III.TATA CARA PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Analisis pertumbuhan tanaman akan dilakukan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

Transkripsi:

III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu pasir pantai Samas, arang serbuk gergaji sengon, tepung darah sapi, benih jagung manis, Urea, SP36, KCl, daun randu dan air. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan analitik, polybag, ember, meteran, seng, alat press briket, sekop, saringan ukuran 0,5 mm, nampan, karung, dan alat tulis. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan perlakuan faktor tunggal terdiri dari 4 perlakuan. Adapun susunan perlakuan sebagai berikut : 1. Per1akuan P0 : Tanpa Briket 2. Perlakuan P1 : Briket A 3. Perlakuan P2 : Briket B 4. Perlakuan P3 : Briket C Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan yang terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga terdapat 36 tanaman (Lampiran I). 17

18 Aplikasi dosis briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi pada budidaya jagung manis yaitu 20 ton/hektar. Cara Penelitian 1. Pengambilan Sampel Pasir Pantai Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir pantai yang diambil secara komposit dari 6 titik di pantai Samas, Bantul, Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membersihkan bagian permukaan pasir pantai kemudian menggali sedalam 30 cm sesuai dengan kedalamam perakaran tanaman jagung manis dan diambil sesuai kebutuhan yaitu 360 kg. 2. Pembuatan Tepung Darah Sapi Prinsip utama yang digunakan dalam memproses tepung darah sapi hanya dengan mengurangi kadar air melalui teknik pengeringan darah menjadi tepung darah sapi secara sederhana sebagai berikut : a. Darah segar yang telah diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) ditampung dalam wadah. b. Kemudian tambahkan garam dapur sebanyak 1% dari volume darah agar darah tidak menggumpal sehingga mempermudah pembuatan tepung. c. Darah yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 liter. Selanjutnya darah segar dipanaskan di atas nyala api sedang sambil diaduk secara perlahan hingga akhirnya mengental (kira-kira selama 15-20 menit).

19 d. Darah yang sudah mengental akan berwarna hitam yang menandakan bahwa campuran tersebut sudah matang. e. Campuran darah kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 2 hari kemudian ditumbuk hingga halus dan diayak hingga konsistensinya menyerupai tepung. Tepung darah sapi dapat langsung digunakan sebagai campuran briket arang serbuk gergaji. 3. Pembuatan Arang Serbuk Gergaji Proses pengarangan/karbonisasi arang serbuk gergaji yaitu: a. Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu (serbuk gergaji sebanyak 3 karung, korek api, air, ember, seng, sapu lidi, gembor dan kayu bakar). b. Seng diletakkan pada dua tempat yaitu di atas tungku dengan api menyala dan di bagian samping tungku. Setelah api membesar, serbuk gergaji sengon dituangkan diatas seng dan diratakan menggunakan sapu lidi agar merata sehingga mempermudah pengarangan. Seng akan menghantarkan panas ke semua pori serbuk gergaji. Bagian permukaan serbuk gergaji menghitam sempurna menandakan bahwa serbuk gergaji telah menjadi arang. Arang serbuk gergaji kemudian dipindahkan ke seng berikutnya dan langsung disiram air agar arang tidak menjadi abu. c. Arang serbuk gergaji yang sudah jadi didinginkan sampai sekitar 45 menit kemudian dijemur selam 24 jam dan disaring menggunakan

