PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

Disusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana bisa

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah yang mengelola negara dalam kaitannya dengan masalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas yang dihasilkan yang dinilai

CICI NURMAYA B

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah suatu proses. sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif

BAB I PENDAHULUAN. aparatur pemerintah yang berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan BPK (Badan Pemeriksa

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengunaan dana sehingga efektivitas dan efisien penggunaan dana

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai kualitas audit penting agar auditor dapat mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

Oleh: FARISMANDA SULISTYANTO NIM: B

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI SUBHAN. Universitas Madura

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

BAB I PENDAHULUAN. meyakini kualitas pekerjaannya. Dalam penyelenggaraanya good governance

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 16, No. 2, Agustus 2016:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT APARAT INSPEKTORAT DALAM KEUANGAN DAERAH

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT. (Studi empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta)

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan suatu negara membutuhkan dana yang cukup besar. akuntabel dalam pengelolaan keuangan negara.

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi dan

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan penggunaan keuangan negara yang dilakukan pihak-pihak. tertentu. Dengan adanya pengawasan ini, pemerintah diharapkan

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengawasan yang

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA DAN SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi. Program Studi Akuntansi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan good governance di lingkungan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). tanggungjawab profesionalnya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pengawasan atas penyelenggaran pemerintah daerah di era

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT YANG DIHASILKAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

Transkripsi:

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: AYU SHINTA DEWI NIM : B200 090 180 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan Judul : Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah tersebut telah memenuhi syarat untuk di terima.

ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh antara independensi, kecakapan profesional, obyektivitas, kompetensi, pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah. Variabel independennya adalah independensi, kecakapan profesional, obyektivitas, kompetensi, pengalaman kerja. Variabel dependennya adalah kualitas hasil audit. Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil, dan karyawan yang bekerja dan terlibat langsung dalam proses audit pada Inspektorat Surakarta dan Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 45 orang, diperoleh dengan meode survey jenuh. Jumlah responden dalam penelitian ini 30 orang. Tekhnik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Tekhnik analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji t, uji F, uji koefisien determinasi, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak terdapat hubungan antara independensi terhadap kualitas hasil audit. H1 ditolak dengan tingkat signifikansi 0,767. Terdapat hubungan antara kecakapan profesional terhadap kulaitas hasil audit. H2 diterima dengan tingkat signifikansi 0,036. Tidak terdapat terdapat hubungan antara obyektivitas terhadap kualitas hasil audit. H3 ditolak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,343. Terdapat hubungan antara kompetensi terhadap kualitas hasil audit. H4 diterima dengan tingkat signifikansi 0,034. Dan terdapat pengaruh antara pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit. H5 diterima dengan signifikansi sebesar 0,035. Kata Kunci: Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektivitas, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Kualitas Hasil Audit. 2

A. PENDAHULUAN Negara yang dikelola oleh pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar jumlahnya. Pertangguangjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintah seharusnya didukung dengan pengawasan yang handal guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana dapat dipertangguangjawabkan (Mabruri dan Winarna, 2010). Pengawasan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan oleh organisasi dapat tercapai, dan secara dini menghindari terjadinya penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan dan kebocoran. Di Indonesia terdapat tingkatan-tingkatan badan pengawasan, yang tugasnya untuk mengawasi apakah dana yang ada terdistribusi dengan merata atau tidak (Sukriah, Akram, Inapty, 2009). Auditor pemerintah terdiri dari Inspektorat Jendral Departemen Intern (SPI) di lingkungan lembaga Negara dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Propinsi (Itwilprop), Inspektorat Wilayah Kabupaten atau kota (Itwilkab/Itwilkot), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang merupakan badan pemeriksa eksternal yang independen. Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara independensi auditor terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah? 2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara kecakapan profesional auditor terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah? 1

3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara obyektivitas auditor terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah? 4. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara kompetensi auditor terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah? 5. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara pengalaman kerja auditor terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah? B. LANDASAN TEORI Audit adalah salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dari kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan (Mahendratama, 2012). Secara umum pengauditan adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara data tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan, (Jusup, 2001) dan (Mulyadi, 2002). Sedangkan pengertian auditing menurut (Agoes, 2004 dalam Wahyuningrum, 2012), adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen 2

beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip menurut profesi. C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti adalah variabel independensi, kecakapan profesional, obyektivitas, kompetensi, pengalaman kerja dan kualitas hasil audit. 2. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai negeri (PNS) yang bekerja pada Inspektorat tingkat kota/kabupaten, yaitu Inspektorat Kota Surakarta dan Inspektorat Kabupaten Wonogiri di mana yang terlibat dalam pelaksanaan audit berjumlah 45 orang. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan purposive sampling untuk menetukan sampel dari populasi yang memenuhi kriteria tertentusesuai yang penulis kehendaki, yaitu PNS yang sudah bekerja lebih dari tiga tahun sebagai auditor dan telah mengikuti pendidikan pelatihan (diklat) auditor. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: 3

