BAB III METODE PENELITIAN. desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan desain pre and post test control group design. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment yang biasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mendeskripsikan/memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimen with control group design (Sugiyono, O1 X O2 O3 - O4

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Jenis penelitian yang dipakai menggunakan Quasi Experimental,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian survei merupakan rancangan yang digunakan untuk menyediakan. antar variabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2014).

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

Transkripsi:

50 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut : R Kelompok intervensi Kelompok kontrol R1 : 01 X1 02 R2 : 01 X0 02 Keterangan : Gambar 3.1 Desain penelitian R R1 R2 : Responden penelitian : Responden kelompok intervensi : Responden kelompok kontrol 01 : Pre test pada kedua kelompok sebelum perlakuan 02 : Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan X1 : Intervensi edukasi terstruktur berbasis Theory of Planned Behaviour yang diberikan pada kelompok intervensi X0 : Kelompok kontrol diberikan booklet 50

51 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani hemodialisis secara rutin dengan rawat jalan di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Jumlah pasien yang menjalani hemodialisis rutin di Rumah Sakit Umum Daerah Senopati Bantul sebanyak 160 pasien. Kemudian dari 160 populasi target, dilakukan sreening untuk menentukan populasi terjangkau yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 98 pasien. 2. Sampel Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili dari keseluruhan populasi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi responden adalah sebagai berikut : 1. Pasien yang bersedia menjadi responden 2. Pasien yang menjalani hemodialisa 2 kali dalam seminggu sesuai jadwal dengan lama hemodialisa 4-5 jam 3. Dapat ditimbang berat badannya dengan berdiri 4. Pasien yang mengalami kenaikan Interdialytic Weight Gain terakhir > 1,5 kg

52 5. Pasien yang minimal sudah menjalani hemodialisa sebanyak 3 kali 6. Pasien yang berusia 20-60 tahun 7. Pasien mampu berkomunikasi secara verbal 8. Mampu membaca dan menulis b. Kriteria Eksklusi 1. Pasien yang tidak kooperatif 2. Pasien yang mengalami komplikasi penyakit lain yang tidak terkontrol pada saat intradialisa. 3. Pasien yang menjalani hemodialisa diluar jadwal yang ditentukan Jumlah sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel menurut Dipiro et al (2008) yaitu sebagai berikut : Keterangan : n : Jumlah sampel Zcrit : Nilai berdasarkan ketepatan untuk kriteria signifikansi yang diharapkan, ditetapkan sebesar 5% (hipotesis dua arah) =1,96 (Dharma, 2011) Zpwr : Nilai berdasarkan ketepatan untuk kekuatan statistik yang di harapkan, ditetapkan sebesar 95% = 1.645 (Dharma, 2011)

53 : Estimasi variant kedua kelompok (diasumsikan sama untuk dua kelompok) : Perbedaan minimum yang diharapkan antara dua mean (effect size) Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini mengikuti rumus diatas dengan: a. Minimum expected difference (D) 0,8 b. Estimated standard deviation ( c. Desired power 0,95 d. Zcrit 0,05 = 1,960 e. Zpwr 0,95 = 1,645 Maka besar sampel yang dibutuhkan adalah : = 20,306 = 20 Besar sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel pada setiap kelompok, sehingga jumlah keseluruhan sampel berjumlah 40 sampel. Pada penelitian ini peneliti menambahkan 10% dari total sampel untuk menghindari kemungkinan terjadinya drop out selama penelitian, sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 responden, yang terdiri dari 22 responden kelompok intervensi dan 22 responden kelompok kontrol.

54 Pasien yang menjalani hemodialisa secara rutin memiliki jadwal hemodialisa yang tetap yaitu pasien yang menjalani hemodialisa hari Senin, maka jadwal selanjutnya adalah hari Kamis kemudian pasien yang menjalani hemodialisa hari Selasa, maka jadwal berikutnya adalah hari Jumat, dan pasien yang menjalani hemodialisa hari Rabu, untuk jadwal berikutnya adalah hari Sabtu. Dalam satu hari terdapat tiga shift pelaksanaan hemodialisa yaitu shift pagi, shift siang, dan shift sore. C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 di unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah edukasi terstruktur berbasis Theory of Planned Behaviour tentang asupan cairan.

55 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengontrolan Interdialytic Weight Gain (IDWG) 3. Variabel Pengganggu (Counfonding Variable) Variabel pengganggu dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden yang diukur pada penelitian seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama hemodialisa.

