BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka, pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober 2015 sampai dengan bulan November menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses sains siswa

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut. genelisasi penggunan model penelitian sejenis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian quasi eksperiment.

BAB III. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB IV HASIL PENELITIAN. satu kali diisi dengan melakukan pre test, tiga kali pertemuan diisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka pengelolaan pembelajaran, motivasi siswa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang termasuk dalam Quasi eksperimen, penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruksi di SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pseudoeksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 43 Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status pada gejala yang ada, yaitu menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 44 B. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTsN I Model Palangka Raya jalan Ais Nasution No 3, pada kelas VII-6 semester II tahun pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan penelitian selama 2 bulan, dimulai pada15 Pebruari sampai dengan 15 April. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, 43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi VI, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h.12. 44 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal. 309 22

23 peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. 45 Populasi siswa di MTsN I Model Palangka Raya dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 3.1 Data Siswa MTsN I Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 No Kelas Jumlah Laki-laki Perempuan Total 1 VII-1 13 27 40 2 VII-2 16 25 41 3. VII-3 16 24 40 4. VII-4 15 24 40 5. VII-5 15 25 40 6. VII-6 14 26 40 Jumlah 89 151 241 Sumber Data : Tata UsahaMTsN I Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 46 Untuk pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya. 47 45 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: kencana, 2009, h.99 46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h.131. 47 Riduan, Metode dan teknik menyusun tesis, Bandung : Alfa Beta, 2004, h. 65

24 D. Tahap-tahap Penelitian berikut: Peneliti dalam melakukan penelitian ini menempuh tahap-tahap sebagai 1) Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Mencari permasalahan yang akan diangkat b. Mencari solusi c. Mencari model pembelaran d. Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran e. Menetapkan tempat penelitian f. Seminar persetujan judul (tingkat Prodi) g. Memohon izin penelitian pada instansi terkait h. Membuat instrumen penelitian i. Seminar proposal penelitian (tingkat Jurusan) j. Melakukan validasi instrumen kepada validator ahli k. Melakukan validasi THB di kelas uji coba l. Melakukan uji coba instrumen 2) Tahap pelaksanaan penelitian Tahap pelaksanaan penelitian meliputi hal-hal sebagai berikut: a. pre test diberikan kepada siswa untuk mengetahui penguasaan konsep sebelum materi diajarkan.

25 b. Sampel yang terpilih diajarkan materi pokok wujud zat dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif. c. Sampel yang terpilih diberikan tes akhir (post test), yaitu sebagai evaluasi untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi pokok wujud zat dan perubahannya 3) Analisis Data Peneliti pada tahap ini melakukan hal-hal berikut: a. Menganalisis lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran berpkir induktif. b. Menganalisis jawaban siswa pada tes hasil belajar kognitif untuk menghitung kwalitas besar ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran berpikir induktif. c. Menganalisis jawaban siswa pada tes hasil belajar berpkir induktif untuk mengetahui seberapa hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan model berpikir induktif. 4) Kesimpulan Peneliti dalam tahap ini mengambil kesimpulan dari hasil analisis data dan menuliskan laporannya secara lengkap dari awal sampai akhir. E. Teknik Pengumpulan Data yaitu: Dalam penelitian ini peneliti mengunakan 3 teknik pengumpulan data,

26 1. Instrumen Tes Hasil Belajar (THB) yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui (tingkat ketercapaian) hasil belajar fisika siswa setelah penerapan model pembelajaran berpikir induktif pada materi bahasan wujud zat. 2. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan model pembelajaran berpikir induktif. Instrumen ini diisi oleh 2 orang pengamat untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran berpikir induktif di kelas. 3. Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berpikir induktif, instrument ini diisi oleh pengamat yang duduk di tempat yang memungkinkan dapat mengikuti seluruh pembelajaran dari awal hingga berakhirnya proses belajar mengajar. 4. Teknik dokumentasi merupakan teknik yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian berupa foto-foto penelitian. F. Pengabsahan Data Validasi kelas dilakukan untuk instrument THB saja, yaitu dengan mengunakannya dalam pengajaran. Sedangkan, instrumen yang lain hanya dilakukan dengan validasi ahli. Analisis instrumen atau pengabsahan data adalah untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan peneliti benar dan valid. Data yang diuji keabsahannya dalam penelitian ini adalah data instrumen Tes Hasil Belajar (THB) kognitif siswa

