SALINAN PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah in

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2013, No sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penyelenggaraan sistem pengadaan Pegawai Negeri Sipil, sehingga ketentuan te

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI GAJAH PUTIH TAKENGON, ACEH TENGAH, ACEH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

FTRESIDT-N R EPUBLIK INDONESIA TENTANG NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN UNIVERSITAS SAMUDRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nom

PR ESIDE N REPUBLIK INDONESIA TENTANG. bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai. Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu disesuaikan;

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nom

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA, PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI, JAWA TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

2012, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Repu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN UNIVERSITAS TIMOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

R EPUBL IK INDONESIA LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SALINAN PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAIIUN 2OO5 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PtrGAWAI NtrGtrRI SIPIL DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Menimbang : a. b. c. bahwa dalam peraturan pemerintah Nomor 4g Tahun 2005 tentang pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 20O7, antara lain mengatur mengenai ketentuan pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon pegawai Negeri Sipil dilakukan secqra bertahap mulai Tahun Anggaran 20OS dan paling lambat selesai Tahun Anggaran 2OO9; bahwa dalam kenyataannya setelah dilakukan evaluasi sampai dengan Tahun Anggaran 2009 masih terdapat tenaga honorer yang memenuhi syarat peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 sebagaimala telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2OO7 tetapi belum diarigkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil; bahwa berdasarkan pertimbangan sebaganmana dimaksud dalam hunrf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan pemerintah tentang perubahan Kedua Atas.Peraturan pemerintah Nomor 4g Tahun 2005 tentang pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil; M engingat 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: 2. Undang-Undang

FRESIDEN R EPUBL IK IND ONES IA -2- o 3. Undang-Undang Nomor g Tahun 1974 tentang pokok_ Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1924 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nqmor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3B9O); Undang-Undang Nomor dz Tahun 2OO4 tentans Pemerintahan Daerah (Lembaral Negara Republik Indonesia Tahun 20O4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang_Undang Nomor 12 Tahun 20Og (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20Og Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaral Negara Republik Indonesia Nomor 4O15) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintale Nomor 54 Tahun 2OO3 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor I22, Tambaha.n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9g Tahun 2OO0 tentalg Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembararr Nesara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 195, TambJan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 1l Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O02 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192); 6. Peraturan

.{'.w PRESIDEN R EPUBL IK INDONESIA -.)- o. 7. Peraturan Pemerintah Norrior 9 Tahun 2OO3 tentang Wewenang pengangkatan, pemindahan, dan Pemberhentian pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan peratura' pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9 (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2009 Nomor 164); Peraturan Pemerintah Nomor 4g Tahun 2OOS tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 122, Tambahan Lembaral Negara Republik Indonesia Nomor 4561) sebagaimara teiah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2OO7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4243); MEMUTUSKAN: MenetapKan: PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2OO5 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL. pasal I Beberapa ketentuan dalam peraturan pemerintah Nomor 48 Tahun 2OO5 tentang pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 456l) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4743), diubah sebagai berikut: I. Penjelasan

REPUBLIK INDONESIA -4-1. 2. Penjelasan pasal 3 ayat (2) diubah sehingga berbunyi menjadi sebagaimana tercantum dalam penjelasan Pasal 3 ayat (2) peraturan pemerintah ini. Ketentuan pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: pasal 4 (1) Pengangkatan tenaga honorer yang dibiayai dari Anggaran pendapatan dan Belarrja Negara dan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah. dilakukan melalui iemeriksaan kelengkapan administrasi setelah dilakukan verifikasi darr validasi. (2) Pelaksanaan verifikasi dan validasi sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Verifikasi dan Validasi yang dibentuk oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara. \). Ketentuan pasal S diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:, pasal S (1) Dokter yang telah selesai atau sedang melaksanakal tugas sebagai pegawai tidak tetap atau sebagai tenaga honorer pada fasiiitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri, Sipil setelah melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi. (21 Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa memperhatikan masa bakti sebagai pegawai tidak tetap atau masa kerja sebagai tenaga honorer, dengan ketentuan: a. usla.

R EPUBLIK INDONESIA a. usia paling tinggi 46 (empat puiuh enam) tatrun; dan b. bersedia bekerja pada fasilitas pelayarran kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan atau tempat yang tidak dimrnati paling singkat 5 (lima) tahun. (3) (4) (s) (6) Fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan atau tempat yang tidak diminati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurrf b ditetapkan oleh Gubernur, Bupati atau Walikota setempat berdasarkan kriteria yang diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Tenaga ahli tertentu/khusus yang dibutuhkan oleh negara tetapi tidak tersedia di kalangan pegawai Negeri Sipil dapat diangkat meqjadi Calon pegawai Negeri Sipil dengan kriteiia: a. usia paling tinggi 46 (empat puluh enarn) tahun; dan b. telah mengabdi kepada negara sekurangkurangnya 1 (satu) tahun pada 1 Januari 2006. Pengangkatan tenaga ahli tertentu/khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan presiden atas persetujuan prinsip menteri yang menyelenggarakan urlrsan pemerintahan di bidang pendayagunaafl aparatur negara setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan, Kepegawaian Negara. Pengangkatan Dokter dan tenaga ahli tertentu/khusus menjadi Calon pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4), dilakukan sampai dengan Tahun Anggaran 2O14. 4.Ketentuan...

