DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang banyak, menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB III LANDASAN TEORI. dengan atau tanpa bahan tambah yang membentuk masa padat (SNI suatu pengerasan dan pertambahan kekuatan.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan dari konstruksi perkerasan kaku adalah sifat kekakuannya yang. sementara kelemahan dalam menahan beban

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

RABID. Salah satu material yang banyak digunakan untuk struktur teknik sipil. adalah beton. Beton dihasilkan dari peneampuran semen portland, air, dan

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB III LANDASAN TEORI. kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan.

BAB I PENDAHULUANb Latar Belakang Permasalahan

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENGARUH PERUBAHAN UKURAN BUTIRAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON OKSANDI ABSTRAK

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON TERHADAP KUAT TARIK BELAH. DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

PENGARUH VARIASI KADAR LIGHTWEIGHT EXPANDED CLAY AGGREGATE (LECA) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON SERAT BAGU

Analisis Pengaruh Penambahan Serat Kawat Berkait Pada Beton Mutu Tinggi Berdasarkan Optimasi Diameter Serat BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

PENGUJIAN KUAT TARIK LENTUR BETON DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Viscocrete Kadar 0 %

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENYELIMUTAN BETON DENGAN LEMKRA FIRE PROOFING TERHADAP KUAT BETON AKIBAT PEMBAKARAN

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN KOLOM BETON BERTULANG TERHADAP KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Pemanfaat Tailing Batu Apung... H. Surya Hadi 44

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini merupakan hasil limbah olahan besi-besi bekas produksi dari PT. Inti General Yaja

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong

PENAMBAHAN LIMBAH PADAT PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Scanned by CamScanner

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 5 1.3 Perumusan Masalah... 5 1.4 Pembatasan Masalah... 6 1.5 Tujuan Penelitian... 7 1.6 Kegunaan Penelitian... 7 1.7 Sistematika Penulisan... 8 BAB II STUDI PUSTAKA... 9 2.1 Definisi Beton... 9 2.2 Jenis-Jenis Beton... 13 2.3 Beton Serat... 17 2.4 Tutup Botol Crown Cork atau Tutup Mahkota... 23 2.4.1 Karakteristik Logam... 23 2.4.2 Pembuatan Tin Plate... 25 2.4.3 Jenis - jenis Kaleng Plat Timah... 26

2.5 Pemanfaatan Limbah Tutup Botol Crown Cork Sebagai Serat Pada Beton... 30 2.6 Karakterisasi Beton... 32 2.6.1 Umur Beton... 32 2.6.2 Mix Design... 33 2.6.3 Persyaratan Pembuatan Benda Uji... 37 2.6.4 Uji Slump... 40 2.6.5 Pembuatan Benda Uji... 41 2.6.6 Kuat Tekan... 42 2.6.7 Kuat Tarik Belah... 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44 3.1 Metode Penelitian... 44 3.2 Bahan Baku dan Peralatan... 45 3.2.1 Bahan Baku... 45 3.2.2 Peralatan... 46 3.3 Variabel dan Parameter... 48 3.4 Alur Penelitian... 49 3.5 Lokasi Penelitian... 50 3.6 Perencanaan Campuran Beton... 50 3.7 Batasan Uji Laboratorium... 51 3.8 Pengujian Material... 52 3.8.1 Analisa Agregat Halus... 52 3.8.2 Analisa Agregat Kasar... 53 3.9 Langkah-Langkah Pengujian... 54 3.9.1 Pembuatan Campuran Adukan Beton Tanpa Serat... 54 3.9.2 Pembuatan Campuran Adukan Beton dengan Campuran Serat... 55 3.9.3 Pengujian Workability... 56 3.9.4 Pembuatan Benda Uji Silinder... 57 3.9.5 Perawatan... 58 3.9.6 Pengujian Kuat Tekan Beton... 59 3.9.7 Pengujian Kuat... 59

