ANALISA PERBANDINGAN KUAT SINYAL ANTARA OPERATOR HUTCHISON, INDOSAT, TELKOMSEL DAN XL AXIATA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RF SIGNAL TRACKER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

Analisa Perbandingan Kuat Sinyal 4G LTE Antara Operator Telkomsel dan XL AXIATA Berdasarkan Paramater Drive Test Menggunakan Software G-NetTrack Pro

BAB I PENDAHULUAN. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan metode akses kanal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN DAN ANALISA KUALITAS DAYA SINYAL 3G MENGGUNAKAN HANDSET BERBASIS ANDROID STUDY KASUS DI PANAM PEKANBARU TUGAS AKHIR.

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PROPAGASI UNTUK KOMUNIKASI BERGERAK PADA SISTEM GSM 900. pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro.

ANALISIS KINERJA ALGORITMA SUBOPTIMAL HANDOVER PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Estimasi Luas Coverage Area dan Jumlah Sel 3G pada Teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL

ANALISIS MODEL PROPAGASI PATH LOSS SEMI- DETERMINISTIK UNTUK APLIKASI TRIPLE BAND DI DAERAH URBAN METROPOLITAN CENTRE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI KUALITAS PENERIMAAN SINYAL DARI ANTENA NODE B PADA SISTEM UMTS 3G DENGAN PHYSICAL TUNING ABSTRAK

Indra Surjati, Yuli Kurnia Ningsih & Hendri Septiana* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

ANALISIS PENGARUH MODEL PROPAGASI DAN PERUBAHAN TILT ANTENA TERHADAP COVERAGE AREA SISTEM LONG TERM EVOLUTION MENGGUNAKAN SOFTWARE ATOLL

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana 1, 2,

ANALISA PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER

Abstract A. PENDAHULUAN. Sistem komunikasi semakin berkembang dengan tingginya kontinuitas

ANALISIS RSCP PADA HSDPA DAN HSUPA DI WILAYAH KOTA MALANG

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia teknologi telekomunikasi dan informasi sejalan dengan kebutuhan akan kecepatan dan

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LINK BUDGET UNTUK PERFORMANSI JARINGAN 2G DAN 3G PADA IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INDOOR BUILDING COVERAGE (IBC) DI MAL SKA PEKANBARU

ANALISIS KUALITAS DAYA PANCAR ANTENA Tongyu TDQ DE-65F PADA BTS FLEXI MULTIRADIO (FMR) NOKIA SIEMENS NETWORKS (NSN)

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

ANALISIS NILAI LEVEL DAYA TERIMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL PROPAGASI WALFISCH-IKEGAMI

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PERENCANAAN COVERAGE SISTEM GSM DAN UMTS TELKOMSEL WILAYAH DENPASAR SELATAN

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT

Analisa Performansi Sinyal EVDO di Area Boundary Pada Frekuensi 1900 MHz

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN ANALISA

AKUISISI DATA GPS UNTUK PEMANTAUAN JARINGAN GSM

ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA X

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

ANALISA PERFORMANSI INTERNET BROADBAND LONG TERM EVOLUTION INNER CITY DAN RURAL DI KOTA PALEMBANG (STUDY KASUS : PT. TELKOMSEL)

ANALISIS PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI NILAI LEVEL DAYA TERIMA PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA PONTIANAK

STUDI BIT ERROR RATE UNTUK SISTEM MC-CDMA PADA KANAL FADING NAKAGAMI-m MENGGUNAKAN EGC

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERHITUNGAN CAKUPAN SINYAL SISTEM WCDMA PADA AREA KAMPUS AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

Perancangan Jaringan LTE (Long Term Evolution) Indoor di Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

ANALISIS RATA-RATA LINTASAN REDAMAN MODEL PROPAGASI PADA LAYANAN BASE TRANSEIVER STATION

BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF IMPLEMENTASI GFP

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh adanya penempatan BTS (Base Tranceiver Station) untuk

