Memahami CSS Selector - Bagian 1

dokumen-dokumen yang mirip
CSS Cascading Style Sheet

6. HTML & CSS. PTI15010 Pemrograman Web. Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015. Desain slide ini dadaptasi dari University of San Fransisco

Pemrograman Web. Cascading Style Sheets. Created by : Rifqi Sambas Khairurrohman

DASAR-DASAR CSS DASAR-DASAR CSS By: Rohi Abdulloh A. PENGENALAN

CSS. inheritance (pewarisan)

{CSS} Cascading Style Sheet

CSS RANDY CAHYA WIHANDIKA, S.ST., M.KOM

BAB V DESAIN WEB CSS

Pengenalan HTML dan CSS

BAB IV CASCADING STYLE SHEET (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) Didik Dwi Prasetya

2011 Ahmad Amarullah

Perancangan Web. Perancangan Web. Oleh : Moh. Sulhan. By : MOH.SULHAN

HTML (HyperText Markup Language)

Secara garis besar, terdapat 3 cara menginput kode CSS, yaitu metode Inline Style, Internal Style Sheets, dan External Style Sheets.

APLIKASI WEB DAY 3. (Cascading Style Sheets)

CSS (Cascading Style Sheet) Oleh : Devie Rosa Anamisa

Teks dan Background SERIF SANS-SERIF MONOSPACE

XHTML dan Dasar-dasar CSS XHTML

MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB (DASAR)

PEMROGRAMAN WEB 1 CSS


Mengenal Selektor Pada Css3 Part-1

BAB III CASCADING STYLE SHEET

MODUL III CASCADING STYLE SHEET

Bab 5. Cascading Style Sheet (CSS)

Triswansyah Yuliano

Materi 9 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

A. LATAR BELAKANG ATAU BACKGROUND

Introduksi. Team Training SMK-TI I-58

Author : Minarni, S.Kom.,MM

CSS (Cascade Style Sheet)

MODUL III CASCADING STYLE SHEET

CSS Cascading Style Sheet

PRAKTIKUM 3 Pengenalan CSS

Pemrograman Web PRAKTIKUM 3 CSS. TUJUAN BELAJAR Mahasiswa dapat menggunakan css untuk mengatur gaya tampilan elemenhtml

CSS. Cascading Style Sheet. Spesifikasi lengkap di :

Desain Grafis. RAHMADY LIYANTANTO liyantanto.wordpress.com

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 KATA PENGATAR... 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuannya...

Materi Pertemuan 1. Pengenalan Web Design Bagian I : Dasar- dasar CSS. lilih suhaeri WATERFIRE DEV. Kelaskita.com

CSS? Contoh sederhana Selector Mekanisme mengaplikasikan CSS Elemen-elemen CSS

Percobaan 1 : Mengatur Width Dan Height Hasil :

Multiple Style akan meng-cascade kedalam Style Lain

Pertemuan V. Semester 1

Cascading Style Sheets (CSS)

CSS. Auriza Akbar 1 Juni 2012

Membuat Aplikasi GPS & Suara Antrian dengan PHP. Ronald Rusli.

Modul 10 DreamWeaver MX Suendri, S.Kom

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

BAB III Validasi HTML5

Persiapan. File latihan.rar diekstrak. Contoh apabila Bahan diekstrak di d:\

Introduksi. Team Training SMK-TI I-58

Cara membuat HTML dasar

Metode Penulisan Dasar CSS

Animasi Dengan CSS3. Mahasiswa memahami konsep dasar animasi CSS3 Mahasiswa memahami konsep transisi Mahasiswa memahami konsep transformasi

MODUL PRATIKUM 04A PEMROGRAMAN BERBASIS WEB (CCP119)

DAFTAR ISI Bab 1 Mengenal Teknologi Internet dan Web... 1 Bab 2 Tentang CSS... 9

Bab III Cascading Style Sheet

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI WEB PENGENALAN CSS OLEH : LISTHYA KUMALASARI

HTML Scripting Desain Visual dan Tata Letak dengan CSS 3

MEMBUAT WEBSITE SEDERHANA DENGAN HTML 5

CSS Cascading Style Sheet

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

CSS dan Tata Letak Pemrograman Internet (TKE ) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

HTML5 Komplet. Jubilee Enterprise PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Contoh Syntax: Contoh di atas menunjukkan. S e l e c t o r : h 1. P r o p e r t y : c o l o r. V a l u e : r e d. (red).

