BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA

PROVINSI PAPUA BUPATI KEEROM

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 6 TAHUN 2012

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009 NOMOR 3

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA PANGKALPINANG

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI BOVEN DIGOEL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI WAROPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAROPEN,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2007

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PUNCAK JAYA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI TELUK WONDAMA

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI TELUK WONDAMA

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 16 TAHUN 2009 T E N T A N G RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

BUPATI WAROPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAROPEN,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

BUPATI WAROPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI TELUK WONDAMA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI BOVEN DIGOEL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TELUK WONDAMA

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

BUPATI KEEROM PERATURAN BUPATI KEEROM NOMOR 15 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

BUPATI KEEROM PERATURAN DARAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TELUK WONDAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 27 TAHUN 2003 T E N T A N G WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 126 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

BUPATI TELUK WONDAMA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 39 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan iklim usaha yang sehat, pengembangan, kemitraan, peluang usaha, maka di perlukan adanya daftar perusahaan sebagai sumber informasi resmi; b. bahwa penyelenggaraan pendaftaran perusahaan sebagai salah satu sarana untuk melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perusahaan; c. bahwa peraturan daerah Kabupaten Keerom Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Wajib Daftar Perusahaan sudah tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan dunia usaha; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Wajib Daftar Perusahaan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2097; 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);

- 2-4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara RepubliK Indonesia Tahun 2002 Nomor 129); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44370; Sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/MDAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEEROM Dan BUPATI KEEROM

- 3 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di sebut dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Keerom ; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Keerom ; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Keerom; 5. Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan atau peraturan pelaksanaannya, dan atau memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari Kantor Pendaftaran Perusahaan; 6. Tanda Daftar Perusahaan yang selanjutnya disebut TDP adalah surat tanda pengesahan yang diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaan. 7. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba. 8. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, dan didirikan, berkerja serta berkedudukan dalam wilayah Daerah untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 9. Anak Perusahaan adalah Perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan atau sebagian dan di kendalikan atau diawasi oleh perusahaan lain yang pada umumnya memiliki seluruh atau sebagian terbesar saham/ modal yang ditempatkan pada anak perusahaan tersebut. 10. Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya. 11. Agen Perusahaan adalah perusahaan yang diberi kuasa untuk melakukan sebagian atau seluruh kegiatan dari perusahaan lain yang diageni dengan suatu ikatan atau perjanjian. 12. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai wewenang yang di berikan;

- 4-13. Izin Usaha atau surat keterangan yang di persamakan dengan itu adalah izin yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan diberikan kepada pengusaha untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya. BAB II WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 2 (1) Setiap perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di daerah termasuk didalamnya kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahaan, agen dan perwakilan maupun perusahaan asing, wajib mendaftarkan perusahaannya. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk: a. badan hukum termasuk koperasi; b. persekutuan; c. perorangan; dan d. bentuk usaha lain. Pasal 3 TDP dikecualikan terhadap: a. perusahaan jawatan; dan b. perusahaan kecil perorangan; Pasal 4 Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Wajib melakukan pendaftaran dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perusahaan mulai menjalankan usahanya. Pasal 5 (1) TDP berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir. (3) Dalam hal perusahaan tidak melakukan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; dan/atau b. penutupan sementara tempat usaha. Pasal 6 (1) Perusahaan wajib memasang TDP disertai nomor pada papan nama dan dokumen perusahaan yang digunakan dalam kegiatan usaha di tempat yang mudah di baca dan di lihat oleh umum. (2) Dalam hal perusahaan tidak memasang TDP pada papan nama dan dokumen perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis.

