TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam laman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

Mendengar : Pembitjaraan-pembitjaraan dalam sidang Pleno tanggal, 25- Djuli -1968

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 47 tahun Djuli 1969

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1970 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1970 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERDJA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENTJANA NASIONAL

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REBPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 tahun 1971 TENTANG PERDJANDJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 43 tahun Djuli 1969 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH KABUPATEN BANGLI

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Nomor : Tahun : 1993 Seri : Nomor :

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 51 tahun Oktober 1969

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN 1985 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1963 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG JASA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 1971 TENTANG BENTUK LAMBANG DAERAH PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I J A W A T I M U R

SX=X. DEMO : Purchase from to remove the watermark. p. ATRIBUT. 1. TUTUP KEPALA a. BIUTZ. b. KOPIAH/PECI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG PAJAK RADIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 1976

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI )

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 1 TAHUN 1955.

Yogyakarta, 18 September LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 7 Tahun 1980 Seri C

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur Sejarah Singkat Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1

Tambahan Lembaran Kotapraja Surakarta Nomor 1 Tahun Ke VII Tanggal 1 April 1957 Nomor 2

Transkripsi:

30 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A Oktober 1968 6 Peraturan Daerah Propinsi Djawa Timur Nomor 3 tahun 1966 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR Menimbang : 1. bahwa perlu segera ditetapkan Lambang Daerah sebagai Lambang kesatuan dan tanda pengenal bagi pemerintahan Propinsi Djawa Timur. 2. bahwa sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 2 Mei 1966 No. Des. 53/1/3, perlu ditetapkan suatu peraturan Daerah tentang Lambang Daerah Propinsi Djawa Timur. Mengingat : 1. Undang-undang No. 18 tahun 1965 (Lembaran Negara No. 83) tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah. 2. Surat Ederan Menteri Dalam Negeri tanggal 25 Mei No.Des. 53/1/3. Mendengar 1. Laporan serta usul Panitia Lambang Daerah Propinsi Djawa Timur. 2. Musjawarah D.P.R.D.G.R. pada hari ini. MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN DAERAH : Propinsi Djawa Timur tentang penetapan serta penggunaan Lambang Daerah Propinsi Djawa Timur. BAB I Tentang Lambang Daerah Pasal 1 Bagian-bagian dan susunan lambang. 1. Lambang Daerah Propinsi Djawa Timur terdiri atas 4 bagian jaitu : a. Daun Lambang. b. Bagian atas, berisi gambar bintang bersinar. c. Bagian Tengah dan samping, berisi gambar-gambar: 1. Tugu Pahlawan 2. Gunung berapi 3. Pintu gerbang/jtjandi bentar/gapura 4. Sawah dan Ladang 5. Padi dan Kapas. d. Bagian Bawah, berisi gambar-gambar : 1. Sungai 1

2. Roda (bagian roda) dan rantai. 3. Pita bertuliskan Djawa Timur 2. Masing-masing bagian, a, b, c, d. disusun sedemikian rupa sehingga: a. letak gambar bintang berada ditengah bagian atas. b. letak gambar tugu berada ditengah tepat dibawah bintang, diapit oleh pintu gerbang, dengan latar belakang gunung, jang diapit lagi oleh gambar padi dan kapas. c. letak gambar sungai tepat dibawah tugu, dikelilingi oleh gambar roda setengah lingkaran dan rantai, serta gambar pita dwiwarna. Pasal 2 Bentuk dan isi Lambang serta warnanja. 1. Daun Lambang, berbentuk perisai dengan kedua bagian sudut atasnja sedikit terpotong melengkung kebawah, warna dasar biru muda (langit) dan bertepi putih hitam. 2. Bintang, bersudut lima dan bersinar lima buah, dengan warna bintang emas. 3. Tugu Pahlawan, mengambil bentuk tugu pahlawan di Surabaja, jang dari samping kelihatan 5 djalur dari atas ke bawah dan bagian bawahnja melandai, warnanja putih. 4. Gunung berapi, tergambar dalam gunung berwarna hitam dengan kepala asap. berwarna putih. 5. Pintu gerbang, berbentuk gapurajtjandi bentar (tanpa asap) seperti biasanja terdapat dihalaman keraton atau tjandi-tjandi atau tempat lainnja, berwarna abu-abu. 6. Sawah dan ladang, ditudjukan dalam warna kuning dan hidjau dibawah gapura dan gunung. 7. Padi dan kapas, berbentuk batang melengkung mengapit gambargambar ditengah, warna padi kuning. terdiri dari 17 bulir padi, warna Kapas putih terdiri dari 8 buah kapas. 8. Sungai, berbentuk gelombang-gelombang terletak dibawah gambar tugu, berwarna biru putih. 9. Roda, (bagian roda) dan rantai, mengelilingi bagian bawah dari pada lambang, gigi roda jang kelihatan ada 8 buah masing-masing sisi ada 4 buah warna hidjau bertepi biru laut, lingkaran rantai jang kelihatan 8 buah. 10. Pita berisi tulisan "Djawa Timur" dengan warna putih dan tulisan warna hitam. 1. 2. 3. 4. Pasal 3 Makna lambang Daun lambang bentuk perisai, adalah lambang keamanan dan ketenteraman serta kedjudjuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakjat Djawa Timur jang merupakan daerah jang termasuk aman. Bintang, dengan warna kuning emas adalah lambang. Ketuhanan Jang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima adalah melambangkan Pantjasila, merupakan dasar dan falsafah Negara jang senantiasa didjundjung tinggi dan selalu menjinari djiwa rakjatnja (dalam hal ini rakjat Djawa Timur) chususnja djiwa Ketuhanan Jang Maha Esa. Tugu Pahlawan, adalah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakjat Djawa Timur (chususnja Surabaja) dalam mempertahankan kedaulatan dan wilajah tanah airnja. Gunung berapi, jang selalu mengepulkan asap melambangkan keteguhan dan kedjajaan tekad rakjat Djawa Timur dengan semangat jang dinamis, revolusioner pantang mundur dalam menjelesaikan revolusi menudju tjita-tjita masjarakat Adil dan Makmur, selain itu djuga menggambarkan bahwa wilajah Djawa Timur mempunjai banjak gununggunung berapi. 2

