BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Syarah Istighfar dan Taubat

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Daya Dan Lingkungan Pereira. (Kanisius: Yogyakarta. 2003), Hal 5. 1 Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air 8agi Pengelolaan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hukum Mandi Hari Jum'at

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Transkripsi:

negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki perundang-undangan sebagai kitab hukumnya. Di dalamnya sudah terperinci aturan-aturan untuk kelangsungan hidup bangsanya, termasuk pendidikan. Ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai dengan maksimal, sehingga dapat mengembangkan potensi diri. Pendidikan bagi manusia adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usahanya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung oleh proses pembelajaran yang dialami peserta didik. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu tokoh pendidikan terkemuka yakni E. Mulyasa berpendapat bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (kelas) sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, 1 Undang-undang Republik Indonesia. No 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Citra Umbara, Bandung, 2006, hlm. 72. 1

2 maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu. Untuk pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif. 2 Kondisi lingkungan belajar yang kondusif merupakan tugas bagi seorang guru untuk mewujudkannya. Untuk itu diperlukan sebuah pengelolaan lingkungan belajar (kelas) yang diawali dengan sebuah perencanaan yang disebut dengan manajemen kelas. Menciptakan situasi yang kondusif untuk memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran tidak cukup ditunjang oleh penguasaan materi pelajaran, strategi dan metode mengajar, menggunakan media atau alat pembelajaran saja, tetapi guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya dituntut kemampuan lain juga, yaitu menyediakan atau menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan yang memungkinkan kegiatan belajar bisa berjalan dengan baik sesuai perencanaan dan mencapai tujuan sesuai yang dikehendaki. Kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan dapat terwujud jika guru mampu mengatur suasana pembelajaran, mengkondisikan siswa untuk belajar dan memanfaatkan atau menggunakan sarana pengajaran serta dapat mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. 3 Untuk itu semua komponen-komponen dalam proses pembelajaran haruslah saling berkesinambungan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru bertindak sebagai kunci dalam proses pembelajaran, karena kondisi lingkungan belajar (kelas) yang kondusif dan menyenangkan dapat terwujud jika guru mampu mengatur suasana pembelajaran dan mengkondisikan peserta didik. Pengelolaan kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata, akan tetapi memerlukan kegiatan yang 2 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik dan Implementasi), Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hlm. 100. 3 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 83.

3 sistematik berdasarkan langkah-langkah bagaimana seharusnya kegiatan itu dilakukan. 4 Jadi prosedur pengelolaan kelas merupakan langkah-langkah bagaimana kegiatan pengelolaan kelas dilakukan untuk terciptanya kondisi belajar yang optimal serta mempertahankan kondisi tersebut agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Manajemen kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memahami, mendiagnosis, memutuskan dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang dinamis. 5 Maka dari itu seorang guru memiliki andil yang sangat berperan terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Sedangkan kegiatan mengelola kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan mengelola kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas di manajemen secara baik, profesional, terus menerus dan berkelanjutan. Bahkan hubungan positif antara guru dan siswa hanya bisa di bangun dengan sikap yang positif. Meskipun ada kelemahan pada diri siswa, tentu banyak kelebihan dan jauh lebih baik mengembangkan potensi positif pada diri siswa daripada mencari-cari sisi lemahnya. 6 4 Mudasir, Manajemen Kelas, Zanafa Publishing, Riau, 2011, hlm. 77. 5 Mulyadi, Classroom Management Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenagkan bagi Siswa, Aditya Media, Malang, 2009, hlm. 4. 6 Danim, Sudarwan dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm. 91-92.

4 Manajemen kelas sering juga disebut kemampuan menguasai kelas dalam arti seorang guru harus mampu mengontrol atau mengendalikan perilaku para muridnya sehingga mereka terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Tiada gunanya seorang guru menguasai bahan pelajaran, tidak bermanfaat kemampuannya menciptakan kegiatan-kegiatan belajar yang menarik sesuai dengan pokok bahasan, tiada banyak gunanya guru mengetahui jenis pertanyaan yang perlu ditanyakan, atau kemampuannya mejelaskan secara gamblang, jika segala yang diupayakan guru tersebut tidak diperhatikan atau didengarkan oleh murid-muridnya. Perlu disadari bahwa kerja dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan manajemen kelas, tidak bisa bertindak seperti juru masak dengan buku resep masaknya. Suatu masalah yang timbul mungkin dapat diatasi dengan cara tertentu pada saat tertentu dan untuk seorang atau sekelompok peserta didik tertentu. Akan tetapi cara tersebut mungkin tak dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang sama pada waktu yang berbeda terhadap untuk seorang atau sekelompok peserta didik yang lain. Oleh karena itu keterampilan guru untuk dapat membaca situasi kelas sangat penting agar tepat guna. Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas dan mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap guru akan dapat mengelola proses pembelajaran secara baik. Dalam proses pembelajaran diharapkan terjadi keharmonisan hubungan guru dan anak didik dan tingginya kerja sama di antara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Dalam rangka mewujudkan keharmonisan antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa guru bisa menggunakan pendekatan proses kelompok atau lebih dikenal dengan Group Processes Approach. 7 Di mana pendekatan ini bertujuan untuk mendorong terciptanya kelompok kerja yang produktif, juga dapat untuk mewujudkan keharmosian antar siswa. Asumsi yang 7 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 175.

