PERENCANAAN MOTOR BAKAR PENGGERAK RODA DUA MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG RUMPUT

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN BATANG TORAK MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 100 CC

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB III LANDASAN TEORI

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB II LANDASAN TEORI


BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

PENGARUH ARAH VARIASI PUTARAN DAN TUMBUKAN TERHADAP PERFORMA HASIL PENYEKIRAN MENGGUNAKAN MESIN SKIR KLEP

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum. 2.2 SIKLUS IDEAL

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

DAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

SKRIPSI MOTOR BAKAR RANCANGAN MOTOR BAKAR PENGGERAK KENDERAAN MINI BUS DENGAN DAYA EFEKTIP 78 PS MEMAKAI SISTEM KATUP SINGLE OVER HEAR CAM (SOHC)

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN ETANOL DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

BAB IV PENGERTIAN - PENGERTIAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Transkripsi:

PERENCANAAN MOTOR AKAR PENGGERAK RODA DUA MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG RUMPUT Syawaluddin, Ery Diniardi, Mikrad Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Dizaman sekarang ini kita mengetahui bahwa sepeda motor bukan barang aneh ataupun baramg mewah. Dengan meningkatnya tingkat kehidupan masyarakat di pedesaan dan di kota kota besar, maka kebutuhan akan adanya alat transportasi yang memadai semakin tinggi. Seperti kita ketahui secara umum, alat transportasi roda dua belum pernah diungkap secara khusus, kalaupun ada belum pernah dibahas secara mendalam suatu tulisan. Mengacu kepada hal tersebut di atas, maka dibua penelitian, yaitu dengan merencanakan sebuah alat transportasi roda dua dengan bermesin potong rumput dengan bahan bakar bensin campur pelumas T dengan 1 silinder, daya,4 Hp putaran 6000 rpm awalnya mesin potong rumput ini dengan daya Hp putaran 5000 rpm tetapi dengan daya tersebut kurang mampu menarik beban 77 kg maka agar mesin potong rumput tersebut mampu menarik beban 77 kg maka daya dan putaran tersebut dinaikan. Sepeda dengan menggunakan rangka sepeda MX yang dirubah ulang untuk dudukan-dudukan seperti mesin, gigi, tengki,dan lengan ayun. Sepeda ini dengan menggunakan ban ukuran 0 X,15 untuk ban belakang dan 0 X 15 untuk ban depan, sepeda ini dengan menggunakan rem jenis cakera, agar sepeda motor ini meringankan putaran diroda maka menggunakan bearing dengan type 6000, maka berat kendaraan 7 kg. Kata kunci:mesin pemotong rumput daya Hp putaran 500 rpm,rangka sepeda MX PENDAHULUAN LATAR ELAKANG Dalam ruang lingkup perkotaan, angkutan merupakan suatu unsur penting dan mempunyai pengaruh kuat dalam lingkungan kehidupan kota yang produktif. Angkutan merupakan suatu aspek kehidupan kota yang lengkap. Kadang hampir 40% dari ruang kota dipergunakan untuk fasilitas pengangkutan. Dengan demikian pengangkutan tidak saja membentuk wajah kota, tetapi juga memberikan pengaruh penting pada pergaulan masyarakat kota. Terutama di negara-negara berkembang. Urbanisasi merupakan masalah berat, sedangkan masalah transportasi akan berkisar pada dua masalah pokok yaitu : 1. Masalah angkutan di kota yang padat penduduknya. Masalah angkutan pedesaan yang menghubungkan antara desa dan kota dan antara desa yang satu dengan desa yang lain.. Masalah angkutan di daerah-daerah yang jarang penduduknya. Dalam hal ini kita kaitkan dengan permasalahan transportasi di Jakarta sebagai model dan pengalaman kepadatan pengangkutan orang. Di Jakarta dewasa ini mencapai belasan ribu orang perjam, seperti apa yang kita lihat.pada jam-jam puncak dimana bus-bus @ 40 orang (lebih) lewat setiap hari. Mobil mobil pribadi dan taksi pun tidak dapat memecahkan masalah angkutan walaupun ditambah dengan ribuan buah, bahkan mungkin akan memacetkan jalan -jalan raya. Demikian pula system transportasi dengan bus, kapasitas jalan terbatas sampai suatu batas maksimum, karena jalur jalan (right of way) menjadi satu dengan kendaraan lain, seperti truk dan kendaraan pribadi. Pertambahan kendaraan menunjukkan angka prosentase yang lebih besar dari pada pertambahan panjang jalan per tahun. Jalan raya dilalui minimal tiga jenis angkutan; Mobil penumpang, Mobil bus (PPD dan Metro Mini) dan kendaraan bermotor roda dua. Dengan perhitungan pertambahan kendaraan yang lebih besar dari pertambahan panjang jalan tersebut diatas, maka tingkat kepadatan jalan (terutama untuk jalan lingkungan) menjadi terlalu tinggi. Melihat lebih banyaknya jumlah sepeda motor (400.000 buah) dibandingkan jenis kendaraan lain (bus = 0.000, mobil penumpang = 00.000), dikaitkan dengan tingkat kepadatan lalulintas, maka kendaraan sepada motor relatif cukup efisien sebagai kendaraan penumpang terutama untuk jalan lingkungan. Efisien ini relatif karena : Sepeda motor tidak memerlukan lebar jalan selebar mobil penumpang. 43