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN TELEKOMUNIKASI GSM. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK DRIVE TEST BERBASIS ANDROID UNTUK ANALISIS KUALITAS VOICE CALL

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM

Evaluasi Cakupan Sinyal BTS Secara Spasial Di Sebagian Kabupaten Buleleng Provinsi Bali

PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PATHLOSS EKSPONEN UNTUK CLUSTER RESIDENCES, CENTRAL BUSINESS DISTRIC (CBD), DAN PERKANTORAN DI DAERAH URBAN

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

TEKNIK PERANCANGAN JARINGAN AKSES SELULER

BAB III METODA PENELITIAN

ANALISA PENGARUH HANDOVER PADA LAYANAN KOMUNIKASI VIDEO-CALL PADA JARINGAN OPERATOR SELULAR BERKELAS 3G-HSDPA (HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS)

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

Transkripsi:

ANALISA PERBANDINGAN KUAT SINYAL ANTARA OPERATOR HUTCHISON, INDOSAT, TELKOMSEL DAN XL AXIATA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RF SIGNAL TRACKER DI AREA JALAN PROTOKOL PEKANBARU Chandra*, Yusnita Rahayu**, Anhar** * Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau Email: chandra_young09@yahoo.com ABSTRACT Cell phones have become a major part of the society in daily life - today. The use of mobile phones has spread in every community, rural and urban. SingTel,, Comindo Axiata and are some operators cellular telecommunications network that use UMTS and HSDPA technology. The parameters that determine the power level and the quality of the signal strenght of each operator is known as RxLevel (the Receptiom Level) for GSM and the RSCP (Received Signal Code Power) in order to WCDMA. One of methods for analyzing to measure that parameters is a drive test which use rf signal tracker software. This research will compare a drive test method with simulation method, where the simulation using radio mobile software. The location of this research is in some protocol streets on Pekanbaru, such as Cut Nyak Dien Street, Jend. Ahmad Yani Street, Ir. H. Juanda Street, Gajah Mada Street, Diponegoro Street and Jend. Sudirman Street. The result shows that has the best signal strength in protocol streets on Pekanbaru with -63.082, followed by with -68.187, then with -75.082. The lowest signal strenght is operator with the value -86.411. Keywords: WCDMA, UMTS, HSDPA, Drive Test, RF Signal Tracker, Radio Mobile. I. PENDAHULUAN WCDMA dan GSM menggunakan jaringan core yang sama untuk membangun koneksi radio ke handset pelanggan. Selain itu pengembangan jaringan di lapangan juga dapat memanfaatkan site-site GSM yang sudah ada, yaitu dengan cara menambahkan perangkat teknologi WCDMA. Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi operator telekomunikasi, karena dapat mengembangkan teknologi baru dengan mengoptimalkan jaringan sudah ada.. Perbedaan tingkat kekuatan dan kualitas sinyal pada setiap operator merupakan parameter penting untuk memperbandingkan kinerja jaringan di setiap operator yang ditentukan oleh parameter. Kuat sinyal dikanal dengan RxLevel (Receptiom Level) untuk GSM dan RSCP (Received Signal Code Power) untuk WCDMA (Iriandani, 2010). Metode dalam mengumpulkan data kuat sinyal adalah metode drive test. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam menentukan operator telekomuniukasi berdasarkan kualitas kuat Bagi operator, penelitian ini bermanfaat sebagai acuan optimasi jaringan yang lemah pada titik tertentu. Drive test adalah metode yang paling umum dan paling baik untuk menganalisa kualitas kuat Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui RxLevel yang merupakan data penting untuk menentukan kualitas kuat sinyal pada penerima. Berdasarkan dari metode Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 1