1. Pengenalan HTML. 2. Tag Dasar HTML

Memanfaatkan CSS Animasi dan Transisi [Part 1]

BAB VI DESAIN WEB RESPONSIF

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

FORMULIR No.Dokumen RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Keuntungan Memisahkan presentation sebuah dokumen dari content document itu sendiri Mempermudah dan mempersingkat pembuatan dan pemeliharaan dokumen w

LAYER DAN HYPERLINK. B. Kegunaan Layer: 1. Layer

Modul Praktikum Desain Web 2015

TUTORIAL CODEIGNITER Langkah Tepat menjadi Web Developer Handal, menguasai CodeIgniter, jalan membuat aplikasi berbasis website lebih mudah

HTML (HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE)

Cara Membuat website dengan Dreamweaver

Pengenalan Script. Definisi HTML

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

: Choirul Anam : D3 CC PJJ/Teknik Informatika. No NRP : Percobaan 1 Mengatur tampilan tipe list. Kode : Hasil :

Modul 3 CSS CASCADE STYLE SHEET

TUGAS PRAKTIKUM 9. Nama : Surya Wahyusantoso NRP : Percobaan 1 Mengatur tampilan tipe list. Analisa :

MATERI II CASCADING STYLE SHEETS (CSS) DASAR

DESAIN WEB STATIS DAN HTML. Dahlan Abdullah Website :

: PRAKTIKUM CSS 3 [Color dan Background] NAMA : KELAS : TANGGAL PRAKTIKUM :

BAB I PERKENALAN HTML

CSS (Cascading Style Sheets)

LAPORAN PRAKTIKUM MONITORING BERBASIS WEB

Cascading Style Sheets (CSS)

MODUL 1 HTML. (HyperText Mark-Up Language)

LAPORAN RESMI. Boxes

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Pertemuan Ke-5 (CSS) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1

TUGAS BOXES. 1. Percobaan 1

HTML Uncover. Duniailkom Duniailkom

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

Rekayasa Web: Web Applications. WebOS. Oleh : 1. Qutsiyah Rahilah Novia Sulviatin

Cascading Style Sheet. Antonius RC CSS Styling - Progweb

MODUL 1 STYLE SHEET UNTUK TAMPILAN DASAR

A. LATAR BELAKANG ATAU BACKGROUND

Transkripsi:

Memahami CSS Selector - Bagian Hendriono Kamis, Agustus 02, 202 (X)HTML, CSS 8 komentar Bismillah. Alhamdulillah. Perkembangan bahasa markup Cascading Style Sheet (CSS) cukuplah pesat dan ini membuat tampilan situs menjadi semakin dinamis. Pada awal perkembangannya, bahasa CSS masih termasuk kaku, namun kini para web desainer mampu menciptakan efek-efek yang mengesankan hanya dengan CSS. Ini tentunya seiring dengan ide-ide yang terus berkembang, kebutuhan akan situs yang sederhana namun tetap menarik dan banyak lagi faktor lain yang membuat bahasa markup CSS semakin hebat. Para developer browser pun dipaksa untuk mengikuti perkembangan bahasa markup ini, atau bahkan para developer browser-lah yang memancing perkembangan bahasa markup yang satu ini. Ini tentunya berimbas pada pertambahan kosakata yang digunakan pada bahasa markup CSS, dan bagi para pecinta desain layout situs tentunya juga harus menyediakan memori ekstra untuk menghafal lebih banyak kosakata. Salah satu dari sekian banyak pertambahan kosakata bahasa markup CSS adalah fungsi selector (pemilih). Mungkin dulu kita hanya mengenal selektor id, class dan descendant (turunan), namun hari ini, ketika CSS memasuki versi 3 (atau sering dikenal CSS3) semakin bertambah pula fungsi-fungsi selektor yang digunakan dalam mendesain situs. Dalam penggunaannya pun, para desainer web dituntut berhati-hati karena penggunaan versi terbaru bahasa markup harus pula diikuti dengan penggunaan browser versi baru, hal ini karena penggunaan fungsi baru bisa saja tidak mampu bekerja baik pada browser lama terutama browser IE :( Sebuah konsekwensi dari perkembangan dan perubahan... Dibawah ini akan dibahas selektor yang paling banyak digunakan dan harus diingat dengan baik oleh para desainer web. Untuk memahami dengan baik fungsi dari masing-masing selector, lebih baik anda unduh terlebih dahulu contoh penggunaannya pada link dibawah ini, ekstrak dengan perangkat lunak ekstraktor (misal; 7ZIP, WinZIP atau WinRAR) kemudian buka masing-masing contoh pada browser. () * Sebelum membahas jenis selector lainnya maka selector yang satu ini harus dipahami dengan baik terutama bagi anda yang baru memulai belajar tentang bahasa CSS. Selector dengan simbol bintang (atau sering disebut asterik) akan mengarahkan target pada semua elemen tunggal didalam halaman.