&&t} PRESIDEN R EPLJBL JK INDONESIA -6-4. Ketentuan pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 (l) pengangkatan tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari Anggaran pendapatan dal Belania Negara dan Anggaran pendapatan dan gehnla Daerah menjadi Calon pegawai Negeri Siiif berdasarkan peraturan pemerintah ini dilakukal secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhal dan kemampuan keuangan negara mulai formasi Tahun Anggaran 2005 sampai dengan formasi Tahun Anggaran 2012. (2) Pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil untuk formast Tahun Anggaran 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada tahun anggaran berjalan, (3) Tenaga honorer yang bekerja pada instansi pemerintah dan penghasilannya tidak dibiayai dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran pendapatan dan Belarrja Daeratr dapat diangkat menjadi Calon pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan dan kemampual keuangan negara berdasarkan formasi sampai dengan Tahun Anggaran 2014. 5. Di antara pasal 6 dan pasal 7 disisipkan I (satu) pasa1, yakni Pasal 6A berbunyi sebagai berikut: pasal 6A (1) Pengangkatan: tenaga honorer sebagaimala dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) dilakukan melalui - pemeriksaan kelengkapan administrasi dan lulus seleksi ujian tertulis kompetensi dasar dan kompetensi bidang sesama tenaga honorer. (2) Seleksi

R EPUBL IK INDONESIA -7- (21 Seleksi ujian tertulis, kompetensi dasar sesarna tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (t) dilaksanakan 1 (satu) kali dengan materi Tes Kompetensi Dasar (TKD) berdasarkan kisi_kisi yang ditetapkan oieh pemerintah. (3) (4) (s) Pembuatan soal dan pengolahan hasil ujian kompetensi dasar dilakukan oleh konsorsium Perguruan Tinggi Negeri yang dibentuk oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara bersama menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Pelaksanaan ujian tertulis di lingkungan instansi pusat dan provinsi dilaksanakan oleh pejabat Pembina Kepegawaian masing_masing, sedangkan untuk kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah di wilayan provinsinya. Penentuan kelulusan bagi tenaga honorer yailg mengikuti seleksi ujian tertulis kompetensi ciasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan nilai ambang batas kelulusan (passing grade) yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara atas pertimbangan menteri yqng menyelenggarakan urusair pemerintahan di bidang pendidikan dengan memperhatikan pendapat dari konsorsium Perguruan Tinggi Negeri. (6) Pengumuman

WFRESIDEN R EPUBLIK INDONESIA -t'- (6) pengumuman keluiusan ujian tertulis kornpetensi dasar dilakukan kemente: menyerenggarakan urusan p.*.rirr,;;} dt bt]il: pendayagunaan aparatur negara berdasarkan nilj hasil ujian yang diolah oleh konsorsium perguruan Tinggi Negeri dan,mempertimbangkan masa pengabdian tenaga honorer yang bersangkutan. (7) Tenaga honorer yang dinyatakan rulus ujian terturis kompetensi dasar dilakukan tes kompetensi bidang Qtrofesl dengan mempertimbangkan dedikasi ditetapkan oleh masing_masing instansi berdasarkan materi ujian dari instansi pembina jabatan fungsional. (8) Tenaga honorer yang dinyatakan lulus ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (Z) dapat diangkat meqjadi Calon pegawai Negeri Sipil berdasarkan jumlah dan kualifikasi formasi sampai dengar Tahun Anggaran 2014 yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urllsan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dengan tetap memperhatikan kebutuhan organisasi dan redistribusi serta kemampuan keuanga-n negara atas pendapat dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. (9) Tenaga honorer yang dinyatakan lulus ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (g) tetapi kemudian diketahui tidak memenuhi persyaratan administratif yang ditentukan tidak dapat diangkat atau dibatalkan menjadi Calon pegawai Negeri Sipil.. pasai II Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada talggal,{;,,-l^-^t-^ururruarrb.r\!arr. Agar

R EPUBL IK TNDONESIA - 9- Agar setiap pengundangan penempatannya orang mengetahuinya, memerintahkan Peraturan Pemerintah ini dengan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal L6 Mei 2OI2 PRtrSIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR, H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Mei 2OI2 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 121 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA, RI ti Perundang-undangan Kesejahteraan'Ralqyat, Setiawan

R EPUBL IK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2OO5 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL I. UMUM Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2OO7 antara lain ditentukan bahwa pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan secara bertahap mulai Tahun Anggaral 2005 dan paling lambat selesai Tahun Anggaran 2OO9 dengan prioritas tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bahwa dalam kenyataannya setelah dilakukan evaluasi sampai dengal Tahun Anggaran 2OO9 masih terdapat tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan memenuhi syarat Peratural Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peratural Pemerintah ini juga mengatur tentang perlakuan bagi tenaga honorer yatg beke{a pada instansi pemerinta}r dan penghasilannya tidak dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaral Pendapatan dan Belanja Daerah. Untuk

WFRESIDEN R EPUBLIK INDONESIA -2- Untuk menghargai masa pengabdian tenaga honorer dengan tetap menjamin kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah maka pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon pegawai Negeri Sipil a1<al d akukan melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi setelah dilakukan veriflkasi dari validasi bagi tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sedangkan bagi tenaga t o.ro.".larg tidak dibiayai dari Anggar.an pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Beranja Daerah dilakukan melalui pemeriksaa' kelengkapan administrasi dan seleksi ujian tertulis sesama tenaga honorer yang dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel. untuk memetakan jumlah tenaga honorer ydng memenuhi syarat sesuai Peraturan pemerintah Nomor 48 Tahun 2o0s tentang pengangkatan Tenaga Honorer menjadi caron pegawai Negeri sipil sebagai*u.rr. t"tu.h diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2ooz, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia telah mengeluarkan surat Edaran Nomor os rahun 2o1o tanggal 28 Juni 2010 tentang pendataan Tenaga Honorer yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah yang ditujukan kepada pejabat p.*iir' Kepegawaian pusat dan pejabat pembina Kepegawaian Daerah sebagai dasar untuk melakukan pendataan tenaga honorer yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah. Adapun tenaga honorer dimaksud terdiri dari: a. Kategori I Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Beianja Negara atau Anggaran pendapatal dan Belanja Daerah dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paring sedikit 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 20os dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerlls; berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh rebih dari 46 (empat puiuh enam) tahun pada tanggal 1 Januari 2006. b. Kategori

ffi -flgyra PRESIDEN R EPUBLIK INDONESIA -3- b. Kategori I1 Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari Anggara. Pendapatan dan Belanja Negara atau dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah dengan kriteria, diangkat oleh pejabat yang berwenang, beke{a di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2OO5 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada tanggal I Januari 2006. Peraturan Pemerintah ini merupakan perubahan kedua atas peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2002 yang akan dijadikan sebagai dasar hukum untuk menyelesaikan tenaga honorer yang dinyatakal memenuhi syarat, baik syarat administratif maupun syarat lain yalrg ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini dan peraturan perundang_ undangan lainnya. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 3 Ayat (2) Huruf a Penentuan usia dalam pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Fegawai Negeri Sipil: a. bagi

R EPUBL IK INDONESIA -4- Huruf b a. bagi tenaga honorer yang dibiayai dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah untuk mengisi formasi Tahun Anggaran 2Ol2; dan b. bagi tenaga honorer yang tidak dibiayai dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran pendapatan dan Belan3a Daerah untuk, mengisi formasi Tahun Anggaran 2013 dan formasi Tahun Anggaran 2014, berusia paling tinggi 46 (empat puluh enam) tahun dan paling rendah 19 (sembilan beias) tahun pada 1 Januari 2006. Penentuan masa kerja tenaga honorer menjadi Sipil: dalam pengangkatan Calon Pegawai Negeri a. bagi tenaga honorer yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah untuk mengisi formasi Tahun Anggaran 2OI2; d.bn b. bagi.tenaga honorer yang tidak dibiayai dari Anggarari Pendapatan dan Belanja Negara dan. langgaran pendapatan dan Belanja Daerah untuk mengisi formasi Tahun Anggaran 2013 dan formasi Tahun Anggaran 2014. mempunyai

{,@ PRESIDEN R EPUBLIK INDONESIA -5- mempunyai masa keda paling sedikit 1 (satu) tahun pada 31 Desember 2OOS dan sampai saat pengangkatan Calon pegawai Negeri Sipil masih bekerja secara terus-menerus. Angka 2 Angka 3 Angka 4 Pasa] 4 t'asal 5 Pasal 6 Cukup jelas. Cukup jelas. Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ketentuan ini berlaku bagi tenaga honorer yang memenuhi persyaratan peraturan pemerintah Nomor 4g Tahun 2O0S sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007. Cukup jelas. Cukup jelas. Angka5...

REPUBLIK INDONESIA -6- Angka 5 Pasal 6,4. Cukup jelas. Pasal II Cukup jelas. TAMBAHA}.I LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5318