ini penulis menganalisia kuat sinyal menggunakan software rf signal tracker. Propagasi Model Two Rays Propagasi modelan Two Rays merupakan propagasi pengembangan dari model propagasi Okumura Hata, Model ini berlaku untuk komunikasi Line Of Sight, dimana tidak ada halangan diantara stasiun pemancar dan penerima. Pemodelan ini mengasumsikan dua sinar, satu sinar jalur langsung dan satu sinar pantul yag dominan. Model propagasi Two Rays dapat dilihat seperti Gambar 1. Gambar 1. Model Propagasi Two Rays Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: 42,6 26 log 20 log 20 (1) Parameter Signal Strength Signal Strength merupakan hal yang paling sering dilihat dari user dalam menggunakan jaringan telekomunikasi adalah sinyal pada bar handsetnya, yang merepresentasikan signal strength, Kekuatan sinyal atau level sinyal ini diukur dengan satuan atau desible dalam milliwatt. Pada teknologi WCDMA menggunakan Received Signal Code Power (RSCP). Standard untuk RSCP menggunakan skala -47 s.d -112, semakin besar nilai RSCP semakin baik. Ketentuan baik dan buruk RSCP dapat kita lihat pada Table 1 (Surjati dkk. 2008 telah dekelolah kembali ). Tabel 1. Standar Nilai Signal Strength WCDMA Category Kuat Sinyal Good -85 X < -45 Average -98 X< -85 Poor -108 X< -98 Worst -112 X< -108 Drive Test Drive Test adalah pengambilan data yang dilakukan untuk mengamati performasi kondisi area cakupan. Hal ini dilakukan guna mengamati dan merupakan tahap untuk mengetahui kondisi jaringan dan pengukuran kuat sinyal (Kuncoro, 2013). Pengukuran sinyal yang dilakukan untuk menguji performansi suatu cell atau nobe b (BTS) tertentu, tujuan dilakukannya drive test ialah untuk mengetahui kondisi sinyal pada BTS dengan menginformasikan level daya terima atau kuat sinyal (Rx level), kualitas sinyal terima (Rx Qual), interferensi, proses perpindahan MS (Mobile Station) ke BTS Lain (Handover) dari sisi pengguna mobil station sehingga dapat diputuskan apakah keadaan sinyal disuatu BTS masih layak atau perlu dilakukan optimasi jaringan. Jenis pengukuran drive test dalam penelitian ini adalah jenis Drive Test Idle Mode, yaitu mengukur kualitas sinyal yang diterima Mobil Station keadaan idle (tidak melakukan call/sms). Karena idle mode digunakan hanya untuk mengetahui signal strength suatu daerah yang terindikasi low signal/noservice. II. METODOLOGI PENELITIAN Perlengkapan Yang Digunakan Pada penelitian ini perbandingan kuat sinyal dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam perbandingan kuat sinyal antara lain: Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 2

a. Hand phone Perangkat keras ini adalah alat dimana software RF Signal Tracker akan di install. b. RF Signal Tracker versi 2.5.10 Perangkat lunak ini digunakan untuk drive test atau sebagai media pengambilan data kuat sinyal dari operator. c. Google Earth Pro Perangkat lunak ini digunakan untuk visualisasi titik dimana kuat sinyal diambil. d. Radio mobile versi 11 Perangkat lunak ini digunakan untuk mengolah data simulasi. e. Microsoft Excel Perangkat lunak ini digunakan untuk mengolah data kuat sinyal dengan persamaan matematis. Menentukan Operator yang Akan Digunakan Pada penelitian ini, operator yang di gunakan adalah operator yang memiliki jaringan UMTS dan familiar bagi masyarakat. Operator telekomunikasi merupakan perusahaan yang menyediakan jaringan telekomunikasi seluler. Di Indonesia ada banyak operator, mulai dari penyedia jaringan CDMA sampai UMTS. Dalam Table 2 menunjukkan operator yang ada di Indonesia (Setiawan, 2010). Tabel 2. Operator Telekomunikasi Seluler di Indonesia Perbandingan Kuat Sinyal Dalam perbandingan kuat sinyal diperlukan diagram alir yang berisi tahapan-tahapan yang bertujuan untuk membantu proses pengolahan data kuat Gambar 2 merupakan gambar diagram alir dari analisa perbandingan kuat sinyal pada skripsi ini Gambar 2. Diagram Alir Perbandingan Kuat sinyal Menentukan Rute untuk Pengambilan Data Kuat Sinyal Parameter daerah urban yang mempengaruhi perambatan gelombang radio adalah kerapatan rumah, tinggi atau daerah kota besar adalah daerah yang memiliki penghalang yang tinggi dari 20 meter (daerah perkotaan) (Iriandani, 2010). Tahapan perbandingan kuat sinyal pertama kali adalah menentukan daerah yang diinginkan. Dalam penelitian ini penentuan daerah didasarkan berdasarkan kepadatan penduduk, aktivitas masyarakat yang paling banyak, serta daerah perkantoran. Pada penelitian rute yang telah ditentukan dapat dilihat pada Gambar 3 yang merupakan jalan protocol besar di Pekanbaru, yaitu : a. Jalan Cut Nyak Dien b. Jalan Jendral Ahmad Yani c. Jalan Ir. H. Juanda d. Jalan Gajah Mada e. Jalan Diponegoro f. Jalan Jendral Sudirman Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 3