* { 2 margin: 0; 3 padding: 0; 4 Para web desainer biasanya menggunakan selector ini untuk me-reset atau mengkosongkan margin dan padding. Selector ini sangat bermanfaat untuk menyamakan posisi margin dan padding pada berbagai penampilan browser. Namun hati-hati dalam penggunaannya, karena terlalu sering menggunakan selector ini akan menambah beban load halaman pada browser. Selector * juga bisa digunakan pada child (anak) dari selector lain, misal: #container * { 2 border: px solid black; Maka selector ini akan mengarah pada target elemen tunggal dari semua child div #container. Namun ingat juga, jangan terlalu sering menggunakannya. Selector ini bekerja pada browser: IE+ - Firefox - Chrome - Safari - Opera (2) #X Simbol # (id) sering disebut hash. Selector dengan prefix hash digunakan untuk pentargetan sesuai dengan ID pada halaman. Dalam penggunaannya sangatlah sederhana, karena kita hanya perlu menentukan target sesuai dengan ID yang digunakan pada halaman. 2 3 4 #container { width: 90px; margin: auto; border: px solid #222; background-color: #CCCCCC; Selector # bersifat tetap atau kaku karena hanya boleh digunakan pada satu target ID dan tidak boleh digunakan lagi. Selector ini bekerja pada browser: IE+ - Firefox - Chrome - Safari - Opera (3).X Simbol. sering disebut class. Dalam penggunaannya hampir sama dengan selector id, namun selector class diperbolehkan untuk digunakan secara berulang pada berbagai elemen halaman dan dapat digunakan secara bersamaan (multiple) dengan selector class lainnya..error { 4.warning { border: px solid #222;

Dalam penerapannya, kita bisa menggabungkannya dengan selector id untuk pentargetan yang lebih spesifik, bahkan bisa saja memiliki class yang sama namun digunakan dalam style yang lebih spesifik. Contoh penggambungan selector id dengan selector class: #container.error { 4#container.warning { border: px solid #222; Penggabungan dua selector diatas hanya akan memberikan style pada target elemen yang lebih spesifik. Selector ini bekerja pada browser: IE+ - Firefox - Chrome - Safari - Opera (4) X Y Selector ini sering disebut selector descendant (turunan). Selector ini digunakan untuk menentukan style target yang lebih spesifik. li a { 2 text-decoration: none; Perhatikan CSS diatas. Selector diatas digunakan untuk memberikan style pada semua tag anchor yang berada didalam unordered list (daftar urutan yang biasanya menggunakan tag li). Sedangkan tag anchor yang berada diluar unordered list tidak akan dipengaruhi sama sekali. Bagaimana jika kita menuliskannya X Y Z A B.error? maka penulisan seperti ini adalah salah. Hindari penggunaan metode seperti ini, kita akan lebih baik dengan menentukan selector descendant atau turunan yang paling dekat. Selector ini bekerja pada browser: IE+ - Firefox - Chrome - Safari - Opera () X Selector tunggal umum yang digunakan untuk memberikan style pada target elemen dengan type tertentu tanpa penggunaan id atau class. a { 4ul { margin-left: 0; Contoh CSS diatas akan memberikan target style pada semua tag anchor dan unordered list. Namun, jika ada style lain yang ditulis lebih spesifik maka kesamaan property yang ada pada style diatas akan dinonaktifkan. a { color: red; 2

