BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan Peran stakeholder dalam pelaksanaan wajib belajar 9 tahun Pasir Mayang. Peneliti ingin mencari tahu peran pemerintah daerah, orang tua, tokoh adat dalam pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun di Pasir Mayang, dan faktor yang menjadi penyebab putus sekolah dikalangan anak-anak usia wajib belajar di Desa Pasir Mayang yang dijelaskan secara kualitatif. Penelitian Kualitatif memang bertujuan mencaritemukan makna, pemahaman yang mendalam, bukan sekadar penjelasan tentang hubungan atau pengaruh variabel yang terbatas (Nusa Putera, 2012;18) 3.2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Mayang, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. 3.3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Tidak ada cara lain selain menjadikan peneliti sebagai instrumen karena masalah yang diteliti bersifat holistik dan menyeluruh. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber 23
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono. 2010:222). 3.4. Satuan Pengamatan Satuan Pengamatan dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pasir Mayang, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. 3.5. Satuan Analisis Satuan analisis dalam penelitian ini adalah beberapa orang yang dianggap berperan dalam pelaksanaan wajib belajar 9 tahun di Desa Pasir Mayang seperti Camat Jelai Hulu, Ketua UPPK (Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan) Jelai Hulu, Ketua AMA JK (Aliansi Masyarakat Adat Jalai Kendawangan), Sekretaris DAD (Dewan Adat Dayak) Jelai Hulu, Tokoh Adat, Kepala Desa Pasir Mayang, Orang Tua, dan anak-anak usia wajib belajar 9 tahun di Pasir Mayang. Mereka adalah narasumber yang akan memberikan informasi kepada peneliti. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel didalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori (Sugiyono. 2010:216). 3.6. Metode Pengumpuan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Triangulasi. 24
1.6.1. Observasi Peneliti memilih teknik pengumpulan data dengan metode observasi partisipatif. Selama pengumpulan data berlangsung peneliti ikut terlibat dalam kegatan sehari-hari masyarakat Pasir Mayang. Observasi partisipatif ini dimaksudkan agar data-data yang diperoleh, lengkap dan bisa merasakan suka duka objek yang diteliti. Peneliti akan mengamati semua yang berhubungan dengan wajib belajar 9 tahun di Pasir Mayang, dan berbagai informasi yang mendukung penelitian ini. Dalam observasi partisipan, pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka (Irawan Soehartono, 2008;70) 1.6.2. Wawancara Peneliti mengumpulkan data dengan metode wawancara tidak terstruktur dengan media hand phone (Hp), dan catatan kecil sebagai alat untuk merekam wawancara yang dilakukan antara peneliti dan objek yang diteliti. Selain itu, peneliti juga menggunakan bahasa daerah dalam wawancara yang dilakukan; hal ini dimaksud agar objek yang diteliti benar-benar memahami isi wawancara dan maksud pertanyaan peneliti. Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh 25
1.6.3. Dokumentasi pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam/tape recorder (Irawan Soehartono, 2008;68) Pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data-data keadaan penduduk atau data-data lain yang berupa tulisan yang berhubungan dengan keadaan pendidikan Pasir Mayang. Peneliti juga menggunakan media kamera foto untuk mendokumentasikan keadaan Desa Pasir Mayang. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi,laporan, notulen rapat, catatan kasus (case records) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya (Irawan Soehartono, 2008;71) 1.6.4. Triangulasi Data yang telah didapat dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi digabung menggunakan triangulasi data. Peneliti akan melakukan pengecekan kembali data-data yang sudah dikumpulkan dengan bersosialisasi dengan masyarakat. Memberikan pertanyaan berupa pertanyaan yang sama namun memakai sumber yang berbeda sampai data yang dikumpulkan dianggap benar-benar valid. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada. 26
1.7. Metode Analisis Data Triangulasi berguna juga berguna mengecek kredibilitas data dari berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono. 2010:241). Dalam bahasa sehari-hari triangulasi dikenal sebagai istilah cek dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam sumber, teknik, dan waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu sumber untuk memastikan apakah datanya benar atau tidak (Nusa Putera, 2012;189). Peneliti memulai dengan pengumpulan data di lapangan sampai data yang dikumpulkan tersebut dirasa benar-benar cukup, kemudian dilakukan analisis data dalam beberapa langkah yaitu reduksi data, display data, sampai penarikan kesimpulan. Aktivitas dalam data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2010:246). Data yang dikumpulkan dilapangan sangat banyak dan belum tentu semuanya diperlukan atau sesuai dengan tujuan penelitian. Maka setelah data dirasa benar-benar cukup, peneliti akan melakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2010:247) Mereduksi data berarti merangkum semua data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sejak awal agar tidak terjadi penyimpangan dalam penelitian sehingga tujuan tersebut dapat tercapai. 27
Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selajutnya adalah melakukan display data. setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka akan terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah dipahami (Sugiyono, 2010:249) Setelah data didisplay, maka langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Data collection Data display Data reduction Conclusions: drawing/veriflying Sumber : Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 247 28