3.10 Perhitungan Rencana Campuran Beton (Mix Design)... 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 64 4.1 Hasil Pengujian... 64 4.1.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton... 64 4.1.2 Hasil Pengujian Kuat... 66 4.2 Pembahasan... 68 4.2.1 Interpretasi Hasil Pengujian Kuat Tekan... 68 4.2.1.1 Kuat Tekan Umur 7 Hari... 68 4.2.1.2 Kuat Tekan Umur 14 Hari... 69 4.2.1.3 Kuat Tekan Umur 28 Hari... 70 4.2.1.4 Hubungan Kuat Tekan dengan Umur Beton... 71 4.2.2 Interpretasi Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah... 73 4.2.2.1 Kuat Tarik Belah Umur 7 Hari... 73 4.2.2.2 Kuat Tekan Umur 14 Hari... 74 4.2.2.3 Kuat Tekan Umur 28 Hari... 75 4.2.2.4 Hubungan Kuat Tarik Belah dengan Umur Beton... 77 4.2.3 Analisis Terhadap Hasil Penelitian... 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 83 5.1 Kesimpulan... 83 5.1 Saran... 84 DAFTAR PUSTAKA... 85 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Nilai Modulus Young dai Berbagai Macam Bahan... 22 Tabel 2.2. Karakteristik logam dibandingkan bahan non logam... 24 Tabel 2.3 Komposisi Kimia (Kisaran dan Presentese Maksimum) dari Beberapa Jenis Kaleng... 28 Tabel 2.4 Jenis Kaleng Berdasarkan Jumlah Timah dan Cara Melapisi... 28 Tabel 2.5 Kisaran Perkembangan Volume Penjualan Teh Botol Sosro di Setiap Kantor Cabang di Bali Tahun 2001-2003 (dalam Krat)... 30 Tabel 2.6 Perkiraan Kuat Tekan (MPa) Beton dengan faktor Air-Semen, dan Agregat Kasar yang Biasa dipakai di Indonesia... 33 Tabel 2.7 Nilai slump Untuk Berbagai Pekerjaan... 34 Tabel 2.8 Kebutuhan Air Pencampur dan Kadar Udara untuk Berbagai slump dan Ukuran Nominal Agregat Maksimum Pecah... 35 Tabel 2.9 Hubungan Antara Rasio Air-Semen dengan Kekuatan Beton... 35 Tabel 2.10 Volume Agregat kasar per satuan Volume Beton... 36 Tabel 2.11 Perkiraan Awal Berat Beton Segar... 36 Tabel 2.12 Jumlah Lapisan yang Diperlukan Untuk Benda Uji... 42 Tabel 3.1 Varian, Kode, dan Benda Uji Per Pengujian... 48 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 7, 14, dan 28 Hari... 64 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kuat Umur 7, 14, dan 28 Hari... 66

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Jenis Fiber Baja... 21 Gambar 2.2 Lembaran Plat Timah (Tinplate)... 25 Gambar 2.3 Penampang Melintang Lembaran Kaleng Tin Plate (Syarief et al.,1989)... 27 Gambar 2.4 Lekukan-Lekukan Pada Crown Cork... 31 Gambar 2.5 Bagian Lekukan Pada Crown Cork yang Telah Dipotong... 31

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Perbandingan Sampel Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari... 68 Grafik 4.2 Perbandingan Sampel Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari... 69 Grafik 4.3 Perbandingan Sampel Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari... 70 Grafik 4.4 Perbandingan Sampel Kuat Tekan Berdasarkan Umur Beton... 71 Grafik 4.5 Perbandingan Sampel Kuat Umur 7 Hari... 73 Grafik 4.6 Perbandingan Sampel Kuat Umur 14 Hari... 74 Grafik 4.7 Perbandingan Sampel Kuat Umur 28 Hari... 75 Grafik 4.8 Perbandingan Sampel Kuat Tarik Belah Berdasarkan Umur Beton... 77

DAFTAR ISTILAH Asbestos Agregat Agregat Halus Agregat Kasar Berat Isi Berat Jenis Beton Segar Bliding Carbon Suatu jenis batu alam yang mengandung air, umumnya dengan magnesium atau alumunium dan bersifat tahan terhadap api. Berbentuk serat mineral silika Material granular, misalnya pasir kerikil atau batu pecah Agregat yang mempunyai diameter butir diatas 0.25 mm sampai 4 mm yang biasa disebut pasir Agregat yang mempunyai diameter butir diatas 4 mm sampai 31.5 mm yang biasa disebut kerikil Berat beton segar per satuan isi Perbandingan berat satuan volume material dengan berat air dengan volume yang sama pada temperature yang ditentukan Campuran beton yang telah selesai diaduk sampai beberapa saat karakteristiknya tidak berubah Keluarnya air dari beton segar akibat pengendapan bahan padat beton Zat padat berwarna hitam, yang terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya intan, batu-

bara, arang, digunakan untuk mengolah bijih besi Crown Cork Daktail Deformed Fibers Faktor Air Semen Getas Gradasi Isotropis Tutup botol berbentuk mahkota raja Tidak mudah patah, liat Serat yang bentuknya berubah disetiap sisi Angka perbandingan antara berat air bebas dan berat semen dalam beton Mudah patah, rapuh Susunan derajat atau tingkat Mendapati keadaan yang sama disetiap sisi Komposit Beberapa bahan dengan karakteristik berbeda memikul beban secara bersamaan Kuat Tekan Beton Kuat Metal Mineral Modulus Elastisitas Polymeric Pullout Resistance Beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu Nilai dari hasil pembebanan benda uji yang diletakan mendatar sejajar dengan permukaan meja mesin uji tekan Logam Bahan dari pertambangan atau bahan pelican seperti, logam emas, perak, batubara,dsb Perbandingan tegangan dan regangan yang dialami bahan Substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer Hambatan terhadap tarikan

Segregasi Semen Portland Slump Tinplate Workability Terpisahnya antara pasta semen dan agregat dalam suatu adukan Semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen Portland yang terdiri atas kalsium silikat, kristal senyawa kalsium sulfat, dan boleh ditambah bahan tambahan lain. Besaran kekentalan adukan beton segar Lembaran plat baja yang dilapisi timah Kemudahan pengerjaan