Gambar 3. Rute Pengambilan Data Kuat Sinyal di Jalan Protokol Pekanbaru Menentukan Titik Line Of Sight Penentuan letak titik line of sight bertujuan untuk masukan data simulasi menggunakan software Radio Mobile. Hasil Nilai hasil diperoleh atas dua bagian, yaitu: 1. Hasil Simulasi 2. Hasil drive test Pengolahan Data Propagasi Untuk tahapan ini, pengolahan loss propagasi akan dilakukan dengan cara perhitungan dan simulasi. Nilai loss propagasi two rays dan nilai kuat sinyal secara simulasi akan dibandingkan dengan nilai perhitungan loss propagasi serta nilai kuat sinyal yang diperoleh dari hasil drive test. Pengolahan Data Drive Test Tahapan selanjutnya ialah melakukan pengolahan data yang diperoleh dari hasil drive test. Hasil drive test yang diperoleh adalah kuat Dalam tahapan ini titik dan data kuat sinyal tiap operator akan di kelompokkan menjadi satu bagian, berdasarkan jalan protocol. Setelah data kuat sinyal dikelompokkan, tahapan selanjutnya adalah membandingkan kualitas sinyal tiap operator. Dalam melakukan perbandingan kualitas sinyal tiap operator, akan dilakukan atas 3 bagian, yaitu: Berdasarkan nilai rata-rata kuat sinyal terbaik, Berdasarkan nilai deviasi terbaik dan terburuk dari kuat sinyal tiap operator, Grafik kualitas sinyal dari semua operator. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Drive Test di Jalan Protokol Pekanbaru Pengukuran merupakan hasil dari drive test. Pengukuran dilakukan di sepanjang jalan protokol Pekanbaru. Adapun jalan protokol yang telah ditentukan adalah : Jalan Cut Nyak Dien Jalan Jend. A. Yani Jalan Ir. H. Juanda Jalan Gajah Mada Jalan Diponegoro Jalan Jend. Sudirman Untuk lebih lanjuat, hasil drive test di jalan protokol dapat dilihat pada Gambar 4. Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 4

0-20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13-40 -60-80 -100-120 (a) Jalan Cut Nyak Dien 0-20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718-40 -60-80 -100-120 (b) Jalan Jend. A. Yani -45 1 2 3 4 5-55 -65-75 -85-95 -105 (c) Jalan Ir. H. Juanda -50 1 2 3 4 5 6 7-60 -70-80 -90 (d) Jalan Gajah Mada Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 5

