BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi IRMA NOVIASARI A

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: NOERMANITA EKASARI

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara yang sedang berkembang untuk itu kita sebagai warga negara yang baik wajib mengembangkan diri apalagi pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi semakin membawa perubahan disegala bidang seperti bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya dan pendidikan. Supaya dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa, dan negara. Sekolah merupakan lembaga pendidikan dimana siswa diberikan bermacam-macam pengetahuan yang harus dimiliki. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar dari pelajaran yang telah diterima di sekolah, dan mendapatkan penilaian dari hasil belajarnya yang telah dipaparkan pada buku rapot. Biasanya rapot dinyatakan dalam huruf dan angka. Menurut Syah (2010:7), Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu 1

2 yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Upaya untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia salah satunya adalah dengan guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai karakteristik mata pelajaran masing-masing siswa, dan keleluasaan melakukan penilaian sesuai perkembangan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus dapat menggunakan media pembelajaran yang aktif, kenyamanan saat belajar-mengajar, dan keleluasaan melakukan penilaian sesuai perkembangan masing-masing siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar siswa. Untuk dapat menciptakan kondisi seperti itu, guru perlu diberikan pemahaman tentang model pembelajaran moving class. Mulai dari pengelolaan kelas ini harus bersifat dinamis dan nyaman bagi siswa. Dengan pembelajaran kelas yang baik, siswa mampu mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya dan bersikap mandiri dalam mata pelajaran yang diberikan gurunya. Dalam hal ini guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kemampuan siswa menggunakan model pembelajaran yang disebut moving class. Moving class merupakan model belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas atau bisa disebut kelas bergerak. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan pelajaran yang dipelajarinya.

3 Model pembelajaran moving class, siswa mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kemandirian belajar siswa bisa terlihat pada sikap, ketepatan waktu masuk kelas dan dalam proses pembelajaran. Kemandirian belajar siswa dengan model pembelajaran moving class adalah mampu memiliki sifat kemandirian dalam belajar, berdiri sendiri dalam proses pembelajaran. Keberhasilan suatu proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar disekolah. Hasil belajar merupakan cerminan dari usaha belajar yang dilakukan oleh seorang siswa. Menurut Slameto (2003:54) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan mencjadi dua golongan saja, yaitu Faktor Intern dan Ekstern. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Internal khususnya kemandirian belajar sangat mempengaruhi hasil belajar. Kemandirian belajar merupakan potensi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara bertanggung jawab yang didorong oleh semangat diri sendiri demi mencapai hasil yang optimal. Tugas seorang guru tidak hanya mengajar siswa tetapi juga membentuk kepribadian siswa menjadi pribadi yang baik untuk bekal dikehidupan selanjutnya. Kemandirian belajar siswa itu bermacam-macam dan sebaiknya setiap guru harus bisa memahami karakter setiap individu. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar dapat mengorganisir dirinya sendiri terhadap kebutuhannya dalam mempelajari materi pelajaran. Kemandirian belajar yaitu potensi yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara tanggung jawab yang didorong untuk memperoleh

4 hasil belajar yang optimal. Proses belajar dengan model pembelajaran moving class sangat diperlukan sikap kemandirian dalam belajar serta mengorganisir dirinya sendiri. Sikap mandiri yang sudah ditanamkan dalam diri siswa maka tujuan belajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan oleh seorang siswa. Proses untuk memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan model pembelajaran yang tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan kehidupan sehari-hari, sehingga apa yang menjadi hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar diatas standar yang ada. Batas tuntas pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yaitu 7, jika ada siswa yang nilainya dibawah 7 maka siswa harus remidi untuk mencpai batas tuntas. Setiap siswa harus mengikuti proses belajar di sekolah dan mereka pasti mengharapkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar dapat digunakan juga sebagai bahan evaluasi setiap anak, karena dengan adanya evaluasi tersebut siswa dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang telah diajarkan. Hasil nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMA/MA tahun 2012/2013 dibandingkan dengan tahun 2011/2012 turun dari 7,7 menjadi 6,35. Tingkat kelulusannya juga turun dari 99,50 persen menjasi 99,48 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya guru yang tidak tepat dalam menggunakan model pembelajaran yang efektif. Maka pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ini menggunakan model

