Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

dokumen-dokumen yang mirip
Kuliah ke-7 Lanjutan

BAHAN KULIAH STRUKTUR BAJA 1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Baja 2. Kolom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING) Winda Tri W, ST,MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

Struktur Rangka Batang (Truss)

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

Session 1 Konsep Tegangan. Mekanika Teknik III

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

MODUL PERKULIAHAN. Struktur Baja 1. Batang Tarik #1

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan telah mempermudah manusia untuk melakukan pekerjaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI LITERATUR PERANCANGAN DIMENSI RANGKA BATANG BAJA RINGAN BERDASARKAN ANALISIS LENDUTAN DAN KEKUATAN BAHAN

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

Komponen Struktur Tarik

BAB III METODE PENELITIAN

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

Penerbit Universiras SematangISBN X Judul Struktur Beton

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BATANG TARIK. A. Elemen Batang Tarik Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya aksial tarik murni.

PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN PKKI 1961 NI-5 DAN SNI 7973:2013

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

Sambungan diperlukan jika

2. ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tekan sebelum terjadi kegagalan (Bowles, 1985).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aman secara konstruksi maka struktur tersebut haruslah memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II STUDI PUSTAKA

viii DAFTAR GAMBAR viii

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

BAB 1 PENDAHULUAN...1

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melihat sejarah panjang gempa bumi di Indonesia, wilayah Jakarta

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

A. Struktur Balok. a. Tunjangan lateral dari balok

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen struktur yang harus diperhatikan. penggunaan suatu gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

Transkripsi:

Kuliah ke-6 Bar (Batang) digunakan pada struktur rangka atap, struktur jembatan rangka, struktur jembatan gantung, pengikat gording dn pengantung balkon. Pemanfaatan batang juga dikembangkan untuk sistem dinding, struktur atap gantung dan batang prategang struktur rangka atap dengan bentang panjang.

Batang ini juga sering disebut batang tarik. Sekumpulan batang tarik sering disebut truss. Batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik aksial yang diakibatkan oleh bekerjanya gaya tarik aksial pada ujung batang. Kestabilan batang ini sangat baik sehingga tidak perlu ditinjau lagi dalam perencanaan, Bahkan tegangan tarik dapat dicapai dengan mudah bila sambungan ujung direncanakan lebih kuat dari pada kekuatan batangnya. Ditinjau dari segi besar dan distribusi tegangannya, batang tarik merupakan batang yang paling efisien dalam hal penggunaan material baja struktur. Sebagai perbandingan balok dan kolom tidak memanfaakan material secara efisien karena kegagalan logam dilokalisir ditempat-tempat bertegangan tinggi, dan tipe kegaggalan tekuk selalu terjadi pada atau dibawah tegangan leleh, sedang kuat tarik batas material tidak

pernah tercapai. Karena perencanaannya yang sederhana serta efisien dalam hal pemanfaatan material, maka perlu diupayakan penggunaannya dalam struktur seoptimal mungkin. Untuk batang yang disambung dengan alat sambung baut dan paku keling, profil baja perlu dilubangi. Lubang-lubang tersebut bagi profil baja merupakan perlemahan dan harus diperhitungkan dalam perencanaan. Kosentrasi tegangan pada tegangan tarik dapat disebabkan oleh perubahan luas tampang batang. Karena tidak ada batang yang lurus secara secara sempurna batang dibebankan secara tidak sentris. Bahkan pada keadaan tertentu menerima beban transversal sehingga profil akan menderita kombinasi tegangan lentur dan tarik. Akibat proses proses pendinginan yang tidak bersamaan pada profil gilas yang dihasilkan selalu didapati tegangan sisa. Untuk batang tarik yang mempunyai daktilitas atau keliatan yang cukup, tegangan sisa tersebut dapat diabaikan mengingat terjadinya redistribusi tegangan pada ujung batang. Untuk mencegah terjadinya defleksi yang terlalu besar serta untuk mencegah bergetarnya batang oleh angin atau beban getar, maka baik untuk batang utama maupun batang sekunder kelangsingan perlu dibatasi. Beban berulang dapat mengakibatkan kegagalan karena batang mengalami kelelahan, hal ini perlu diperhatikan dalam desain perencanaan. Ada beberapa tipe batang yang biasa digunakan, sebagai contoh tali kawat, batang bulat dengan ujung-ujung bandul terulir, batang mata dan plat sambungan pasak. Batang-batang tersebut merupakan batang tarik efisiensi tinggi namun tidak dapat mendukung beban tekan. Ada juga profil-profil struktural dan profil tersusun. Batang tarik tipe ini terutama dipakai dalam struktur rangka batang. Batang tarik tersusun digunakan bila : 1. Kapasitas tarik profil tidak memadai. 2. Kekakuan profil tunggal tidak memadai.

3. Detail sambungan memerlukan bentuk penampang lintang tertentu.

Karena batang yang disebut batang tarik menerima beban tarik, desain batang merupakan persoalan yang sederhana dari struktural engineering. Desain berdasarkan atas tegangan tarik (allowable tensile stress) dimana tegangan yang terjadi tidak boleh melampaui tegangan ijin. Selama stabilitas hanya sebagai persoalan sekunder, desain pada batang tarik didasarkan atas luas penampang melintang. Apabila ada lubang maka luas penampang melintangnya adalah luas netton (luas bruto-luas lubang). Untuk menahan berguna dipakai faktor of safety (faktor keamanan) yang cukup terhadap kehancuran. Berdasarkan diagram stress strain, sekali semua serat telah mencapai tegangan leleh maka dianggap bahwa ultimate capacity telah tercapai. Dengan membagi ultimate load dengan faktor keamanan, diperoleh working load (beban kerja). Susunan atau sekumpumpulan batang membentuk sistem rangka batang. Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga membentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa ada perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut secara umum dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi. Batang-batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung tersebut. Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konsfrigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Setiap deformasi yang terjadi pada struktur stabil relatif kecil dan dikaitkan dengan perubahan batang panjang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul didalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk diantara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan prinsip dasar

penggunaan rangka batang pada gedung karena bentuk kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-segitiga tersebut. Sekali lagi, efek beban ekternal menyebabkan keadaan tarik murni atau tekan murni pada setiap batang. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas umumya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang. Dan mungkin saja terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan. Merupakan hal yang amat penting bahwa rangka batang hanya dibebani dengan beban terpusat yang hanya bekerja pada titik-titik hubung agar batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Apabila beban bekerja langsung pada batang, maka akan timbul pula tegangan lentur pada batang tersebut. Selain juga tegangan tarik atau tekan. Hal ini berakibat desain batang sangat rumit dan efisiensi menyeluruh pada rangka batang berkurang.

Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Akan tetapi untuk konfigurasi rangka batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan, nol) dapat ditentukan dengan menerapkan sedikit teknik yang akan berguna akan memberikan gambaran mengenai bagaimana rangka batang tersebut memikul beban.