1. Pegawai Negeri Sipil, 2. Auditor dan staf pemeriksa yang bekerja lebih dari tiga tahun sebagai auditor, 3. Telah mengikuti pelatihan pendidikan (diklat) auditor. 4. Data dan Sumber Data Menurut sumbernya, data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data dan sumber penelitian ini adalah sebagai berikut: Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2010). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian (Azwar, 2010). 3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner kepada responden secara langsung oleh peneliti disertai surat permohonan pengisian kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada auditor dan staf pemeriksa pada Inspektorat Kota Surakarta dan Kabupaten Wonogiri yang dijadikan sampel penelitian ini. 4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam bagian ini akan diuraikan masing-masing variable yang akan digunakan dalam penelitian yaitu independensi, kecakapan profesional, obyektifitas, kompetensi, pengalaman kerja (variable independen), kualitas hasil 4

audit (variable dependen). Semua instrumen menggunakan skala likert dengan 5 skala nilai yaitusangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1, Tidak Setuju (ST) dengan nilai 2, Netral (N) dengan nilai 3, Setuju (S) dengan nilai 4, Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5. 1. Independensi Menurut Sukriah, Akram, Inapty (2009) Independensi adalah kebebasan posisi auditor baik dalam sikap maupun penampilan dalam hubungannya dengan pihak lainyang terkait dengan tugas audit yang dilaksanakannya. Indikatornya adalah: a. Independensi penyusunan program, b. Independensi pelaksanaan pekerjaan, c. Independensi pelaporan. 2. Kecakapan Profesional Menurut Batubara (2008) Kecakapan Profesional adalah di mana seorang auditor dituntut untuk menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. Variabel ini diukur dengan indikator seringnya mengikuti pelatihan akuntansi. 3. Obyektivitas Dalam pusdiklatwas BPKP (2008), obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan oleh anggota, dan di mana setiap anggota diwajibkan bersikap adil, jujur secara intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka, tidak mempunyai benturan kepentingan atau 5

dibawah pengaruh pihak lain. Seperti yang dijelaskan dalam (Prinsip etika, dan Kode etik IAI) indikatornya adalah: a. Bebas dari benturan kepentingan, dan b. Pengungkapan kondisi sesuai fakta. 4. Kompetensi Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan tugas audit dengan benar, pendapat itu dari Rai, 2008 dalam Mahendratama (2012). Dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya Kompetensi berhubungan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh seorang auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional, maupun keikutsertaan dalam pelatihan (Suraida, 2005) dalam Mahendratama (2012). Variabel Kompetensi dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator: a. Mutu personal, b. Pengetahuan umum, c. Keahlian khusus. 5. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja merupakan pengalaman auditor dalam melaksanakan audit yang dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan 6

banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan (Sukriah, Akram, Inapty, 2009). Di dalam penelitian (Lehman dan Norman, 2006) dalam (Queena, Rohman, 2012), menemukan bahwa auditor yang berpengalaman (expertise), akan lebih jelas merinci masalah yang dihadapi dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, yang nantinya akan berpengaruh pada auditor judgment. Variabel pengalaman kerja dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator: a. Lamanya bekerja sebagai auditor, b. Banyaknya tugas pemeriksaan. 6. Kualitas Hasil audit Kualitas audit adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Batubara, 2008). D. Hasil Penelitian Variabel independensi diketahui nilai t hitung (0,300) lebih kecil daripada t tabel (2,060) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,767 > α = 0,05. Oleh karena itu, H1 ditolak, artinya secara independensi tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. 7

Variabel kecakapan profesional diketahui nilai t hitung (2,226) lebih besar daripada t tabel (2,060) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,036 < α = 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, artinya secara kecakapan profesional mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. Variabel obyektivitas diketahui nilai t hitung (0,968) lebih kecil daripada t tabel (2,060) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,343 > α = 0,05. Oleh karena itu, H3 ditolak, artinya secara obyektivitas tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. Variabel kompetensi diketahui nilai t hitung (2,253) lebih besar daripada t tabel (2,060) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,034 < α = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, artinya secara kompetensi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. Variabel pengalaman kerja diketahui nilai t hitung (2,233) lebih besar daripada t tabel (2,060) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,035 < α = 0,05. Oleh karena itu, H5 diterima, artinya secara pengalaman kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. E. Simpulan 1. H1 ditolak, artinya secara independensi tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. Ketidaksignifikanan variabel 8

independensi dikarenakan ketika penyusunan pemeriksaaan masih terdapat intervensi pimpinan dalam menentukan, mengeliminasi, memodifikasi bagianbagian tertentu yang akan diperiksa. Dan pada saat pelaksanaan audit belum bebas dari segala usaha manajerial untuk menentukan kegiatan yang diperiksa. 2. H2 diterima, artinya secara kecakapan profesional mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. 3. H3 ditolak, artinya secara obyektivitas tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. 4. H4 diterima, artinya secara kompetensi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. 5. H5 diterima, artinya secara pengalaman kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kualitas hasil audit. 6. Ho ditolak, sehingga variabel independensi, kecakapan profesional, 7. obyektivitas, kompetensi dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap kualitas hasil audit. F. DAFTAR PUSTAKA Alim, N. M., Hapsari, T., Purwanti, L. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika sebagai Variable Moderasi. SNA X. Ayuningtyas, H. Y., Pamudji, S., 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas, Kopmpetensi Terhadap Kualitas Hasil 9

Audit. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Batubara, R.I. (2008). Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Tesis Universitas Sumatera Utara Medan. Carolita, M. K., Rahardjo, S. N., 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas, Kopmpetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Pada KAP di Semarang). Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Universitas Diponegoro: Semarang. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Indah, S. N. M., 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Mabruri, H., Winarna, J. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. SNA XIII Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Mahendratama, F., 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. Nugroho, V. H., 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 10

Pusdiklawas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Kelima. Queena, P. P., Rohman, A. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/ Kabupaten Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Accounting. Riduwan.. Akdon., 2010. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Rosnidah, I., 2010. Kualitas Audit : Refleksi Hasil Penelitian Empiris, Kualitas Audit : Refleksi Hasil Peneitian Empiris. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati. Simanora, Henri. 2002. Auditing. Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Singgih, E. M., Bawono, I. R. (2010). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. SNA XIII Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Sukriah, Akram, Inapty, Biana Adha. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII. Wahyuningrum, S. D., 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Widyasari, M., 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal dan Eksternal. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. 11