56 E. Definisi Operasional Definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Variabel Independent Edukasi terstruktur berbasis Theory of Planned Behavioural tentang asupan cairan Pemberian informasi tentang penyakit dan diet cairan pasien gagal ginjal kronik dengan desain menggunakan Theory of Planned Behaviour meliputi behavioural beliefs, normative beliefs, dan control beliefs, dari ketiga pendekatan tersebut bertujuan agar pasien dengan gagal ginjal kronik memiliki pemahaman penyakit, memiliki kepatuhan dalam menjalankan diet cairan serta mempunyai niat dan keyakinan yang positif terhadap masalah kesehatan yang dialami. Theory of Planned Behaviour yang meliputi : 1. Behaviour belief (manfaat atau konsekuensi dari perilaku, penilaian individu tentang hasil dari perilakunya) 2. Normative belief (motivasi dan harapan) 3. Control belief (faktor pendukung dan faktor penghambat) Materi edukasi meliputi : 1. Pengelolaan pembatasan asupan cairan 2. Tujuan dan manfaat pembatasan asupan cairan 3. Tanda-tanda kelebihan cairan di dalam tubuh 4. Menghitung jumlah cairan yang - -

57 Variabel Dependent Interdialytic Weight Gain (IDWG) Variabel Peningkatan berat badan antara dua waktu hemodialisa yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan pasien. dikonsumsi setiap hari 5. Cara Menjaga Kesimbangan Cairan Tubuh 6. Memantau berat badan Timbangan Berat Badan Digital Skor IDWG dalam % Rasio Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Counfounding Usia Bilangan tahun responden yang dihitung dalam tahun sejak lahir sampai dengan ulang tahun terakhir Jenis Kelamin Pendidikan Lama Hemodialisa Penggolongan menurut ciriciri biologis yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan Pendidikan formal responden yang terakhir berdasarkan ijazah Lama waktu sejak pertama kali pasien menjalani hemodialisis hingga saat ini Kuesioner tentang usia Kuesioner tentang jenis kelamin 1. < 30 tahun 2. 31 40 tahun 3. 41 50 tahun 4. > 50 tahun 1. Laki-laki 2. Perempuan Kuesioner tentang tingkat pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi Kuesioner tentang lama hemodialisa 1. < 12 bulan 2. 12 24 bulan 3. > 24 bulan Ordinal Nominal Ordinal Ordinal

58 F. Instrumen Penelitian Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Nursalam, 2013). Berikut ini adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian : 1. Instrumen karakteristik responden Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama hemodialisa menggunakan kuesioner. 2. Instrumen edukasi Instrumen edukasi menggunakan booklet yang disusun oleh peneliti, yang berisi tentang pengelolaan pembatasan asupan cairan, tujuan dan manfaat pembatasan asupan cairan, tanda-tanda kelebihan cairan di dalam tubuh, menghitung jumlah cairan yang boleh dikonsumsi setiap hari, cara menjaga keseimbangan cairan tubuh, memantau berat badan. Edukasi didasarkan pada teori pembelajaran perilaku terencana dengan tiga prinsip keyakinan yaitu keyakinan tentang kemungkinan manfaat atau konsekuensi dari perilaku tersebut (behavioural beliefs), keyakinan tentang norma yang diharapkan dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut (normative beliefs), serta keyakinan tentang adanya faktor yang dapat mendukung atau menghalangi perilaku kesadaran akan faktor tersebut (control beliefs).

59 3. Instrumen Keyakinan Kuesioner lembar isian data keyakinan dibuat dengan menggunakan pendekatan Theory of Planned Behaviour (TPB) yang dibuat oleh peneliti. Diperoleh 28 pertanyaan instrumen yang terdiri dari variabel keyakinan yaitu variabel yang merupakan kekuatan tentang keyakinan bahwa dengan mematuhi pembatasan asupan cairan akan memperoleh manfaat dengan skor rendah 7-14, sedang 15-21, tinggi 22-28, dan sangat tinggi 29-35. Variabel evaluasi yaitu variabel yang menunjukkan bahwa dengan mematuhi pembatasan asupan cairan akan memberikan hasil yang baik dengan skor rendah 7-14, sedang 15-21, tinggi 22-28, dan sangat tinggi 29-35. Untuk variabel keyakinan normatif yaitu variabel yang menunjukkan bahwa keluarga atau teman menyarankan untuk mematuhi pembatasan asupan cairan dengan skor rendah 4-8, sedang 9-12, tinggi 13-16, sangat tinggi 17-20. Variabel motivasi yaitu variabel yang digunakan untuk menjalankan kepatuhan pembatasan asupan cairan dengan saran keluarga, teman atau kelompok dengan skor rendah 4-8, sedang 9-12, tinggi 13-16, sangat tinggi 17-20. Variabel akses ke kontrol yaitu suatu penilaian bahwa untuk mematuhi pembatasan asupan cairan itu mudah dan tidak sulit dengan skor rendah 3-6, sedang 7-9, tinggi 10-12, dan sangat tinggi 13-15. Variabel keyakinan kontrol yaitu merupakan keyakinan yang berdasarkan pengalaman tentang adanya sumbersumber peluang seperti informasi dan fasilitas yang diperlukan untuk

