IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

dokumen-dokumen yang mirip
PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

Lenkote Alkali Resisting Primer

PT. BINA KARYA KUSUMA

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

MSDS NaCl (natrium klorida)

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

VIPLAS. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Wood-Eco Woodstain. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya :

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

Jenis Penggunaan Untuk Campuran Cat Kedap Air ( Waterproofing ) PT. Avia Avian

PT. BINA KARYA KUSUMA

Boyo Politur. Menyebabkan iritasi kulit ringan Uapnya dapat menyebabkan pusing

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

PT. BINA KARYA KUSUMA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Gas Medis di Rumah Sakit

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl glycol ether

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl Diglycol Ether

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembar Data Keamanan Bahan Ethanol 99.9/UN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PT. BINA KARYA KUSUMA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

Lembar Data Keamanan Bahan Ethyl Acrylate

PT. BINA KARYA KUSUMA

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

Alcohol Absolute 99% Effective Date : 09/30/2012

Lembar Data Keselamatan Bahan

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Materi 6. Oleh : Agus Triyono, M.Kes. td&penc. kebakaran/agust.doc 1

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keamanan Bahan n-butyl acrylate

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet. : Metil Asetat

Lembar data keselamatan bahan. 1. Identifikasi produk dan perusahaan

PT. BINA KARYA KUSUMA

Lembar Data Keselamatan Bahan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

BAHAN LEMBARAN DATA KESELAMATA

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembar Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN (SDS)

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keamanan Bahan n-propyl ACETATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

Material Safety Data Sheet. : Asam Laurat

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

Lembar Data Keamanan Bahan Ethanol 95/E5

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN (SDS)

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

Pengenalan Bahan Kimia

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Transkripsi:

1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah kegiatan mengkategorikan/meringkas potensi bahaya yang penting berdasarkan kriteria bahan. 2. Penganan insiden B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat akibat kebakaran, tumpahan dan paparan B3. 1. Mengetahui potensi resiko bahaya akibat penggunaan B3 berdasarkan cirri-ciri karakteristiknya. 2. Menjamin keselamatan dan memelihara kesehatan petugas yang menangani B3. 1. Informasi identifikasi bahaya berdasarkan MSDS produk. 2. Penanganan tumpahan dan paparan hanya boleh dilakukan oleh yang terlatih atau berpengalaman dengan menggunakan peraltan yang memadai (chemicals spill kit) dan APD yang benar. 3. Penggunaan sarana, alat dan tempat kejadian insiden serta mencegah penyebaran kontaminan yang mungkin terjadi. 1. BAHAN MUDAH MELEDAK Bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung silinder jika terkena panas yang tinggi. 1) Pernafasan : menyebabkan tercekik (asphhyxiant) dan lemas jika terhirup dalam jumlah besar.

2 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes dr. Irma Yurita 2) Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh suhu. 3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata. 1) Pernafasan : bawa ke udara segar dan istirahatkan, jika perlu beri bantuan O2 aparatus dan 2) Kulit : siram dengan air hangat (30-40 o C) pada bagian kulit yang terbakar atau luka beku, bawa ke IGD. 3) Mata : bilas dengan air bersih ± 15 menit, jika perlu Gunakan APAR gas CO 2 dan siram air pada silinder yang ada disekitarnya supaya dingin. 1) Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko, perhatikan arah angin dan jangan berlawanan dengan arah angin. 2) Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang terbuka, dijaga dan dijauhkan dari api atau sumber panas atau bahan mudah terbakar. 3) Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. 2. BAHAN BERACUN 1) Pernafasan : beracun bila terhirup dan dapat menyebabkan pingsan, sakit kepala dan pusingpusing. 2) Kulit : dapat merusak kulit, jaringan dan selaput

3 dari 7 lendir. 3) Mata : menyebabkan iritasi pada mata. 4) Pencernaan :beracun atau fatal bila tertelan, menyebabkan pingsan dan muntah-muntah. 1) Pernafasan : pindahkan ke tempat berudara segar, bila belum sadar segera 2) Kulit : lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan air bersih dan mengalir. Bila iritasi terus-menerus, segera 3) Mata : cuci mata dengan air bersih. Bila terjadi iritasi 4) Pencernaan : jangan dimuntahkan apabila tertelan. Berikan susu atau air atau karbon aktif melalui mulut jika pasien tersebut masih sadar. Segera 1) Gunakan spray air atau kabut CO 2 untuk mendinginkan permukaan dan menghilangkan uapnya. 2) Evakuasi daerah yang terjadi kebakaran. 3) Usahakan berdiri berlawanan arah angin untuk mencegah kontak dengan asap dan uap. 4) Jika kontak tidak dapat dihindari, pakailah baju pelindung penuh, kaca mata dan masker. 1) Pakai sarung tangan dan pakaian lengkap dengan tutup kepala, sepatu boat setinggi lutu. Alat pernafasann yang lengkap. 2) Ventilasikan seluruh area yang tercemar, tutup tempat yang terjadi kebocoran. 3) Untuk tumpahan kecil : gunakan pasir, tanah atau bahan peresap lain, kemudian angkat dan masukkan ke dalam kontainer yang berlabel dan bersegel agar dapat dibuang dengan aman. 4) Untuk tumpahan besar : netralkan dengan larutan amonia 5% natrium sulfat atau natrium bisulfat dan pindahkan. Siramkan area dengan air banyak.

4 dari 7 3. BAHAN KOROSIF Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan. Bahaya dekomposisi dibawah pengaruh panas. Resiko dekomposisi bila berhubungan dengan logam, alkali, zat pereduksi. 1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara segar. Bila susah bernafas, berikan oksigen dan 2) Kulit : lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan air bersih, konsultasikan dengan dokter. 3) Mata : cuci mata dengan air bersih. Bila terjadi iritasi bawa ke IGD 4) Pencernaan : jangan dimuntahkan apabila tertelan. Berikan susu atau air atau karbon aktif melalui mulut jika pasien tersebut masih sadar 1) Padamkan dengan air, dry powder, CO 2 atau foam(bukan dari bahan organik) 2) Pakai SCBA self-contained breathing apparatus) dan pakaian pelindung dari bahan kimia. 3) Pindahkan kemasan ke tempat yang aman atau dinginkan kemasan yang beresiko atau encerkan dengan air. 1) Tumpahan kecil : encerkan produk dengan banyak air dan bilas/bersihkan tempat yang terkontaminasi atau serap dengan absorbent. 2) Tumpahan besar : tampung, bendung dengan pasir atau tanah. Tempatkan kemasan yang rusak di wadah yang terbuat dari plastik. Jangan mengembalikan produk ke kemasan aslinya.

5 dari 7 4. BAHAN OKSIDATOR Membantu prose pembakaran atau memperbesar nyala api dan bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung silinder jika terkena panas yang tinggi. 1) Pernafasan : menyebabkan iritasi, pusing jika terhirup dalam jumlah besar. 2) Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh dingin. 3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata. 1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara segar. Bila susah bernafas, berikan oksigen dan 2) Kulit : siram dengan air hangat (30-40 o C) pada bagian yang terbakar atau luka beku, ika perlu 3) Mata : bilas mata dengan air bersih ± 15 menit. Bila terjadi iritasi Semprotkan APAR dry chemical, CO 2. Siram air pada silinder yang ada disekitarnya supaya dingin. 1) Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko, perhatikan arah angin dan jangan berlawanan dengan arah angin. 2) Jika tidak bisa, segera pindahkan ketempat terbuka, dijaga dan dijauhkan dari api atau sumber panas atau bahan mudah terbakar. 3) Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. 5. BAHAN MUDAH TERBAKAR Mudah meledak dan menguap, dapat menyebabkan depresi sistem syaraf pusat, menyebabkan iritasi mata, menyebabkan iritasi saluran pernafasan,

6 dari 7 menyebabkan gangguan reproduksi janin. 1) Pernafasan : menghirup dalam konsentrasi tinggi menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat dengan tanda-tanda mual, sakit kepala, mengantuk, ketidaksadaran dan koma. Iritasi saluran pernafasan. Dapat menyebabkan efek nekrotik dalam konsentrasi tinggi. Uap bisa menyebabkan pusing dan sesak nafas. 2) Kulit : iritasi ringan, dapat menyebabkan sianosis ekstrimitas. 3) Mata : iritasi parah pada mata, sakit bila terkena cahaya dan kerusakan kornea. 4) Pencernaan : iritasi gastrointestinal disertai mual, muntah dan diare. Dapat menyebabkan depresi syaraf pusat diikuti dengan sakit kepala, mengantuk dan mual. 1) Pernafasan : pindahkan segera ke tempat berudara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernafasan buatan, jika perlu gunakanoksigen dan Jangan gunakan pernafasan dari mulut ke mulut. 2) Kulit : basuh kulit dengan air selama 15 menit, sementara itu lepaslah pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Basuh kulit dengan sabun dan air, 3) Mata : segera basuh dengan air mengalir ± 15 menit, sesekali angkat kelopak mata bawah dan atas untuk membasuh bagian dalamnya, jika perlu 4) Pencernaan : jangan dipaksa muntahkan. Jika korban dalam kondisi sadar, berikan 2-4 gelas susu atau air. Jangan pernah memberikan sesuatu pada korbanyang tidak sadarkan diri. Bawa ke IGD. Untuk api kecil, gunakan dry chemical, CO 2, semprotkan air, busa. Untuk api besar, gunakan

semprotan air atau busa. IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN 7 dari 7 TIM K3RS 1) Singkirkan semua kondisi yang memungkinkan terjadinya penyalaan. 2) Serap tumpahan dengan menggunakan bahan penyerap, pasir, tanah dan bahan buang dalam wadah yang cocok. 3) Gunakan peralatan tahan percikan dan berikan ventilasi. 4) Busa penekan uap bisa dugunakan untuk mereduksi uap. 1. Menerima laporan kejadian insiden B3 dari kepala insatalasi sesuai form kecelakaan kerja yang tersedia. 2. Melaporkan kepada manajemen/direksi. UNIT TERKAIT 1. Bidang Keperawatan