BAB V PENUTUP Perancangan Tungku Pengecoran Alumunium dilakukan mulai dari. samping, rangka burner, rangka tungku, dan instrument.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

Rancang Bangun dan Pengujian Tungku Peleburan Aluminium Berbahan Bakar Minyak Bekas

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

TUNGKU PELEBUR ALUMNIUM DENGAN ECONOMIZER Aluminium Crucible Furnace Using Economizer

TUNGKU KRUSIBEL DENGAN ECONOMIZER UNTUK PRAKTIK PENGECORAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

PEMILIHAN MATERIAL DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUSIBLE PELEBUR ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG DENGAN BAHAN BAKAR PADAT

Modifikasi Ruang Panggang Oven

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

ANALISIS PERANCANGAN TUNGKU PENGECORAN LOGAM (NON-FERO) SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat. sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita

PEMILIHAN BAHAN BAKAR DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATU BARA

PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMUM PADA PENGECORAN INVESTMENT CASTING DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN TANAH LIAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DAPUR PELEBURAN ALUMINIUM BERBAHAN BAKAR GAS (LPG)

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

PENGEMBANGAN CONTINUOUS FURNACE UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN DALAM BIDANG PENGECORAN LOGAM DI FAKULTAS TEKNIK UNY ABSTRACT ABSTRAK

RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBURAN ALUMINIUM BERBAHAN BAKAR PADAT DENGAN SISTEM ALIRAN UDARA PAKSA. Joko Winarno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN TUNGKU PENGECORAN ALUMUNIUM SKALA LABORATORIUM TUGAS AKHIR MOH. AMMAR ROBBAANII FAKULTAS TEKNIK

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu Penelitian. bakery oven. Perangkat khusus yang digunakan untuk memanggang produk pastry

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN BURNER BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI PEMBAKARAN KALSINASI KAPUR AKTIF

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN AWAL KINERJA TUNGKU PENGECORAN LOGAM ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE DENGAN BAHAN BAKAR GAS LPG

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

RANCANG BANGUN EVAPORATIVE COOLING

KONSTRUKSI DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50 KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PADAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

PERANCANGAN MESIN PENGERING PAKAIAN KAPASITAS 15 KG / PROSES BERBAHAN BAKAR LPG SKRIPSI

Sujawi Sholeh Sadiawan, Nova Risdiyanto Ismail, Agus suyatno, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 44-48

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER CHAMBER

Dioda Sebagai Sensor Suhu Untuk Menentukan Kalor Pembakaran Bahan Bakar (Bensin, Minyak Tanah, dan Solar)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

HUKUM TERMODINAMIKA II Thermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DIAMETER 26 MM DENGAN TINGGI 5,5 MM, 9,5 MM, DAN 16 MM PADA KOMPOR METHANOL

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ARTIKEL ANALISA HASIL PRODUK CAIR PIROLISIS DARI BAN DALAM BEKAS DAN PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)

TANGGAPAN SISWA TERHADAP TUNGKU PELEBUR ALUMINIUM SEBAGAI MEDIA PRAKTIK PENGECORAN LOGAM DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Perancangan Tungku Pengecoran Alumunium dilakukan mulai dari proses perancangan sampai pembuatan gambar kerja terdiri dari inti tungku, tutup tungku atas, saluran pembuangan, burner, tungku tutup samping, rangka burner, rangka tungku, dan instrument. 5.1.2. Selama pengujian berlangsung, waktu tercepat untuk meleburkan alumunium yaitu sebesar 28 menit dalam kondisi massa alumunium 5 kg, putaran burner 2000 rpm dengan katup bahan bakar terbuka penuh. 5.1.3. Efesiensi tertinggi yang dihasilkan tungku pengecoran alumunium 5 kg ini sebesar 95,6% dengan perlakuan putaran burner 2000 rpm dan katup bahan bakar terbuka penuh, hal ini dibutikan dengan waktu pengecoran selama 27,5 menit. 5.1.4. Excess air optimal yang dihasilkan adalah 89,487% pada kondisi putaran burner 2000 rpm dan katup bahan bakar bukaan penuh, dengan excess air sekian sehingga proses pembakaran berlangsung mendekati sempurna setara dengan efesiensi tertinggi yang dihasilkan pada perlakuan tersebut. 5.1.5. Banyaknya massa alumunium yang dileburkan berpengaruh terhadap waktu pengecoran dalam pengujiannya menggunakan perlakuan varisasi putaran burner 3000 rpm dan katup bahan bakar terbuka penuh, ternyata grafik yang dihasilkan ketika massa alaumunium 5 kg