5 pembelajaran moving class, harapannya dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah salah satu lembaga pendidikan yang berasal dari yayasan yang selalu membantu siswanya untuk mencapai suatu keberhasilan serta dapat mengembangkan kemandirian dan meningkatkan hasil belajar, serta menjadi siswa yang bertaqwa, berkualitas, disiplin, terampil, dan bertaqwa mulia. Sekolah Menengah Atas yang ada dikota Solo yang menggunakan model pembelajaran moving class hanya di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Harapan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta supaya sekolah menengah atas yang ada di kota Solo akan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran moving class. Dimana sekolahan tersebut sudah dikatakan sukses dalam menggunakan model pembelajaran moving class, ini dapat dilihat dari segi kemandirian belajar dan hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti merasa perlu untuk mengadakan suatu penelitian kuantitatif dengan judul EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran moving class yang ada mempunyai kelebihan dan kelemahan 2. Kemandirian belajar siswa, dimana siswa dituntut untuk belajar memahami materi sendiri dan bertanggung jawab atas pemahaman materi pelajaran 3. Hasil belajar berperan sangat penting dalam pembelajaran, hasil belajar menunjukkan keberhasilan siswa dalam belajar C. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan memahami permasalahan perlu adanya pembatasan masalah, hal ini untuk menjaga supaya masalah yang diteliti tidak lepas dari pokok permasalahan yang ditentukan. Dengan demikian penulis hanya membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Efektivitas model pembelajaran moving class pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta memilih menggunakan model pembelajaran moving class, sebab media yang digunakan ketika pelajaran lebih siap karena tersedia dimasing-masing ruangan sehingga tidak mengurangi waktu kegiatan belajar mengajar. Antusiasme siswa terhadap model pembelajaran moving class baik, sehingga siswa senang mengikuti pergantian jam pelajaran.

7 Selain itu siswa dan guru dituntut untuk datang lebih awal karena jika siswa terlambat maka siswa diberi sanksi. 2. Efektivitas model pembelajaran moving class bisa dilihat dari kenyamanan seorang siswa dalam belajar, ada beberapa siswa yang mengatakan model pembelajaran moving class itu sangat menyenangkan dimana mereka tidak merasakan kejenuhan dengan kelas yang sama. Hal ini menunjukkan siswa sudah belajar mandiri, mereka mempunyai niat dan merasa senang dalam belajar. 3. Efektivitas model pembelajaran moving class di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta bisa juga bisa meningkatkan hasil belajar siswa, karena dari beberapa siswa mengatakan dengan model pemebalajaran ini mereka lebih memahami setiap materi yang disampaikan. Hal ini juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Dilihat dari batas tuntas nilai setiap mata pelajaran hanya ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas tuntas. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran moving class akan meningkatkan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013?

8 2. Apakah penerapan model pembelajaran moving class akan meningkatkan kemandirian belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013? 3. Apakah penerapan kemandirian belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013? 4. Apakah penerapan model pembelajaran moving class melalui perantara kemandirian belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013? E. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui efektivitas atas penggunaan model pembelajaran moving class dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013. 2. Untuk mengetahui efektivitas atas penggunaan model pembelajaran moving class dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013. 3. Untuk mengetahui kemandirian belajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013. 4. Untuk mengetahui efektivitas atas penggunaan model pembelajaran moving class dalam meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar siswa pada SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013.

9 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, manfaat tersebut sebagai berikut: a. Sebagai hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan wawasan pada khususnya, serta pendidikan pada masyarakat luas pada umunya. b. Sebagai referensi penelitian yang sejenis. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi segi praktis, yaitu: a. Bagi Siswa Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang model pembelajaran moving class. b. Bagi Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarata Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk selalu meningkankan model pembelajaran moving class untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sebenanya. c. Bagi Guru Model pembelajaran moving class dapat dijadikan acuan dalam menerapkan belajar mengajar yang efektif di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

10 G. Sistematika Penelitian Sistematika merupakan struktur isi yang ada dalam penelitian. Secara garis beras sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini meliputi landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi setiap variabel, kerangka berfikir, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian, populasi, sample dan sampling, variabel penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meliputi gambaran umum dari objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Meliputi kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN