Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Mandi Hari Jum'at

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Asuransi Dalam Islam

10 Pembatal Keislaman

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

Hukum Menghina Agama

Adab Khilaf Di Antara Para Da i

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Anasyid Islam. Penyusun : Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Jalan Keluar Bagi Suami Istri Sebelum Cerai

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Ramadhan Bulan Kesabaran

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Hukum Bergantung Kepada Para Wali

Ramadhan Bulan Produktifitas

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Perhatikanlah Puasamu!

Hukum Meminta Pertolongan Jin Untuk Mengetahui Perkara Gaib Dan Untuk Hipnotis

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Kiat-Kiat Agar Selalu Berlapang Dada

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Hukum Berbangga Dengan Nasab

Dosa Merupakan Penyebab Siksa dan Hilangnya Berkah

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Merenungi Peristiwa Wafatnya Abu Thalib

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Kedudukan Puasa Ramadhan

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Mahar Dan Apakah Ada Batasannya?

E٤٢ J٣٣ W F : :

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Ziarah Kubur: Antara Sunnah Dan Bid'ah

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

Hukum Mengubah Nazar

Dakwah Kepada Allah. Syaikh Shalih bin Fauzan al-fauzan hafizhahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Menyambung Silaturrahim

Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi Ahli Kubur

Anjuran Untuk Mencintai dan Membenci Karena Allah

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Foto dan Gambar

Bahaya Hasad. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Haji dan Pendidikan Jiwa

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Apa Yang wajib Ketika Puasa Ramadhan

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Keutamaan Hari Jum at dan Sunnah-sunnahnya

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Hikmah Puasa Ramadhan

Pakaian Ihram dan (Mengingat) Kain Kafan. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Haji dan Memenuhi Panggilan Allah

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Dampak Negatif Kemaksiatan dan Dosa

Keutamaan Berdakwah Kepada Allah

Lelucon. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. [ Indonesia Indonesian

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Biografi Singkat Abu Bakr ash-shiddiq

Keutamaan Puasa Ramadhan

Ramadhan Bulan Kemenangan

Biografi Singkat Umar bin Al-Khattab

Transkripsi:

Hukum Mencela Ulama حكم جتريح لعلما [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431

حكم جتريح لعلما» باللغة لا ند نيسية «لشيخ حممد بن صالح لعثيمني محه الله ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2010-1431 ٢

4 ( 4 4 4 بسم الله لرمحن لرحيم Hukum Mencela Ulama Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah Pertanyaan: Apakah pendapat Syaikh terhadap sebagian penuntut ilmu dari kalangan pemuda yang mempunyai kebiasaan mencela satu sama lain, membuat manusia menjauh dan menghindar dari mereka? Apakah ini termasuk perbuatan syar'i yang diberi pahala atasnya atau (tidak syar'i) yang disiksa atasnya? Jawaban: Menurut pendapat saya ini adalah perbuatan yang diharamkan. Apabila seorang muslim tidak boleh mengmpat (ghibah, menggunjing) saudaranya sesama muslim sekalipun ia bukan seorang yang alim, maka bagaimana mungkin dibolehkan baginya mengumpat saudaranya sesama ulama dari golongan orang-orang yang beriman? Orang yang beriman wajib menahan lisannya dari ghibah terhadap saudara-saudaranya sesama muslim. Firman Allah : Ÿωuρ(#θÝ pgrbÿωuρ ÒΟøOÎ) Çd à9$# uù èt/ χî) Çd à9$# z ÏiΒ#Z ÏWx. (#θç7ï tgô_$#(#θãζtβ#u t Ï%!$# قا الله تعاىل: $pκš r' tƒ!$# βî)!$# (#θà)?$#uρ çνθßϑçf δì s3sù $\GøŠtΒ ÏµŠÅzr& zνóss9ÿ à2ù'tƒβr& óοà2ß tnr& =Ïtä r& $³Ò èt/ Νä3àÒ è / =tgøótƒ Λ Ïm Ò># θs? Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencaricari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. al-hujurat:12) Hendaklah orang yang melakukan hal ini mengetahui bahwa apabila ia mentajrih (mencela) seorang ulama maka ia menjadi penyebab ditolaknya kebenaran yang dikatakan oleh ulama ini. Maka tanggung jawab dan dosanya adalah terhadap orang yang mencela ini, karena mencela seorang ulama pada kenyataannya bukanlah mentajrih (mencela) pribadinya, bahkan mencela ٣

pewaris Nabi Muhammad. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Apabila ia mentajrih ulama dan mencela mereka niscaya manusia tidak percaya dengan ilmu yang ada di sisi mereka dan ilmu tersebut diwarisi dari Rasulullah. Dan pada saat itu mereka tidak percaya dengan syari'at yang dibawa oleh ulama yang ditajrih ini. Saya tidak mengatakan bahwa setiap ulama adalah ma'shum, bahkan setiap manusia bisa melakukan kesalahan. Dan apabila engkau melihat seorang ulama melakukan kesalahan menurut pendapatmu, maka hubungilah beliau dengan telepon dan sampaikanlah pendapatmu. Jika jelas bagimu bahwa kebenaran adalah bersamanya maka engkau harus mengikutinya. Dan jika tidak jelas bagimu akan tetapi engkau mendapatkan alasan yang membolehkan ucapannya maka engkau harus menahan diri. Dan jika engkau tidak mendapatkan alasan terhadap pendapatnya maka peringatkanlah dia terhadap pendapatnya karena ngotot di atas kesalahan hukumnya tidak boleh. Akan tetapi engkau tidak boleh mentajrihnya dan ia seorang alim yang dikenal umpamanya dengan niat yang baik. Apabila kita ingin mentajrih para ulama yang dikenal dengan niat yang baik karena kesalahan yang mereka lakukan padanya dari masalah fikih, niscaya kita akan mentajrih para ulama besar, namun yang wajib adalah yang telah saya sebutkan. Apabila engkau melihat seorang ulama melakukan kesalahan maka diskusi dan berbicaralah bersamanya. Bisa jadi bahwa kebenaran adalah bersamanya maka engkau harus mengikutinya atau kebenaran ada bersamamu maka ia yang harus mengikutimu. Atau tidak jelas dan jadilah perbedaan yang terjadi di antara kamu berdua adalah khilaf yang dibolehkan. Saat itu, engkau wajib menahan diri, ia mengatakan apa yang dia katakan dan engkau mengatakan apa yang engkau katakan. Alhamdulillah, khilaf tidak hanya terjadi di masa sekarang. Khilaf sudah terjadi sejak masa sahabat hingga hari ini. Dan apabila sudah jelas kesalahan akan tetapi ia tetap bertahan terhadap pendapatnya, engkau harus menjelaskan kesalahan dan berjauh darinya. Akan tetapi bukan atas dasar mentajrih dan ingin membalas dendam, karena orang tersebut bisa jadi mengatakan pendapat yang benar pada masalah lain selain yang engkau perdebatkan. ٤

Yang penting sesungguhnya saya memperingatkan kepada saudarasaudaraku dari bala dan penyakit ini. Aku memohon kepada Allah untukku dan mereka kesembuhan dari segala hal yang menjelekkan kami atau membahayakan kami pada agama dan dunia kami. Syaikh Muhammad al-utsaimin Kitab Dakwah 5/2/61-64. ٥