PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI KOGNITIF IPA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE KELAS V SDN PODOSOKO

SKRIPSI. Oleh Lilik Endang Dewani NIM

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENGGUNAAN ALAT PERAGA. Persyaratan. Oleh Sri Lestari NIM FAKULTAS RTA MARET 2015

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PERSEGI PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN RME DI KELAS I

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA SD KELAS IV

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II Oleh:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Yuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN KALIPUCANG BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI QUANTUM TEACHING PADA KELAS VB

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI KELAS IV

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BENDUNGAN III DENGAN ALAT PERAGA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Transkripsi:

Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.353 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH THE CIRCLE TEACHING AIDS FOR THE FOURTH GRADERS OF SDN SOKA 1 Oleh: Lilik Endang Dewani, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, liensadewa@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bilangan pecahan melalui penggunaan alat peraga lingkaran siswa kelas IV SDN Soka 1 Srumbung Magelang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas desain Kemmis dan Mc.Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga lingkaran dapat digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada materi bilangan pecahan siswa kelas IV. Nilai rata-rata tes pada pra tindakan yaitu 61,8 kemudian mengalami peningkatan menjadi 74,6 pada akhir siklus I, dan mengalami peningkatan kembali pada akhir siklus II menjadi 87,6. Persentase siswa yang mencapai KKM pada pra tindakan sebesar 30%, kemudian pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 65%, dan mengalami peningkatan lagi pada akhir siklus II menjadi 90%. Kata kunci: hasil belajar matematika, alat peraga lingkaran, siwa sekolah dasar Abstract This research aims to improve mathematics learning achievement on fraction through the use of circle teaching aids for the 4 th graders of SDN Soka 1 Srumbung Magelang. The research subject was the 20 students of the 4 th grade. This research was Kemmis and Mc.Taggart s Action Research. The data collection techniques were observation and test. The data analysis technique used quantitative and qualitative descriptive analyses. The result of the research showed that the use of circle teaching aids improved the fraction learning achievement for the 4 th graders. The average of the learning output improved from 61,8 to 74,6 in cycle I and became 87,6 in cycle II. The percentage of students who achieved KKM improved from 30% to 65% in cycle I and became 90% in cycle II. Keywords: math learning achievement, fraction, circle visual aids, elementary students PENDAHULUAN Setiap manusia lahir mempunyai potensipotensi yang dapat dididik melalui pendidikan. Sesuai dengan pendapat Dwi Siswoyo, dkk (2011: 37) pendidikan diberikan dan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan ke arah yang positif. Dengan pendidikan, diharapkan manusia dapat meningkat dan berkembang seluruh potensi atau bakat alamiahnya sehingga menjadi manusia yang relatif lebih baik, lebih berbudaya, dan lebih manusiawi. Pengertian pendidikan menurut Undang- Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam Dwi Siswoyo, dkk, 2011: 55), adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pengertian tersebut, salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan

1.354 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 potensi, kecerdasan, dan keterampilan siswa. pembelajaran dengan menggunakan media Dengan berkembangnya potensi, kecerdasan dan keterampilan siswa, maka akan memberikan bekal kepada siswa dalam mengembangkan dirinya untuk menjadi manusia seutuhnya yang akan berlangsung sepanjang hayat. Selain itu, menurut Dwi Siswoyo, dkk (2011: 56) pendidikan dipandang salah satunya sebagai sarana untuk membentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepercayaan diri, disiplin dan tanggung jawab, mampu mengungkapkan maupun metode pembelajaran yang bervariasi atau beragam. Guru perlu mengemas proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin, salah satunya melalui penggunaan alat peraga Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka untuk terbentuknya siswa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya inovasi proses pembelajaran di kelas oleh guru. Pemberian inovasi tersebut dapat diupayakan melalui penggunaan alat peraga yang relevan dengan materi pengajaran agar siswa menjadi dirinya melalui media yang ada, mampu senang sehingga termotivasi dalam mengikuti melakukan hubungan manusiawi, dan menjadi warga negara yang baik. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pendidikan penting untuk membentuk pribadipribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepercayaan diri, proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana, 2002: 99). Penggunaan alat peraga yang tepat dalam semua mata pelajaran disiplin dan tanggung jawab. Dengan akan memperlancar dan mempermudah siswa terbentuknya pribadi-pribadi yang telah belajar. Pada mata pelajaran matematika, sangat disebutkan di atas, maka siswa akan terbentuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Nana Sudjana (2002: 1) dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik atau diperlukan media belajar yang berupa alat peraga maupun benda-benda konkret yang dimanipulasi anak untuk dapat memahami suatu konsep matematika (Pitadjeng, 2006: 78). guru merupakan titik sentral tercapainya suatu Matematika adalah salah satu mata tujuan pendidikan, karena peranannya dalam pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). proses pembelajaran sangat menentukan. Oleh Menurut Reys, dkk (Ruseffendi, 1992: 28) karena itu, agar tercapainya tujuan pendidikan dengan baik maka guru perlu memberikan inovasi terhadap proses pembelajaran seperti, media, matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pendekatan yang digunakannya, materi yang akan pengertian tersebut, salah satu pengertian diajarkan, strategi pembelajarannya, metode, dan matematika adalah suatu alat yaitu sebagai lain sebagainya. Guru perlu menyusun pelayan ilmu, karena matematika bukan hanya skenario/langkah-langkah pembelajaran yang untuk matematika saja, tetapi teori maupun melibatkan siswa secara aktif. Guru juga perlu pemakaiannya praktis dalam matematika banyak kreatif dalam menyampaikan materi

membantu dan melayani ilmu-ilmu lain, seperti kimia, fisika, dan lain sebagainya. Menurut Ruseffendi (1992: 64) matematika diajarkan di sekolah karena dilihat dari kegunaannya di antaranya untuk memecahkan persoalan sehari-hari dan persoalan ilmu lainnya. Matematika telah menjadi sebuah kebutuhan di semua aspek kehidupan manusia, seperti dalam bidang pertanian, industri, transportasi, konstruksi, perekonomian, pendidikan, dan lain sebagainya. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga bergantung pada matematika. Padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh pada perkembangan pola hidup dan budaya manusia. Oleh karena itu penguasan terhadap matematika adalah sebuah keharusan dan konsepkonsep matematika harus dipahami dengan benar sejak dini. Materi matematika di Sekolah Dasar (SD) memuat konsep-konsep yang mendasar. Dalam penyajian konsep-konsep tersebut diperlukan kecermatan, agar siswa mampu memahaminya secara benar. Hal ini dikarenakan kesan dan pandangan yang diterima siswa terhadap suatu konsep di Sekolah Dasar (SD) dapat terus terbawa pada masa-masa selanjutnya. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, analitis dan lain sebagainya. Diharapkan dengan bekal tersebut siswa dapat terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.355 SDN Soka 1 adalah salah satu Sekolah Dasar (SD) yang terletak di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Peneliti tertarik untuk melakukan observasi mengenai proses pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) tersebut. Sebelum diadakannya observasi, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru wali kelas IV pada hari Rabu, 17 November 2015. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, telah diperoleh data bahwa nilai dari keseluruhan siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa pada mata pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Selain itu, guru dalam mengajarkan materi matematika tidak semuanya diajarkan melalui media pembelajaran berupa alat peraga. Setelah dilaksanakannya wawancara, peneliti melakukan observasi ketika pembelajaran matematika berlangsung pada hari Jum at, 20 November 2015 di kelas IV SDN Soka 1. Berdasarkan hasil observasi tersebut, menunjukkan bahwa guru memberikan materi dengan menggunakan media gambar yang kurang relevan dengan materi, tanya jawab tentang materi, kemudian diakhiri guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa. Selain itu, dari hasil observasi juga menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan (Purwanto, 2010: 44). Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa hendaknya telah mencapai ataupun melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sebelumnya telah ditetapkan.