Dengan demikian kecepatan 30-50 km per jam dapat dicapai. Tidak terlalu menambah kemacetan jalan. Memenuhi kebutuhan jasa angkutan kota yang biasanya membutuhkan waktu cepat (kebutuhan bisnis). Satu liter premium mencapai 30-50 km perjalanan. Sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi di Dunia, banyak hasil penemuan dan penelitian teknologi baru dimanfaatkan pada sepeda motor, terutama teknologi dibidang elektronika seperti contohnya yang diterapkan pada sepeda motor adalah sistem pengapian elektronika, sistem injeksi bahan bakar secara elektronik atau disingkat namanya EFI (Elektronik Fuel Injekction). Mesin tersebut diatas dapat menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran bensin dan udara didalam ruangan yang tertutup rapat dibagian dalam mesin tersebut (ruang bakar). Campuran bensin dan udara ini dinyalakan dengan jalan diberi percikan api yang dihasilkan akibat loncatan listrik arus tegangan tinggi pada busi (spark plug), jadi secara teknik membahas mesin jenis ini adalah sama dengan membahas mesin dengan sistem pengapian busi. LANDASAN TEORI Motor akar Pada motor bakar tidak terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja, karena itu jumlah komponen motor bakar lebih sedikit dari pada komponen mesin uap. Motor torak lebih sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan jika dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu pula penggunaan motor bakar torak di bidang transportasi sangat menguntungkan. Di samping itu temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah dari pada temperatur gas pembakaran yang maksimum sehingga motor bakar torak bisa lebih efisien dari pada mesin uap. Motor bakar torak terbagi menjadi dua jenis utama yaitu motor bensin dan motor diesel. Perbedaan yang utama terletak pada sistem penyalaannya. ahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik diantara kedua elektroda busi. Karena itu motor bensin dinamai juga Spark Ignition Engines. Di dalam motor diesel, yang biasa juga disebut Compression Ignition Engines, terjadi proses penyalaan sendiri, yaitu karena bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. ahan bakar itu terbakar sendiri oleh udara, yang mengandung 1% volume O, setelah temperatur campuran itu melampaui temperatur nyala bahan bakar. Apabila sumbu silinder itu terletak pada sebuah bidang datar, mesin tersebut dinamai mesin satu baris. Apabila terletak pada dua bidang yang berpotongan, mesin itu dinamai mesin V; sumbu poros engkol mesin V berimpit dengan garis potong kedua bidang itu. Pada mesin radial sumbu silindernya terletak radial terhadap sumbu poros engkol, seperti jari-jari roda sepeda terhadap sumbu roda. Susunan silinder itu menentukan bentuk dan ukuran mesin. Mesin satu baris misalnya bentuknya panjang tetapi berpenampang melintang kecil. Mesin jenis lain akan lebih pendek dari mesin satu baris, akan tetapi penampang melintangnya lebih besar. Penggolongan dan daerah penggunaan yang khas dari mesin kalor dapat dilihat pada Tabel 1. Satu baris v Segi tiga Radial Horizontal Gambar 1. Motor bakar torak menurut susunan silindernya 44