20 ayakan 0,5 mm untuk memisahkan abu yang ada pada arang serbuk gergaji. d. Pengujian daya serap arang serbuk gergaji dilakukan dengan cara meletakkan arang pada petridish yang berisi air selanjutnya mencelupkan jari telunjuk ke dalam petridish. Apabila arang serbuk gergaji menempel pada seluruh bagian jari telunjuk maka arang tersebut memiliki daya serap yang tinggi. 4. Pembuatan Briket Proses pembuatan briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi, yaitu: a. Bubuk arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi yang telah dibuat sebelumnya disiapkan kemudian bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan daun randu sebagai perekat, yang sebelumnya telah dihaluskan menggunakan mortar agar getah dalam daun dapat keluar secara maksimal. Dosis pemberian daun randu sebagai perekat adalah 30 % dari dosis briket yang diaplikasikan yaitu 112,5 gram kemudian dilakukan pengadukan untuk menghasilkan adonan yang merata. Jumlah campuran masingmasing bahan sesuai dengan perlakuan yaitu: i. Per1akuan P0 : Tanpa Briket (Pupuk Kandang 375 gram + 8,15 gram Urea + 6,28 gram SP36 + 4,68 gram KCl). ii. Perlakuan P1= (371, 25 gram (99%) arang serbuk gergaji + 3,75 gram (1%) tepung darah sapi + 3,493 gram Urea) + 6,28 gram SP36 + 4,68 gram KCl.

21 iii. Perlakuan P2= (367,5 gram (98%) arang serbuk gergaji + 7,5 gram (2%) tepung darah sapi + 2,396 gram Urea) + 6,28 gram SP36 + 4,68 gram KCl. iv. Perlakuan P3= (363,75 gram (97%) arang serbuk gergaji + 11,25 gram (3%) tepung darah sapi + 1,354 gram Urea) + 6,28 gram SP36 + 4,68 gram KCl ( Lampiran II ). b. Adonan yang sudah tercampur rata dimasukkan ke dalam alat press briket, kemudian bagian bawah alat dilapisi karung. Adonan yang telah masukkan ke dalam alat press briket, selanjutnya ditekan untuk memadatkan adonan sehingga keras dan berbentuk bongkahan. Briket dikeluarkan dari cetakan dan dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari sampai briket menjadi kering dan keras. c. Briket yang sudah kering siap diaplikasikan pada media tanam jagung manis. 5. Aplikasi Briket Pada Tanaman Jagung a. Persiapan media tanam Cara mempersiapkan media tanam yaitu pasir pantai dikeringanginkan terlebih dahulu selama 1 hari. Pasir pantai yang telah dikeringanginkan selanjutnya ditimbang sebanyak 10 kg dan dimasukkan ke dalam polybag berukuran 35 cm x 35 cm kemudian siram air sampai media tanah pasir menjadi lembab.

22 b. Persiapan benih Benih yang digunakan pada penelitian ini yaitu biji jagung manis hibrida F1 yang sebelumnya telah direndam air. Benih yang mengapung tidak digunakan. Benih tersebut direndam dalam cairan 2 jenis fungisida, 1 jenis bakterisida dan aktivator. Masing-masing dosis fungisida dan bakterisida sebesar 5 gram/liter sedangkan aktivator sebanyak 1 tutup botol. c. Penanaman Penanaman dilakukan 1 minggu setelah pupuk dasar diaplikasikan dengan cara menanam 5 biji jagung kedalam media tanam sesuai dengan perlakuan masing-masing. Biji yang telah berkecambah disisakan 2 tiap media tanam dan yang tumbuh abnormal atau tidak berkecambah dibuang. d. Penjarangan Penjarangan dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 3 minggu setelah tanam (MST) dengan memilih 1 tanaman jagung dengan pertumbuhannya lebih baik. e. Pemupukan i. Pemupukan dasar Kegiatan awal yaitu menimbang pupuk kandang, pupuk Urea, SP36, KCl dan briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi sesuai dosis perlakuan per polybag (lampiran II) dan diaplikasikan ke dalam media taah pasir pantai. Pada perlakuan tanpa briket aplikasi dilakukan dengan cara mencampur pasir pantai dengan pupuk kandang hingga homogen sedangkan pada perlakuan briket aplikasi