60 mematuhi diet cairan dengan skor rendah 3-6, sedang 7-9, tinggi 10-12, dan sangat tinggi 13-15. Jawaban menggunakan skala likert dengan 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. 4. Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) menggunakan timbangan berat badan digital yang sudah dikalibrasi. Pengukuran berat badan dilakukan oleh asisten peneliti 1 orang yaitu seorang perawat. G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah keandalan instrumen dalam mengumpulkan data dan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Nursalam, 2013). Di dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan di RS PKU Muhammadiyah I Yogyakarta dengan 30 responden yang berada di unit hemodialisa. Instrumen keyakinan disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kuesioner yang telah dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,95. Dalam penelitian ini peneliti menguji kembali instrumen yang telah disusun dengan menggunakan pearson product moment. Hasil penghitungan tiap-tiap item pertanyaan

61 kemudian dibandingkan dengan tabel nilai product moment. Item pertanyaan dinyatakan valid karena r hitung > r tabel. Teknik yang dipakai adalah Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : r X Y n : korelasi antara variabel X dan Y : skor tiap item : skor total : banyaknya subyek 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan dengan menggunakan suatu instrumen yang diukur berkalikali dalam waktu yang berbeda (Nursalam, 2013). Setelah semua pertanyaan valid analisis selanjutnya dilakukan dengan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan Alpha Cronbach (Arikunto, 2006), dengan rumus sebagai berikut :

62 Keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir = varian total Kuesioner dinyatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Riyanto, 2011). Untuk uji reliabilitas pada kuesioner keyakinan didapatkan nilai Alpha Cronbach > 0,60 yang berarti kuesioner tersebut reliabel. H. Cara Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dalam penelitian diantaranya mengurus surat ijin studi pendahuluan untuk melakukan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan acuan penelitian serta konsultasi dengan pembimbing untuk mendapatkan masukan-masukan. Peneliti melakukan screening awal untuk mengetahui jumlah responden yang mengalami peningkatan interdialitik lebih dari 1,5 kg.

63 2. Tahapan Pemilihan Sampel Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan tentang prosedur penelitian dan keuntungan serta kerugian penelitian. Jika responden menyetujui untuk mengikuti penelitian maka responden diberi lembar persetujuan untuk ditandatangani. 3. Tahap pelaksanaan a. Pada tahap pelaksanaan penelitian meliputi pengumpulan data oleh peneliti b. Tahap selanjutnya, sebelum peneliti membagikan kuesioner data demografi kepada responden, peneliti menjelaskan tujuan serta prosedur penelitian kepada responden. Jika responden telah mengerti dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka responden diminta menandatangani informed consent. c. Sampel yang diambil sebanyak 44 sampel yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi 22 sampel dan kelompok kontrol 22 sampel. Pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pre test dengan dilakukan pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG). Kelompok intervensi mendapatkan edukasi terstruktur berbasis Theory of Planned Behaviour dan kelompok kontrol diberikan booklet. d. Edukasi terstruktur diberikan 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan selama 30 menit pada kelompok intervensi. Responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol diberikan booklet

64 sebagai panduan. Setelah diberikan edukasi, kelompok intervensi diberikan kuesioner keyakinan yang dibuat oleh peneliti sendiri. Kuesioner keyakinan dibuat dengan pendekatan Theory of Planned Behaviour. Pada minggu terakhir penelitian dilakukan post test yaitu dengan mengukur Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Tidak terdapat responden yang drop out selama penelitian dilaksanakan.

65 Cara pengumpulan data pada penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada skema kerangka kerja di bawah ini : Populasi Target Semua pasien yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 160 pasien Purposive Sampling memenuhi kriteria inklusi Populasi Terjangkau 98 pasien Sampel (n= 44) Random Alokasi Kelompok Intervensi n= 22 Informed consent Kelompok Kontrol n= 22 Pre Test : Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pre Test : Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pemberian edukasi terstrukstur berbasis Theory of Planned Behaviour 3 minggu Diberikan booklet Kuesioner keyakinan Post Test : Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) Data di analisis Gambar 3.2 Cara Pengumpulan Data Post Test : Pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG)

66 I. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Editing Editing data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah lengkap terisi semua dan dapat terbaca dengan baik. 2. Tabulating Data akan dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan, selanjutnya data ditabulasi dengan cara dilakukan pengkodean untuk keperluan statistik dengan menggunakan bantuan komputer. Dalam penelitian ini, pengkodingan untuk data umum diantaranya adalah : a. Umur 1 = < 30 tahun 2 = 31 40 tahun 3 = 41 50 tahun 4 = > 50 tahun b. Jenis Kelamin 1 = Laki-laki 2 = Perempuan c. Tingkat pendidikan 1 = SD 2 = SMP 3 = SMA 4 = Perguruan Tinggi

67 d. Lama hemodialisa 1 = < 12 bulan 2 = 12 24 bulan 3 = > 24 bulan e. Keyakinan 1) Variabel keyakinan dan variabel evaluasi 1 = 7 14 2 = 15 21 3 = 22 28 4 = 29 35 2) Keyakinan normatif dan motivasi 1 = 4 8 2 = 9 12 3 = 13 16 4 = 17 20 3) Akses ke kontrol dan keyakinan kontrol 1 = 3 6 2 = 7 9 3 = 10 12 4 = 13 15

68 3. Entry data Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer, dan selanjutnya akan dilakukan analisis data dengan menggunakan program komputer 4. Data Cleaning Data cleaning dilakukan untuk memastikan data yang dimasukkan ke komputer bebas dari kesalahan, setelah dipastikan data yang dimasukkan benar, maka dilanjutkan ke tahap analisa data. J. Analisis Data Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti. Adapun analisa data yang dilakukan didalam penelitian ini, yaitu : 1. Uji Normalitas Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukannya uji normalitas. Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Huriah (2014) menjelaskan ada 2 metode analitik yang dapat digunakan untuk melakukan uji normalitas yaitu uji Shapiro-wilk apabila sampel penelitian ( 50) dan uji Kolmogorovsmirnov apabila sampel (> 50). Pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel 50. Adapun data dikatakan normal bila nilai signifikansi > 0.05.

69 2. Uji Homogenitas Didalam pengolahan data juga dikenal istilah uji homogenitas. Menurut Sugiyono (2011), uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Menurut Huriah (2014) adapun salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan uji homogenitas yaitu melalui uji Levene test. Adapun data mempunyai variansi sama bila nilai signifikansi > 0,05. Pada hasil uji homogenitas menggunakan Levene test, didapatkan hasil p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian kedua kelompok adalah sama atau homogen. 3. Uji Univariat Tujuan dari analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data numerik disajikan dalam bentuk mean, median, standar deviasi pada variabel umur, IDWG, sedangkan data kategori disajikan dalam bentuk proporsi atau presentase yang meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama hemodialisa. 4. Uji Bivariat Untuk menentukan jenis uji yang akan digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas. Analisis perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan pada distribusi normal menggunakan uji paired t-test. Untuk menganalisis pengaruh edukasi terstruktur terhadap

70 Interdialytic Weight Gain (IDWG) menggunakan uji statistik Independent t test. 5. Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama hemodialisa terhadap nilai Interdialytic Weight Gain (IDWG) pasien hemodialisa menggunakan uji statistik Regresi Linear. K. Etika Penelitian Penelitian ini dilaksanakan atas dasar surat ijin nomor : 070/Reg/2182/S2/2016 dari Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul dan surat lolos lolos etik nomor 192/EP-FKIK- UMY/VI/2016 dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penekanan masalah etika penelitian meliputi : 1. Right to self determination. Responden mempunyai hak otonomi untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian. Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang prosedur dan manfaat penelitian, responden diberikan kesempatan untuk menyetujui atau menolak berpartisipasi dalam penelitian. Responden juga dapat mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada konsekuensi apapun.

71 2. Informed Consent. Setelah memperoleh penjelasan dari peneliti tentang tujuan, manfaat dan prosedur. Responden diberikan lembar persetujuan menjadi responden yang sudah disiapkan oleh peneliti. Apabila setuju untuk menjadi responden dalam penelitian, maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut. 3. Right Privacy and Dignity. Peneliti melindungi privasi dan martabat responden. Selama penelitian, kerahasiaan dijaga dengan merahasiakan informasi-informasi yang di dapat dari responden hanya untuk kepentingan penelitian. 4. Anonymity. Selama kegiatan penelitian nama dari responden tidak digunakan sebagai gantinya peneliti menggunakan nomor responden. 5. Protection from discomfort. Responden bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menekankan bahwa apabila responden merasa tidak nyaman dan tidak aman, maka responden berhak untuk menghentikan partisipasinya atau terus melanjutkan. 6. Right to Justice. Responden berhak mendapatkan perlakuan yang adil selama berpartisipasi dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi.