BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai orang. (Giras Pasopati/

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem perekonomian global. Khususnya dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

BAB I PENDAHULUAN jiwa pada tahun 2010 ( Terdapat 87,18% dari

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat pada grafik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal atau Capital market merupakan pasar yang. memperdagangkan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang akan diambil perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. berkembangnya peradaban manusia, pengertian pasar bertambah luas.

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB II. dipraktikkan oleh masyarakat. Selain itu, praktik penjualan barang dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu cepat sehingga membawa dampak yang sangat pesat pada semua

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV. Analisis dasar hukum yang akan diuraikan penulis pada bab ini adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan praktik akuntansi global menimbulkan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupak an subset dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pasar Modal Syari ah. Ulama Indonesia ( DSN-MUI). 1

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

Bab 1 PENDAHULUAN. QS. Al-Baqarah ayat 282 berkenaan dengan aktivitas atau kegiatan ekonomi:

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. nominal (mata uang) serta dapat diperjual-belikan. Sedangkan menurut Dyah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kalangan-kalangan tertentu yang mahir dan mengetahui trend

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berisi

TAFSIR SURAT AL- ASHR

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. maupun modal sendiri. Jika pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana untuk mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang peranan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perekonomian suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari digunakannya pasar modal sebagai salah satu indikator perkembangan perekonomian suatu negara. Dalam rangka menjaga eksistensi dan menumbuhkembangkan pasar modal, diperlukan adanya kekuatan basis investor domestik dan ketersediaan investasi jangka panjang. Nilai investasi yang besar apabila hanya dimiliki oleh sedikit pihak kurang mendukung peningkatan basis investor domestik, sebagaimana dinyatakan dalam Master Plan Pasar Modal Indonesia 2010-2014 bahwa kekuatan basis investor domestik ditentukan oleh nilai investasi domestik dan jumlah investor domestic (Touriq, 2011). Jika ditinjau dari jumlah populasi dan peningkatan penduduk kelas menengah ke atas, penduduk Indonesia memiliki potensi yang cukup signifikan sebagai investor di pasar modal. Namun demikian, dari 238 juta penduduk Indonesia, total investor domestik (institusi maupun perorangan/individu) yang berinvestasi di pasar modal hanya sekitar 0,33 juta

2 atau berkisar 0,14% dari total populasi, yang berarti merupakan tingkat terendah dari negara-negara Asia (Touriq, 2011). Sampai tahun 1970, sejumlah besar masyarakat muslim tidak dapat terlibat dalam investasi di pasar modal. Hal ini disebabkan karena larangan islam pada aktivitas-aktivitas bisnis tertentu. Untuk memenuhi kepentingan pemodal yang ingin mendasarkan kegiatan investasinya berdasarkan kepada prinsip-prinsip syariah, maka di sejumlah bursa Efek dunia telah disusun indeks yang secara khusus terdiri dari komponen saham-saham yang tergolong kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah DIM (Huda dan Nasution, 2008). Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang diprakarsai dana reksa. Selanjutnya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah. Penentuan kriteria dari komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DIM ( Huda dan Nasution, 2008). Jika ditinjau dari jumlah populasi dan peningkatan penduduk kelas menengah ke atas, penduduk Indonesia memiliki potensi yang cukup signifikan sebagai investor di pasar modal. Namun demikian, dari 238 juta penduduk Indonesia, total investor domestik (institusi maupun perorangan/individu) yang berinvestasi di pasar modal hanya sekitar 0,33 juta

3 atau berkisar 0,14% dari total populasi, yang berarti merupakan tingkat terendah dari negara-negara Asia (Touriq dkk, 2011). Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan efek saham malalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal, aktivitas perekonomian akan menigkat karena pasar modal itu merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat. Perkembangan pasar modal berbasis saham syariah memang kurang marak dibandingkan pasar modal konvensional. Pertumbuhannya terbentur sosialisasi dan edukasi akan pasar modal syariah. Padahal, indeks berbasis saham syariah sudah ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini hanya masalah sosialisasi yang masih kurang. Jangankan syariah, yang berbasis saham biasa saja belum semua dikenal masyarakat. Kendati demikian, secara jangka panjang, pasar modal syariah memiliki prospek yang cukup bagus. Ditunjang oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim dengan pendapatan perkapita menuju kelas menengah. Sementara itu, karakteristik investor saham syariah tidak berbeda dengan

4 investor saham konvensional. Masalahnya hanya ada pada sosialisasi, padahal kemudahan investor sudah tersedia melalui online trading. Menurut Firdaus dalam Manan (2009) ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya keberadaan sebuah pasar modal yang berbasis islami yakni: 1. Harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang tepat akan menjadi sia-sia. Selama ini harta orang islam yang melimpah itu diinvestasikan di negara-negara nonmuslim yang memetik keuntungan bukan orang islam. 2. Fuqoha dan pakar ekonomi islam telah mampu membuat surat-surat berharga yang berlandaskan Islam sebagai alternatif bagi surat-surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum islam. 3. Melindungi para penguasa dan pembisnis muslim dari ulah para spekulan ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada surat surat berharga. 4. Memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknik perdagangan. Sekaligus melakukan aktivitas yang sesuai dengan syariah. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, pada tanggal 4 Oktober 2003, Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan Fatwa Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Fatwa ini dikeluarkan mengingat

5 pasar modal di Indonesia telah lama berlangsung dan perlu mendapat kajian dan perspektif hukum islam. Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Dana reksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi dengan penerapan prinsip syariah. Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah. Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII. Beberapa dasar hukum atas pelaksanaan pasar modal ini harus sesuai dengan QS.An-Nisa ayat 29, al-maidah ayat 1 dan al-jumuah ayat 10 serta beberapa Hadits Rasulullah.