23 dilakukan dengan cara meletakkan briket pada bagian atas, tengah dan bawah berbentuk zig-zag dan untuk pupuk dasar N, P dan K diaplikasikan dengan metode ring placement seminggu sebelum benih jagung manis ditanam. ii. Pemupukan susulan Pemupukan pertama biasanya dilakukan 1-10 hari setelah tanam Pemupukan kedua dilakukan pada saat umur 28-35 hari setelah tanam. Pemupukan dengan takaran pupuk anorganik yaitu Urea, SP36, KCl sesuai dengan dosis perhektar. Pemupukan dilakukan dengan membenamkan pupuk di zona perakaran (Enny Purbani, dkk., 2009). d. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma disekitar tanaman jagung dan penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma e. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari dengan memberi air secukupnya untuk menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, jumlah air yang diperlukan lebih besar sehingga pemberian air diberikan dua kali lipatnya. f. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida atau insektisida dengan dosis anjuran saat terjadi serangan yang dapat membahayakan produksi tanaman jagung.

24 g. Panen Panen tanaman jagung manis dilakukan pada tanaman berumur 65-75 hari setelah tanam yang ditandai dengan tongkol atau klobot mulai mengering, biji kering, keras dan mengkilat. Pemanenan dilakukan dengan cara memutar tongkol berikut klobotnya atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Buah jagung dan sisa tanaman (akar, batang dan daun) dimasukan kedalam kantong kertas yang sudah diberi label dan untuk selanjutnya dilakukan analisis data. Parameter Pengamatan 1. Tinggi tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap setiap minggu setelah tanam hingga panen, Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ruas batang sebelum bunga dan dinyatakan dalam satuan sentimeter. 2. Jumlah daun (helai) Perhitungan jumlah daun dilakukan setiap 1 minggu sekali setelah tanam sampai tanaman dipanen. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang membuka dan dinyatakan dalam satuan helai. 3. Panjang akar (cm) Panjang akar diperoleh dengan cara mengukur akar tanaman jagung manis terpanjang mulai dari pangkal akar sampai ujung akar pokok

25 menggunakan penggaris. Pengamatan dilakukan saat panen dan dinyatakan dalam satuan sentimeter. 4. Bobot segar tanaman (g) Pengukuran bobot segar tanaman dilakukan setelah panen. Pengukuran dilakukan dengan cara menyobek polybag kemudian media tanam digemburkan dibawah pancuran air, selanjutnya dibilas hingga bagian akar bersih. Sampel tanaman yang telah dibersihkan kemudian ditimbang dan dinyatakan dalam satuan gram. 5. Bobot kering tanaman (g) Pengukuran berat kering tanaman dilakukan setelah panen dengan cara mengambil tanaman yang telah ditimbang bobot segarnya kemudian dijemur pada terik sinar matahari hingga kering. Tanaman yang telah dikeringkan selanjutnya dibungkus dengan kertas dan dioven pada suhu sekitar 80 0 C selama 48 jam hingga konstan. 6. Bobot segar akar (g) Bobot segar akar diperoleh dengan cara menimbang akar tanaman jagung manis pada saat panen. Pengamatan dilakukan pada saat panen dan dinyatakan dalam satuan gram. 7. Bobot kering akar (cm) Bobot kering akar diperoleh dengan cara menimbang akar tanaman jagung sampai diperoleh angka yang konstan. Sebelumnya akar dijemur dan dioven pada suhu sekitar 80 0 C selama 48 jam hingga

26 konstan. Pengamatan dilakukan pada saat panen dan dinyatakan dalam satuan sentimeter. 8. Panjang tongkol (cm) Pengukuran panjang tongkol jagung dilakukan pada saat panen menggunakan penggaris dan dinyatakan dengan satuan sentimeter. 9. Diameter tongkol (cm) Pengukuran diameter tongkol jagung dilakukan menggunakan jangka sorong pada bagian atas, tengah dan bawah kemudian hasilnya direrata dan dinyatakan dengan satuan sentimeter. 10. Bobot segar tongkol ( g ) Penimbangan bobot segar tongkol dilakukan dengan cara menimbang tongkol jagung manis pada masing-masing tanaman dan dinyatakan dalam satuan gram. Analisis Data Data hasil pengamatan di Sidik Ragam (Analysis of Variance) 5 %. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan taraf nyata 5%.