-40-50 -60-70 -80-90 -100-110 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (d) Jalan Diponegoro -45-55 -65-75 -85-95 -105-115 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 (f) Jalan Jend. Sudirman Gambar 4. Grafik Hasil Drive Test Operator di Jalan Protokol Pekanbaru Perbandingan Nilai Rata-rata Kuat Sinyal Perbandingan kuat sinyal operator akan dilakukan dengan cara pengelompokan nilai rata-rata kuat sinyal dari hasi drive test berdasarkan rute. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menentukan operator yang memiliki kuat sinyal terbaik. Pengelompokan nilai ratarata akan diolah dalam bentuk tabel. Untuk nilai rata-rata kuat sinyal diperoleh dari perhitungan nilai rata-rata, maka akan diketahui operator yang memiliki kuta sinyal terbaik tiap jalan protokol. Nilai rata-rata kuat sinyal tiap operator dapat dilihat Setelah nilai rata-rata diketahui, maka kuat sinyal total diketahui, melalui perhitungan rata-rata total kuat sinyal di jalan protokol Pekanbaru. Nilai rata-rata total. Perbandingan Niai rata-rata di Jalan Protokol Pekanbaru Tebel 3 memperlihatkan nilai ratarata kuat sinyal di jalan protokol Pekanbaru Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 6

Tabel 3. Nilai Rata-rata Kuat Sinyal di Jalan Protokol Pekanbaru Lokasi Nilai Rata-rata Kuat Sinyal () Operator Cut Nyak Jend. A. Ir. H. Gajah Dien Yani Juanda Mada Diponegoro Sudirman -75,923-77,556-71 -77,286-75,733-68,911-83 -88-87,4-73,571-88,333-94,733-68,846-57 -58,6-70,143-60,6-58,822-63,462-71,111-57 -74,143-65,133-67,089 Kuat Sinyal Terbaik Kuat sinyal terbaik diperoleh dengan cara menghitungan nilai rata-rata kuat sinyal secara keseluruhan. Tabel 4. Memperlihatkan nilai total dari keempat operator. Tabel 4. Nilai Rata-rata Total Operator di Jalan Protokol Pekanbaru Operator Nilai Rata-rata Total () -74,401-85,84-62,335-66,323 Berdasarkan Tabel 4 dapat ditentukan untuk kualitas kuat sinyal terbaik adalah operator dengan nilai -62,335 sedangkan untuk nilai operator terendah adalah opertor indosat dengan nilai -85,4. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil perbandingan kuat sinyal di jalan protokol pekanbaru, operator yang memiliki kualitas kuat sinyal palingbaik dengan nilai -62,335, operator yang memiliki kualitas kuat sinyal kedua adalah dengan nilai -66,323, kualitas kuat sinyal yang ketiga adalah operator dengan nilai -74,4 dan operator yang memiliki kualitas kuat sinyal terendah adalah operator dengan besar nilai -85 Saran Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan optimasi jaringan pada operator di Jalan Jend. Sudirman area simpang tiga, Karena dijalan ini kuat sinyal operator indosat sangat lah lemah dan bahkan hingga jaringan terputus. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Yusnita Rahayu, ST., MT dan bapak Anhar ST., MT selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama penelitian ini. Terima kasih kepada Ibunda dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama ini. Terima kasih kepada para sahabat Youth GBI Sigunggung dan rekan-rekan Teknik Elektro Angkatan 2009 yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Iriandini, Eka Wahyu, 2008. Analisa Penyebab Terjadinya Gagal Koneksi Pada Jaringan 3G M2 (Sutudi Kasus Citraland). Jurnal Pasca Sarjana, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Institur Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Indonesia. Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 7

Kuncoro, Tidy dan Sirait, Sirait dan Sari, Lina O, 2013. Analisa Performansi Jaringan 3G. Studi Kasus Bandung. Jurnal Pasca Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur, Indonesia. Rugi-Rugi Lintasan Perambatan Gelombang. Available at http://www.scribd.com/doc/208856 696/Rugi-Rugi-Lintasan- Perambatan-Gelombang. [2 Februari 2014]. Setiawan, Denny, 2010. Alokasi Frekuensi: Kebijakan dan Perencanaan Spektrum, Jakarta: Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, 2010 Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 8