Tabel 1. Motor bakar torak, system turbin gas, dan propulsi pancar gas Kelompok Daya Penggunaannya Status Golongan Gerak Jenis Mesin Yang Khas (Tahun 1970) Motor Pembakaran luar (Exterrnal Combustion Engines) Motor Pembakaran Dalam (Interrnal Combustion Engines) Mesin uap torak Translasi K & S Lokomotif Tidak iasa Turbin Uap Rotasi S & Mesin Udara Panas Turbin Gas Siklus Tertutup Motor ensin Motor Diesel Pusat Tenaga Listrik, Kapal Laut Translasi K Tidak Ada Rotasi Translasi & Rotasi ( Motor Wankel ) Translasi S & K & S K & S Motor Gas Translasi K & S Turbin Gas Rotasi S & Propulsi Pancar Gas Rotasi Keterangan ; K = kecil, dibawah 1000 k W S = sedang, antara 10000 10000 k W = besar diatas 10000 k W S & Pusat Tenaga Listrik, Kapal Laut Kendaraan Jalan Darat, Kapal Laut Kecil, Industri, Pesawat Terbang Kendaraan Darat, Industri, Lokomotif, Kapal Laut, Pusat Tenaga Listrik Industri, Pusat Lenaga Listrik Pusat Tenaga Listrik, Pesawat Terbang Pesawat Terbang Tidak Dipergunakan Lagi Eksperimen Peninjauan Siklus Langkah Pada motor dua langkah ini lubang buang dan lubang isap serta lubang masuk pada pinggang silinder. Lubang masuk dinamakan lubang pemindah. Melalui lubang ini, muatan yang telah mengalami pemampatan di dalam ruang engkol, disalurkan ke dalam silinder diatas torak yang masih berisi sisa-sisa gas pembakaran yang tekanannya sedikit lebih rendah dari tekanan muatan segar. Selain itu terdapat lubang buang. Kedua lubang ini dibuka dan ditutup oleh torak. Dibagian bawah kedua kelompok lubang lubang itu dibuat lubang isap yang behubungan dengan ruang engkol. agian bawah torak bertugas sebagai pompa udara. ila lubang pemindah terbuka, ruang engkol berhubungan dengan ruang silinder diatas torak ketika torak menuju TMA, maka ruang di bawah torak membesar sehingga terjadi vakum. Sebab itu lubang isap akan terbuka tetapi sebelum torak mencapai kedudukan tersebut, dimana lubang isap, lubang masuk, maupun lubang buang ada dalam keadaan tertutup. Pada sikap ini, dalam ruang engkol terjadi vakum karena volume membesar. Gerakan torak selanjutnya akan mempunyai kedudukan dimana saluran pengisi terbuka bertepatan dengan keadaan vakum dalam ruang engkol. Sebab itu udara luar mengalir masuk ke dalam ruang engkol. Proses pengisian ini berlangsung selama lubang isap dalam keadaan terbuka. ila torak bergerak dari TMA menuju TM maka pada suatu saat lubang isap tertutup. Gerakan torak ini memperkecil volume ruang engkol, sehingga tekanan udara yang ada di dalamnya bertambah besar, gerakan torak selanjutnya akan menyebabkan keadaan dimana lubang pemindah akan mulai terbuka. Pada kesempatan ini 45

muatan yang terdapat di dalam ruang engkol tadi mengalir masuk ke dalam silinder melalui lubang pemindah, muatan yang masuk ke dalam silinder itu membentuk gerak melengkung keatas karena puncak torak dibuat sudu pengarah. Pemasukan muatan ke dalam silinder itu selain mengisi silinder dengan muatan segar juga membersihkan silinder dari gas sisa yang tak berguna lagi. Proses tersebut dinamakan proses pembilasan Gerakan torak ke TMA adalah untuk mengadakan kompresi dan gerakan torak ke TM adalah untuk mengadakan ekspansi. Pengisian muatan segar dan pembuangan gas hasil pembakaran terjadi hampir bersamaan, yaitu ketika torak berada disekitar TM. Pengisian muatan segar kedalam silinder dilaksanakan ketika tekanan muatan itu melebihi tekanan gas didalam silinder. Pada keadaan tersebut saluran pengisian ada dalam keadaan terbuka. Untuk itu muatan segar itu harus memiliki tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atsmosfir. Perhatikan penampang motor dua langkah pada gambar.berikut ini : Gambar. Penampang motor dua langkah Di dalam hal ini, lubang buang dan lubang pemindah ditutup oleh torak yang menuju TMA sementara di dalam ruang engkol terjadi vakum. eberapa saat sebelum torak mencapai TMA muatan tadi dinyalakan sehingga terbakar. Proses ini dinamakan proses kompresi. Dalam hal ini torak didorong gas pembakaran sehingga bergerak ke TM. Ini adalah langkah usaha atau proses expansi proses ini berakhir beberapa saat sebelum torak mencapai TM, yakni ketika lubang buang terbuka, lalu disusul oleh lubang pemindah. Sementara itu muatan yang terdapat di dalam ruang engkol mengalami pemampatam sampai takanannya sudah mencapai kira-kira 0% lebih tinggi dari tekanan atsmosfir. Isi karter motor dua langkah itu penting sekali untuk pembilasan motor. ila isinya besar, maka disebabkan oleh pencapaian tekanan kurang yang kecil sedikit sekali campuran yang dihisapnya. Gambar 3. Potongan Mesin Motor Dua Langkah 46