1.356 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas IV SDN Soka 1, nilai matematika yang didapat siswa belum sepenuhnya memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data hasil Ulangan Tengah Semester 1 mata pelajaran diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas IV SDN Soka 1 pada hari Senin, 30 November 2015 diperoleh hasil bahwa dalam mengajarkan bilangan pecahan, guru biasanya langsung mengajarkan langsung pada matematika siswa kelas IV, dari 20 siswa pengenalan angka, seperti pada pecahan 1, 1 4 didapatkan 10 siswa mendapatkan nilai di atas disebut pembilang dan 4 disebut penyebut. Hal KKM dan 10 siswa masih di bawah KKM. Namun, perolehan hasil belajar matematika dari keseluruhan siswa tersebut masih di bawah ini dilakukan karena tidak mudahnya pengadaan media pembelajaran berupa alat peraga yang relevan dengan materi bilangan pecahan. Dalam perolehan hasil belajar pada mata pelajaran lain. melaksanakan proses pembelajaran, guru Berdasarkan hasil wawancara peneliti menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan terhadap siswa kelas IV SDN Soka 1, memberikan penugasan. Namun, pemberian menunjukkan bahwa hampir keseluruhan siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika dikarenakan matematika itu selalu berhubungan penugasan sebatas memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh siswa. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif terlibat secara langsung untuk dengan rumus dan berhitung. Hal seperti ini akan menemukan sendiri dan mengembangkan mengakibatkan siswa kesulitan untuk memahami materi matematika yang telah diberikan oleh guru. Oleh karena itu dalam pembelajaran di kelas, guru hendaknya menyajikan matematika dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar matematika. pengetahuan yang dimilikinya, sehingga hasil belajar pada bilangan pecahan rendah. Berdasarkan teori pembelajaran matematika menurut Piaget (dalam Pitadjeng, 2006: 27) yaitu; pada umumnya anak SD berumur sekitar 6/7-12 tahun berada pada periode operasi konkret sebab Pembelajaran yang menyenangkan dapat berpikir logiknya didasarkan pada manipulasi diupayakan melalui penggunaan alat peraga yang relevan dengan materi pelajaran. Sesuai dengan fisik objek-objek konkret. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak pendapat Nana Sudjana (2002: 100) adanya alat masih membutuhkan bantuan memanipulasi peraga dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. Bilangan Pecahan merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa kelas IV semester 2. Namun, kenyataannya berdasarkan Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan pada tahun 1999 (dalam Heruman, 2010: 43) menyatakan bahwa bilangan pecahan merupakan objek-objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra atau melalui pengalaman-pengalaman langsung yang dialaminya. Menurut Heruman (2010: 2) dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu atau media berupa alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal ini berarti bahwa tidak adanya alat peraga menjadi salah satu topik yang tidak mudah untuk