5 mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Dalam sebuah hadits nabi telah dijelaskan mengenai pentingnya belajar berkelompok, berikut ini hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu Sa id Al-Khudri r.a, ع ن ا ب ي ه ري رة و ع ن ا ب ي س ع ي د ر ض ي االله عن ه م ا ق الا : ع ل ي ه و س ل م : ق ال ر س و ل االله ص ل ى االله لا ي ق ع د ق و م ي ذ ك ر و ن االله ا لا ح ف ت ه م ال م لا ي ك ة و غ ش ي ت ه م الر ح م ة و ن ز ل ت ع ل ي ه م الس ك ي ن ة و ذ ك ر ه م االله ف ي م ن ع ن د ه Dari Abu Hurairah dan dari Abu Said Al-Khudri ra berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidaklah berkumpul suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah, melainkan mereka akan diliputi oleh para malaikat, dan Allah akan memberikan rahmat-nya kepada mereka, memberikan ketenangan hati dan memujinya di hadapan makhluk yang ada di sisi-nya. (HR Imam Muslim). Hadits tersebut memberikan motivasi kepada umat islam agar berdzikir kepada Allah secara berkelompok dan belajar secara berkelompok sehingga mendapatkan berbagai keuntungan di antaranya akan mendapatkan rahmat, ketenangan, dan ketenteraman serta sifat-sifat kebanggan. 8 Dalam teori pendidikan, kerja kelompok atau belajar berkelompok merupakan salah satu metode pendidikan yang berperan sebagai pembentukan kepribadian yang berkualitas, seperti kerja sama, toleransi, kritis, disiplin, bergairah, menyenangkan, dan pendistribuan keilmuan. Dalam Group Processes Approach kelompok-kelompok dalam kelas dituntut untut produktif dan kohesif, seperti yang telah penulis temukan di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus. Khususnya pada kelas IX, guru membagi siswa kelas menjadi beberapa kelompok. Untuk selanjutnya, kelompok-kelompok ini diberikan waktu satu jam pelajaran untuk 8 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-hadis Pendidikan, Prenadamedia Group, Jakarta, 2012, hlm. 316.

6 mendiskusikan tema yang telah ditentukan. Selanjutnya guru memberikan kesempatan semua siswa dalam satu kelompok untuk maju ke depan dan mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan. Penggunaan pendekatan ini dirasa cukup efektif untuk mewujudkan keharmonisan guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain. Tidak hanya itu saja, kerja sama antar siswa juga meningkat. Dengan begitu, penulis memilih MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus sebagai lokasi penelitian. Hal ini dengan alasan bahwa di madrasah ini telah menerapkan manajemen kelas melaui Group Processes Approach atau pendekatan proses kelompok dalam beberapa mata pelajaran, khususnya rumpun Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu pada mata pelajaran fiqih. Mata pelajaran yang diampu oleh bapak akhlis ini selalu menyuguhkan proses pembelajaran yang variatif setiap kali tatap muka. Di samping beliau juga berkompeten di bidangnya, beliau sering mengikuti pelatihan-pelatihan proses pembelajaran yang sangat menunjang kinerjanya di madrasah. Tutur bapak kepala madrasah. Sehubungan dengan realita diatas dan keunikan variasi pendekatan dalam manajmen kelas yang digunakan oleh MTs NU Nurul Huda, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di madrasah tersebut dengan judul Analisis Group Processes Approach dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas (Studi Kasus di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018). B. Fokus Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang tanpa masalah, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya suatu masalah. Dan batasan masalah penelitian kualitatif disebut fokus penelitian. Maka masalah yang diteliti perlu difokuskan pada suatu obyek tertentu agar penelitian terpusat pada suatu masalah yang jelas, meskipun terkadang dalam penelitian kualitatif masalah tersebut dapat berkembang lebih kompleks setelah peneliti terjun ke lapangan.

7 Agar pembahasan penelitian dapat terfokus sesuai dengan permasalahannya, maka dalam penelitian ini penulis akan memilih lokasi penelitian di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus. Sedangkan obyek penelitiannya seputar pelaksanaan tentang Manajemen Kelas melalui Group Processes Approach di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus. C. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018? 2. Bagaimanakah pelaksanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018? 3. Bagaimanakah hasil pelaksanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018? 4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

8 3. Untuk mengetahui hasil pelaksanaan Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018. 4. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Group Processes Approach dalam pelaksanaan manajemen kelas di MTs NU Nurul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2017/ 2018. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai kajian dalam pelaksanaan manajemen kelas melalui Group Processes Approach dalam pembelajaran. b. Sebagai bahan kajian dalam pengembangan proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik Diharapkan penelitian ini mampu memberi dorongan bagi siswa agar lebih berperan secara aktif dalam proses belajar mengajar dengan lebih giat mengikuti setiap kegiatan serta ikut menciptakan suasana yang kondusif guna tercapainya tujuan pembelajaran. b. Bagi Guru Penelitian ini bisa memberi masukan kepada guru agar lebih meningkatkan kinerja keguruannya dengan lebih aktif dan inovatif dalam mengelola kelas melaui pendekatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. c. Bagi lembaga pendidikan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan manajemen kelas.