3li a { 4 color: blue; Style CSS diatas akan menghasilkan warna tag anchor blue untuk tag anchor yang berada didalam unordered list, dan akan menghasilkan warna tag anchor red pada semua tag anchor yang berada diluar unordered list. Selector ini bekerja pada browser: IE+ - Firefox - Chrome - Safari - Opera () X:visited dan X:link Selector ini sudah termasuk ke dalam pseudo-class, yang merupakan salah satu perkembangan bahasa CSS. Sehingga pada browser lawas, penggunaan pseudo-class tidak akan berpengaruh apa-apa terutama pada browser lawas IE+ :(. a:link { 4a:visited { color: blue; Pengguaan selector pseudo-class :link akan memberikan style pada semua tag anchor yang bisa diklik (memiliki target URL). Sedangkan penggunaan selector pseudo-class :visited hanya akan memberikan style pada tag anchor yang pernah di klik dan atau pernah dikunjungi (visited). (7) X + Y Selector ini biasa disebut adjacent selector, yang digunakan untuk memberikan style pada elemen yang terdekat atau berdekatan. ul + p { Pada contoh CSS diatas, style hanya akan diterapkan hanya pada paragrap pertama yang ditempatkan setelah ul namun p bukanlah child dari ul. Sedangkan paragrap kedua dan seterus tidak akan terpengaruhi style ini. (8) X > Y Selector ini biasa disebut direct selector, yang digunakan untuk memberikan style pada elemen yang ditargetkan langsung. #container > ul { border: px solid black; 2

3 Pada contoh CSS diatas, style hanya akan diterapkan pada ul yang merupakan child langsung (atau child pertama) yang ditempatkan setelah div #container. Sedangkan ul lain (child kedua, ketiga dan seterusnya) tidak akan dipengaruhi walaupun masih berada didalam div #container. Selector X > Y hampir mirip dengan selector X Y, perbedaan hanya pada target. Jika selector X Y akan berpengaruh pada semua target elemen yang ada didalamnya, sedangkan selector X > Y hanya berpengaruh pada child pertama saja. (9) X ~ Y Selector ini sering disebut sibling combinator yang hampir mirip dengan selector X + Y. Perbedaannya ada pada target, jika X + Y hanya memiliki target pada elemen pertama yang ditempatkan setelahnya, sedangkan X ~ Y akan berpengaruh pada semua target elemen yang ditempatkan setelahnya. ul ~ p { Pada contoh CSS diatas, style akan diterapkan pada semua paragrap yang ditempatkan setelah elemen ul, namun p bukanlah child dari ul. p berada tepat dibawah elemen ul. (0) X[title] Selector ini disebut attributes selector yang digunakan untuk memberikan style pada elemen yang memiliki attribut title saja. a[title] { 2 color: green; Pada contoh CSS diatas, style hanya akan mempengaruhi tag achor yang memiliki atribut title saja, sedangkan tag anchor yang tidak memiliki atribut title tidak akan dipengaruhi. Kesimpulan Selector yang dibahas diatas adalah selector dasar yang harus diingat dengan baik, karena kita akan sering bertemu dengan selector ini. Disini diperlukan kemampuan eksplorasi dan imajinasi untuk bisa mengkombinasikan dan menggunakan berbagai selector yang sudah dibahas diatas. Sangat membingungkan jika kita baru saja berkenalan dengan selector ini, namun jangan lelah untuk melalukan trial and error agar kita dapat menemukan fungsi spesifik dari masing-masing selector. Semua kembali pada kemampuan kita untuk bisa membedakan fungsi dari masingmasing selector. Janganlah lelah untuk mencoba...

Sampai ketemu dipembahasan berikutnya. Selamat belajar dan selamat mencoba. Happy Blogging :) Pranala Luar: The 30 CSS Selectors you Must Memorize - NetTuts+ CSS Selector - W3 CSS Selector - W3Schools