- 5 - BAB III WEWENANG, TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN PELAPORAN Bagian Kesatu Kewenangan, Tugas dan Tanggungjawab Pasal 7 (1) Bupati berwenang menerbitkan TDP. (2) Bupati dapat melimpahkan wewenang penerbitan TDP kepada Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan. (3) Dalam menerbitkan TDP, Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berkoordinasi dengan Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan. Pasal 8 Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan mempunyai tugas: a. mencatat dan menerima formulir pendaftaran perusahaan dalam buku agenda pendaftaran; b. meneliti kebenaran pengisian formulir pendaftaran perusahaan dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan; c. menolak dan mengembalikan formulir pendaftaran perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan; d. mengesahkan isian dalam formulir pendaftaran yang telah memenuhi persyaratan dan menerbitkan TDP; e. menyampaikan tembusan formulir pendaftaran perusahaan yang telah disahkan kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan dan Dinas yang mempunyai tugas dan fungsi di Bidang Perdagangan di Provinsi; f. mengolah, menyajikan informasi perusahaan, dan menganalisa data dari wajib daftar; dan g. melaporkan kegiatan penyelenggaraan dan pelaksanaan pendaftaran perusahaan termasuk informasi perusahaan kepada Bupati dengan tembusan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan dan Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan di Provinsi;. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 9 (1) Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan harus menyampaikan laporan penyelenggaraan dan pelaksanaan wajib daftar perusahaan kepada Bupati dengan tembusan kepada Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan, Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan di Provinsi, dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan. (2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara manual atau elektronik.

- 6 - BAB IV TATA CARA PENDAFTARAN PERUSAHAAN Pasal 10 (1) Pendaftaran perusahaan dilakukan oleh pemilik, pengurus, penanggungjawab, atau kuasa perusahaan yang sah pada Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan. (2) Kuasa perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk kuasa untuk menandatangani formulir pendaftaran perusahaan. (3) Pendaftaran perusahaan dilakukan dengan mengisi formulir yang disampaikan langsung kepada Bupati dengan melampirkan dokumen persyaratan: a. asli dan foto copy akte pendirian perusahaan; b. asli dan foto copy akte perubahan pendirian perusahaan; c. asli dan foto copy keputusan pengesahan sebagai badan hukum dari pejabat berwenang; d. foto copy kartu tanda penduduk atau passport direktur utama/ penanggung jawab/pengurus; e. foto copy surat izin tempat usaha; f. foto copy surat izin usaha perdagangan atau surat keterangan yang di persamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; g. foto copy surat penunjukan atau surat keterangan yang di persamakan dengan itu khusus bagi kantor pembantu dan perwakilan; h. foto copy kartu tanda anggota organisasi profesi sesuai bidang usaha perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp.50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) atau lebih. (4) Pendaftaran perusahaan bagi agen atau anak perusahaan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan bentuk perusahaannya. (5) Formulir pendaftaran perusahaan untuk Perseroan Terbatas ditandatangani oleh pengurus atau penanggung jawab perusahaan. (6) Formulir pendaftaran perusahaan untuk Koperasi, Persekutuan, Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya ditandatangani oleh pemilik, pengurus, atau penanggungjawab perusahaan. Pasal 11 (1) Jangka waktu penerbitan TDP paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak formulir pendaftaran dan dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) diterima secara benar dan lengkap. (2) Penolakan Pendaftaran dilakukan apabila pengisian formulir pendaftaran perusahaan belum benar dan atau dokumen belum lengkap. (3) Penolakan Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan secara tertulis kepada perusahaan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya isian formulir pendaftaran perusahaan disertai alasan penolakan.

