BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memerlukan guru dan siswa,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan ialah membaca di dalam sebuah puisi. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). relevan sehingga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki seseorang, karena menyimak dapat membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika di tingkat SD adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran media saat ini sangat penting. Media menyajikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan. aspek yang lain yang digunakan untuk mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran puisi di sekolah sering menekankan pada teori-teori puisi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah SMP N 3 Bayat memiliki permasalahan dalam pembelajaran membaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. berupa transformasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi, dan kemampuan.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memerlukan guru dan siswa, karena salah satu unsur dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang merupakan dua bentuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antar satu dengan lainnya.sekolah sebagai salah satu unsur dalam dunia pendidikan mengalami perhatian dari berbagai pihak, karena pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang sangat kompleks, dimana pendidikan terus berbenah diri menemukan cara yang terbaik untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Meningkatkan mutu dan hasil belajar dalam pengajaran seorang guru dituntut supaya menguasai dan menerapkan berbagai metode pengajaran apa saja salah satunya dalam pengajaran Bahasa Indonesia.Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa.dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. 1

2 Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek kebahasaan dalam berbahasa, menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Penelitian ini terpusat pada keterampilan membaca. Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan setiap individu sedang menjalani proses pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran bahasa Indonesia melain semua pelajaran. Membaca adalah cara menjadikan diri lebih tahu jika dibandingkan dengan sebelum membaca. Melalui membaca kita dapat memperoleh pengetahuan serta dapat bersantai dengan perasaan maupun pikiran. Membaca dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca diam, membaca telaah isi, membaca telaah bahasa, membaca kritis, dan membaca pemahaman juga terhadap hal-hal yang mempengaruhi keberasilan kemampuan siswa dalam membaca. Pendidikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekolah menengah pertama tepatnya pembelajaran dengan standar kompetensi (SK 11) yaitu memahami ragam wacana tulis dengan membaca ektensif, membaca intensif, dan membaca nyaring, dengan kompetensi dasar (KD 11.3) yaitu membaca teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi volume suara yang jelas, dengan indikator (1) mampu memberikan tanda penjedaan teks berita, (2) mampu mebaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume yang jelas, serta ekspresi sesuai dengan konteks. Kenyataan di lapangan menggambarkan bahwa selama ini guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode ceramah memang memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran, tetapi juga dapat menimbulkan permasalahan. Penggunaan metode ceramah dapat

3 menumbuhkan kejenuhan pada siswa untuk belajar. Hal itu terjadi karena siswa lebih sering berada pada posisi sebagai penyimak, sedangkan guru sebagai pembicara sekaligus sebagai satu-satunya pentransfer ilmu. Kejenuhan itu juga muncul karena siswa tidak diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan materi yang disampaikan guru lebih bersifat teoretis. Kejenuhan yang muncul dalam diri siswa tidak jarang membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Keadaan tersebut tentu berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan pra observasi di SMP Negeri 2 Sanggau, diperoleh informasi dari guru bidang studi Bahasa Indonesia bahwa kemampuan siswa dalam membaca teks berita masih rendah, nilai siswa masih di bawah KKM yakni 62. Peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan terhadap siswa kelas VIII A, karena dari 3 kelas hanya siswa kelas VIII A masih banyak mengalami ketidak tuntasan membaca teks berita. Hal itu dibuktikan dari hasil kerja siswa yang masih di bawah standar, nilai ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah adalah KKM 70. Jumalah siswa kelas VIII SMP 2 Negeri sanggau sebanyak 28 siswa terdiri dari 16 siswa Laki-laki Dan 12 Siswi perempuan, dari 28 siswa hanya 7 orang sang tuntas dalam pelajaran membaca teks berita dalam persentase hanya 25%. Berdasarkan permasalahan yang ada, diperlukan suatu strategi ataupun metode yang lebih memberdayakan siswa. Guru diharapkan dapat memilih metode yang lebih menekankan pada pembelajaran langsung yang lebih konkret, sehingga kemampuan menulis siswa meningkat. Guru dapat menerapkan strategi-