27 yang disusun oleh peneliti sebelum instrumen digunakan, dengan tujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 48 Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi, yaitu instrumen tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. 49 Untuk uji validitas instrumen digunakan rumus Point Biserial sebagai berikut: γpbi = Mp Mt St x p q Keterangan: γpbi Mp = Koefisien korelasi biserial = Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban Benar Mt = Rerata skor total P = Proporsi peserta tes yang jawabannya betul bagi item yang dicari validitasnya. (P = ) 48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI., Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 168. 49 Ibid.

28 q = (q = 1 P) Proposi siswa yang menjawab salah. 50 Penafsiran harga validitas butir soal langsung menggunakan kriteria koefisien korelasi, dengan kriteria sebagai berikut: 0,800 1,00 = sangat tinggi 0,600 0,800 = tinggi 0,400 0,600 = cukup 0,200 0,400 = rendah 0,00 0,200 = sangat rendah. 51 Butir-butir soal yang mempunyai harga validitas di atas 0,300 dipakai sebagai instrumen penelitian, sedangkan butir-butir soal yang mempunyai harga validitas di bawah 0,300 tidak dipergunakan (gugur). 2. Reabilitas Instrumen Reliabilitas tes adalah derajat yang menunjukan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. 52 Perhitungan mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R21 yaitu, r 11 = k M ( k M 1 ) k 1 kvt 50 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara,2003, h. 79. 51 Ibid. 2006, h. 178. 52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,

29 keterangan: r 11 = Reliabilitas menggunakan persamaan KR-21 k = Banyak butir soal atau butir pertanyaan M = Skor rata-rata Vt = Varians total. 53 Kriteria reabilitas: 0,00 < r < 0,20 = sangat rendah 0,20 < r < 0,40 = rendah 0,40 < r < 0,60 = sedang 0,60 < r < 0,80 = tinggi 0,80 < r < 1,00 = sangat tinggi Instrumen tes yang baik dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian jika memiliki koefisien reliabilitas antara 0,50 1,00. 3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda a. Tingkat Kesukaran (TK) Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar 53 Ibid, h. 189.

30 akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). 54 Tingkat Kesukaran (P) dihitung dengan rumus: P = JS B Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. 55 Dengan klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. 56 b. Daya Pembeda (DP) Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. 57 Daya Pembeda (P) dihitung dengan rumus 54 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h.207. 55 Ibid., h.208. 56 Ibid., h. 210.

31 D = BA BB = PA PB JA JB Keterangan: D = Daya pembeda J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = B A = J A Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = B B = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat p J B sebagai indeks kesukaran) P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 0,20 = jelek (poor) D : 0,20 0,40 = cukup (satisfactory) D : 0,40 0,70 = baik (good) D : 0,70 1,00 = baik sekali (excellent) D : Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya di buang saja. 58 57 Ibid., h. 211. 58 Ibid., h.218.