METODOLOGI PENELITIAN S T A R T PENGUMPULAN DATA PERNCANAAN MOTOR AKAR MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG RUMPUT Penggerak motor bensin langkah. Daya motor :,8 DK Putaran :6000 rpm AGIAN - AGIAN YANG DIRENCANAKAN. Menentukan spesifikasi motor bakar Perhitungan copling centrifugal perhitungan chain roll. Perhitungan rem cakera Perhitungan kerangka sepeda Menentukan bantalan MENENTUKAN SPESIFIKASI MOTOR AKAR berdasarkan EAN Menghitung rolling resistance. Menghitung aerodinamika resistance Menghitung perlawanan tanjakan Menghitung perlawanan transmisi. Percepatan PERHITUNGAN COPLING CENTRIFUGAL Perhitungan gaya centrifugal PERHITUNGAN CHAIN ROLL Perhitungan beban. Perhitungan kecepatan rantai. Perhitungan beban rencana ( F ) Menentukan nomor rantai. Menentukan panjang rantai ( dalam jarak bagi ) L ( matai rantai ) L A 47

A PERHITUNGAN REM CAKERA Perhitungan factor efektifitas rem. Perhitungan gaya rem pada dimeter luar roda A. PERHITUNGAN RANGKA SEPEDA Menentukan tekanan rangka sepeda. Perhitungan momen inersia. Perhitungan gaya lintang KESIMPULAN STOP ANALISA DAN PEMAHASAN Rolling Resistance, Rr Rolling resistance adalah perlawanan arah gerak yang disebabkan oleh kerja yang dilakukan karena melandutnya ban, gesekan karena udara yang dikompresikan dalam ban ( efek thermodinamis ) dan efek ban dengan udara luar. esarnya rolling resistance dipengaruhi oleh berat total kendaraan dan koefisien permukaan jalan. Rr = f x W tot Dengan : f = koefisien perlawanan permukaan jalan = 0,0 15 untuk jalan keras = 0,0 0,1 untuk jalan tanah W = berat kendaraan + berat muatan tot Dengan ; erat kendaraan ditentukan erat muatan 1 orang, 1 x 53 kg W = 80 kg tot Maka ; Rr = 0,015 x 80 kg = 1. kg = 7 kg = 53 kg Faktor faktor yang menentukan dari pada ketahanan udara : koefisien tahanan udara density udara kecepatan relatif udara luas kendaraan direncanakan 48

Ra = / Ca AVr Dengan : = Massa jenis 0.15 kg/m3 A = Luas kendaraan dan pengendara = Tinggi lebar kendaraan dan pengendara = 1,48 0,66 = 0,9768 m Ca = Koefisien air resistance untuk kendaraan bermuka rata = 0,71 0,85 Vr =Relative velocity, kecepatan udara rata rata + Kecepatan Maksimum kendaraan = 1 km/jam + 50 km/jam = 6 km/jam = 17 m/det Jadi, Ra = 0,15/ 0,85 0,9768 (17) = 15 N = ( 15/9,8 ) = 1,5 kg Maka, Hambatan total, F = Rr + Ra = 1, + 1,5 =,7 kg Perhitungan kopling centrifugal Sebuah kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakan dan poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar. agian yang bergerak dan menekan secara radial pada tromol sehingga terjadi suatu hubungan terdiri dari dua buah sepatu kopling dengan tromol. Seperti gambar 4.1 P a shoes S b Pe c PN Gambar 4. Kopling Centrifugal Ketentuan-ketentuan kopling centrifugal - jarak antara sepatu kopling dengan tromol r = 0.5 mm - panjang sepatu R - berat sepatu kopling W = 100 gram =0,01kg - gaya tekan radial pada satu sepatu PN apl bpe c - gaya centrifugal - torsi Pf = Pl = T = P 4.500 N - gaya centrifugal Pl = Grn 9.10 Gr Grn 981 910 4 = = 4,8 4.500 6000 100.,65.6000 9.10 4 = 0,3344 kgm = 33,44 kgcm = 17,7kg 49

