BAB V a KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan l. Demi mencapai tujuan perlindungan keberadan Kali Brantas berikut anak sungainya termasuk Kali Surabaya dan daeratr sempadannya, pelaksanaan pengelolaan pekerjaan tersebut diserahkan kepada Badan Hukum Tertentu yaitu PERUM Jasa Tirta sesuai dengan Peraturan Pemerintatr No.5/1990 dan untuk mengetahui wilayah sungainya tercantum dalam PP No.5/1990 dan PermenPU No.39/PRTll989. 2. Daerah Sempadan Sungai Wonokromo ditetapkan sebagai salah satu kawasan lindung setempat berdasarkan Perda No.ll Tahun 1991 dan PermenPU No.63/PRT/1993 ditetapkan Garis sempadan sungainya sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul untuk sungai bertanggul di dalam daerah perkotaan.. 3. Karena Daerah Sempadan Sungai yang terdiri dari Daerah Manfaat Sungai maupun Daerah Penguasaan Sungai dilimpahkan wewenang pengelolaannya kepada Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) maka PJT memperoleh Hak Pengelolaan atas Tanah Negara. Untuk Daerah Manfaat Sungai yang dikuasai oleh PJT dapat diserahkan penguasaannya kepada pihak ketiga atau masyarakat dengan didaftarkan menjadi hak atas tanah dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai tetapi syaratnya PJT harus melepaskan sebagian hak atas tanahnya dan juga harus ada rlin teknis yang menyatakan bahwa dengan pemberian hak atas tanah tidak akan mengganggu jalannya aliran sungai atau menyebabkan kerusakan pada sungai dari PJT (tetapi pemberian hak atas bagian tanah tetap dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu Kepala BPN). Sedangkan untuk Daerah Pengusaan Sungai tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena merupakan kawasan lindung mutlak, 4. Jika PJT tidak mau menyerahkan bagian hak atas tanahnya, maka masyarakat juga dapat memanfaatkan tanah di daerah sempadan sungai dengan memperoleh
67 4. Masyarakat juga dapat memanfaatkan tanah di daerah sempadan sungai dengan memperoleh Ijin Pemanfaatan Lahan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur atau Pejabat yang ditunjuk serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dengan disertai rekomendasi teknis dari PJT 5. Ijin Pemanfaatan lahan daerah sempadan sungai oleh masyarakat diberikan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, antara lain : a. Untuk kegiatan budidaya perlanian, dengan jenis tanaman yang diijinkan; b. Untuk kegiatan niaga, penggalian dan penimbunan; c. Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan serta rambu-rambu peke{aan; d. Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum; e. Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jaladjembatan baik umum maupun kereta api; f. Untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai; g. Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dari bangunan pengambilan dan pembuangan air. 6. Tanah dan bangunan yang terkena garis sempadan dan tidak sesuai dengan peruntukan tanahnya akan diselesaikan oleh Perum Jasa Tirta bersama instansi terkait (DPU Pengairan Tingkat I Jawa Timur). Dan terhadap pemakaian tanalt yang memiliki ijin yang tidak sesuai dengan peruntukannya maka : (1) terhadap bangunan permanen dan non perrnanen harus dicegah perkembanganrrya; (2) terhadap bangunan lainnya setelah berakhimya surat ijin harus menyesuaikan dengan peruntukan tanahnya. Sedang terhadap pemakaian tanah yang tidak memiliki ijin paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun harus sudah mengajukan ijin sesuai peruntukannya. 7. Kepastian hukum atas kepemilikan tanah di lokasi yang masuk daerah sempadan sungai, akan sangat dipengaruhi oleh riwayat kepemilikan, data fisik, dan penggunaannya. Daerah sempadan sungai dibagi dua yaitu daerah manfaat sungai yang merupakan daerah kawasan lindung mutlak setempat dan daerah
68 penguasaan sungai dimana bukan merupakan kawasan lindung mutlak sehingga kepemilikannya dapat diberikan dengan syarat : a. Mengajukan permohonan pendaftaran tanah ke Kantor Pertanahan Nasional. b. Telah diteliti pengguruun tanahnya sesuai Tata Guna Tanah. c. Mendapatkan Ijin Teknis dari Administrator Sungai yaitu PJT (karena pelepasan sebagian dari hak pengelolaan) atau Gubernw Jawa Timur atas rekomendasi PJT. d. Telah diteliti bahwa data fisik dan data yuridis dari permohonan yang diajukan benar dan memenuhi syarat untuk dikabulkan. Apabila syarat diatas dipenuhi maka BPN mengeluarkan bukti haknya yaitu Sertifikat, Sertifikat yang mungkin dikeluarkan antara lain : Sertifikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai dan lain-lain. 8. Pengolahan data satelit Ikonos dengan metode : a, Untuk perbaikan citra digunakancolour Composite b. Untuk interpretasi digunakan Interpretasi secara Digital c. Untuk klasifikasi digunakan Klasifikasi Terselia/Supervisi. 9. Dilihat dari citra satelit Ikonos bulan Agustus 2002 dapat dilihat bahwa daerah sempadan kali Wonokromo khususnya kelurahan Penjaringan Sari dan Kedung Baruk sudah sesuai dengan peruntukkannya yaiat tanah kosong (dengan tidak adanya bangunan permanen maupun tanaman keras). Lebar sempadannya 10'20 meter juga sudah sesuai yang sehanrsnya minimal 3 meter untuk daerah pemukiman di perkotaan untuk sungai bertanggul dan 100 meter di luar kawasan pemukiman. 5.2. Saran l. Daerah sempadan sungai Kali Wonokromo setelah dibersihkan dari bangunan liar, rencananya kelak akan digunakan sebagai pemeran utama sistem drainase, dengan dua kemungkinan guna mengembalikan fungsi tanggul dan kedua dibuat jogging track. Dan dengan dibangunnya logging track akan memiliki nilai estetika dan rekreasi yang tinggi dan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila dikelola dengan baik.