salah satu penyebab menurunnya kualitas pembelajaran matematika. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, untuk memahami suatu konsep matematika yang abstrak, maka siswa hendaknya diberikan rangkaian kegiatan nyata yang dapat diterima oleh akal mereka. Dengan demikian alat bantu pengajaran atau alat peraga yang berfungsi untuk mengkonkritkan konsep matematika yang abstrak sangatlah diperlukan. Penggunaan alat peraga ini, dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, mengaktifkan siswa, dan juga menyenangkan bagi siswa. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi bilangan pecahan diperlukan adanya inovasi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang relevan. Dalam mempelajari konsep penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan, guru dapat menggunakan alat peraga lingkaran atau alat peraga lingkaran pecahan. Pitadjeng (2006: 141) mengemukakan bahwa lingkaran pecahan merupakan salah satu komponen dari alat peraga teropong pecahan. Selanjutnya, menurut Pitadjeng (2006: 141) alat peraga teropong pecahan dapat digunakan untuk membantu anak memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penggunaan alat peraga lingkaran sesuai dengan materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan. Melalui penggunaan alat peraga lingkaran ini, maka hal-hal yang abstrak dalam materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan dapat disajikan dalam bentuk model. Sehingga siswa dapat memanipulasi objek tersebut dengan cara dilihat, diraba, dipegang, dan juga diputarbalikkan agar lebih mudah Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.357 memahami konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Soka 1 yang beralamat Dusun Bendan Desa Ngargosoko Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 bulan Februari- Maret 2016. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Soka 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika materi bilangan pecahan melalui penggunaan alat peraga lingkaran siswa kelas IV SDN Soka I Srumbung Magelang. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.358 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 1. Tes dalam melaksanakan pembelajaran Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan siswa kelas IV SDN Soka 1 melalui penggunaan alat peraga lingkaran. 2. Observasi Observasi dilaksanakan oleh peneliti ketika guru sedang mengajar menggunakan alat peraga lingkaran dengan berpedoman pada instrumen yang berupa lembar observasi. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga lingkaran seperti seharusnya atau belum. Hal yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan siswa kelas IV SDN Soka 1 dengan menggunakan alat peraga lingkaran. Tes ini digunakan untuk mengukur ranah kognitif yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda. Tes dilakukan di akhir pertemuan setiap akhir siklus. 2. Lembar Observasi Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru menggunakan alat peraga lingkaran dan aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga instrumen yang digunakan terdiri dari dua lembar observasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi kuantitatif dan kualitatif. 1. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengukur data hasil tes. Data hasil tes dalam penelitian ini digunakan sebagai data primer. Hasil tes ditentukan nilai tertinggi siswa, nilai terendah siswa, dan nilai rata-rata kelas, untuk mencari nilai rata-rata (mean) maka digunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: M = Rata-rata yang dicari x = Jumlah seluruh nilai N M = x N = Jumlah siswa Sedangkan untuk mencari persentase siswa yang sudah lulus atau tuntas KKM digunakan rumus sebagai berikut. jumlah siswa yang tuntas Persentase = 100% jumlah siswa 2. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengukur data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam menganalisis data hasil observasi, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut. Persentase = jumlah skor perolehan jumlah skor ideal 100%

Kemudian, hasil data observasi dalam bentuk presentase dikualifikasikan sesuai kriteria hasil observasi sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Hasil Observasi No. Pencapaian Skor Kategori 1. 86%-100% Baik Sekali 2. 75%-85% Baik 3. 60%-75% Cukup 4. 55%-59% Kurang 5. 54% Sangat Kurang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari data tes yang berupa nilai evaluasi siswa dan non tes yang berupa hasil observasi guru dan siswa. Dalam penelitian ini, data tes merupakan data primer untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan melalui penggunaan alat peraga lingkaran siswa kelas IV SDN Soka 1 Srumbung Magelang, karena hasil belajar dalam penelitian ini terfokus pada aspek kognitif. Sebelum dilakukan tindakan, peneliti melakukan observasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Soka 1 untuk mengetahui kondisi awal siswa yaitu dengan melihat nilai ulangan mata pelajaran matematika. Berdasarkan nilai ulangan mata pelajaran matematika, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 61,8. Hasil belajar matematika siswa pada setiap siklus dapat diketahui dengan melakukan penilaian. Penilaian dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II yaitu pada pertemuan ketiga dengan memberikan soal evaluasi. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada akhir siklus I adalah 74,6. Kemudian perolehan nilai rata-rata kelas Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.359 mengalami peningkatan pada akhir siklus II menjadi 87,6. Data perbandingan hasil belajar siswa kelas IV SDN Soka 1 antara pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Nilai Jumlah Presentase Tahap Ratarata Mencapai Mencapai Siswa yang Siswa yang Kelas KKM KKM Pra Tindakan 61.8 6 siswa 30% Siklus I 74.6 13 siswa 65% Siklus II 87.6 18 siswa 90% Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata kelas dari pra tindakan ke siklus I, dan ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas dapat disajikan dalam diagram berikut. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas 87.6 100 74.6 61.8 0 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Gambar 1. Diagram Peningkatan Nilai Ratarata Kelas dari Pra Tindakan ke Akhir Siklus I, dan ke Akhir Siklus II Selain itu berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan KKM pada pra tindakan sebanyak 6 siswa dengan presentase ketuntasan sebesar 30% mengalami peningkatan sebesar 35% pada siklus I yaitu sebanyak 13 siswa dengan presentase ketuntasan sebesar 65%. Kemudian, dari siklus I mengalami peningkatan sebesar 25% pada siklus II yaitu sebanyak 18 siswa dengan presentase ketuntasan sebesar 90%. Karena presentase ketuntasan telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80%,