Pehitungan Rem Cakera Rem cakera terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit oleh lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi panas yang baik. Adapun kelemahannya umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder yang besar pada kaliper, maka satu cakera ditekan oleh gaya P (kg) x dari kedua sisinya. Maka faktor efektifitas rem (FER) adalah (FER) T Fr 0,38 0, 76 Gaya rem pada diameter luar roda adalah Dimana, d = (FER) A wd = d =. r p. w Aw R 4,8 A wd 6, cm 5 0,76 6, 8 = 5,97 kg 54 Perhitungan Rangka Sepeda Momen disusun beberapa gaya yang bekerja pada sebuah media, yang terletak pada pada sebuah bidang datar, terhadap sebuah titik pada bidang tersebut,sama dengan jumlah aljabar dari momen-momen gaya-gaya tersebut terhadap titik tersebut. Maka momen ini akan diuraikan sebagai berikut: Gambar 5. Arah Gaya A = titik tangkap P = titik tangkap P1 Mp = P.S Mp1 = P1.S1 Jarak S = lengan momen P = gaya Pada gambar (a) disebut momen negatif Pada gambar (b) disebut momen posituf Susunan dua buah gaya yang sejajar, berlainan besarnya dan berlawanan arahnya, yang bekerja pada dua buah titik tangkap yang berlainan dari sebuah benda padat, ialah sebuah gaya yang sejajar dan searah dengan gaya yang terbesar sedangkan besarnya sama dengan jumlah aljabar dari kedua gaya itu dan titik tangkap terletak pada perpanjangan garis penghubung titik titik tangkap kedua gaya itu dan letaknya di sebelah gaya yang terbesar, sehingga titik tangkap resultan tersebut sampai ketitik tangkap kedua gaya yang lain itu berbanding terbalik dengan besarnya kedua gaya itu 50

Gambar 6 Swing Arm Keterangan : a = 13,5 cm, b = 9,5 cm, L = 43 cm, P = 53 kg Arah reaksi yang diterima pada batang arem maka : M 0RA 4353.9,5 0 539,5 R A = R A 36, 4kgcm 43 M A 0 R. 43 5313,5 0 5313,5 R 43 5313,5 = R = R 16, 64kgcm 43 Momen yang diterima pada batang arem yaitu: KESIMPULAN M A 0 539,5 M P 36,413,5 = 13, 5 43 = 490,9 kgcm Pada perencanaan motor bakar untuk roda dua aplikasi mesin potong rumput didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Kendaran transfortasi jenis ini dapat dipastikan ekonomis mengingat jumlah daya yang dihasilkan kecil sehingga bahan bakar yang dibutuhkan relatif sedikit. Transportasi jenis ini hanya dapat digunakan pada jalan jalan pedesaan ataupun komplek perumahan dikarenakan mengingat daya motor tidak memenuhi standarisasi yang dapat digunakan di jalan raya ditambah lagi didukung persaratan surat surat agar dapat layak jalan di jalan raya 3. Adapun daya angkut beban di atas 100 kg namun tidak direkomendasikan untuk dikendarai berboncengan pada kendaraan yang saya rancang ini. 4. Kendaraan yang telah saya rancang ini telah melewati proses endurance melalui tes drive dengan jarak 40 km (Jakarta Indramayu). DAFTAR PUSTAKA 1. Drs. Usman, Robingu, Drs. Sardiijo, Motor akar 3, Edisi Pertama, Anem Kosong Anem, 1979. Drs. M Surbhakty, Drs. Soehardjo, Motor bakar, Edisi Pertama, Roar Karya, 1978. 3. Drs. M Surbhakty, Drs. Soehardjo, Motor bakar 1, Edisi Pertama, Roar Karya, 1977. 4. H. erenschot, Umar Sukrisno, Motor ensin, Erlangga, Agustus 1980 5. Kirono, Sasi, Prof, Diktat Kuliyah Teknik Kendaraan. 6. Niemann, Gustav, Design and Calculation In Mechanical Engineering, Volome II, erliu, 1978 7. Suga, Kiyokatsu, Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cet 9, Pradnya Paramita, Jakarta,1997 8. Penjaitan, Subur, Ir, Mekanika Teknik 1. 51