BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Proyek Sesuai dengan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) bahwa Pemerintah telah menetapkan Kawasan Candi Prambanan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Menurut PP No. 26 Tahun 2008 Bab I, Pasal 1 Butir 17, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Prambanan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN), bermakna bahwa Candi Prambanan dan sekitarnya sebagai suatu kawasan memiliki nilai strategis secara nasional. Nilai strategis Candi Prambanan terutama terkait dengan pelestarian aspek budaya, yang dapat dioptimalkan bagi pengembangan pendidikan dan pengetahuan serta pengembangan ekonomi yang berbasis nilai-nilai budaya yang ada untuk mendorong pengembangan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Dalam mengupayakan pelestarian bangunan bersejarah, akan ada rencana pembangunan yang berada di Zona III Kawasan Candi Prambanan (sesuai dengan Keppres No. 1 Tahun 1992), Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Menurut Kamus Oxford Hal. 202, heritage merupakan sejarah, tradisi, dan nilainilai yang dimiliki suatu bangsa atau Negara selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 1
Menurut Santosa (2012), hotel merupakan tempat untuk menginap atau beristirahat bagi orang yang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan wisata maupun bisnis. Sebagai tempat beristirahat, perlu adanya pendukung untuk terciptanya suasana peristirahatan yang layak dengan suasana, kenyamanan, dan ketenangan dari kesibukan aktivitas kota. Orang-orang yang melakukan perjalanan dan ingin beristirahat di hotel tidak hanya mementingkan kenyamanan dan suasana yang tenang, melainkan akomodasi menuju tempat-tempat objek wisata yang ada disekitarnya. Faktor-faktor inilah yang menjadi tolak ukur bagi para pengunjung yang menginap di hotel. Untuk memberikan suatu ciri khas, Prambanan Heritage Hotel & Convention ini akan memberikan sesuatu yang berbeda dari hotel-hotel yang ada di Yogyakarta. 1.1.2. Latar Belakang Tema Pada perancangan arsitektur akhir ini memiliki tema Aritektur Vernakular dan Neo Vernakular. Menurut Victor Papanek (1995) dalam Arsitektur Vernakular yang merupakan pengembangan dari Arsitektur Rakyat memiliki nilai ekologis, arsitektonis dan Alami karena mengacu pada kondisi, potensi iklim budaya dan masyarakat lingkungannya. Warisan arsitektur Vernakular Indonesia memiliki nilai karakteristik kuat sesuai dengan pemikiran kosmologis dan pandangan hidup masyarakat asli. Suatu yang penting yang dimiliki oleh arsitektur Vernakular adalah nilai Ekologis yang tanggap terhadap lingkungannya dan senantiasa mengacu pada potensi, kemampuan dan ketrampilan setempat, pengetahuan praktis dan teknik tradisional yang biasanya dilaksanakan sendiri atau dibantu oleh kerabat atau masyarakatnya. Pada zaman yang sudah modern ini bangunan bergaya Arsitektur vernakular mulai tergeser dengan begitu penggarapan yang inovatif memberikan cara mengatasi modernisasi di Indonesia. Gaya Arsitektur Vernakular memberikan sumbangan kepada perkembangan arsitektur Post modern dalam bentuk arsitektur NeoVernacular. Suatu tampilan Arsitektur yang tidak secara utuh menerapkan kaidah Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 2
kaidah vernakular, tetapi mencoba menampilkan ekspresi visual seperti bangunan Vernakular. 1.2. Pernyataan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas maka dapat dirumuskan pernyataan masalah sebagai berikut : 1. Hotel konvensi merupakan suatu wadah yang menyediakan sarana akomodasi dan rekreasi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat dan berekreasi. Faktor kenyamanan fisik adalah salah satu yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan perancangannya. 2. Bagaimana mengaplikasikan heritage suatu kawasan pada sebuah produk arsitektur? 3. Bagaimana penerapan arsitektur hijau yang dikombinasikan dengan arsitektur heritage pada perencanaan dan perancangan Hotel Konvensi di Kawasan Candi Prambanan? 1.3. Tujuan Tujuan perancangan ini adalah untuk mempelajari bagaimana cara merancang sebuah bangunan di kawasan cagar budaya tanpa melupakan heritage dari kawasan cagar budaya tersebut dan juga tetap menjaga kelestarian lingkungan. 1.4. Metode Pembahasan Pembahasan ini menggunakan empat metode, yaitu: 1. Pengumpulan Data a. Wawancara dengan pihak Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk mendapatkan informasi serta pendapat tentang potensi kawasan sekitarnya. b. Observasi langsung dilakukan di Kawasan Taman Wisata Candi Prambanan. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 3
c. Studi Literatur dengan mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan aspek fungsi dan teori-teori yang berkaitan sebagai acuan dalam perencanaan kawasan wisata. 2. Analisis Data-data yang telah diperoleh akan diolah untuk dianalisis, sehingga diketahui isi yang akan dibahas dalam tahap berikutnya. 3. Sintesis Dari hasil analisis tersebut, diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai konsep dasar desain yang akan ditransformasikan dalam bentuk desain. 4. Transformasi Desain Mengolah kesimpulan-kesimpulan yang telah didapat dari hasil sintesis untuk diwujudkan dalam desain. 1.5. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup perencanaan dan perancangan pengembangan kawasan Prambanan dan sekitar mengacu pada peraturan/kebijakan terkait yang memperhatikan heritage dari kawasan Prambanan dan sekitar, yaitu: a. JICA 1979 b. Keppres No. 1 Tahun 1992 c. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional d. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya e. RTRW Kabupaten Sleman (2011-2013) 1.6. Sistematika Pembahasan Proposal Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penyusunan proposal perancangan arsitektur akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang, pernyataan masalah, tujuan, ruang lingkup, metode pembahasan dan sistimatika penulisan. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 4
BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini meliputi pemahaman terhadap kerangka acuan kerja, studi pustaka terkait hotel, warisan budaya, konvensi, serta Candi Prambanan, studi banding yang sesuai dengan judul dan tema perancangan. Beberapa aspek di atas diuraikan secara rinci dari mulai definisi, karakteristik, hingga kaitannya dengan judul. BAB III Data dan Analisa Bab ini mengkaji kondisi tapak baik secara fisik maupun non fisik, menyajikan analisa fisik dan non fisik serta konsep zoning makro dan mikro pada kawasan warisan budaya Candi Prambanan. BAB IV Konsep Bab ini menguraikan penjelasan tema proyek, tinjauan teoritis tema yang diambil sekaligus keterkaitannya terhadap proyek dan membahas secara menyeluruh mengenai seluruh konsep dalam perancangan Prambanan Heritage Hotel & Convention ini mulai dari, konsep bangunan, lingkungan, sirkulasi, struktur, utilitas dan konsep lainnya. BAB V Hasil Rancangan Bab ini dilampirkan hasil rancangan yang diperoleh berdasarkan hasil analisa, konsep, hingga hasil perancangan. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 5