69 2. J. 4. 5. Mengingat jalanan di Surabaya makin padat serta kepentingan nelayan yang tinggal di muara sungai (daerah Wonorejo) untuk memasarkan hasil tangkapannya ke Pusat Kota Surabaya. Maka Kali Wonokromo perlu dikembangkan sebagai sarana transportasi air dari Wonokromo menuju Kenjeran. Untuk menanggulangi banjir yang terjadi di Surabaya, hendaknya konsep Ekohidrolik dapat digunakan sebagai acuan, kalaupun tidak diadopsi sebagian sesuai kondisi yang ada di Kali Wonokromo. Secara konkrit penataan Daerah Sempadan Sungai Wonokromo di Surabaya dapat be{alan baik jika didukung oleh Pemda Surabaya. Jika daerah sempadan akan dikembangkan menjadi menjadi : Tempat Rekreasi, Sarana Transportasi Air, Tempat Usaha Bisnis dan Komersial serta Tempat Hunian Tepi Sungai dengan mempertahankan Fungsi Pembinaan dan Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai maka perlu diadakan penataan kembali, seperti untuk transportasi air diperlukan : memperdalam dasar sungai, jembatan-jembatan dipertinggi, aliran air dibuat kontinyu dengan debit cukup, dibangun dermaga sepanjang sempadan Kali Wonokromo serta pembangunan waduk pengendali aliran airnya. Konsekuensinya maka tata guna tanah daerah sempadan harus dirubah, bangunan perrnanen pendukwtg kegiatan adanya dermaga diperbolehkan bahkan nantinya akan muncul bangunan untuk kegiatan bisnis ataupun permukiman. Yang penting semua itu tidak mengganggu kegiatan pemeliharaan dan pembinaan sungai serta tidak merusak ekologi sungai. Dan semua itu akan didukung perangkat aturan hukum yang lengkap dan jelas, pelaksanaan hukum yang tegas, mengadakan pembangunan dengan teknologi tinggi serta dukungan masyarakat dengan pola pikir yang berkembang kearah itu. Oleh karena itu rencana pengembangan ini harus didukung Pemda Surabaya dengan petunjuk teknis Perum Jasa Tirta dan Instansi Pemerintah terkait yang diajukan ke Gubemur Jawa Timur dilengkapi dengan pembuatan rencana undang-undang atau peraturan yang mendapat persetujuan DPRD Surabaya artinya pola pikir masyarakat telah sampai pada perkembangan kearah tersebut dan mendapat persetujuan dan dukungan rakyat Propinsi Jawa Timur. Pada penelitian ini, Citra Satelit Ikonos yang digunakan sudah teliti yaitu mencapai ketelitian 4 meter lebih baik la$ jika digunakan citra satelit yang lebih teliti seperti
70 Citra Satelit Ikonos Panlaomatik dengan ketelitian I meter atau Citra SatelitEROS yang mencapai ketelitian 0,8 m karena luasaan daerah sempadan sungai yang relatif kecil. Metode yang digunakan dalam perbaikan citra dan klasifikasi sudah standar. Jika ingin mendapatkan hasil klasifikasi terselia yang baik maka dibuat banyak daeratr test dengan pembuatan daeratr test yang teliti. Dan untuk digitasi peta tata guna tanah sebaiknya dilalcukan dengan digitizer dengan ketelitian rms dan standar deviasi yang mendekati nilai nol, sehingga peta digitasi yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Dan peta tata guna tanah yang didapat dari Dinas Tata Ruang Kota sebaiknya sistem proyeksi koordinatnya sudah menggunakan UTM karena citra satelit Ikonos menggunakan sistem proyeksi UTM dan datum WGS84. Sehingga untuk overlay antara peta tata guna tanah dan citra satelit Ikonos lebih mudah. Penggunaan teknologi penginderaan jauh yaitu satelit Ikonos dalam penelitian sempadan sungai Wonokromo mengenai masalah biayanya, lebih murah dibandingkan dengan pengukuran terestris maupun fotogrametri. Jika pada daerah tersebut belum ada peta tata guna tanahnya" karena biaya pembuatan pta tata guna tanah suatu daerah dari pengukuran terestris maupun fotogrametri jauh lebih mahal dibanding dengan pembuatan p ta tata guna tanah menggunakan citra satelit lkonos.