100% 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 2. Diagram Perbandingan Presentase Ketuntasan Siswa pada Pra Tindakan, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II Nana Sudjana (2002:99) mengemukakan bahwa alat peraga digunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan pendapat tersebut, Ruseffendi (1992:139) mengemukakan bahwa salah satu manfaat penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah anakanak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira. Sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan ratarata presentase aktivitas guru dan siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dapat dikualifikasikan dalam tabel berikut. Perbandingan Presentase Ketuntasan Siswa 90% 70% 65% Tuntas 30% 35% 10% Belum Tuntas Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Presen Kriteria -tase (%) 1 2 3 Ratarata 1 2 3 Ratarata Presen -tase (%) 1.360 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 maka penelitian dihentikan pada siklus II. Berikut Tabel 3. Kriteria Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada gambar perbandingan presentase ketuntasan Siklus I dan Siklus II siswa pada pra tindakan, akhir siklus I, dan akhir Aktivitas Aktivitas siklus II. Tahap Pembelajaran Guru Siswa Kriteria 55 Kurang 54.46 Kurang 65 Cukup 63.41 Cukup 71 Cukup 70.83 Cukup 63.67 Cukup 63.23 Cukup 79 Baik 78 Baik 86 92 Baik 83.16 Baik Sekali Baik Sekali 86.75 Baik Sekali 85.67 Baik 82.63 Baik Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa presentase hasil observasi aktivitas guru dan siswa di setiap pertemuannya selalu mengalami peningkatan dari pertemuan 1 siklus I dengan kriteria cukup hingga pertemuan 3 siklus II dengan kriteria sangat baik. Berikut ini adalah gambar diagram batang peningkatan presentase hasil observasi aktivitas guru dari pertemuan 1 siklus I hingga pertemuan 3 siklus II. 100% 50% 0% Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II 65% 71% 55% 86% 92% 79% Siklus 1 Siklus 2 1 2 3 Gambar 3. Diagram Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru dari Siklus I ke Siklus II Sedangkan gambar diagram batang peningkatan presentase hasil observasi aktivitas

siswa dari pertemuan 1 siklus I hingga pertemuan 3 siklus II adalah sebagai berikut. 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Gambar 4. Diagram Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa dari Siklus I ke Siklus II Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan peneliti yang berbunyi Alat peraga lingkaran dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi bilangan pecahan siswa kelas IV SDN Soka 1 Srumbung Magelang dalam penelitian ini telah terbukti. Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II 70.83% 63.41% 54.46% Siklus I 83.16% 86.75% 78% Siklus II 1 2 3 Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.361 30% mengalami peningkatan 35% di akhir siklus I menjadi sebesar 65%. Kemudian, di akhir siklus II mengalami peningkatan 25% menjadi sebesar 90%. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, untuk itu disarankan bagi guru untuk menggunakan alat peraga yang relevan dengan materi dalam pembelajaran matematika. Dalam mengajarkan materi bilangan pecahan kepada siswa, guru dapat menggunakan alat peraga lingkaran. Bagi sekolah hendaknya memberikan fasilitas dan dukungan dalam pembelajaran matematika menggunakan alat peraga salah satunya dengan pengadaan laboratorium matematika. Kemudian bagi kepala sekolah hendaknya mengadakan pelatihan kepada guru terkait alat peraga. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga lingkaran dapat digunakan untuk peningkatan hasil belajar matematika pada materi bilangan pecahan siswa kelas IV SDN Soka 1 Srumbung Magelang tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa dari pra tindakan, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Nilai rata-rata kelas pra tindakan adalah 61,8 mengalami peningkatan di akhir siklus I menjadi 74,6, kemudian di akhir siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 87,6. Sedangkan presentase ketuntasan belajar siswa di pra tindakan sebesar DAFTAR PUSTAKA Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Heruman. (2010). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ngalim Purwanto. (2002). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pitadjeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.