagai Project Volta. 16. Android versi 6.0 (Marshmallow) Android Marshmallow memperkenalkan model izin yang didesain ulang: sekarang ada hanya delapan kategori izin, dan aplikasi yang tidak lagi secara otomatis diberikan semua hak akses mereka ditentukan pada waktu instalasi. Sebuah sistem opt-in sekarang digunakan, di mana pengguna akan diminta untuk memberikan atau menolak izin individu (seperti kemampuan untuk mengakses kamera atau mikrofon) untuk aplikasi ketika mereka dibutuhkan. Aplikasi mengingat hibah izin mereka, dan mereka dapat disesuaikan oleh pengguna setiap saat. Model izin baru akan digunakan hanya oleh aplikasi yang dikompilasi untuk Marshmallow menggunakan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) tersebut,

sementara semua aplikasi lainnya akan terus menggunakan model izin sebelumnya. Android Marshmallow juga memiliki skema manajemen daya baru bernama Doze yang mengurangi tingkat aktivitas aplikasi latar belakang saat perangkat menentukan bahwa itu tidak sedang aktif ditangani oleh pengguna, yang, menurut Google, menggandakan pemakaian baterai perangkat. Hal ini juga memperkenalkan pilihan untuk mengatur ulang semua pengaturan jaringan, tersedia untuk pertama kalinya pada Android, yang membersihkan pengaturan terkait jaringan untuk Wi-Fi, Bluetooth, dan koneksi seluler. 17. Android versi 7.0 (Nougat) Google akhirnya merilis sistem operasi Android Nougat 7.0. Untuk awalnya, beberapa model ponsel Google Nexus akan menerima update Over the Air (OTA) sistem operasi Android terbaru itu. Sebelum menerima nama Nougat, Google hanya memberi nama sandi N pada sistem operasinya itu. Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat ini kemudian membuka polling untuk mencari nama yang tepat. Dan setelah menyeleksi dari ratusan nama yang masuk, terpilihlah nama Nougat. Android Nougat memiliki fitur yang bisa membuat produktivitas penggunanya meningkat. Salah satunya adalah fitur multi-window yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi secara bersamaan dengan dua tampilan yang terbelah.

Gambar 2.2. Icon Android 2.2. Java Java adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa pemrograman ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Mycrosystems, saat ini merupakan bagian dari Oracle, dan dirilis pada tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada bahasa pemrograman C dan C++ namun lebih disederhanakan. Aplikasi-aplikasi berbasis Java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai mesin virtual Java (JVM). Dengan fungsionalitasnya, Java memungkinkan aplikasi-aplikasinya mampu di jalankan dibeberapa platform yang berbeda. Adapun kelebihan dari Java yaitu : 1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan dibeberapa platform/sistem operasi komputer. 2. Perpustakaan kelas yang lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program-program yang disertakan dalam

pemrograman Java) yang sangat memudahkan pembuat program untuk membangun aplikasinya. 3. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. 2.3. Eclipse Eclipse adalah IDE (Integrated Development Environment) yang direkomendasikan oleh Google untuk pengerjaan aplikasi Android. Eclipse meluncurkan produk terbarunya yaitu Eclipse Juno (versi 4.2) tentunya ada beberapa perubahan dari versi sebelumnya yaitu Eclipse Indigo (versi 3.7). (SERDA, 2012). Dan berikut ini adalah beberapa tambahan fiturnya : a. Tampilan Baru Tampilan default dari user interface platform yang lebih segar, indah dan mantap. Tujuan utama dari perubahan interface ini adalah untuk mengadopsi gaya visual yang lebih modern, dan menggunakan whitespace daripada keylines ekstra untuk elemen antarmuka pengguna yang terpisah.

Gambar 2.3. Tampilan Baru pada Eclipse b. Global Search Bar Interface yang sekarang memiliki kolom pencarian global. Ini memudahkan untuk pencarian library ataupun resource yang lainnya. Gambar 2.4. Global Search Bar

c. Layout yang lebih fleksibel Sekarang kita bisa menampilkam stack views (problem error) dan editor secara bersama-sama. Misalnya stack views membutuhkan area kerja yang besar dapat ditumpuk di area editor untuk menyediakan lebih banyak ruang. Gambar 2.5. Layout pada Eclipse d. Editor Bisa Dipisah Editor yang sekarang bisa dilepas dari eclipsenya untuk mempermudah pengeditan file atau untuk mempermudah pengkodingan karena banyaknya file yang menumpuk dieditor.

Gambar 2.6. Editor pada Eclipse e. Icon Baru Eclipse Juno sekarang memiliki ikon baru yang mengkilap. Icon ini memiliki resolusi tinggi sehingga membuat penampilan jauh lebih elegan. Gambar 2.7. Logo Eclipse

2.4. Pengertian SQLite SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D.Richard Hipp. Pada prinsipnya SQLite merupakan library C yang diimplementasikan secara embeddable (tertanam) sebagai SQL database engine. Hal ini akan memungkinkan program yang berhubungan dengan SQLite dapat mengakses database tanpa menjalankan proses RDBMS secara terpisah, sebagaimana pada umumnya ketika menggunakan MySQL Server, PostgreSQL, Oracle, dan sebagainya. Kemasan praktis inilah yang memberikan banyak sekali keuntungan, dimana tidak perlu melakukan manajemen database server terpisah. Selain itu, ukuran kecil yang disengaja didesain pada SQLite memungkinkan kita untuk membuat aplikasi yang ringan dengan kinerja tinggi. 2.4.1. Kelebihan SQLite SQLite merupakan salah satu embbeded database yang wajib dipertimbangkan untuk digunakan pada aplikasi bukan enterprise karena memiliki beberapa kelebihan yaitu : 1. Secara umum cukup stabil. 2. Performanya lebih efesien dan cepat dibandingkan database yang lain. 3. Sedikit menggunakan memory, hanya membutuhkan single library untuk mengakses database.