32 G. Uji Coba Instrumen Instrument yang akan diuji cobakan adalah instrument tes hasil belajar (THB) kognitif berupa tes pilihan ganda dengan 4 pilihan sebanyak 50 butir soal. Sebelum THB digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas yang bukan kelas sampel. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliiabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir soal agar teruji kelayakannya untuk digunakan sebagai alat evaluasi dalam penelitian. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar (THB) Kognitif Siswa No Indikator Tujuan Pembelajaran Khusus Aspek No soal 1. Menyelidiki 1. Mengelompokan benda-benda yang 1*, 2*, 3 perubahan wujud ada disekitar suatu zat 2. Menjelaskan zat padat, cair dan gas 3. Menjelaskan pengertian zat 4. Menyelidiki perubahan wujud zat melalui pengamatan C4 C1 C3 4*, 5*, 6 7 8*, 9*, 10* 5. Mengelompokan macam-macam 11*, 12*, 13* perubahan wujud zat 6. Mencontohkan macam-macam 14*, 15*, 16 perubahan wujud zat 7. Menyelidiki perubahan kimia dan fisika C4 17*, 18, 19 8. Mengelompokan macam-macam 20*, 21*, 22* perubahan kimi dan fisika 9. Mencontohkan perubahan kimia dan fisika 23*, 24*, 25* 2. Menafsirkan 10. Mengelompokan benda-benda 26, 27*, 28*

33 susunan gerak berdasrkan sifat penyusun benda partikeld pada 11. Menentukan bagaimana susunan dan C4 29*, 30*, 31* berbagai wujud zat gaya tarik antar pertikel zat padat, melalui penalaran cair dan gas secara nalar dan perumpamaan 12. Menjelaskan sifat-sifat molekul zat C1 32*, 33*, 34 padat, cair an gas 13. Menjelaskan pengertian molekul C1 35 3. Membedakan 14. Menyelidiki benda-benda yang ada C4 36 kohesi dan adhesi disekirtar yang termasuk dalam berdasarkan peristiwa kohesi pengamatan 15. Menyelidiki benda-benda yang ada C4 37 disekirtar yang termasuk dalam peristiwa adhesi 16. Mengelompokan benda-benda yang 38 ada disekitar yang termasuk peristiwa kohesi 17. Mengelompokan benda-benda yang 39 ada disekitar yang termasuk peristiwa adhesi 18. Menjelaskan pengertian kohesi dan adhesi C1 40*, 41 19. Mencontohkan peristiwa kohesi 42, 43, 44 adesi dalam kehidupan sehari-hari 4. Mengkaitkan 20. Menyelidiki benda-benda yang ada C4 45, 46 peristiwa disekitar, yang termasuk kadalam kapilaritas dalam peristiwa kapilaritas kehidupan sehari- 21. Mengelompokan benda disekitar, 47*, 48* hari yang termasuk kedalam peristiwa kapilaritas

34 22. Menjelaskan pengertian kapilaritas 23. Mencontohkan macam-macam peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari Untuk mengetahui tingkat kevalidan, maka soal harus diuji cobakan pada 49* 50* kelas uji coba. Soal diuji coba pada kelas VII-1 dan didapatkan 21 soal yang valid. Karena jumlah soal yang terlalu sedikit, maka peneliti melakukan konsultasi kepada dua pembimbing dan pembimbing menyarankan untuk mencari soal yang mendekati kreteria soal yang dapat digunakan dalam penelitan. Setelah dilakukan konsultasi, maka didapatkan 30 soal yang dapat dipakai untuk pre test dan post test dikelas uji peneliti. Namun, karena karana kurangnya komunikasi peneliti dengan pembimbing (kesalahan terdapat pada peneliti), sehingga mengakibatkan dari 24 TPK menjadi 15 TPK saja yang digunakan untuk penelitian dalam artian 9 TPK yang terbuang oleh peneliti. Hasil kavalidad uji coba instrument dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Soal Tes Hasil Belajar (THB) Kognitif Siswa Setelah Uji Coba No TPK No Soal Aspek Mengelompokan benda-benda yang ada disekitar 1 1. kedalam zat padat, cair dan gas 2 2. Menjelaskan zat padat, cair dan gas 3 C4 4 C4 3. Menyelidiki perubahan wujud zat melalui pengamatan 5 C4 C3

35 6 7 4. Mengelompokan macam-macam perubahan wujud zat 8 9 5. Mencontohkan macam-macam perubahan wujud zat 10 11 6. Menyelidiki perubahan kimia dan fisika 12 13 14 7. Mengelompokan macam-macam perubahan kima dan fisika 15 16 17 8. Mencontohkan perubahan kimia dan fisika 18 19 9. Mengelompokan benda-benda berdasarkan sifat penyusun benda 20 C4 21 C4

