PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN DUKUN DESA KENINGAR Alamat : Keningar, Dukun, Magelang Kode Pos 56482 DRAF PERATURAN DESA KENINGAR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG LARANGAN PERBURUAN TERHADAP SATWA LIAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KENINGAR Menimbang : a. Bahwa masyarakat mulai resah dengan kehadiran para pemburu yang melakukan perburuan di Desa Keningar Kecamatan Dukun b. Bahwa dengan maraknya perburuan yang tak terkendali dapat merusak ekosistem satwa liar yang berada di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang maka perlu adanya peraturan yang berguna untuk menlindungi kelestarian satwa liar c. Bahwa lingkungan hidup termasuk di dalamnya keanekaragaman satwa merupakan karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dijaga demi memajukan kesejahteraan umum dan oleh karenanya perlu dilaksanakannya pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang; d. Bahwa jumlah populasi satwa yang hidup dan berkembang biak di wilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, khususnya satwa liar sebagai keanekaragamana hayati dan sebagai satwa pemakan hama tanaman telah mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir ini, sehingga menimbulkan keresahan dan ancaman bagi warga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani yang kemudian terganggu dalam proses pemeliharaan tanaman; e. Bahwa penurunan jumplah populasi segala jenis satwa liar yang dijadikan sebagai keanegakaragaman hayati dan telah menjadi kekayaan alam Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang harus dijaga dan dilestarikan f. Bahwa penurunan jumlah populasi satwa sebagai keseimbangan ekosistem dan rantai makanan telah terganggu merupakan akibat dari tindakan perburuan liar yang selama ini dilakukan di wilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang; g. Bahwa penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat;
h. Bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem, khususnya untuk menjaga populasi satwa liar perlu diadakan Peraturan Desa yang mengatur tentang larangan perburuan; i. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, c, d, e, f, g, dan h sebagaimana tersebut di atas, maka perlu menetapkan Peraturan Desa Tentang Larangan Perburuan Terhadap Satwa liar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Kovenan Perlindungan Ekosistem Hayati (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3556) 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24);
Dengan Persetujuan Bersama Menetapkan BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KENINGAR dan KEPALA DESA KENINGAR MEMUTUSKAN : PERATURAN DESA TENTANG LARANGAN PERBURUAN TERHADAP SATWA LIAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa Keningar dan Badan Permusyawaratan Desa Keningar dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asalusul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Keningar sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. 4. Desa adalah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. 5. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. 6. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa Keningar yang dibentuk bersama-sama Badan Permusyawaratan Desa dengan persetujuan Kepala Desa. 7. Dusun adalah bagian wilayah dari Desa Keningar yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa Keningar. 8. Rukun Warga ( RW ) adalah organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat di Desa Keningar. 9. Rukun Tetangga ( RT ) adalah organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa Keningar. 10. Hansip adalah Kelompok rakyat yang bertugas menjaga keamanan masyarakat dalam lingkungan-lingkungan di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang;
11. Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang; 12. Masyarakat adalah kelompok orang yang berdiam dan bertempat tinggal di wilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang; 13. Larangan adalah sesuatu yang tidak dibolehkan sesuai ketentuan yang berlaku. 14. Sanksi adalah sesuatu yang dikenakan pada pelaku pelanggar peraturan. 15. Satwa Liar adalah segala kelompok hewan atau binatang yang berkembang biak dan hidup bebas berkeliaran 16. Perburuan adalah tindakan mengejar atau mencari binatang liar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan maksud untuk memiliki dan menguasai binatang liar dari tempat-tempat tertentu dengan menggunakan alat perlengkapan yang dilakukan tanpa izin yang sah dan/atau tanpa sepengetahuan instansi yang berwenang dengan cara yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku; 17. Perburuan Satwa Liar adalah tindakan mengejar atau mencari Satwa liar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan maksud untuk memiliki dan menguasai satwa liar dari tempat-tempat tertentu dengan sengaja dan/atau tidak sengaja dengan cara apapun dan/atau dengan mengunakan alat perlengkapan apapun yang dilakukan tanpa izin yang sah dan/atau tanpa sepengetahuan instansi yang berwenang dengan cara yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku; BAB II BENTUK DAN JENIS-JENIS PERBURUAN Pasal 2 1. Tindakan mengejar 2. Memikat 3. Menembak 4. Menjaring 5. Menjerat 6. Menyetrum 7. Meracun Pasal 3 Bentuk dan jenis perburuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah hal yang tanpa ijin pemerintah Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
BAB III KETENTUAN LARANGAN Pasal 4 Penetapan larangan sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Desa ini meliputi segala bentuk perburuan satwa liar terhadap semua jenis satwa liar yang hidup diwilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang; Pasal 5 (1) Segala bentuk perburuan satwa liar sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 angka 1 s/d 7; (2) Tindakan percobaan perburuan satwa liar yang tidak sampai terlaksana yang diakibatkan bukan karena kehendaknya disamakan dengan telah melakukan perburuan; BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT Pasal 6 (1) Masyarakat berhak menikmati kelestarian lingkungan hidup yang sehat untuk menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari yang meliputi aspek sosial, ekonomi dan budaya. (2) Masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa ini. (3) Masyarakat berkewajiban untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan tetap memperhatikan pada Peraturan Desa ini. BAB V PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 7 (1) Setiap anggota masyarakat berhak menegur kepada siapapun yang melakukan pelanggaran yang diatur dalam Peraturan Desa (2) Setiap anggota masyarakat wajib melaporkan ini kepada Ketua Rukun Tetangga dan/atau Ketua Rukun Warga dan/atau Kepala Dusun dan/atau Pemerintah Desa yang wilayahnya meliputi tempat dimana pelanggaran tersebut dilakukan. (3) Tambahan peran masyarakat...
BAB VI PENCEGAHAN Pasal 8 (1) Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap tindakan perburuan satwa liar, maka Pemerintah Desa berkewajiban membuat dan memasang papan-papan pengumuman larangan berburu di beberapa tempat yang mudah dilihat orang. (2) Tata cara dan mekanisme pembuatan dan pemasangan papan-papan pengumuman larangan berburu ini selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Kepala Desa BAB VII KETENTUAN SANKSI Pasal 9 (1) Barang siapa yang dengan sengaja ataupun lalai melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) dikenakan sanksi berupa penggantian 10 satwa liar sesuai dengan jenis satwa liar yang diburu dan/atau denda sebesar harga jenis satwa burung yang diburu; (2) Barang siapa yang dengan sengaja ataupun lalai melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) dikenakan sanksi berupa membuat pernyataan secara tertulis di atas kertas bermaterai di hadapan Pemerintah Desa; (3) Tambahan sangsi.. BAB VIII Mekanisme dan Tata Cara Penyelesaian Pasal 10 (1) Dalam upaya melaksanakan mekanisme dan tata cara penyelesaian terhadap perburuan satwa liar yang dilindungi di wilayah Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, warga wajib melaporkan setiap kejadian perburuan satwa liar kepada Rukun Tetangga setempat, kemudian Rukun Tetangga wajib melaporkan kepada Hansip dan/atau Linmas, selanjutnya Hansip dan/atau Linmas melaporkan kepada Kepala Dusun untuk melakukan penindakan; (2) Apabila Kepala Dusun tidak bisa melakukan penyelesaian terhadap pelaku perburuan satwa liar, maka Kepala Dusun wajib melaporkan kepada Kepala Desa untuk penyelesaian dan penindakan terhadap pelaku;
KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa; (2) Ketentuan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Desa ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; (3) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, agar setiap warga masyarakat Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengetahuinya; Ditetapkan di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Pada tanggal 05 Februari 2017 KEPALA DESA KENINGAR, Diundangkan di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Pada tanggal 05 Februari 2017 SEKRETARIS DESA KENINGAR (TARMUDJI) PARMAN