4. Berjalan dibanyak platform yang berbeda, dan dapat dipindahkan dengan mudah tanpa setting administrasi yang rumit. 5. Memenuhi standart ACID (Atomicity, Isolation, dan Durability). 6. Mendukung ANSI 92 SQl Standar. 7. Mempunyai API untuk bahasa C++, PHP, Perl, Phyton, dan Tcl. 8. License public domain, free untuk redistributed. 2.4.2. Kekurangan SQLite Meskipun merupakan database server yang cukup sederhana dengan beberapa fasilitas, bukan berarti SQLite tidak memiliki kekurangan. Beberapa fasilitas yang tidak didukung oleh SQLite sengaja ditiadakan untuk mempertahankan SQLite sebagai embeddable database server. Berikut beberapa fasilitas yang umum ada pada database server dan tidak dimiliki atau tidak didukung oleh SQLite : 1. Check constraint, fasilitas ini umumnya digunakan sebagai pemeriksa, namun ditiadakan karena masih dapat digantikan oleh NOT NULL serta UNIQUE. 2. Variabel subquery, meskipun memiliki arti yang penting, penggunaan subquery atau perintah query ini tidak didukung. 3. Foreign Key Constraint, sama halnya dengan check constraint, fasilitas ini sengaja dihilangkan oleh SQLite. 4. Alter Table, oleh karena tidak memiliki fasilitas ini, maka untuk mengubah struktur tabel harus dilakukan dengan menghapus tabel kemudian membuat ulang.

5. Grant dan Revoke, fasilitas ini cukup penting untuk keamanan, namun karena SQLite melakukan pembacaan serta penulisan pada file disk, maka hak izin akses bergantung pada sistem operasi yang digunakan. 6. Right dan Full Outer Join, meskipun penggunaan right serta full outer join tidak diperkenankan, akan tetapi SQLite masih menyediakan left outer join. 7. Penulisan pada View SQLite hanya memperbolehkan penggunaan view untuk dapat dibaca saja, dengan demikian tidak dapat melakukan modifikasi pada view. Sebagai gantinya, SQLite menyediakan trigger yang dapat digunakan untuk memodifikasi view. 2.5. Game Edukasi Ada berbagai pendapat mengenai pengertian game, (Bethke, 2003) mengatakan: Games are software with art, audio, and gameplay, sedangkan (Gregory, 2009) mengatakan, game adalah software yang dibuat untuk menghibur penggunanya, didalamnya terdapat rules dan goals yang harus dicapai penggunanya. Ada berbagai jenis game saat ini, diantaranya: arcade games, simulation games, first person shooter game, education game, real time strategy games, sport games, role playing games, massively multiplayer online role playing game dan lain sebagainya (Bates, 2004). Education game atau game edukasi merupakan game yang tidak hanya bersifat menghibur tetapi didalamnya mengandung pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan kepada penggunanya (Bates, 2004).

Proses pengembangan game sama halnya seperti pengembangan perangkat lunak lainnya. Bethke (2003) dalam bukunya menyatakan: Games are certainly special: however, a paint i will be making repeatedly throughout this book is that game development is software development. Sama halnya dengan Bethke, Bates (2003) mengatakan: Before it is anything else, building a game is a software development project. Ada berbagai pendapat tentang metode pengembangan game. Bethke (2003) menguraikan proses pembuatan game kedalam beberapa tahap yaitu: business parameters, game concept, vision document, game design, technical game design, implementation, first playable phase, alpha phase, beta phase, final candidate cycle, kemudian post release support. Berbeda dengan Bethke, Bates (2004) menguraikan proses pengembangan game terdiri dari concept development, preproduction, development, alpha, beta, code freeze, release to manufacture (RTM), patches kemudian upgrade. Untuk pengembangan game edukasi Zin et al (2010) mengungkapkan model pengembangan game yang disebut dengan Digital Game Based Learning Instructional Design (DGBL-ID), dalam penerapan metodologi ini terdiri dari 5 fase yang harus diselesaikan sebelum dilanjutkan ke fase berikutnya, fase-fase tersebut yaitu analysis phase, design phase, development phase, quality assurance kemudian implementation and evaluation. Menurut Henry (2010) Edukasi adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menemukan jati dirinya, yang dilakukan dengan mengamati dan

belajar yang kemudian melahirkan tindakan dan prilaku. Edukasi sebenarnya tidak jauh berbeda dari belajar yang dikembangkan oleh aliran behaviorisme dalam Psikologi. Hanya istilah ini sering dimaknai 2 dan diinterpretasikan berbeda dari learning yang bermakna belajar. Dan istilah ini seringkali digunakan dalam pendekatan pendidikan yang tertentu maknanya lebih dari sekedar belajar.