- 7 - (4) Dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat penolakan, perusahaan tidak melaksanakan pembetulan dan atau melengkapi dokumen persyaratan, wajib melakukan pendaftaran ulang dengan mengisi formulir pendaftaran ulang. BAB V PERUBAHAN DAN PENGHAPUSAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 12 (1) Setiap perusahaan yang melakukan perubahan terhadap data wajib melaporkan kepada Bupati melalui Kepala Dinas dengan cara mengisi formulir perubahan. (2) Kewajiban melaporkan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan perusahaan. Pasal 13 Perubahan yang dapat mengakibatkan penggantian TDP meliputi : a. pengalihan kepemilikan atau kepengurusan perusahaan; b. perubahan nama perusahaan; c. perubahan bentuk atau status perusahaan; d. perubahan alamat perusahaan di luar wilayah Daerah; e. perubahan kegiatan usaha pokok; f. perubahan akte pendirian atau anggaran dasar khusus untuk PT. Pasal 14 (1) TDP dinyatakan batal apabila perusahaan yang bersangkutan terbukti mendaftarkan data perusahaan secara tidak benar dan/ atau tidak sesuai dengan izin usaha atau surat keterangan yang di persamakan dengan itu, dengan menerbitkan surat keputusan pembatalan. (2) Perusahaan dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan atas pembatalan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan pembatalan di tetapkan. (3) Dalam hal keberatan di tolak, Perusahaan wajib melakukan pendaftaran ulang sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 9, dengan menyertakan TDP asli yang telah di batalkan. (4) Dalam hal keberatan diterima, Dinas yang bertanggung jawab di bidang pelayanan perizinan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal keputusan mengesahkan kembali daftar perusahaan dan menerbitkan TDP yang telah dinyatakan benar. Pasal 15 TDP hapus apabila : a. perubahan bentuk perusahaan; b. pembubaran perusahaan; c. segala kegiatan usaha dihentikan; d. akte pendirian kadaluarsa atau berakhir; dan/atau e. dibubarkan berdasarkan putusan peradilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

- 8 - BAB VI INFORMASI DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 16 (1) Dinas menyajikan daftar perusahaan sebagai sumber informasi resmi bagi semua pihak yang berkepentingan. (2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka dan kepada setiap pihak diberikan kesempatan untuk melihat dan meminta informasi dalam bentuk salinan resmi dan/atau petikan resmi. BAB VII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 17 (1) Selain penyidik Polri, PPNS Daerah diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah ini. (2) Kewenangan penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah; b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan ditempat kejadian; c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. melakukan penyitaan benda atau surat; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya; dan i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat POLRI sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 18 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan/atau pidana denda paling banyak sebesar Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah).

- 9 - (2) Setiap orang yang melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran dengan memberikan data yang tidak benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak sebesar Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah). (3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kejahatan. (4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelanggaran. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 TDP yang telah diperoleh sebelum peraturan daerah ini ditetapkan dinyatakan tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat peraturan daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Keerom Nomor 03 Tahun 2007 tentang Wajib Daftar Perusahaan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Keerom. Ditetapkan di Arso pada tanggal 4 November 2013 BUPATI KEEROM, CAP/TTD YUSUF WALLY Diundangkan di Arso pada tanggal 11 November 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEEROM, CAP/TTD PETRUS SOLOSSA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEEROM TAHUN 2013 NOMOR 26

- 10 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN I. UMUM Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya serta perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya menyebabkan berkembangnya dunia usaha dan perusahaan, memerlukan adanya Daftar Perusahaan yang merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan di wilayah Kabupaten Keerom. Adanya Daftar Perusahaan itu penting untuk Pemerintah Daerah guna melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim dunia usaha yang sehat karena Daftar Perusahaan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari setiap kegiatan usaha sehingga dapat lebih menjamin perkembangan dan kepastian berusaha bagi dunia usaha. Bagi dunia usaha, daftar perusahaan penting untuk mencegah, menghindari praktek-praktek usaha yang tidak jujur dan menciptakan keterbukaan antar perusahaan, memudahkan mencari mitra bisnis, mendasarkan investasi pada perkiraan yang jelas, meningkatkan kepercayaan masyarakat. Penyelenggaraan wajib daftar perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan penertiban kepada masyarakat yang mana perlu dilakukan upaya-upaya penyempurnaan dalam ketentuan penyelenggaraaan wajib daftar perusahaan sehingga dapat diwujudkan penyelenggaraan administrasi perusahaan yang berkualitas. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Pasal 3

Pasal 4 Pasal 5 Huruf a Huruf b Huruf c Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g - 11 -

Huruf h Ayat (4) Ayat (6) Pasal 11 Ayat (4) Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Ayat (4) Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f - 12 -

Huruf g Cuku[ jelas Huruf h Huruf i Pasal 18 Ayat (4) Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21-13 -