5. Pintu gerbang, (dari tjandi) dengan warna abu-abu, melambangkan tjita-tjita perdjuangan serta keagungan chususnja Djawa Timur dimasa silam jang masih nampak dan sebagai lambang batas perdjuangan masa lampau dengan masa sekarang jang semangatnja tetap berada ditiap-tiap patriot Indonesia jang berada di Djawa Timur. 6. Sawah dan Ladang, jang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hidjau, melambangkan kemakmuran jaitu bahwa Djawa Timur memiliki sawah-sawah dan ladang-ladang jang merupakan sumber dan alat untuk mentjapai kemakmuran. 7. Padi dan Kapas, lambang sandang dan pangan, jang mendjadi kebutuhan pokok rakjat sehari-hari, gambar padi berbulir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah, melambangkan saat-saat keramat buat bangsa Indonesiajaitu tanggal 17-8-1945. 8. Sungai jang bergelombang, menundjukkan bahwa Djawa Timur mempunjai banjak sungaijang tjukup mengalir untuk mengairi sawah-sawah dan sumber-sumber kemakmuran lainnja di Djawa Timur. 9. Roda dan rantai, melukiskan situasi Djawa Timur pada masa sekarang jang sudah mulai pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangka pembangunan Djawa Timur dibidang industri. dan melambangkan pula tekad jang tak kundjung padam serta rasa ikatan persahabatan jang biasa ditundjukkan oleh rakjat Djawa Timur kepada pendatang/penindjau dari manapun. 10. Pita berisikan tulisan Djawa Timur menundjukkan sebagai lambang Daerah Propinsi Djawa Timur. Pasal 4 Makna warna-warna jang dipakai. Makna warna-warna jang dipakai dalam lambang ini sesuai penggunaannja untuk motif-motif jang bersangkutan adalah sebagai berikut: a. Biru langit berarti kedamaian, ketenangan. b. Kuning emas/berarti keluhuran/keagungan/kemuliaan. c. Abu-abu berarti kedjajaan. d. Hitam berarti keabadian/keteguhan. e. Hidjau berarti kemakmuran. f. Putih berarti kedjudjuran/kesutjian. Pasal 5 Kesimpulan Lambang Dalam keseluruhannja lambang Daerah Propinsi Djawa Timur ini melukiskan kesimpulan sebagai berikut : Dengan melandaskan Pantjasila terutama djiwa Ketuhanan Jang Maha Esa, jang mendjiwai segala segi kehidupan, dan dengan djiwa pahlawan jang pantang mundur dan kokoh, sentosa serta djudjur disertai pula kesuburan daerahnja jang penuh dengan sawah ladangnja jang luas dan gunung-gunung berapi kebanggaan Djawa Timur dengan mewarisi semangat djantan nenek mojang kita, rakjat Djawa Timur terus berdjuang untuk menjelesaikan revolusi Indonesia, membangun segala bidang, memenuhi tuntutan Amanat Penderitaan Rakjat, demi kelengkapan hidup djasmani dan rochani, menudju tjita-tjita masjarakat adil dan makmur, aman, tenteram, damai, murah sandang, murah pangan, dengan kata lain "tata tentram karta rahardja". 3