adalah selama 49,5 menit, ketika masa alumunium 3,75kg waktu yang dibutuhkan selama 47,5 menit dan saat massa alumunium sebanyak 2,5kg waktu dibutuhkan selama 45,5menit. Semakin sedikit alumunium yang dileburkan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan selama pengecoran alumunium berlangsung. 5.2. Saran 5.2.1. Pengujian tungku pengecoran logam sementara belum bisa dilakukan di laboratorium PSD III Teknik Mesin UNDIP karena dalam melakukan pengujian putaran burner sebesar 1000 rpm, 2000 rpm dan 3000 rpm diperlukan inventer single phase/ alat pengatur kecepatan lainnya. Selama ini untuk mencapai putaran yang diinginkan dalam pengujiannya menggunakan alat step up pengatur tegangan yang dimiliki oleh jurusan Teknik Elektro Universitas PGRI Semarang, saat melakukan pengujian dilakukan di tempat Universitas PGRI Semarang, untuk mencapai putaran 1000 rpm dibutuhkan tegangan sebesar 50 Volt, 2000 rpm dibutuhkan tegangan sebesar 85 Volt dan 3000 rpm sebesar 220 Volt. 5.2.2. Pengukuran temperatur di dalam tungku menggunakan thermocouple jenis autonic tipe K yang hanya sanggup mengukur temperatur dibawah 900 C. Dalam pengujian yang telah dilakukan thermocouple hanya mampu bertahan selama 6 kali pengujian. Diperlukan thermoucouple yang mampu bertahan selama pengujian yang berulang ulang, tetapi dalam pengadaanya membutuhkan biaya yang tidak murah.

5.2.3. Dinding tungku masih menggunakan bahan dasar batu bata merah dan semen tahan api yang memiliki titik lebur sekitar dibawah 1000 C, jika dilakukan pengujian diatas titik lebur batu bata maka dinding bisa dikhawatirkan mencair. Diperlukan batu bata khusus tahan api berjenis minimal SK-32 yang dirancang khusus untuk menahan suhu diatas 1000 C, selama survei yang dilakukan harga batu bata SK-32 seharga Rp. 6.868 perbijinya 5.2.4. Dalam pengujian yang telah dilakukan banyak kalor yang terbuang ke lingkungan karena masih terdapat celah pintu pada tungku yang menyebabkan kalor keluar ke lingkungan. Diperlukan bahan isolasi untuk menutup celah celah yang ada dengan tujuan mengurangi kerugian kalor untuk proses pengecoran alumunium. 5.2.5. Pada saat pengujian berlangsung tabung gas mengalami penurunan tekanan karena terjadi proses pengembunan pada tabung gas sehingga menyebabkan tekanan dalam tabung gas semakin lama semakin menurun. Solusi untuk mengatasinya dengan cara tabung gas di rendam dalam wadah yang berisi air agar tabung gas tidak mengalami proses pengembunan sehingga tekanan dalam tabung gas menjadi stabil.

DAFTAR PUSTAKA Adi, M.I, Raharjo, W.P dan Surojo, E. 2014. Rancang Bangun Tungku Pencairan Logam Alumunium Berkapasitas 2 kg Dengan Mekanisme Tahanan Listrik (Pengujian Performensi) Volume 13 Nomor 1 September 2014. Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Cengel, Y.A. dan Boles, M.A., 1994, Thermodynamics : An Engineering Approach, Mc.Graw Hill, USA. Direktorat Jendral Minyak & Gas Bumi No. 26525.K/10/DJM.T/2009 http://www.engineeringtoolbox.com/boiler-combustion-efficiency-d_271.html, diakses tanggal 20 Juli 2016, 19:20 http://www.engineeringtoolbox.com/fuels-combustion-efficiency-d_167.html, diakses tanggal 20 juli 2016, 19:20 http://www.bumn.go.id/pertamina/berita/471/komposisi.elpiji.sesuai.spesifikasi..standar.ke selamatan, diakses tanggal 21 Juli 2016 14.15 Junior, A.W.C dan Sitompul, D., 1996, Prinsip Prinsip Konversi Energi, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sundari, E. 2011. Rancang Bangun Dapur Peleburan Alumunium Bahan Bakar Gas. Jurnal Austenit, Volume 3 Nomor 1 April 2011. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.