36 10. Menentukan bagaimana susunan dan gaya tarik antar partikel zat padat, cair dan gas secara nalar perumpamaan 22 C4 23 C4 24 Menjelaskan sifat-sifat molekul zat padat, cair C4 11. dan gas C4 25 12. Menjelaskan pengertian kohesi dan adhesi 26 C1 13. Mengelompokan benda disekitar, yang termasuk kedalam peristiwa kapilaritas 27 28 14. Menjelaskan pengertian kapilaritas 29 C1 15. Mencontohkan macam-macam peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari. 30 H. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskristif kuantitatif. Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis data Tes Hasil Belajar (THB) Kognitif yang diperoleh dari tes akhir (post test), dengan menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara individual dan ketuntasan belajar secara klasikal. a. Ketuntasan Individu Siswa dikatakan tuntas apabila proporsi siswa menjawab benar mencapai > 60%.Untuk menentukan ketuntasan individu dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

37 B S 100 N 59 Keterangan: B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal b. Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat 85% individu tuntas. Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan pesamaan rumus sebagai berikut: P Jumlah siswa yang tuntas 100% (N) 60 2. Gain Ternormalisasi Untuk menunjukan kualitas peningkatan penguasaan konsep zat dan wujudnya didalam pembelajaran digunakan rumus rata-rata gain score ternormalisasi (g factor). Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain dengan rumus sebagai berikut: 2009, h. 229. 59 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsif, Teknik,, Prosedur. Bandung: PT Rosdakarya, 60 M. Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran, t.tp., t.np, 2005, h. 55. (dikutip darai Borich, G. D. 1994. Observasi Skills For Efectivitas Teaching. New York: Macmillan Publising Company)

38 g = Keterangan: g x pre = gain score ternormalisasi = skor pre-test x post = skor post-test x max = skor maksimum Dengan kategori : g > 0,7 : tinggi 0,3 < g < 0,7 : sedang g < 0,3 : rendah 61 Untuk sejauh mana signifikansi pree test dan post yang telah diberikan. Maka harus pengujian kembali dengan mengunakan uji two related samples test, dengan rumus: 61 Ketut Suma, Efektivitas Kegiatan Laboratorium Konstruktivis Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep-Konsep Arus Searah Mahasiswa Calon Guru, Fakultas Pendidikan MIPA : IKIP Negeri Singaraja, hhtp : undiksha.ac.id/images/img_item/661.doc (online 14 Juli 2011)

39 62 3. Analisis data pengelolaan pembelajaran berfikir induktif pada materi pokok wujud zat dianalisis menggunakan statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus: ΣX X. 63 N Keterangan: X = Rerata nilai X = Jumlah skor keseluruhan N = Jumlah kategori yang ada Kategori rerata nilai sebagai berikut Keterangan rentang skor: 62 http://freelearningji.wordpress.com/2013/04/06/uji-t-dua-sampel/03/09/2013 63 Ibid., h. 264-265.

40 1,00 1,49 = Tidak baik 1,50 2,49 = Kurang baik 2.50 3.49 = Baik 3,50 4,00 = Sangat baik. 64 4. Data pengamatan aktivitas siswa dianalisis dengan cara: Na = x 100% Keterangan: Na = nilai akhir A = jumlah skor yang diperoleh pengamat B = jumlah skor maksimal 65 64 M.Taufik Widiyoko, Skripsi: Pengembangan Mode Pembelajaran Langsung Yang Menekankan Pada Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Bidang Biologi Pokok Bahasan Sistem Pengeluaran Di SLTP, t.tp., t.np., 2005, h. 53. (dikutip darai Borich, G. D. 1994. Observasi Skills For Efectivitas Teaching. New York: Macmillan Publising Company) 65 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: kencana, 2010, h. 241