BAB II Penggunaan lambang. Pasal 6. Matjam-matjam penggunaan lambang. (1) penggunaan lambang Daerah ini adalah sebagai berikut: a. Untuk ditetapkan didalam/diluar gedung-gedung diwilajah Pemerintahan Propinsi Djawa Timur. b. untuk dipakai sebagai lambang pada surat-surat resmi/dinas Pemerintah Daerah Propinsi Djawa Timur. c. Untuk dipakai sebagai tanda pengenal bagi pegawai/petugas dilingkungan Pemerintahan Propinsi Djawa Timur. (2) Perintjian lebih landjut tentang penggunaan lambang daerah ini akan diatur dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur. Pasal 7 Larangan penggunaan lambang. (1) Lambang daerah ini dilarang untuk dipergunakan sebagai tjap dagang, lambang atau perusahaan Swasta, atau untuk keperluan lain jang bersifat mengurangi nilainja sebagai lambang daerah Propinsi Djawa Timur. (2) Barang siapa melanggar ketentuan-ketentuan tersebut dalam ajat 1 diatas diantjam dengan hukuman kurungan selama-iamanja 6 bulan atau denda sebanjak-banjaknja Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Pasal 8 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sedjak saat diundangkannja. Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur, ttd. MOCH. WIJONO Brigdjen. T.N.I. Surabaya 21 Desember 1966 Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong Rojong Propinsi Djawa Timur Wakil Ketua, ttd. KOESHOLEHHOEDIN Disahkan Menteri Dalam Negeri tgl. 29 Mei 1968 No. Pemda 10/16/8-160 Direktur Pemerintah Daerah, ttd Drs. MACMUDIN NOOR Diundangkan di Tambahan Lembaran Dearah Propinsi Djawa Timur tahun 1968 Seri A pada tanggal 30 Oktober 1968 No. 6/A. 4

Atas Nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur Kepala Biro Pemerintahan u.b. Kepala Bagian Hukum/Per-Undang2an ttd M. Arief Muljadi S.H. 5

PENDJELASAN A. Pendjelasan Umum. Daerah Propinsi Djawa Timur sebagai salah satu bagian dari wilajah Negara Republik Indonesia adalah merupakan daerah Otonoom sesuai dengan azas desentralisasi jang ditetapkan dinegara Republik Indonesia. Dalam rangka sebagai daerah Otonoom ini maka Djawa Timur mempunjai hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri. Hak dan wewenang itu memberikan kesempatan se-luas2-nja kepada Daerah2 untuk menundjukkan kepribadiannja sendiri serta tjita2 jang tak kundjung padam dalam memenuhi kepentingan bersama. Untuk menggambarkan prinsip2 itu setjara simbolis maka perlu ditetapkan suatu Lambang Daerah jang dapat melukiskan keadaan dan kepribadian Daerah Djawa Timur, sebagaimana telah diadakan pula pada daerah2 lainnja Dalam menemukan motif2 untuk lambang ini, ditetapkan dasar2 pokok jang harus terdapat pada lambang. a. Lambang harus menggambarkan Djawa Timur sekarang dan bukan Djawa Timur dimasa lampau, tanpa mengabaikan hubungannja dengan masa lampau maupun dengan masa jang akan datang. Setjara riil lambang harus : 1. menggambarkan alamnja jang chas DJawa Timur, jaitu bergunung-gunung, banjak sungai dan sawah ladangnja jang subur. 2. menggambarkan karja manusianja berupa tehnik dan pembangunan. 3. menggambarkan semangat serta tjita-tjita rakjat Djawa Timur. b. Semangat Djawa Timur digambarkan dalam bentuk Tugu pahlawan Surabaja, jang melukiskan djiwa kepahlawan, budi Iuhur, rasa suka berkorban untuk kebesaran nusa dan bangsa Indonesia. c. Tjita2 rakjat Djawa Timur sebagaimana pula tjita2 rakjat Indonesia ialah kemakmuran, kesedjahteraan, ketentraman, berdasarkan asas2 Pantjasila sebagai falsafah hidup rakjat dan djiwa chas Djawa Timur jaitu Ketuhanan Jang Maha Esa digambarkan dalam bentuk bintang bersudut lima dan bersinar lima, besarta lambang-lambang kemakmuran lainnja d. Sedjarah kehidupan rakjat Djawa Timur sedjak djaman dulu jang ditandai dengan kebesaran kerja nenek mojang kita jang masih nampak hingga sekarang dengan warisan semangatnja melangkah kemasa kini jang penuh dengan perdjuangan menudju kepada kedjajaan jang ditjita-tjitakan dimasa datang digambarkan dalam bentuk gapura atau tjandi bentar/pintu gerbang. B. Pendjelasan pasal demi pasal. Pasal 1 s/d 5. Penggunaan lambang. Pengaturan tentang penggunaan lambang Daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah misalnja untuk dipasang digedung2 Pemerintah Daerah atau untuk tjap dan tanda pengenal pada surat2 dinas maupun untuk tanda kesatuan dan tanda pengenal bagi pegawai2/petugas2 dilingkungan Pemerintahan Daerah Propinsi Djawa Timur. Pasal 7 Untuk mendjaga nilai dan martabat dari lambang daerah ini, maka dianggap perlu untuk ditentukan larangan2 maupun antjaman hukuman terhadap pelanggaran larangan2 tersebut. Pasal 8. Tjukup djelas. 1

2

3

4