4 strategi pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif. Strategi tersebut diharapkan dapat memanfaatkan potensi siswa seluas-luasnya. Tujuan adanya metode adalah untuk mempermudah tercapainya suatu keterampilan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk memberikan solusi dengan menerapkan metode pembelajaran KWL (Know Want Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca teks berita pada siswa. Metode KWL dalam penelitian ini diupayakan optimalisasi pemberdayaan modalitas dasar belajar anak sehingga dengan pendekatan ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif. Metode KWL ialah cara guru menjelaskan suatu pokok bahsan (Intonasi, artikulasi serta Ekspresi) sebagai bagian kurikulum (isi, materi pengajaran), dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pengajaran (tujuan institusional, tujuan pembelajaran umum dan khusus). Alasan ketertarikan peneliti meneliti hubungan pendekatan KWL dengan hasil belajar. Karena, pendekatan KWL ini memberikan kontribusi bagi siswa belajar ingin mengetahui, memiliki rasa keingintahuan, serta tahapan belajar, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Eliot (Suwandi, 2011:10) penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan tujuan memperbaiki mutu tindakan social dalam situasi social tersebut. Alasan peneliti mengambil penelitian tindakan kelas, karena berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap sekolah banyak siswa yang masih lemah dalam memahami pembelajaran bahasa Indonesia yang di sampaikan oleh guru, peneliti menemukan permasalah siswa dalam teks berita dan didasari

5 dengan panduan observasi wawancara terhadap gurumata pelajaran bahasa Indonesia. Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai tentu akan sangat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang belum sesuai tentu dapat menimbulkan suatu masalah, bisa dilihat dari rendahnya hasil nilai belajar siswa. Solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, untuk meningkatkan kembali keaktifan siswa dalam belajar agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran membaca teks berita serta mengatasi kebosanan siswa ketika belajar di kelas. Maka gunakan metode Know Want Learnad untuk meningkatkan kemampuan membaca teks berita siswa. Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh mahasiswi IKIP PGRI Pontianak Tahun 2015 yang bernama Jamalia yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Berita dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Everione Is A Teachere Herepada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2Sungai Kakap. Adapun relevansi ini ialah sama-sama mengkaji tentang teks berita namun terdapat perbedaan dalam melaukan penganalisisan serta penggunaan metode pembelajaran. Penelitian ini lebih terpusat pada cara siswa membaca teks berita, sedangkan penelitian sebelumnya lebih terpusat pada penganalisisan membaca serta memahami isi teks berita tersebut. Alasan peneliti memilih SMP Negeri 2 Sanggau sebagai tempat penelitian, dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian di sekolahan tersebut. Sesuai keterangan dari pihak sekolah terutama untuk pelajaran bahasa Indonesia selain itu, dikecamatan Sanggau, terdapat dua sekolahan menengah pertama

6 (SMP), yakni SMP Negeri 1 Sanggau, SMP Negeri 2 Sanggau SMP Negeri 3 Sanggau, SMP Negeri 4 Sanggau, SMP Negeri 5 Sanggau, dan MTS 1 Sanggau. Peneliti tertarik meneliti di SMP Negeri 2 Sanggau karena sekolahan tersebut merupakan sekolahan Negeri. Selain itu, rendahnya nilai pelajaran serta lemahnya minat belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dipilihnya SMP Negeri 2Sanggau khususnya kelas VIII A sebagai tempat penelitian ada beberapa alasan: pertama, metode atau metode pembelajaran yang diterapkan guru masih bersifat konvensial yang mana peran guru lebih dominan di dalam kelas. Kedua, kelas tersebut nilai rata-rata nya masih dibawah KKM dibandingkan dengan kelas yang lainnya. Ketiga, kelas tersebut keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar masih pasif atau kurang aktif. Harapan peneliti dalam penelitian ini yaitu setelah menggunakan metode pembelajaran KWL, dalam keterampilan membaca teks berita pada siswa, dapat meningkat dan mempermudah guru dalam mengajar terutama materi tentang berita. Berkaitan dengan penjelasan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Membaca Teks Berita melalui Metode KWL (Know Want Learned) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2Sanggau. Melalui metode pembelajaran Know Want Learned ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas dan antusias siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita.