6 ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ل ت أ ك ل وا أ م و ال ك م ب ي ن ك م ب ال ب اط ل إ ل أ ن ت ك ون ت ار ة ع ن ت ر اض م ن ك م و ل ت ق ت ل وا أ ن ف س ك م ك ان ب ك م ر يم ا إ ن الل Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (An-Nisa : 29). ن آم ن وا أ و ف وا ب ال ع ق ود أ ح ل ت ل ك م ب يم ة ا ل ن عام إ ال ما ي ت ل يىا أ ي ه ا ال ذي ع ل ي ك م غ ي ر م ل ي الص ي د و أ ن ت م ح ر م إ ن الل ه ي ك م ما ي ريد Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-nya (Al-Maidah:1). Pasar Modal Syariah memberikan alternatif baru untuk berinvestasi saham sesuai syariah. Ketentuan fatwa DSN-MUI bila dilaksanakan akan memberikan keamanan bagi para investor dalam transaksi saham dan kehalalan imbal hasil dari investasi saham syariah bisa diperoleh tentunya.

7 Menurut Touriq, dkk (2011) kinerja return/imbal hasil yang akan diperoleh dalam berinvestasi pada efek syariah, diversifikasi portofolio investasi dan keyakinan bahwa efek syariah tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Hal ini menunjukkan bahwa investor institusi memang memerlukan alternatif produk investasi seperti efek syariah dalam rangka pengelolaan portofolio investasinya. Dengan terjadinya era the borderlessworld (dunia tanpa batas), mau tak mau siap tidak siap, pasar modal syariah dihadapkan pada situasi yang tanpa batas pula, dan harus mampu berkompetisi secara fair. Artinya, pasar modal syariah harus berusaha mendapatkan investor yang loyal dan mempertahankan loyalitas investornya. Konsep tentang loyalitas bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia bisnis. Para pelaku bisnis sebenarnya telah lama menyadari banyak hal yang mempengaruhi keunggulan daya saing produk maupun jasa yang mereka luncurkan di pasaran sehingga mereka mampu menjadi market leader dengan memenangkan sebanyak mungkin market share. Loyalitas merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran, sehingga untuk meraih loyalitas investor yang harus mampu mengitegritaskan strategi pemasaran agar tetap eksis dalam usahanya. Menurut Firmansyah (2008) mencari nasabah merupakan pekerjaan yang sulit. Namun mempertahankannya ternyata jauh lebih sulit lagi. Untuk mempertahankan investor adalah dengan mengkaji karakteristik untuk mengenali loyalty degree investor, sehingga mampu memberikan service excellence, dengan demikian dapat dipastikan investorakan loyal pada pasar

8 modal tersebut. Loyalitas investor merupakan puncak pencapaian bisnis, investor yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menjadi penyebar kabar baik yang selalu menyebarkan kebaikan mengenai produk yang ada di efek syariah. Mereka memilik kredibilitas yang tinggi, karena tidak dibayar oleh pihak manapun untuk merekomendasikan produk tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti loyalitas investor di Pasar Modal Syariah dengan judul FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LOYALITAS INVESTOR DI PASAR MODAL SYARIAH 2. Batasan Masalah Penelitian Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih mengarah pada permasalahan yang di teliti, maka penulis memberikan batasan pada faktorfaktor yang mempengaruhi loyalitas investor adalah religiusitas, pengetahuan, return dan pengungkapan informasi keuangan.

9 3. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan permsalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah religiusitas berpengaruh positif terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah? 2. Apakah pengetahuan berpengaruh positif terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah? 3. Apakah return berpengaruh positif terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah? 4. Apakah informasi keuangan berpengaruh positif terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah? 4. Tujuan Penelitian Berdasarkanrumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan mengetahui bukti empiris tentang apakah: 1. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh religiusitas terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah. 2. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh pengetahuan terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah. 3. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh return terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah.

10 4. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh informasi keuangan terhadap loyalitas investor di pasar modal syariah. 5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bidang Teoritis Diharapkan menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu yang berkaitan dengan ekonomi, selain itu penelitian ini diharapkan dengan bermanfaat sebagai sumber referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Bidang Praktik Penelitian ini bermanfaat bagi pasar modal syariah dan investor. Manfaat bagi pasar modal syariah adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi loyalitas mahasiswa akuntansi menjadi investor di pasar modal syariah. Dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Bapepam- LK dalam penentuan kebijakan terkait dengan perkembangan pasar modal syariah khususnya dari sisi investor. Sedangkan bagi investor dapat memperdalam pengetahuan tentang kinerja pasar modal modal syariah.