I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk. perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Aktivitas Belajar dalam Bidang Bimbingan Belajar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Gejala umum yang terjadi pada peserta didik saat ini adalah malas berpikir

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran. dengan pandangan Sudjatmiko (2003: 4) yang menyatakan bahwa kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

I. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

III. METODOLOGI PENELITIAN. menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. di SMP Wiyatama Bandar Lampung yang dilaksanakan pada semester genap

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan pengetahuan yang bersifat universal dan mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia peserta didik (siswa-siswi) dengan cara mendorong dan menfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan adanya motivasi

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. menjadi kegiatan pokok bagi setiap manusia beradap. Berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk juga didalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru di sekolah. Dalam buku

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. ingin terus belajar. Hal tersebut didukung oleh pendapat Sardiman (2007 : 76)

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

I. PENDAHULUAN. aktivitas hidupnya dan melanjutkan garis keturunannya. Dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses interaksi dalam rangka. mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

I.PENDAHULUAN. produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konsep model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan kurikulum

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan salah satu Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. tentang faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa diperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

Manusia merupakan individu yang tidak dapat hidup sendiri. Ia memerlukan. berbagai macam kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Aktivitas belajar merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan, aktivitas belajar sendiri merupakan sesuatu hal yang penting dalam keberhasilan belajanya. Aktivitas besar nilainya dalam pembelajaran, sebab dengan melakukan aktivitas pada proses pembelajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran menyenangkan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2002: 67) bahwa: Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan

2 yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik. Aktivitas belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Faktor intern yaitu: faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, antara lain : faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Dan faktor extern yaitu faktor yang ada di luar diri individu, antara lain : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. (Slameto, 1995) Setelah melakukan penelitian pendahuluan di SMP Wiyatama peneliti melihat masih terdapat siswa yang tidak melakukan aktivitas belajar, seperti mengobrol di dalam kelas, tidak memperhatikan guru saat pelajaran sedang berlangsung, bahkan sampai ada siswa yang tertidur. Selain faktor dalam diri yang sangat berpengaruh dalam menumbuhkan aktivitas belajar dalam diri siswa faktor dari luar seperti keluarga, sekolah dan lingkungan juga dapat membantu menumbuhkan aktivitas belajar siswa. Setelah menemui guru kelas, peneliti menemukan bahwa masih terdapat kekurangan informasi tentang pentingnya aktivitas dalam belajar dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut. Menurut Prayitno (2004:259-260) layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian layanan informasi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan aktivitas belajar siswa. Penyajian informasi ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia dapat menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi kesulitan

3 yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan khususnya tentang masalah pentingnya aktivitas dalam belajar. Alasan mengapa peneliti menggunakan layanan informasi adalah untuk dapat membekali individu dengan berbagai macam pengetahuan tentang pentingnya aktivitas belajar untuk mencapai suatu prestasi dalam proses pembelajaran. Kurangnya informasi dapat sangat berpengaruh terhadap adanya aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dan dari latar belakang yang telah dijelaskan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penggunaan Layanan Informasi Cara Belajar Aktif dan Efektif Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Terdapat siswa yang tidak aktif dalam bertanya 2. Terdapat siswa terlihat tidak serius mendengarkan penjelasan guru saat proses belajar berlangsung 3. Terdapat siswa yang bermalas-malasan saat melakukan praktek belajar 4. Terdapat siswa yang tidak aktif mencatat materi pelajaran 5. Terdapat siswa yang mengobrol saat proses pembelajaran 6. Terdapat siswa yang kurang terampil saat memecahkan masalah pelajaran 7. Terdapat siswa yang terlihat gugup saat mengikuti proses belajar

4 3. Pembatasan Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan dalam latar belakang masalah serta dari pengamatan awal yang ditemukan pada fenomena-fenomena yang dipilih sebagai objek perhatian untuk dikaji secara ilmiah. Penelitian ini hanya dibatasi pada Penggunaan layanan informasi Cara Belajar Aktif dan Efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013. 4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah aktivitas belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan informasi Cara Belajar Aktif dan Efektif?. B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan layanan informasi cara belajar aktif dan efektif pada siswa kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013.

5 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya pada bidang bimbingan dan konseling. b. Manfaat Praktis 1. Sebagai pengetahuan kegunaan layanan informasi dalam meningkatkan aktivitas belajar. 2. Memberikan gambaran bagi siswa tentang pentingnya aktivitas belajar. 3. Memberikan masukan bagi guru bahwa pentingnya layanan informasi bagi keberhasilan proses belajar. 4. Sebagai bahan masukan pada guru pembimbing untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya aktivitas dalam belajar. C. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pemberian layanan informasi dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. b. Ruang Lingkup Subjek Ruang lingkup subjek penelitian siswa kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013.

6 D. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran atau kerangka berpikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disentesiskan dari fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan. Kerangka berfikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Kerangka berfikir dapat disajikan dengan bagan yang menunjukkan alur berfikir peneliti serta keterkaitan antara variable yang diteliti. Berdasarkan judul penelitian yang telah peneliti ajukan maka dapat disusun kerangka pemikiran yang diuraikan dibawah ini: Liang Gie (1995: 6) mengatakan bahwa: Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukan-nya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Sedangkan menurut Hamalik (2001: 175) penggunaan aktivitas besar nilai-nya dalam pembelajaran, sebab dengan melakukan aktivitas pada proses pembelajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan bantuan guru. Dengan mengemukakan beberapa pandangan di atas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didik atau siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain,

7 bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, belajar tidak akan berlangsung dengan baik dan tidak akan tercapainya prestasi dalam belajar. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan bantuan guru. Kurangnya informasi tentang pentingnya aktivitas dalam belajar dapat mengurangi keinginan siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran. Menurut Winkel (2006: 316-317) menjelaskan bahwa layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Program bimbingan yang tidak memberikan layanan pemberian informasi akan menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh, karena mereka membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi jalan hidupnya. Seperti informasi tentang pentingnya aktivitas dalam belajar perlu dapat diberikan kepada siswa didik supaya mereka dapat memahami dan mengetahui keuntungan dari aktivitas belajar. Berdasarkan uraian di atas kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

8 Layanan Informasi Aktivitas belajar Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian Gambar diatas memperlihatkan bahwa siswa kelas VII sebagai subjek penelitian di SMP Wiyatama Bandar Lampung yang memiliki aktivitas belajar rendah diberikan layanan informasi yang berguna dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Meningkatnya aktivitas belajar siswa memungkinkan siswa memperoleh hasil yang optimal dalam belajar. Selain itu siswa juga dapat siap baik secara fisik maupun mentalnya terhadap hasil belajar. E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis tidak hanya disusun berdasarkan pengamatan awal terhadap objek penelitian, melainkan juga didasarkan pada hasil kajian terhadap literatur yang relevan dengan bidang penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha : Penggunaan layanan informasi cara belajar aktif dan efektif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

9 Ho : Penggunaan layanan informasi cara belajar aktif dan efektif tidak dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/ 2013.