7 B. Masalah dan Sub Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya dibuat rumusan masalah.rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicari melalui penelitian.jadi masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan membaca teks berita melalui metode KWL (Know Want Learned) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau.Masalah umum tersebut dibatasi dengan submasalah sebagai berikut. 1. Bagaimakah proses pembelajaran melalui metode KWL (Know Want Learned) dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau? 2. Bagaimanakah hasil pembelajaran membaca teks berita melalui metode KWL (Know Want Learned) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca teks berita melalui metode KWL (Know Want Learned) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau. Secara rinci tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang. 1. Mendeskripsian Proses pembelajaran melalui metode KWL (Know Want Learned) dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau. 2. Mendeskripsian Hasil pembelajaran membaca teks berita melalui metode KWL (Know Want Learned) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sanggau.

8 D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat, begitu juga dengan penelitian ini.berdasarkan masalah dan tujuan di atas, manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga mengambil judul penelitian tentang membaca teks berita. 2. Manfaat Praktis a. Peneliti Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peneliti untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan selama perkuliahan. Memiliki kemampuan berpikir secara ilmiah, objektif, dan kritis dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dilapangan. b. Guru Menjadi sumbangan pemikiran yang baru bagi guru dalam berkreativitas menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, sekaligus penggunaan peningkatan kemampuan membaca teks berita dengan metode KWL. c. Siswa Siswa membantu mengatasi kesulitan pembelajaran peningkatan kemampuan membaca teks berita dengan metode KWL.

9 d. Sekolah Menjadi referensi dalam pendidikan dan memberi pengalaman bagi sekolah dalam penelitian. E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:61) Variabel penelitian adalah sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang bervariasi dan kemudian ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel Masalah dan variabel Tindakan. a. Variabel Masalah Variabel masalah adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur variabel yang bisa diselesaikan dengan variabel tindakan. Hadari Nawawi (2013:57) mengemukakan bahwa variabel masalah adalah: Sejumlah gejala atau faktor-faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel tindakan. Variabel masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca teks berita, dengan aspek sebagai berikut:

10 1) Aspek-aspek membaca teks berita ialah sebagai berikut: a. Intonasi Intonasi merupakan tinggi rendahnya suara dalam membacakan sesuatu yang di bacakan. b. Volume suara Volume suara merupakan besar atau kecilnya bunyi suara yang di keluarkan oleh pembaca. c. Mimik Mimik merupakan eksperesi wajah seseoarang saat melakukan pembaccan sesuatu yang di bacakan. d. Penjiiwaan Penjiwaan merupakan larutnya jiwa seseorang dalam melakukan pembacaan sesuatu yang dibacakan. e. Keberanian. Keberanian merupan sikap berani seseorang saat menampilkan seseuatu yang disaksikan oleh orang lain b. Variabel Tindakan Variabel yang mempengaruhi munculnya variabel yang lain. Hadari Hadari Nawawi (2014:56) mengatakan bahwa variabel tindakan adalah: Sejumlah gejala atau fakta atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculya gejala atau faktor atau unsur lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau unsur yang kedua tersebut disebut variabel tindakan. Darmadi (2011:21) menyatakan: Variabel Tindakan

11 adalah variabel yang menjadi sebab munculnya variabel masalah. Variable tindakan dalam penelitian ini dengan aspek-aspek, sebagai berikut: 1) Know 2) Want 3) Learned 2. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan kepada pembaca mengenai variable penelitian, Definisi oprasional disusun secara padat dan lugas, mengacu kepada masalah dan sub masalah yang diteliti, dan penjelasan kepada pembaca mengenai variable penelitian. Adapun definisi operasional yang peneliti maksud adalah. a. Membaca teks berita Membaca terks berita merupakan kemapuan seseorang dalam menyampaikan peristiwa maupun kejadian suatu perkara yang sedang terjadi. b. Metode KWL (Know Want Learned) Metode KWL (Know Want Learned) yang merupakan suatu metode pembelajaran KWL merupakan kepanjangan dari Know yang berarti mengetahui, Want yang berarti ingin, dan learn yang berarti belajar. Jadi, metode KWL merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat membuat anak berfikir tentang apa yang diketahui suatu topik, dan apa yang ingin diketahui tentang topik, dalam pembelajaran.